“Me-merangkul …, maksudnya, ‘merangkul’ seperti apa …?”Dalam hatinya, Zhu Lian merasa terheran-heran dengan instruksi yang dirinya terima dari sistem yang tersemat dalam dirinya tersebut. Sistem layaknya sebuah AI atau artificial intelligence itu tidak membiarkan hostnya bertanya-tanya.[Merangkul. Meraih menggunakan tangan, untuk memberi rasa nyaman pada kedua rekanmu]“Heh …?!”Lagi, Zhu Lian bersuara dalam hatinya kali itu singkat saja. Ternyata, ‘merangkul’ yang diinstruksikan oleh sistemnya itu memiliki arti: merangkul yang sebenarnya.Terang saja Zhu Lian menjadi canggung sejenak. Seolah mengetahui dirinya merasa ragu, Sistem Kesatria Langit mengingatkan dia.[Jika host tidak mengikuti instruksi dengan baik, poin aura spiritualmu akan berkurang -10]Begitu membaca pemberitahuan dari sistemnya, seketika itu Zhu Lian tercengang. Dia tidak menyangka. Ternyata, sistemnya bukan hanya memberikan di keuntungan bahkan bagai mengajarkan dia bermain curang.Sekarang, ia juga bisa mendapa
[Tentu saja presentase karisma host akan semakin bertambah]“Apakah kau serius, sistem?!”Bahkan Zhu Lian sendiri tercengang dalam benaknya. Tatkala, sistemnya memberi dia jawaban. Di saat, ia memikirkan. Bagaimana jika dia bertingkah seperti apa yang ia lakukan sekarang, dengan lebih banyak pendekar wanita. Lalu, sistemnya merespon seperti demikian.[Informasi. Prilaku-prilaku host terhadap perempuan yang dapat meningkatkan karisma: mengayomi, melindungi, memuji, memberi rasa nyaman, mesra]Sementara Bangau Jambon dan Camar Putih berbincang satu sama lain, Zhu Lian memperhatikan daftar yang tampil pada pelupuk matanya.“Mesra … sistem, aku harap kau bukanlah sistem yang mesum. Mungkin lain kali. Jika ada kesempatan boleh dicoba. Meski hingga saat ini, pendekar wanita yang aku kenal baru dua gadis ini juga Luo Yan. Haruskah aku mencobanya juga terhadap Luo Yan?” lanjut Zhu Lian berpikir konyol.Eksplorasi Zhu Lian dan dua perempuan belia yang bersama dengannya berlanjut. Bangau Jambon
“Lantas, bagaimana hasilnya, Dokter Chou?” tanya Zhu Lian yang duduk di seberang meja yang ditempati Chou Tien Chen.Selama enam hari, Zhu Lian telah menunggu-nunggu Chou Tien Chen untuk memaparkan hasil penilitannya. Hari itu, ia akan mendengar langsung dari sang dokter. Apakah bahan peninggalan Monster Lendir benar-benar dapat ia manfaatkan untuk memasak.Ia sudah membayangkan resep-resep yang akan ia olah bersama dengannya. Sekarang, dia menanti Chou Tien Chen untuk mengungkapnya.“Selamat, kau bisa memanfaatkan sisa-sisa yang ditinggalkan oleh Monster Lendir itu sebagai bahan masakan,” ucap Chou Tien Chen.Seketika itu, senyum merekah di wajah Zhu Lian. Bisa jadi sekarang, dia adalah orang pertama dalam 30 tahun keberadaan Menara Nirwana yang akan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat ditemukan di Ether Real, sebagai bahan makanan.“Terima kasih untuk bantuan Anda, Dokter Chou. Ap-apakah … ada yang bisa aku lakukan untuk membayar jasa Anda ini?”Gantian, Chou Tien Chen yang tersenyu
Kata-kata yang diucapkan oleh Camar Putih itu membuat Zhu Lian terkesiap. Mendengarnya, Luo Yan pun sontak menoleh pada Zhu Lian yang meniti tangga di sebelah dia.Belum juga Zhu Lian sempat mengomentari perkataan tersebut, Bangau Jambon sudah berkata lagi. “Atau sebaliknya. Kak Dokter yang memeluk Kak Zhu Lian. Pasti bakal terasa, pegal sehabis beraksi terusir begitu saja.”Kedua pendekar wanita tersebut terkikik-kikik. Luo Yan masih saja memandangi Zhu Lian dengan keheranan. Sebaliknya, laki-laki yang ia tatap menggeleng-gelengkan kepala, tanda menyangkali semua omongan itu.“Apakah yang dikatakan nona-nona ini merupakan salah satu teknik pengerahan kekuatan spiritualmu, Zhu Lian?” tanya Luo Yan iseng.“Mereka hanya melebih-lebihkannya, Luo Yan,” Zhu Lian menjawab kalem.Tentu saja Zhu Lian merasa malu. Apa yang disampaikan oleh dua Ronin wanita tersebut mungkin akan membuat Luo Yan berpikir: Zhu Lian gemar menyentuh-nyentuh perempuan.Selain itu, dia merasa. Cara dia untuk menaikka
