Davis bergegas keluar dari tenda, mengamati daerah pantai dengan teropong. Dua kapal besar menepi di pantai. Pasukan keluarga Miller turun dari kapal, menyebar ke beberapa titik. “Mereka berjumlah sangat banyak. Aku juga melihat beberapa kapal yang mendekat. Mereka sangat serius menangkap Dylan. Mereka akan berpapasan dengan pasukanku dan pasukan yang lain. Pertarungan mungkin saja terjadi,” ujar Davis. Davis mengepalkan tangan erat-erat, mengawasi pasukan keluarga Miller yang memasuki hutan. “Mereka melewati pasukanku.” Davis mengalihkan teropong ke laut. “Tiga perahu perahu besar tidak menepi di pantai. Mereka tampaknya berjaga di laut.” Davis mengawasi pergerakan pasukan keluarga Miller. “Mereka bergerak sangat cepat. Mereka mengabaikan pasukanku dan yang lain.” “Pasukan keluarga Miller kemungkinan besar tidak memedulikan kehadiran kita dan pasukan kita, Davis. Mereka fokus berjaga di seluruh bagian pulau untuk memastikan Dylan tidak melarikan diri. Mereka tidak punya piliha
Levon memeriksa keadaan melalui kamera pengawas yang tersebar di seluruh kediaman dan kawasan perumahan. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat melihat pertarungan terjadi di beberapa titik lokasi. “Dasar brengsek! Mereka bergerak dari berbagai arah.” Levon terdiam, tersenyum. “Mereka tampaknya hanya berandalan biasa. Pasukanku mampu memukul mundur mereka. meski begitu, aku tidak boleh meremehkan aliansi bodoh itu. Mereka mungkin sengaja mengirim para berandalan untuk membuka serangan.” Levon mengamati keadaan Landon. “Kakek masih berada di kamarnya. Para penjaga menjaganya dengan sangat ketat. Aku merasa lebih tenang karena Dylan berada di Pulau Salu. Dia tidak mungkin tiba-tiba muncul di rumahku dan menyerangku.” Levon sontak berdiri, terkejut dengan ucapannya sendiri. Sekujur tubuhnya mendadak bergetar hebat dan keringat mengucur deras dari dahinya. “Dasar brengsek! Apa yang terjadi padaku? Kenapa hanya dengan membayangkan Dylan muncul di rumahku aku mendadak ketakutakan seperti
Samson segera memberi tanda pada para pasukannya untuk diam. Semua anggota pasukan masih berada di posisi masing-masing, meningkatkan kewaspadaan. Chris mengamati Samson saksama. “Waktu pertemuan tersisa kurang dari empat puluh detik lagi. Tuan Alvin sudah berada di tengah-tengah pasukan sekarang. Akan tetapi, aku tidka menyadari kehadirannya. Dia kemungkinan besar menghubungi Samson,” gumamnya. Samson mencengkeram ponselnya erat-erat. Di saat yang sama, Daniel, Donald, Dennis, Dawson, dan Deavon tampaqak tegang. Mereka duduk di kursi, mengamati keadaan di bukit Salu melalui layar. Para penjaga berjaga di luar ruangan. Seluruh anggota keluarga Miller berada di sebuah ruangan. Para penjaga berjaga di dalam dan luar ruangan. Pasukan bersenjata mengamankan seluruh bagian rumah. Jalanan menuju kediaman utama keluarga ditutup total. Daniel menggertakkan gigi, mengepalkan tangan erat-erat. Dokter memintanya untuk tetap beristirahat, tetapi ia tidak bisa mengabaikan pertemuan ini. “K
Alvin berlari ke arah pasukan keluarga Miller di sebelah kanannya. Semua anggota pasukan tiba-tiba pingsan oleh serangan listrik. Mereka terjatuh hingga saling bertindihan satu sama lain."Jangan biarkan Dylan lolos!" teriak Samson, meski ia terkejut dengan kemampuan Alvin. Dia menembak, berlari secepat mungkin.Alvin segera menghabisi banyak pasukan, mengambil beberapa pistol dan pisau. Dia melancarkan pukulan dan tendangan hingga musuh terpental dan jatuh. Dia juga melemparkan beberapa bola yang mengeluarkan asap hingga anggota pasukan keluarga Miller terjatuh.Bukit Salu menjadi tempat pertempuran. Pasukan keluarga Miller menyerang Dylan dari berbagai arah sementara pasukan di tempat lain bersiaga penuh. Beberapa anggota mengirimkan informasi melalui kode-kode di atas pohon dan terompet.Saat pertempuran berkecamuk, anggota pasukan helikopter terjebak di dalamnya. Helikopter-helikopter itu terbang menjauh dari Bukit Salu. Mereka menerobos pintu, melompat dengan parasut."Sial!" ger
Davis mengamati keadaan di luar melalui jendela kecil, menoleh ke arah Lucas dan pasukannya yang menerobos pertahanan pasukan aliansi di layar hologram. "Lucas bergerak sangat cepat."Davis menunggu panggilannya tersambung dengan Henry Tolando. "Mengapa Tuan Henry tidak mengangkat telepon saya?"Sammy, Don, dan Trex berjaga-jaga di dalam tenda sementara beberapa orang lainnya berjaga-jaga di luar. Beberapa kali ledakan terdengar, bersamaan dengan jeritan dan suara benda-benda yang berjatuhan.Henry Tolando memberikan perintah kepada beberapa anggota regu, sambil melirik jam tangannya. "Pertemuan antara Dylan dan pasukan keluarga Miller telah dimulai, tapi saya tidak mendapatkan informasi apapun tentang kejadian di Bukit Salu dari siapapun, termasuk Davis dan pasukannya."Henry Tolando meringis saat dia memaksa dirinya untuk berjalan dengan tergesa-gesa untuk mengambil ponselnya yang berdering. "Sial, luka-luka ini membuat saya sulit bergerak. Saya terbawa emosi dan situasi jadi saya t
“Dasar brengsek! Siapa dia?” maki Lucas saat seorang pria bertopeng berdiri di depan. “Habisi dia secepatnya!”Sosok bertopeng itu tiba-tiba melesat ke arah Lucas, melayangkan pukulan dan tendangan dengan kuat. Para bawahan Lucas berjatuhan ke tanah hanya dengan beberapa serangan saja.Lucas sontak terkejut. “Siapa dia? Dia sangat hebat. Dia bahkan bisa mengalahkan pasukan khususku hanya dengan beberapa serangan saja. Ini berbahaya,” gumamnya.“Kembali bergerak! Kita harus segera menyerang Henry sekarang juga!” perintah Lucas seraya melesatkan tembakan pada sosok bertopeng. “Sial!” bentak Lucas saat pasukan aliansi menyerang dari depan. “Bawa aku dari tempat ini secepatnya!”Pasukan aliansi dan pasukan Lucas kembali bertarung. Sosok bertopeng itu melesatkan tendangan pada seorang pria hingga terlempar dari motor. Ia bergegas menaiki kendaraan, menyusul Lucas seraya menembak pada para bawahan Lucas. “Bajingan! Dia masih mengejarku!” Lucas memberi perintah pada pasukannya untuk mengh
Chris menembakkan beberapa peluru pada Alvin. Suara tembakan terdengar bersamaan dengan teriakan Alvin. Pria itu sontak terjatuh ke tanah, memejamkan mata. Alvin menekan sebuah tombol, menggigit bibir agar tidak berteriak saat sesuatu memasuki tubuhnya. Pendengarannya mulai memudar sampai akhirnya ia tidak sadarkan diri. “Dylan berhasil tertembak!” teriak salah seorang anggota. Samson dan pasukan keluarga Miller bergegas mendekat, mengamati Alvin yang terbaring di tanah. Mereka tetap berada di tempat masing-masing, mengarahkan senjata. Samson menggertakkan gigi saat waktu lima menit selesai. “Segera periksa keadaan pria itu dengan sangat hati-hati. Dylan mungkin sudah merencanakan sesuatu.”Empat anggota seketika mendekat, memeriksa Alvin saksama. Mereka melakukan pengecekan hingga berkali-kali. Samson dan para anggota pasukan nyaris tidak mengalihkan pandangan dari Alvin.Daniel, Donald, Dennis, Dawson, dan Deavon tampak tegang, begitu pun dengan Mario. Mereka tidak beranjak dar
Lucas sontak terkejut ketika ia merasakan tubuhnya mendadak ambruk di tanah. Ia merasakan dadanya amat sesak. “Apa yang sudah terjadi? Kenapa aku mendadak ambruk di tanah, dan siapa yang sudah menumbangkan pasukanku?”Lucas mengernyit saat seseorang menendang punggungnya hingga ia menempel dengan tanah. “Sialan! Apa yang terjadi?”Lucas kesulitan melihat keadaan sekeliling karena wajahnya menempel dengan tanah. Ia meringis saat seseorang mematahkan tangan kanan dan kaki kirinya. “Sial! Aku sudah terperangkap jebakan Henry Tolando. Dia sengaja keluar dari tenda untuk memancingku dan pasukanku agar mengikutinya. Di saat yang sama, para bawahannya bergerak dan menyerangku dan pasukanku.”Lucas menggerakkan tubuhnya ke samping, meringis saat seseorang menekan punggungnya sangat kuat. “Aku harus segera mengabarkan pasukanku yang lain untuk menyelamatkanku.”Lucas sontak menahan napas saat seorang bawahannya ambruk tepat di sampingnya. “Sial! Bagaimana aku bisa lepas dari orang ini?”Suara
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu