“Aku ingin memberi tahu kalian sesuatu,” ujar Daniel seraya meletakkan alat makan di piring. “Dylan belum sadarkan diri hingga sekarang. Aku berencana untuk pergi menemui Dylan besok.”“Ayah,” gumam Dariel terkejut, terdiam saat semua orang menoleh padanya. “Paman Donald menatapku penuh kebencian.”Donald mengepalkan tangan erat-erat. Ia tidak tahu soal kunjungan Daniel ke pulau Sema besok. Saat menoleh pada Dennis, Dawson, dan Deavon, ia tahu jika mereka juga terkejut. “Aku bisa menggantikanmu untuk menemui Dylan, Daniel. Kondisimu masih belum pulih, apalagi Dylan kemungkinan bisa menyerangmu.”Daniel menggertakkan gigi. Ia melihat sesuatu di tatapan Donald sekaligus mendengar nada benci di suara adiknya itu. “Aku tidak keberatan kau menemaniku, Donald.”Daniel menoleh pada Dennis, Dawson, dan Deavon. “Kalian bertiga akan bertanggung jawab selama aku dan Donald pergi.”Dennis, Dawson, dan Deavon saling bertatapan. Mereka belum memberikan jawaban pada Donald terkait permintaannya untu
Donald menatap Dennis, Dawson, dan Deavon di dekatnya. Ketiga adiknya itu terus menghindarinya sejak kemarin.“Kalian berhutang jawaban padaku,” ujar Donald.Dennis, Dawson, dan Deavon sontak terdiam, menoleh ke arah lain.“Aku akan menganggap kalian menolak tawaranku. Kalian harus memastikan jika kalian tidak akan menyesali keputusan kalian.” Donald meninggalkan ruangan utama, berjalan setenang mungkin meski dadanya sangat sesak.“Dasar bajingan!” rutuk Donald dalam hati, menggertakkan gigi untuk menahan emosi. “Mereka lebih takut pada Daniel dibandingkan padaku. Aku akan membuat mereka menyesal karena sudah meremehkanku!”Donald berhenti sejenak, kembali berjalan meski ia ingin melihat Dennis, Dawson, dan Deavon. “Meski mereka menolak, tetapi aku tetap membutuhkan mereka untuk menghadap Daniel.”Donald tiba-tiba tersenyum. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Mario adalah kunci utama keberhasilan rencanaku.”Dennis, Dawson, dan Deavon masih berada di ruangan utama. Mereka saling me
Pesta selesai saat tengah malam. Beberapa pelayan tampak sibuk membersihkan halaman belakang, mengumpulkan piring dan gelas kotor.Davis memasuki rumah, merenggangkan badan beberapa kali. “Aku memiliki banyak pekerjaan esok.”Davis berhenti saat melihat Drake, Louise, dan Ivan. “Apa kalian akan pulang? Kalian bisa menginap di rumahku. Kalian bebas memilih kamar yang kalian suka. Kalian tentu tidak akan bisa tidur lelap di kamar sempit, bukan?”Drake, Louise, dan Ivan saling bertatapan sekilas. Davis sedang menyindir mereka.Drake mendengkus kesal. “Kami datang untuk menjemput, Ayah. Akan tetapi, Ayah masih ingin tinggal di rumahmu.”“Kalian tidak perlu mengkhawatirkan kakek selama dia berada di sini. Semua kebutuhan dan keperluan kakek akan aku sediakan. Kakek mengajariku cara memperlakukan seseorang dengan baik.”“Berhenti menyindir kami, Davis. Masa lalu adalah masa lalu. Kau tidak bisa terus terjebak masa lalu,” ketus Drake.Davis tertawa. “Kau benar, Paman. Meski aku tidak boleh t
Donald menghampiri Dariel dengan tergesa-gesa. Ia sudah mengamati keponakannya beberapa waktu lalu. “Dia kemungkinan akan bertemu dengan Mario. Apa yang dia rencanakan? Apakah Daniel memerintahkannya untuk bertemu dengan Mario?”Dariel melirik Donald sekilas, mengembus napas panjang, berbalik. “Aku hanya sedang berjalan-jalan sebelum aku berolahraga, Paman. Apa yang bisa aku lakukan untukmu?”“Apakah kau akan pergi ke ruangan Mario?”“Untuk apa aku bertemu dengannya, Paman? Aku tidak memiliki urusan apa pun dengan Mario sekarang.”“Kau benar. Jika kau ingin berolahraga, kau sebaiknya mengajak Deric. Aku harus pergi menemui Mario untuk memastikan beberapa hal.”Donald melewati Dariel, berjalan terburu-buru. “Dia pandai bersandiwara seperti ayahnya. Dia akan menjadi musuh yang berat jika aku terus membiarkannya. Akan tetapi, aku harus menentukan waktu yang tepat untuk menyingkirkannya.”“Paman Donald memang sedang mengawasiku.” Dariel berbalik arah. “Dia akan semakin curiga dan waspada
“Apa yang bisa aku lakukan untukmu, Tuan Muda?” tanya Mario saat melihat Dariel memasuki ruangannya. Ia kembali sibuk dengan pekerjaannya, memeriksa perkembangan pembuat alat-alat canggih.Dariel duduk di hadapan Mario setelah memastikan keadaan aman.“Seseorang tampaknya sedang mengikutimu sekarang. Aku bisa membantumu dengan menghilangkan pertemuan kita sekarang dari kamera pengawas.”“Lakukan hal itu sekarang.”Mario tertawa. “Kau tampak panik, dan hal itu bisa berdampak buruk padamu, Tuan Muda. Kau harus tetap tenang agar bisa mengambil tindakan yang tepat.”Dariel mengepalkan tangan erat-erat, mengembus napas panjang. Ia tidak menampik perkataan Mario jika dirinya tengah tegang sekarang.“Aku ingin bertanya sesuatu padamu, Mario. Aku memaksamu untuk berkata jujur.”“Aku sepertinya tahu apa yang ingin kau tanyakan, Tuan Muda. Haruskah aku mengatakannya sekarang?”Dariel menggeser letak duduk lebih depan. “Apa yang terjadi antara ayahku dan paman-pamanku. Aku curiga jika mereka sed
Alarm berbunyi sangat keras. Pasukan segera bersiaga di seluruh titik pulau, terutama para penjaga di dalam ruangan dan bangunan.Daniel dan Donald sontak berteriak, bergegas mundur. Mereka melihat saat tangan Alvin tiba-tiba bergerak.“Bawa aku dari tempat ini sekarang juga!” bentak Daniel seraya menggeser kursi roda. Wajahnya sangat panik sehingga terlihat pucat pasi.“Bagaimana hal ini bisa terjadi, Samson?” tanya Donald.Samson dan para pengawal di ruangan bergegas bersiaga.“Ikuti aku, Tuan. Aku akan segera membawa kalian pergi dari pulau ini secepatnya,” ujar Samson.Daniel dan Donald segera meninggalkan ruangan bersama Samson dan para pengawal. Ryan Buldone dan para pengawalnya mengikuti dari belakang. Alarm terus berbunyi nyaris. Pasukan berlarian menuju ruang tahanan.“Sial! Mereka sama sekali tidak menganggapku ada,” gumam Ryan Buldone.Samson dan pasukannya segera membawa Daniel dan Donald keluar dari pulau. Kapal segera menjauh dari pulau. Para pengawal terlihat berlarian
Satu bulan berlalu dengan cepat. Davis bekerja sangat keras untuk menyelesaikan quest sekaligus membuktikan kesungguhannya pada Henry Tolando.Davis juga mengawasi Lucas, Liam, Levon, dan Landon dengan ketat setiap waktu, lalu mengabarkannya pada Henry Tolando. Tak hanya itu, ia memberikan informasi apa pun yang pria itu butuhkan.Banyak hal terjadi selama sebulan. Susan, Emmely, dan Rebecca semakin gencar untuk mendekati Davis. Mereka sering kali datang ke kantor untuk makan siang bersama. Mereka itu juga beberapa kali datang ke rumah untuk memberikan kue dan makanan lain.Davis tahu jika mereka ingin dekat dengannya, tetapi ia masih harus fokus pada tujuannya untuk tahu siapa dirinya dan keluarganya. Tidak ada waktu untuk cinta saat ia sedang fokus mencapai tujuannya.Davis menatap pantulan dirinya cermin, mengamati penampilannya. “Ini adalah hari terakhir quest utama. Aku sangat yakin jika aku bisa menyelesaikannya tepat waktu. Akan tetapi, hal itu tetap saja membuatku tegang. Bany
Daniel menjelaskan peraturan lebih rinci pada semua anggota keluarga Miller. “Aku sangat berharap kalian mematuhi semua aturan tanpa terkecuali demi keselamatan kalian dan keluarga kita.”Victor dan dua asistennya memasuki ruangan, membuka tiga kotak. Deretan cincin seketika terpampang di hadapan semua anggota keluarga Miller.“Cincin-cincin itu adalah teknologi terbaru yang dikembangkan oleh Mario dan tim kita. Cincin itu memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah mendeteksi bahaya yang mendekati kalian. Kalian harus memakai cincin itu ke mana pun kalian pergi,” ujar Daniel.Dua asisten Victor membagikan cincin ke semua anggota keluarga Miller.Dariel mengambil sebuah cincin, mengamati sesaat. Setelah ia memakainya, sebuah layar hologram seketika terbuka, melakukan pemindaian. Informasi mengenainya seketika muncul di layar.“Cincin ini jauh lebih hebat dibandingkan dengan cincin yang aku gunakan dahulu.” Dariel memeriksa beberapa menu. “Cincin ini memiliki banyak kemampuan, salah s
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de