“Aku sudah mengirimkan informasi keenam orang yang mengawasi Daisy pada pasukan kita.” Dariel mengambil sebuah tas di kursi belakang. “Kita akan memasuki gedung itu dan mencari keenam orang itu.”Dariel dan Deric melakukan penyamaran, keluar dari mobil. Mereka melewati kerumunan pengunjung di halaman, memasuki gedung.“Kita sebaiknya berpencar,” ujar Dariel.Dariel dan Deric mengambil jalur berbeda. Mereka menerobos kerumunan, mengawasi keadaan sekeliling, mencari keberadaan keenam orang yang mengawasi Daisy.Dariel melihat keramain di butik yang penuh sesak oleh para wanita. Ia juga melihat kerumunan di pusat permainan. “Tempat ini tidak jauh berbeda dengan pusat perbelanjaan lain. Apa mungkin keenam orang itu mengawasi Daisy karena Daisy terlihat seperti wanita dari keluarga kelas atas?”Dariel menaiki lantai atas. “Hal itu bisa saja terjadi. Tempat ini terlihat seperti tempat hiburan dan pusat perbelanjaan untuk kalangan menengah ke bawah.”Dariel mengawasi sekeliling. Ia belum men
Sementara itu, Romeo tampak semangat memilih pakaian yang akan dikenakannya dalam pesta beberapa jam lagi. Pria itu bersenandung dengan wajah yang bahagia. Sosok Angela terus menyesaki pikiran dan hatinya.Romeo memilih sebuah jas hitam. “Angela pasti akan sangat terkesima ketika melihat penampilanku malam ini. Aku tidak akan membiarkan Davis merebut Angela dariku.”Gabriel, Joseph, dan Paul mengintip Romeo melalui celah pintu kamar yang terbuka. Mereka cukup heran karena Romeo tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya. “Romeo sedang mabuk cinta sekarang. Dia bahkan tidak berhenti tersenyum dan bersenandung sejak kepulangan dari perusahaan Davis,” ujar Joseph.“Bagaimana jika Angela menolak Romeo atau bagaimana jika orang tua Romeo tidak menyetujui hubungan mereka?” tanya Paul, “Meski Angela sangat cantik dan berbakat, tapi kita belum mengetahui asal-usulnya, termasuk keluarganya.”“Setiap orang yang jatuh cinta harus siap merasakan penolakan dan patah hati.” Gabriel mengamati p
“Davis sedang sendirian. Aku harus menemuinya sekarang.”Daisy tersenyum lebar, tak biasa menahan ledakan perasaan bahagia. Semua kekesalahnnya seketika menghilang. “Tunggu, aku tidak boleh berpenampilan seperti ini. Davis pasti menganggapku sebagai wanita yang tidak bisa merias diri.”Daisy menatap penampilannya di cermin. “Aku tidak seharusnya pergi dari hotel dengan pakaian dan penampilan seperti ini. Dariel dan Deric membuatku terlihat buruk di depan Davis. Dasar menjengkelkan!”Daisy mengambil satu tas berisi pakaian yang ia beli dari butik siang tadi. “Gaun ini tampak cocok denganku. Davis pasti akan sangat terkejut.”“Tunggu dulu.” Daisy meletakkan gaun ke dalam tas. Ia mendadak cemberut. “Apa Davis akan menghindar jika dia bertemu langsung denganku seperti yang dia lakukan di bangunan rumah sakit berhantu?”“Jika Davis kembali menghindariku, maka aku hanya membuang-buang waktu dengan gaun ini. Aku sepertinya harus memilih cara lain.”Sementara itu, Davis berjalan ke arah panta
Pesta berlangsung semakin meriah. Dave, Ricky, dan Tonny menyanyikan sebuah lagu. Alex dan Jacob tengah berdebat di meja, sedang Angela tengah sibuk merapikan gaun Sarah.Dave, Ricky, dan Tonny tiba-tiba menarik Davis ke atas panggung.“Aku tidak bisa bernyanyi,” kata Davis saat Dave memberikannya mikrofon.Semua perhatian seketika tertuju pada Davis.“Kau harus menghibur kami semua, Davis. Kau tidak akan mendapatkan hukuman hanya karena suara sumbang dan fals,” ujar Ricky sambil tertawa.Susan, Rebecca, dan Emmely dengan cepat duduk di sofa. Ketika melihat Angela mendekat, mereka langsung memberikan tatapan sinis.Alex dan Jacob berhenti bertengkar.“Davis hiburlah kami semua!” teriak Alex.Davis cukup percaya diri dengan suaranya, tetapi ia tidak pernah bernyanyi di hadapan orang banyak. Selain itu, ia tidak menghafal banyak lagu.“Davis bernyanyilah.” Sebastian mendekat bersama Sammy ke arah panggung.Davis mengembus napas panjang. Ia tidak bisa menolak perintah Sebastian. “Baiklah
“Astaga.” Daisy seketika menutup mulut, menepuk kening. Ia ceroboh karena tidak melihat nama penelepon lebih dahulu. “Aku mengira jika Dariel yang menghubungiku. Ayah pasti akan bertanya macam-macam karena aku sempat menyebut nama Davis.”“Siapa Davis?” tanya Dennis dengan penuh penekanan, “Apa pria itu adalah kekasihmu? Dari keluarga mana dia berasal? Apakah keluarga dia setara dengan keluarga kita?”Daisy memejamkan mata. Amarah membuatnya berada dalam masalah. Ayahnya tidak akan berhenti bertanya jika ia belum memberikan jawaban masuk akal.“Daisy, apa kau bisa mendengarku? Jawab pertanyaanku sekarang!” “Ayah, kau sepertinya salah mendengar. Aku belum memiliki kekasih atau teman dekat sampai sekarang. Aku masih sibuk dengan pekerjaanku.” Daisy mengembus napas panjang. “Aku mengira Dariel yang menghubungiku. Aku sedang kesal padanya karena dia terus menggangguku.”“Di mana kau sekarang, Daisy?” tanya Dennis.“Aku berada di Leaventown bersama Dariel dan Deric.”“Pulanglah ke Oaktown
Pesta semakin ramai dari waktu ke waktu. Davis sangat menikmati malam ini. Semua rasa lelah dan kekhawatirannya seolah menghilang, berganti keceriaan dan kebahagiaan.“Perintahkan Willy dan Nathan untuk memberi beberapa pukulan pada Dariel dan Deric tanpa membunuh mereka. Jika mereka terluka parah atau bahkan terbunuh, keluarga Miller tidak akan tinggal diam. Davis bisa berada dalam keadaan bahaya.”“Aku mengerti.” Sammy segera mengirimkan pesan darurat pada Willy dan Nathan. “Aku sudah mengirim pesan pada mereka.”“Sebelum Dariel dan Deric mendekat ke tempat ini, kita harus mengusir mereka sejauh mungkin dari Davis.” Sebastian tersenyum saat melihat wajah ceria Davis. “Aku tidak ingin kesenangan Davis malam ini lenyap begitu saja. Aku jarang sekali melihat Davis seperti ini.”Willy dan Nathan segera bergegas menuju pusat kota setelah mendapatkan pesan. Mobil melaju sangat cepat melewati deretan rumah sampai akhirnya menyesaki jalan raya bersama kendaraan-kendaraan lain.Sementara itu
“Dasar brengsek!” Deric kembali tertawa hingga bahunya berguncang. “Aku berharap mendapatkan lawan yang tangguh. Akan tetapi, saat lawan tangguh itu muncul, aku justru menjadi samsak hidup mereka.”“Mereka sama kuatnya dengan pria bertopeng yang bertarung denganku di sungai.”“Pada akhirnya Davis tidak muncul.” Deric memacu mobil lebih cepat. “Aku yakin dia mengirim kedua orang bertopeng itu untuk melawan kita.”“Kau benar.” Dariel membuka baju hingga bertelanjang dada. Ia melihat bekas luka karena tendangan lawan.Deric melirik sebentar, memacu mobil lebih cepat. Bangunan hotel mulai terlihat. “Kedua orang itu lebih sering menyerang kaki dan perut kita. Mereka bisa saja menyerang topeng kita untuk membongkar identitas kita.”“Kita beruntung karena dua pria bertopeng itu tidak mencoba melepaskan topeng kita dan memberi luka di wajah kita. Kita akan berada dalam masalah besar jika wajah kita sampai terluka,” kata Dariel.“Kau benar. Ayah kita pasti akan sangat marah jika kita terluka
“Brengsek!” Drake menekan suaranya sedalam mungkin hingga dadanya berdebar kencang. “Davis sedang menyindirku. Dia pasti sengaja melakukannya. Dia semakin bertingkah seenaknya.”“Drake, Louise, Ivan, menginaplah di rumah Davis. Ini sebagai rasa terima kasih kita karena Davis mengundang kita ke acara perayaannya,” ujar Sebastian.Susan, Rebecca, dan Emmely tampak kegirangan.Romeo juga merasakan hal yang sama. Jika keadaan normal, ia tentu tidak sudi menginap di rumah Davis. “Aku harus menggunakan kesempatan ini untuk bisa dekat dengan Angela.”“Kita bisa pulang kembali ke rumah tanpa perlu menginap di rumah Davis, Ayah. Aku takut jika kau tidak nyaman menginap di rumah ini.” Drake mendekat pada Sebastian.“Aku juga takut kesehatanmu terganggu, Ayah,” sahut Louise.“Kita tidak bisa merepotkan Davis.” Ivan menatap jengkel Davis.“Aku akan membuat Kakek senyaman mungkin. Aku juga akan menyiapkan dokter untuk berjaga-jaga. Aku juga bisa memberikan fasilitas tambahan pada kalian jika kalia
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat