Daisy berjalan-jalan di koridor, mengamati halaman yang tampak sepi. Ia sangat bosan karena berada di dalam ruangan selama beberapa hari. Dokter mengatakan jika ia harus beristirahat karena kondisinya yang terus memburuk.“Kondisiku akan semakin bertambah buruk jika aku terus berada di dalam kamar.” Daisy berhenti di sisi koridor, memandangi air mancur, memijat kepala yang berdenyut-denyut. “Astaga kepalaku rasanya sakit sekali. Apa yang harus aku lakukan?”Daisy duduk di kursi, mengembus napas panjang. “Aku mendengar jika ayah, Paman Daniel, dan yang lain ingin menghabisi kakek. Aku tidak mempercaya hal itu, tetapi aku mendengar perkataan itu berkali-kali. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa mereka harus menghabisi kakek, ayah mereka sendiri?”Daisy memejamkan mata erat-erat. “Masalah ini membuatku sangat tertekan. Di saat yang sama, aku tidak bisa menceritakan masalah ini pada siapa pun. Bagaimana jika kakek tahu mengenai rencana pembunuhannya? Dia pasti sangat terkejut.”“Tunggu.”
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Sekolah yang ramai mulai sepi ketika sebagian siswa meninggalkan sekolah. Beberapa siswa tampak masih berada di koridor, gedung olahraga, dan halaman. Edwin baru saja keluar dari toilet, melewati para siswa yang berkerumuan di lorong, mengabaikan bisikan mereka. Ia sudah menghajar beberapa siswa berandalan sejak kemarin, dan kabar itu menyebar dengan cepat dan membuatnya terkenal. Sebagian para berandalan membawa teman-teman mereka untuk menghajarnya, dan ia menghabisi mereka dengan senang hati tanpa kesulitan. Para berandalan itu tidak tahu jika dirinya adalah pemimpin Red Hawk yang menyamar.Edwin berhenti di halaman, menoleh ke sekeliling, mendengkus kesal. “Bocah bernama Alex itu pergi bersama bocah bernama Martin. Aku masih penasaran apa hubungan Alex dengan keluarga Anderson? Aku yakin dia memang hadir di acara ulang tahun Rebecca.”Edwin berjalan menuju pintu gerbang, mengabaikan para siswa yang menatap dan berb
Davis mendapatkan pesan dari Alex. “Sebuah rekaman percakapan Liam dan Levon di sebuah mobil. Alex semakin terampil. Dia banyak membantuku.”Davis memutar rekaman. “Mereka … mencari keberadaan pria bernama Dylan. Mereka … menyebutkan soal keluarga Miller yang juga mencari Dylan. Mereka bahkan mengerahkan badan intelejen negara untuk mencarinya. Siapa Dylan sebenarnya?”Davis sontak terkejut, dan seketika teringat dengan mimpinya waktu itu. “Aku teringat dengan seorang pria dan wanita yang mengatakan soal Dylan yang akan menolong mereka. Mereka juga mengatakan jika keluarga Miller mencari keberadaan mereka. Semua ini membuatku sangat bingung.”Davis mencari keberadaan Dylan. “Banyak sekali informasi mengenai Dylan yang aku temukan di sistem.”Davis menekan beberapa nama, lalu membaca informasi mereka. “Ada sepuluh pria yang berasal dari keluarga kelas atas yang bernama Dylan. Sayangnya, aku tidak mengetahui secara pasti apakah mereka memiliki hubungan dengan keluarga Miller atau tidak.
Mike dan para pengawalnya memasuki apartemen.“Ayah,” ujar Martin. Ia tentu senang Mike mengunjunginya setelah sekian lama mereka hanya berkomunisi melalui ponsel.Mike melihat Alex yang tengah berkutat dengan laptop, mengamati dari ujung kepala hingga ujung kaki. “Kau tampak sehat, Martin. Kau juga memiliki seorang teman sekarang.”“Dia Alex, teman sekelasku.” Martin menoleh pada Alex.Alex menyimpan laptop di meja, berdiri. “Aku Alex, teman sekelas Martin. Senang bertemu denganmu Tuan Stormy.”Seorang pengawal berbisik di telinga Mike.“Apa kau bocah yang bertengkar dengan Martin dahulu?” Mike duduk di sofa, menatap Alex dan Martin bergantian.Alex menoleh pada Martin sesaat. “Apa kau akan memarahiku dan memerintahkan para pengawalmu untuk menghajarku?”Mike tertawa. “Tentu saja tidak. Anak lelaki terkadang berkelahi. Aku senang karena kau dan Martin berteman sekarang. Martin cukup ceroboh dan emosional. Dia juga terkadang sulit ditebak. Kau harus bersabar jika ingin berteman dengan
Sementara itu, Davis tengah berada di balkon kamar. Ia menghubungi Adam untuk memastikan persiapan pertemuan malam ini. “Aku ingin memastikan bahwa Jack, Edwin, Russel, dan Roland menerima ajakan kerja sama kita. Kau juga harus memastikan jika Levon dan Liam tidak membuat masalah.”“Aku mengerti,” ujar Adam.Davis mengembus napas panjang, menutup panggilan. “Aku ingin pergi ke pertemuan untuk berbicara dengan Jack, Edwin, Russel, dan Roland. Akan tetapi, aku masih berada di masa pelatihan sekarang. Aku mengutus Adam, Delta, George, dan Missy karena mereka tidak terlibat dalam kejadian di pulau Tusa.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Liam dan Levon pasti tidak akan tinggal diam. Mereka akan berusaha untuk menghancurkanku.”Davis memasuki kamar. “Aku harus mendapatkan sekutu lain secepatnya. Aku memiliki beberapa rekan bisnis, dan Alex sedang mencari tahu mengenai kasus mereka dan keterlibatan mereka dengan Lucas Frangkrut.”Davis menemui Sammy, Don, dan yang lain di meja makan.“S
Jack, Edwin, Russel, dan Roland segera berdiri dari kursi, bersiaga penuh. Tommy, Eslon, dan dua pengawal lain berdiri di depan Jack dan yang lain seraya mengarahkan pistol pada Adam, Delta, dan Missy.“Dasar brengsek! Siapa kalian, dan kenapa kalian berada di tempat ini?” tanya Russel.“Mereka berhasil mengalahkan para pengawal yang berjaga di depan ruangan dan meretas sistem keamanan tempat ini. Mereka adalah bawahan Davis.” Edwin memegang erat-erat pistolnya.Adam, Delta, dan Missy berjalan dengan tenang meski musuh mengarahkan pistol. Mereka berhenti di dekat Tommy, Eslon, dan dua pengawal lain. “Apa yang kalian inginkan, brengsek?” Jack maju selangkah, tetapi Tommy memberinya tanda untuk berhenti dan mundur. “Apa kalian bawahan Davis?”Adam maju selangkah. “Kami memang bawahan Davis. Kami ingin membicarakan hal penting dengan kalian.”“Bagaimana jika kami menolak?” Roland mengarahkan pistol pada Adam.“Kau tentu tahu bagaimana kemampuan kami. Kami bisa mengalahkan para pengawal
Missy melompat sangat tinggi, memutar tubuh di udara, melesat ke tengah para pengawal. Ia menghajar mereka dengan sangat cepat hingga mereka bertumbangan. Wanita itu menghindari tembakan seraya melompat mundur.“Aku pinjam pistolmu sebentar.” Missy mengambil pistol di tangan seorang pengawal, melesatkan tembakan seraya bergerak sangat cepat.Jack, Edwin, Russel, Roland, Tommy, Eslon, dan dua pengawal lain segera keluar dari ruangan setelah mendengar keributan di luar.“Wanita itu sangat hebat!” ujar Roland ketika melihat setengah pengawal sudah bertumbangan di lantai.“Brengsek! Kenapa Davis memiliki orang-orang yang sangat hebat di pasukannya? Dari mana dia mendapatkannya?” tanya Russel dengan tatapan geram.“Tutup mulut kalian!” ketus Jack.“Jangan membentakku, sialan!” Russel berdecak. “Apa kita hanya akan menonton pertarungan ini?”“Jika kita menyerang wanita itu, dua pria bertopeng itu akan menyerang kita. Davis bisa menganggap pertarungan itu sebagai tanda berperang. Kita tidak
Davis mengamati ponsel selama beberapa waktu, mengembus napas panjang. “Jika ponselku diretas, Alex pasti segera menghubungiku. Tapi, dia sama sekali tidak mengirim pesan atau meneloponku.”Davis menatap cincinnya selama beberapa waktu. “Apa mungkin sistem menghapus pesan yang Alex kirimkan padaku? Sistem melarangku untuk mencari informasi mengenai keluarga Miller selama ini.”“Aku sebaiknya tidak perlu memusingkan perihal hilangnya pesan Alex mengenai keluarga Miller. Aku bisa bertanya pada Alex ketika aku bertemu dengannya. Aku harus fokus pada latihan dan rencanaku. Aku memiliki lima hari tersisa untuk berlatih.”Davis berbaring di kasur, memejamkan, dan terlelap setelahnya.Sementara itu, Liam dan Levon baru saja memasuki hotel, berjalan menuju elevator. Mereka tiba di depan kamar beberapa menit kemudian.“Aku baru mendapatkan informasi dari Larry jika Davis mengirimkan tiga orang bertopeng untuk menemui keempat pria sialan itu. Mereka datang sebelum Larry. Davis mengajak Jack dan
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak