Sudah barang tentu. Zhu Lian tidak bisa menjawab: sistem dalam dirinyalah yang memberitahu dia bahwa Moster Lendir meninggalkan bahan makanan setelah mereka ditaklukkan. Untung saja, Zhu Lian sudah siap untuk menghadapi pertanyaan dari Chou Tien Chen.“Seorang pendekar yang memberitahuku, Dok. Sepertinya dia seorang Ronin. Awalnya, aku tidak percaya. Tetapi sebagai pedagang makanan, aku jadi penasaran. Apa benar begitu. Sehingga, aku berburu Monster Lendir,” jawab Zhu Lian Menjelaskan.“Ya, ya,” Chou Tien Chen menanggapi. Dia adalah seorang dokter dunia persilatan ternama. Namun saat itu, ia mengeluarkan rokok dan menyalakannya. Lalu, dia mulai bertutur.“30 tahun sudah Menara Nirwana berdiri di sana. Orang-orang seperti Grandmaster Ren Hao, Ketua Fan dan yang lain sudah berada di sana melebihi para pendekar-pendekar zaman sekarang yang hanya ingin menjadi kaya. Tetap saja, menara itu menyimpan banyak misteri.”Sang dokter tidak langsung menjawab pertanyaan Zhu Lian. Selanjutnya, ia m
Pada saat Zhu Lian keluar dari taman yang terdapat di puncak bangunan rumah sakit Air Mancur Kesembuhan, Chou Tien Chen berkata pada Luo Yan.Terang saja, apa yang ketua sektenya itu ucapkan pada dia membuat Luo Yan memandang pada Dokter Chou.“Maksud Anda, Master?”Para dokter dunia persilatan memang tidak mau disebut menggunakan titel macam-macam oleh orang lain. Walau demikian, tentu saja para anak buah satu sektenya sangat menghormati mereka. Sehingga, Luo Yan menyebut pemimpinnya demikian.“Paras Zhu Lian itu merupakan versi lebih muda dari seseorang yang jika aku sebut namanya, kau pasti akan terkejut,” ujar Dokter Chou pada Luo Yan, seraya memperhatikan Zhu Lian yang berlalu dari balik jendela kaca taman yang besar.Berikutnya, tampak sang dokter berkata-kata pada Luo Yan yang memandangi pimpinannya dengan melebarkan mata. Tanda, bahwa ia agak terkejut. Entah apa yang dikatakan Chou Tien Chen pada Luo Yan.Hari itu setelah ia selesai berdagangan, Zhu Lian kembali masuk ke dalam
Mendengar suara orang yang berkata-kata itu, Zhu Lian memalingkan tubuhnya. Di sanalah ia melihat. Ternyata, yang berbicara padanya itu adalah Hu Chen. Putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah tersebut datang bersama Song Mei Li. “Zhu Lian? Sedang apa kamu disini?! Ini adalah toko untuk menjual peralatan pendekar petualang. Kamu itu bukan pendekar. Buat apa kamu datang kemari?” Mei Li berkata pada mantan kekasihnya.“Biasa, sayang. Dia itu tertular oleh orang-orang. Bergaya seperti pendekar, membeli atribut sekte hanya untuk bergaya saja. Bukan begitu, Zhu Lian?” sindir Hu Chen.Apa yang dikatakan Hu Chen tidak salah. Banyak warga sipil atau mereka yang datang dari kalangan non pendekar membeli busana untuk bertualang. Tetapi tentu saja, orang-orang tersebut tidak memiliki qi apalagi kekuatan spiritual. Mereka melakukannya sebatas bergaya.Kemudian, mereka juga membeli emblem atau pakaian dengan logo sekte tertentu dan dikenakan sebagai gaya berbusana sehari-hari.Biasanya yang melakuka
“Jangan mengada-ada kau, Zhu Lian! Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa. Tetapi setidaknya aku mengenalmu. Jangan sampai kamu membuat aku malu di hadapan orang banyak karena akan berbelanja 10 miliar lebih!” tegur Mei Li pada mantan kekasihnya.“Zhu Lian, Zhu Lian. Calon istriku saja sampai merasa iba padamu karena kau berhalusinasi bisa berbelanja sebanyak itu di sini. Sudahlah, terimalah bantuanku untuk membayarkan belanjaanmu. Memangnya apa saja yang ingin kau beli, hah?” sambung Hu Chen merendahkan.“Aku bertanya pada kalian: apakah kalian mau bertaruh denganku. Bukan berharap belas kasihan dari kalian berdua.”Begitu kalem, Zhu Lian menanggapi perkataan Hu Chen dan Mei Li. Merasa Zhu Lian jumawa padahal mereka berdua yang sombong, Hu Chen dan Mei Li mulai merasa dongkol dengan tingkah lelaki jangkung yang berdiri di depan mereka.Terlalu congkak, sama sekali tidak terpikirkan oleh Hu Chen dan Mei Li. Kini, Zhu Lian sudah bolak-balik ke dalam Menara Nirwana. Untungnya sejauh ini,
“Hei, Zhu Lian! Aku ingatkan. Aku mau membantumu membayar belanjaanmu tapi hanya 10 miliar saja sesuai perkataanmu. Kalau kau ingin membeli pisau itu, jangan harap aku mau mengeluarkan uang sebanyak itu untukmu!” “Zhu Lian, kamu sudah gila, ya? Kak. Jangan ladeni orang ini. Dia itu tidak waras. Aku tahu dia. Tidak mungkin dia merogoh kocek sebesar itu. Kakak pikir saja. Dia itu hanya seorang pedagang bakmi. Tukang bakmi mana yang punya duit 32 miliar?!”Mendengar Zhu Lian akan membeli pisau Tombak Taring Naga, Hu Chen dan Mei Li langsung bereaksi. Keduanya masih tidak percaya Zhu Lian mampu untuk mengeluarkan uang sebesar itu.“Terima kasih untuk perhatian kalian. Tetapi, aku tidak berharap kau membantuku, Hu Chen. Mei Li, kau juga tidak perlu kahwatir. Aku akan membayar semua belanjaanku sendiri. Kalian tenang saja dan bersiaplah untuk kelaur dari sini dengan berjalan jongkok.”Begitu kalem, Zhu Lian menanggapi kata-kata mantan kekasih dan rivalnya. Para pendekar juga orang-orang si
“Black Platinum Dragon Card …?!” sang pendekar mengulang ucapan si petugas kasir.“Siapa dia, mengapa bisa membawa kartu itu ke mana-mana?”“Bukannya meremehkan, dia hanya seorang Ronin. Apa mungkin seorang Ronin membuka rekening di Dragon Bank?”“Bisa saja kalau ternyata dia memiliki tambang Kristal Pijar pribadi. Tapi rasa-rasanya, tidak mungkin juga.”Para pendekar yang ada di situ bertanya-tanya. Warga sipil yang ada di sana kurang paham. Mengapa mereka mempertanyakan kartu milik Zhu Lian.Intinya, seorang pemimpin sekte besar dapat memiliki pemasukan triliunan dalam sebulan, karena mereka memiliki tambang Kristal Pijar di dalam Ether Realm.Sementara penghasilan seorang Ronin dari berburu kira-kira menghasilkan ratusan miliar saja dalam satu bulan. Karena, mereka bagai seorang pekerja lepas. Hasil yang mereka dapatkan tergantung dari klien yang menyewa mereka.Sedangkan untuk memiliki sebuah kartu Black Platinum Dargon Card, seseorang diwajibkan berpenghasilan triliunan setiap bu
Baru saja Zhu Lian bersama Bangau Jambon dan Camar Putih melangkah masuk ke dalam bangunan menjulang tersebut, Sistem Kesatria Langit Bereaksi.[Petualangan bersama Bangau Jambon dan Camar Putih dimulai. Host akan berbagi poin aura spiritual dengan rekan-rekannya]Sembari meniti tangga bersama dua gadis yang bersama dengannya, Zhu Lian melihat tampilan sistem yang ada di pelupuk matanya. Seperti biasa, notifikasi tersebut memberi petunjuk secara otomatis, sesuai yang dibutuhkan Zhu Lian.[Setiap poin aura spiritual yang didapatkan oleh host dari bertualang bersama akan dibagi sama rata dengan rekannya-rekannya. Meski begitu, presentase karisma yang didapatkan tetap utuh]“Tidak masalah,” pikir Zhu Lian menyambut pemberitahuan yang ia dapatkan. “Bisa bersama dua gadis ini saja, aku sudah merasa senang. Bertualang sendirian memang sepi rasanya.”Ketiga pendekar tersebut tiba di dalam Ether Realm yang berada di lantai 3 Menara Nirwana. Sistem dalam diri Zhu Lian kembali memberikan instru
“Me-merangkul …, maksudnya, ‘merangkul’ seperti apa …?”Dalam hatinya, Zhu Lian merasa terheran-heran dengan instruksi yang dirinya terima dari sistem yang tersemat dalam dirinya tersebut. Sistem layaknya sebuah AI atau artificial intelligence itu tidak membiarkan hostnya bertanya-tanya.[Merangkul. Meraih menggunakan tangan, untuk memberi rasa nyaman pada kedua rekanmu]“Heh …?!”Lagi, Zhu Lian bersuara dalam hatinya kali itu singkat saja. Ternyata, ‘merangkul’ yang diinstruksikan oleh sistemnya itu memiliki arti: merangkul yang sebenarnya.Terang saja Zhu Lian menjadi canggung sejenak. Seolah mengetahui dirinya merasa ragu, Sistem Kesatria Langit mengingatkan dia.[Jika host tidak mengikuti instruksi dengan baik, poin aura spiritualmu akan berkurang -10]Begitu membaca pemberitahuan dari sistemnya, seketika itu Zhu Lian tercengang. Dia tidak menyangka. Ternyata, sistemnya bukan hanya memberikan di keuntungan bahkan bagai mengajarkan dia bermain curang.Sekarang, ia juga bisa mendapa