Bermaksud mengomentari perkataan Bai Lu menganai Fu Chin, Zhu Lian tidak melanjutkan kata-katanya. Tatkala, ia mendengar semacam suara erangan dari arah depan.Sedari tadi, ia dan Bai Lu menuruni tangga gua yang terbuat dari tumpukan bebatuan. Kini, mereka telah tiba pada bagian dungeon yang persis seperti sebuah balai riung.Seterang-terangnya cahaya dari Kunang-kunang Ajaib tidak dapat menerangi seluruh ruangan itu. Sisanya remang-remang dan gelap sama sekali. Suara tersebut berasal dari agak jauh di depan Zhu Lian dan Bai Lu.“Grrr … aaah …!”“Bersiaplah Zhu Lian. Kita berada di dasar pertama dari dungeon ini. Di sini, ada makhluk yang kita kenal dengan zombie seperti di film-film,” Bai Lu berkata sembari mempersiapkan kuda-kudanya.“Ada zombie di sini?” tanya Zhu Lian agak kocak. Meski begitu, ia juga bersiap-siap mengerahkan tekniknya.“Ya. Mereka memiliki kelas-kelas juga. Sepertinya yang akan mendatangi kita pertama kali adalah mereka yang disebut dengan The Corpse.”Makhluk ya
Zhu Lian dan Bai Lu beristirahat pada semacam balkon yang berada dalam rongga dalam dasar dungeon tersebut. Membuka perbekalan mereka dan menikmatinya, keduanya tidak menyadari. Dari balik ruangan lain di sana, ada orang yang mengintip mereka.Dari celah dinding batu yang ada di situ, 2 pria dan seorang wanita berpakaian abu-abu yang menutupi wajah mereka baik menggunakan kain maupun masker sejak tadi mengamati pasangan guru dan murid yang berada jauh di seberang mereka.“Apakah itu kekasih dari Nona Gong?” sang wanita mengintai menggunakan sebelah mata ke arah Zhu Lian dan Bai Lu yang tengah bersantai sekian meter dari tempat dia berada.“Sepertinya bukan. Setahuku, Bai Lu dekat dengan Xian Hua,” jawab salah satu pria berbusana kelabu.“Dia berselingkuh?” celetuk laki-laki yang lain.Si perempuan kembali berucap, “Wajar. Dari jarak segini dan dari celah saja aku bisa melihat lelaki tersebut memiliki postur yang lebih berdegap dibanding Liu Xian Hua.”“Masa bodoh dengan Gong Bai Lu da
Sama seperti sebelumnya, robot itu tidak menghitung detik pertama. Juga, sama sekali tidak menghitung detik yang terakhir. Tahu-tahu saja, 6 makhluk mekanis itu menembakkan sinar laser dari bagian mata ketopong mereka.Ada titik merah yang merupakan ‘mata’ dari para robot tersebut. Dari sanalah tembakan cahaya laser berwarna serupa dengan netranya yang membentuk titik muncul.Zhiuuuw …!Blar!Sudah diperngitkan Bai Lu, segera itu Zhu Lian melompat guna menghindari serangan tembakan para musuh. Begitu pula gurunya.Ada satu hal yang membuat Zhu Lian menjadi seorang petarung yang ulung. Sebenarnya, dia memiliki otak yang cemerlang. Hanya saja, dia lebih memilih untuk menjadi seorang pengusaha kuliner ketimbang cendikiawan.Sekarang, ia memperlihatkan kepandainnya. Mengerahkan ilmu meringankan tubuh untuk menghindar, Zhu Lian bukan sekedar ingin mengelak dari serangan musuh. Dia memanfaatkan teknik kekuatan spiritualnya itu untuk mendekat ke arah lawan.“Coba kita lihat. Sekuat apa kalia
Dari tempat ia berada, Bai Lu memperhatikan Zhu Lian. Muridnya itu berjungkir balik di udara. Rupanya, dia ingin melewati salah satu dari 6 Mechanima yang memiliki tinggi 3 meter lebih.Sementara melayang, Zhu Lian meraih Busur Cahaya Pelangi milik Gong Xiao Bin yang telah menjadi kepunyaannya.“Muridku itu, dia … telah menemukan kelemahan Mechanima?” Bai Lu kembali bertanya-tanya dalam benaknya.Berhasil melampaui sebuah Mechanima dan mendarat di belakangnya, Zhu Lian langsung menarik tali dari busur tersebut.Ding![Host mengaktifkan Teknik Bintang Jatuh Di Antara Badai: Panah Penembus Sukma Tingkat Pertama.]Wusssh …!“Zhu Lian telah memiliki teknik sendiri dengan panah pemberian ayahku itu?!”Bagaimana Bai Lu tidak terperangah. Begitu Zhu Lian melepas anak-anak panah berbentuk cahaya dari busurnya, batang dari anak panah itu memiliki lingkaran-lingkaran mirip bentuk awan yang terkena dampak badai.Pun, cahaya anak panah itu juga lebih besar dari yang biasa berhasil dilepaskan Zhu
Mendengar bagaimana Zhu Lian mampu mengalahkan 12 Mechanima sekaligus pada tingkat kultivasi Elevate, Xian Hua agak panas hati. Sehingga, begitu Bai Lu berkata apakah ia mau semacam bersaing dengan Zhu Lian seperti yang mereka lakukan tempo hari, dia berkata.“Kau akan membuatnya seolah kalian akan berlatih sama seperti waktu lalu?”“Tentu saja, mau seperti apa lagi?” jawab Bai Lu kontan.“Boleh juga. Semakin lama memperhatikan si pedagang bakmi itu semakin menarik saja,” Xian Hua menyahut bijak sembari tersenyum tipis.Masuk ke dalam Kastil Gong, Bai Lu dan Xian Hua melintas di sebuah lorong yang membawa mereka menuju taman di tengah-tengah istana keluarga bangsawan pendiri Kota Great North tersebut.Tapi rupanya Lord Gong atau Xiao Bin, ayah Bai Lu tengah berada di dalam ruang kerjanya, sedangkan pintu ruangan tersebut terbuka lebar. Melihat putrinya dan Xian Hua lewat di situ, ia memanggil anaknya.“Bai Lu sayang?”Segera itu Bai Lu dan Xian Hua masuk ke dalam ruangan yang pada amb
Tan Mei Fang masuk ke dalam ruang kerja sang suami, sembari berkata demikian pada putrinya. Sekalipun yang berbicara itu adalah ibunya sendiri, Bai Lu agak kikuk pada saat Mei Fang berkata demikian.“Mama, Papa meminta untuk berbicara berdua saja denganku. Aku rasa, Xian Hua tidak keberatan berada di taman sendirian,” sabar Bai Lu bak ingin menenangkan sang bunda. Dia agak salah tingkah.“Pergi temani Xian Hua, Bai Lu. Kasihan juga jika dia mesti menanti-nantikanmu terlalu lama,” ujar Xiao Bin.“Baiklah. Papa, Mama, aku permisi.”Mata Mei Fang dan Xiao Bin mengikuti putri mereka kelaur dari ruangan tersebut. Setelah Bai Lu benar-benar pergi, Mei Fang melangkah untuk menutup pintu ruangan kerja suaminya, lalu berkata pada sang Lord.“Menurutmu, apakah akhir-akhir ini putri kita dan Xiao Bin kelihatan semakin akrab saja?” Mei Fang meminta pendapat Xiao Bin yang mengembuskan asap cerutunya, lalu menjawab.“Aku lihat mereka sudah semakin dekat saja. Hati orang siapa yang tahu. Meski begit
Pada saat Zhu Lian melangkah dan menapaki tanah kering di sekitarnya, tahu-tahu aja tanah yang ia pijak bergerak dan terjadi retakan di situ.Dengan segera, Zhu Lian mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin. Di saat yang bersamaan dengan tubuhnya yang melenting di udara, tanah yang mengalami pergerakan itu tahu-tahu saja mencuat.Grrrruak …!Dalam beberapa detik saja, tanah kering itu sudah membentuk wujud raksasa yang sekujur tubuhnya terbuat dari bebatuan.“Rrrraaaakh …!” erang makhluk tersebut.Monster yang muncul itu adalah makhluk yang disebut dengan Raksasa Bukit Batu. Tingginya kemungkinan mencapai 4 meter lebih. Sekujur tubuhnya terbentuk dari bebatuan.“Jadi ini yang disebut raksasa Bukit Batu. Aku harus segera menaklukannya …”Grrrruak …!Sementara berada di udara, Zhu Lian berpikir dan melihat di tempat Xian Hua berada, Raksasa Bukit Batu yang lain juga muncul.Grrruak …!Menyaksikan hal tersebut, ia memutuskan untuk bertindak. “Jangan sampai aku kalah dari Xian Hua!” bati
Kembali atas usul Xian Hua, hari itu Bai Lu ingin menguji sejauh mana kekuatan Zhu Lian sebenarnya. Mengetahui bahwa sang murid menunjukkan tanda-tanda bahwa seharusnya ia sudah mencapai tingkat Soaring, Xian Hua memberi usul.Mereka membawa sang pedagang bakmi ke lantai 5, lalu mencoba. Apakah Zhu Lian mampu mengerahkan kekuatan elemental yang dapat muncul setelah seseorang berada pada tingkat Soaring.Jika benar begitu, seperti yang Bai Lu ucapkan dalam benaknya baru saja. Berarti, Zhu Lian memang adalah seseorang yang istimewa.Sedangkan saat itu, Zhu Lian menghadapi salah satu monster di Lapis 1 dari Lantai 5 menara Nirwana tersebut sembari memikirkan apa yang disampaikan Bai Lu kepadanya.“Kekuatan spiritual mengandung semua unsur yang berada di sekeliling kita … dapat dipastikan, Raksasa Bukit Batu ini mengandung unsur tanah. Berarti, sesuai dengan apa yang dijelaskan Bai Lu. Aku harus menghadapinya dengan elemen api.”Di sebelah sana, Zhu Lian dapat mengetahui Xian Hua telah be