“Strategi petualangan, kau mengignatkan aku akan obrolan kakek dan ayahku, sistem. Baiklah. Aku jalankan taktikmu,” Zhu Lian berkata-kata dalam benaknya.Ia pun menerapkan seperti apa yang diinstrukan Sistem Kesatria Langit. Saat itu, kelompoknya berhadapan dengan Landak Giling. Yaitu, makhluk yang menyerupai landak.Namun pada saat menyerang musuh, mereka akan melompat ke udara dan berubah menjadi seperti bola, mirip hewan trenggiling.Sekarang, Camar Putih memancing landak-landak tersebut untuk menyerang dia. Tetapi, Bangau Jambon yang ahli melempar pisau mengganggu makhluk-makhluk itu. Sehingga, konsentrasi mereka bagai terpecah.“Bangau Jambon, jangan lambat-lambat melemparkan pisaumu! Bisa-bisa mereka menyerangku sungguhan!”“Cerwet kamu, Camar Putih. Melawan makhluk seperti ini saja kau ketakutan seperti itu!”Terjadi sedikit perdebatan antara Camar Putih dengan Bangau Jambon. Tetapi Luo Yan melerai mereka.“Tenang, aku akan melindungi kalian!”Rata-rata dokter pendekar memiliki
Luo Yan sekonyong-konyong berkata pada teman-temannya yang lain. “Ya, aku mendengarnya. Ada suara langkah lain dari balik pepohonan sebelah sana, bukan?” Zhu Lian menanggapi sang dokter. Sambil terus berjalan, Zhu Lian memandang ke arah sebelah kiri ke dalam kawasan hutan yang rimbun dan dipenuhi Semak belukar. “Langkah apa memangnya, Kak?” “Dari sebelah sana?” Camar Putih lalu Bangau Jambon ikut memandang ke arah Zhu Lian menoleh. Mata mereka berusaha menembus tanaman-tanaman liar yang tumbuh liar di sana. “Apakah yang kamu dengar sama dengan yang sampi ke telingaku, Zhu Lian?” tanya Luo Yan. “Langkah-langkah kaki yang agak berat pada saat menginjak tanah. Sosok yang melangkah itu kemungkinan berbadan besar. Kita harus waspada,” Zhu Lian mengingatkan rekan-rekannya yang lain. “Betul, itu juga yang aku dengar. Apapun itu, dia dengan sengaja menyamakan langkahnya dengan kita. Agar, suara pergerakannya tidak kentara,” jelas Luo Yan. “Biar aku berjalan di sebelah kiri. Sehingga ji
Usai melompat dengan gaya akrobat mereka masing-masing di udara, Zhu Lian, Luo Yan, Bangau Jambon dan Camar Putih kembali menapak di tanah. Baru saja Zhu Lian teringat akan perkataan kakeknya mengenai ilmu hitam, Camar Putih berkata. “Ada yang aneh dari makhluk tersebut …” “Ya, benar. Pancaran kekuatannya terasa dingin …” sambung Bangau Jambon. “Apakah kalian dibuat merinding oleh dia?” Luo Yan berusaha memastikan. “Sepertiya kita semua merasakan hal yang sama, bukan?” komentar Zhu Lian. Ketiga wanita yang bersama dengan Zhu Lian mengangguk-angguk kecil. Sebetulnya, Zhu Lian ingin mengungkapkan apa yang disampaikan kakeknya. Akan tetapi, dia masih termasuk pendekar petualang baru. Penyataannya bakal dianggap tidak valid. Selain itu jika ia mengatakan dirinya mengetahui hal tersebut dari kakeknya, rekan-rekannya itu pasti akan bertanya-tanya mengenai sang kakek. Sehingga, Zhu Lian memilih untuk bungkam. “Dia datang!” Bagau Jambon mengingatkan. Makhluk yang mirip dengan manusia s
Sangking geramnya, Zhu Lian sempat bersuara. Melayang tipis di udara, badannya berputar. Sedangkan pergelangan kakinya nampak telah dipenuhi pancaran sinar biru berpendar menjilat-jilat bagai api. Teknik Tendangan Halilintar Longma Level 10. Diajarkan sistemnya, selama ini Zhu Lian telah mendistribusikan poin aura spiritual yang ia dapatkan untuk memperkuat teknik-teknik yang ia peroleh dari Sistem Kesatria Langit. Contohnya pada level 10, teknik Tendangan Halilintar Longma akan menghasilkan Jurus Sambaran Petir Dari Balik Awan. Ia memperkirakan. Pada tingkatan tertentu dari teknik turunan, jurus lain akan terbuka. Tetapi sekarang, Zhu Lian hanya mengerahkan teknik dasarnya guna mengetahui. Sejauh apa kekuatan lawan. “Heaaah …!” Bhuast! Telapak kaki Zhu Lian mendarat pada sisi kanan wajah musuhnya. Tak ayal lagi, monster kadal humanoid misterius itu semakin terpental ke arah samping kirinya. Melayang di udara sejenak, makhluk itu jatuh tersungkur di tanah. “Kakek bilang jangan
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks