Home / Pendekar / Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana / Bab 136: Pintu Dungeon Pun Terbuka

Share

Bab 136: Pintu Dungeon Pun Terbuka

last update Last Updated: 2023-08-09 14:03:29

Untuk sejenak, Zhu Lian mengagumi ambang dengan dua daun pintu hitam nan kokoh lagi besar di hadapannya. Kemudian ia menyadari. Tidak ada tanda-tanda pintu tersebut memiliki handle atau kenop.

“Menurut tebakanku …, kamu baru menyadari. Entah dengan cara apa pintu ini dapat dibuka, bukan?” Bai Lu berkata pada Zhu Lian dengan raut jenaka. Sedangkan muridnya itu semi melongo memperhatikan pintu yang sangat besar tersebut.

“Y-ya …, bagaimana cara kita membuka daun pintu sebesar ini, Bai Lu?” jawab Zhu Lian terheran-heran. Gurunya langsung menjawab.

“Bagaimana cara kamu masuk ke Ether Realm?”

Jawaban disertai pertanyaan itu sontak membuat Zhu Lian menoleh pada Bai Lu. Ia pun berucap, “Kekuatan spiritual.” ucapnya dengan ekspresi terkagum-kagum.

“Tepat sekali. Kau ingin mencobanya?” tanya Bai Lu diiringi raut nan manis.

Tidak langsung menjawab, Zhu Lian kembali memandangi pintu pada dinding cadas yang menjulang di hadapannya.

Perkataan Bai Lu yang bagai tantangan untuk dirinya itu membuat Z
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 137: Mayat-mayat Hidup

    Bermaksud mengomentari perkataan Bai Lu menganai Fu Chin, Zhu Lian tidak melanjutkan kata-katanya. Tatkala, ia mendengar semacam suara erangan dari arah depan.Sedari tadi, ia dan Bai Lu menuruni tangga gua yang terbuat dari tumpukan bebatuan. Kini, mereka telah tiba pada bagian dungeon yang persis seperti sebuah balai riung.Seterang-terangnya cahaya dari Kunang-kunang Ajaib tidak dapat menerangi seluruh ruangan itu. Sisanya remang-remang dan gelap sama sekali. Suara tersebut berasal dari agak jauh di depan Zhu Lian dan Bai Lu.“Grrr … aaah …!”“Bersiaplah Zhu Lian. Kita berada di dasar pertama dari dungeon ini. Di sini, ada makhluk yang kita kenal dengan zombie seperti di film-film,” Bai Lu berkata sembari mempersiapkan kuda-kudanya.“Ada zombie di sini?” tanya Zhu Lian agak kocak. Meski begitu, ia juga bersiap-siap mengerahkan tekniknya.“Ya. Mereka memiliki kelas-kelas juga. Sepertinya yang akan mendatangi kita pertama kali adalah mereka yang disebut dengan The Corpse.”Makhluk ya

    Last Updated : 2023-08-09
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 138: Bos Dungeon 501

    Zhu Lian dan Bai Lu beristirahat pada semacam balkon yang berada dalam rongga dalam dasar dungeon tersebut. Membuka perbekalan mereka dan menikmatinya, keduanya tidak menyadari. Dari balik ruangan lain di sana, ada orang yang mengintip mereka.Dari celah dinding batu yang ada di situ, 2 pria dan seorang wanita berpakaian abu-abu yang menutupi wajah mereka baik menggunakan kain maupun masker sejak tadi mengamati pasangan guru dan murid yang berada jauh di seberang mereka.“Apakah itu kekasih dari Nona Gong?” sang wanita mengintai menggunakan sebelah mata ke arah Zhu Lian dan Bai Lu yang tengah bersantai sekian meter dari tempat dia berada.“Sepertinya bukan. Setahuku, Bai Lu dekat dengan Xian Hua,” jawab salah satu pria berbusana kelabu.“Dia berselingkuh?” celetuk laki-laki yang lain.Si perempuan kembali berucap, “Wajar. Dari jarak segini dan dari celah saja aku bisa melihat lelaki tersebut memiliki postur yang lebih berdegap dibanding Liu Xian Hua.”“Masa bodoh dengan Gong Bai Lu da

    Last Updated : 2023-08-10
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab: 139: Berusaha Meretas Kelemahan Mechanima

    Sama seperti sebelumnya, robot itu tidak menghitung detik pertama. Juga, sama sekali tidak menghitung detik yang terakhir. Tahu-tahu saja, 6 makhluk mekanis itu menembakkan sinar laser dari bagian mata ketopong mereka.Ada titik merah yang merupakan ‘mata’ dari para robot tersebut. Dari sanalah tembakan cahaya laser berwarna serupa dengan netranya yang membentuk titik muncul.Zhiuuuw …!Blar!Sudah diperngitkan Bai Lu, segera itu Zhu Lian melompat guna menghindari serangan tembakan para musuh. Begitu pula gurunya.Ada satu hal yang membuat Zhu Lian menjadi seorang petarung yang ulung. Sebenarnya, dia memiliki otak yang cemerlang. Hanya saja, dia lebih memilih untuk menjadi seorang pengusaha kuliner ketimbang cendikiawan.Sekarang, ia memperlihatkan kepandainnya. Mengerahkan ilmu meringankan tubuh untuk menghindar, Zhu Lian bukan sekedar ingin mengelak dari serangan musuh. Dia memanfaatkan teknik kekuatan spiritualnya itu untuk mendekat ke arah lawan.“Coba kita lihat. Sekuat apa kalia

    Last Updated : 2023-08-11
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 140: Zhu Lian Lebih Sakti Dari Xian Hua?

    Dari tempat ia berada, Bai Lu memperhatikan Zhu Lian. Muridnya itu berjungkir balik di udara. Rupanya, dia ingin melewati salah satu dari 6 Mechanima yang memiliki tinggi 3 meter lebih.Sementara melayang, Zhu Lian meraih Busur Cahaya Pelangi milik Gong Xiao Bin yang telah menjadi kepunyaannya.“Muridku itu, dia … telah menemukan kelemahan Mechanima?” Bai Lu kembali bertanya-tanya dalam benaknya.Berhasil melampaui sebuah Mechanima dan mendarat di belakangnya, Zhu Lian langsung menarik tali dari busur tersebut.Ding![Host mengaktifkan Teknik Bintang Jatuh Di Antara Badai: Panah Penembus Sukma Tingkat Pertama.]Wusssh …!“Zhu Lian telah memiliki teknik sendiri dengan panah pemberian ayahku itu?!”Bagaimana Bai Lu tidak terperangah. Begitu Zhu Lian melepas anak-anak panah berbentuk cahaya dari busurnya, batang dari anak panah itu memiliki lingkaran-lingkaran mirip bentuk awan yang terkena dampak badai.Pun, cahaya anak panah itu juga lebih besar dari yang biasa berhasil dilepaskan Zhu

    Last Updated : 2023-08-11
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 141: Tidakkah Kekasihmu Itu Cemburu?

    Mendengar bagaimana Zhu Lian mampu mengalahkan 12 Mechanima sekaligus pada tingkat kultivasi Elevate, Xian Hua agak panas hati. Sehingga, begitu Bai Lu berkata apakah ia mau semacam bersaing dengan Zhu Lian seperti yang mereka lakukan tempo hari, dia berkata.“Kau akan membuatnya seolah kalian akan berlatih sama seperti waktu lalu?”“Tentu saja, mau seperti apa lagi?” jawab Bai Lu kontan.“Boleh juga. Semakin lama memperhatikan si pedagang bakmi itu semakin menarik saja,” Xian Hua menyahut bijak sembari tersenyum tipis.Masuk ke dalam Kastil Gong, Bai Lu dan Xian Hua melintas di sebuah lorong yang membawa mereka menuju taman di tengah-tengah istana keluarga bangsawan pendiri Kota Great North tersebut.Tapi rupanya Lord Gong atau Xiao Bin, ayah Bai Lu tengah berada di dalam ruang kerjanya, sedangkan pintu ruangan tersebut terbuka lebar. Melihat putrinya dan Xian Hua lewat di situ, ia memanggil anaknya.“Bai Lu sayang?”Segera itu Bai Lu dan Xian Hua masuk ke dalam ruangan yang pada amb

    Last Updated : 2023-08-12
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 142: Raksasa Bukit Batu

    Tan Mei Fang masuk ke dalam ruang kerja sang suami, sembari berkata demikian pada putrinya. Sekalipun yang berbicara itu adalah ibunya sendiri, Bai Lu agak kikuk pada saat Mei Fang berkata demikian.“Mama, Papa meminta untuk berbicara berdua saja denganku. Aku rasa, Xian Hua tidak keberatan berada di taman sendirian,” sabar Bai Lu bak ingin menenangkan sang bunda. Dia agak salah tingkah.“Pergi temani Xian Hua, Bai Lu. Kasihan juga jika dia mesti menanti-nantikanmu terlalu lama,” ujar Xiao Bin.“Baiklah. Papa, Mama, aku permisi.”Mata Mei Fang dan Xiao Bin mengikuti putri mereka kelaur dari ruangan tersebut. Setelah Bai Lu benar-benar pergi, Mei Fang melangkah untuk menutup pintu ruangan kerja suaminya, lalu berkata pada sang Lord.“Menurutmu, apakah akhir-akhir ini putri kita dan Xiao Bin kelihatan semakin akrab saja?” Mei Fang meminta pendapat Xiao Bin yang mengembuskan asap cerutunya, lalu menjawab.“Aku lihat mereka sudah semakin dekat saja. Hati orang siapa yang tahu. Meski begit

    Last Updated : 2023-08-13
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 143: Xian Hua Lebih Unggul!

    Pada saat Zhu Lian melangkah dan menapaki tanah kering di sekitarnya, tahu-tahu aja tanah yang ia pijak bergerak dan terjadi retakan di situ.Dengan segera, Zhu Lian mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin. Di saat yang bersamaan dengan tubuhnya yang melenting di udara, tanah yang mengalami pergerakan itu tahu-tahu saja mencuat.Grrrruak …!Dalam beberapa detik saja, tanah kering itu sudah membentuk wujud raksasa yang sekujur tubuhnya terbuat dari bebatuan.“Rrrraaaakh …!” erang makhluk tersebut.Monster yang muncul itu adalah makhluk yang disebut dengan Raksasa Bukit Batu. Tingginya kemungkinan mencapai 4 meter lebih. Sekujur tubuhnya terbentuk dari bebatuan.“Jadi ini yang disebut raksasa Bukit Batu. Aku harus segera menaklukannya …”Grrrruak …!Sementara berada di udara, Zhu Lian berpikir dan melihat di tempat Xian Hua berada, Raksasa Bukit Batu yang lain juga muncul.Grrruak …!Menyaksikan hal tersebut, ia memutuskan untuk bertindak. “Jangan sampai aku kalah dari Xian Hua!” bati

    Last Updated : 2023-08-14
  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 144: Bangkitnya Kekuatan Elemental

    Kembali atas usul Xian Hua, hari itu Bai Lu ingin menguji sejauh mana kekuatan Zhu Lian sebenarnya. Mengetahui bahwa sang murid menunjukkan tanda-tanda bahwa seharusnya ia sudah mencapai tingkat Soaring, Xian Hua memberi usul.Mereka membawa sang pedagang bakmi ke lantai 5, lalu mencoba. Apakah Zhu Lian mampu mengerahkan kekuatan elemental yang dapat muncul setelah seseorang berada pada tingkat Soaring.Jika benar begitu, seperti yang Bai Lu ucapkan dalam benaknya baru saja. Berarti, Zhu Lian memang adalah seseorang yang istimewa.Sedangkan saat itu, Zhu Lian menghadapi salah satu monster di Lapis 1 dari Lantai 5 menara Nirwana tersebut sembari memikirkan apa yang disampaikan Bai Lu kepadanya.“Kekuatan spiritual mengandung semua unsur yang berada di sekeliling kita … dapat dipastikan, Raksasa Bukit Batu ini mengandung unsur tanah. Berarti, sesuai dengan apa yang dijelaskan Bai Lu. Aku harus menghadapinya dengan elemen api.”Di sebelah sana, Zhu Lian dapat mengetahui Xian Hua telah be

    Last Updated : 2023-08-15

Latest chapter

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 271: Sistem Kesatria Langit di Non Aktifkan

    Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 270: Menaklukkan Ilmu Hitam

    “Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 269: Kebangkitan Sang Kelam

    “Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 268: Usaha Pembunuhan Terhadap Xian Hua

    Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 267: Eksekusi Penghakiman Penguasa Tujuh Langit

    Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 266: Demi Seorang Sahabat

    Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 265: Siapa Si Konselor Sebenarnya

    Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 264: Dua Pemuda Galau

    Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju

  • Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana   Bab 263: Buaya Merayu Teratai

    Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks

DMCA.com Protection Status