Deric dan pasukannya mundur hingga ke pinggiran kota. Pria itu melihat pertarungan antara Black Lizard, Red Hawk, Blue Turtle, dan Green Shark.Deric bersembunyi di balik tumpukan barang bekas, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia sedikit membuka topeng, mengamati pertarungan.“Ini sangat menyenangkan. Pria bernama Jack itu adalah petarung yang tangguh. Sayangnya, pertarunganku dan dia harus terganggu dengan munculnya kelompok lain. Aku harap aku akan kembali bertemu dengannya dalam waktu dekat.”Deric menerima pesan dari Donald. “Aku harus segera kembali ke rumah. Ayahku akan murka jika dia tahu aku bergabung dengan para berandalan. Aku mengerti bagaimana kesalnya Dariel sekarang.”Deric mendekat pada pasukannya. Hanya dengan beberapa pukulan dan beberapa lembar uang, ia bisa mendapatkan kesetiaan mereka dengan cukup mudah. “Kembali ke markas dan jangan melakukan pergerakan untuk sekarang. Aku akan memberi tahu kalian kapan kalian harus bergerak.”“Baik,” jawab para berandalan
Keesokan paginya, Davis mendapat informasi mengenai pertarungan di Galatown. Ia duduk di sofa, menonton tayangan video. “Dariel dan Jack bertarung dalam kejadian semalam. Mereka sama-sama menggunakan topeng untuk menutup identitas mereka. Akan tetapi, aku sudah melihat wajah asli mereka.”“Tunggu.” Davis mengulang tayangan video dengan fokus pada sosok Dariel. “Dariel tampak aneh dalam video ini. Aku beberapa kali berurusan dengan Dariel dan mengamatinya dengan saksama. Orang ini … sepertinya bukan Dariel.”Davis tercenung, melepas baju hingga bertelanjang dada. Waktu masih pagi, tetapi tubuhnya sudah berkeringat karena melakukan quest harian.“Lalu siapa orang ini sebenarnya?” Davis kembali menonton tayangan video hingga berkali-kali. “Aku cukup yakin jika dia bukan Dariel. Cara bertarunganya cukup berbeda.”“Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa orang ini berpura-pura sebagai Dariel? Apa yang sedang Dariel asli lakukan saat ini?”“Aku tahu dia siapa. Dia kemungkinan adalah Deric. Dia
Tiga mobil memasuki halaman gedung. Deretan mobil berbaris rapi. Beberapa pelayan tampak hilir mudik membawa makanan dan minuman. Alunan musik terdengar bersahutan bersama obrolan orang-orang.Di salah satu mobil, Sebastian menatap bangga gedung tinggi yang menjulang gagah ke langit serta kerumunan orang-orang. “Kau berhasil, Davis.”Drake membuka pintu mobil, membantu Sebastian duduk di kursi roda. Ia menatap jengkel keramaian di sekitarnya. Suasana ini tidak seperti dalam pikirannya.Drake mengawasi keadaan sekeliling. Ia melihat beberapa rekan kerjanya di beberapa sudut halaman. “Aku masih yakin jika Davis hanya membual. Semua ini pastilah tipuan.”“Apa kau mempercayai semua ini?” bisik Louise.“Diamlah,” ketus Drake.Susan, Rebecca, dan Emmely tampak kagum dengan semua keramaian ini. Mereka mendekat pada rekan-rekan mereka yang berada tidak jauh dari pintu gedung.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul berjalan-jalan di sekitar kerumunan.“Bukankah acara ini cukup luar biasa?” tanya Gab
Orang-orang mulai memasuki gedung, menyebar ke sekeliling area.Para wanita tampak memadati butik, area kosmetik, dan perawatan tubuh. Sementara itu, para pria terlihat berkumpul di lokasi permainan dan olahraga. Sebuah mobil terlihat melaju dari ujung jalan. Daisy mengamati gedung yang terlihat dari kejauhan. Ia melihat halaman cukup ramai dengan orang-orang.Mobil memasuki halaman, menepi di deretan mobil.Daisy turun dari mobil, menatap halaman dan gedung yang tampak ramai. “Mereka terlihat menyebalkan.”Daisy memasuki gedung, mengamati sekeliling. Ia mendekat ke arah butik dan tertahan di dekat pintu masuk karena padatnya pengunjung. “Kenapa ramai sekali? Apa orang-orang ini baru pertama kali melihat pembukaan sebuah butik?”Daisy menjauh dari butik. “Aku sebaiknya pergi dari tempat menjengkelkan ini secepatnya. Aku bisa membeli baju di tempat lain.”“Tunggu.” Daisy tiba-tiba berhenti ketika melihat seorang anak kecil berlari menjauh dari butik bersama seorang wanita. “Bukankah a
Don, Trex, Frans, Willy, Nathan, dan Paula berada dalam posisi siaga. Mereka langsung menyiapkan pasukan untuk berjaga di sekeliling gedung perusahaan, termasuk jalan raya.Don dan Trex mengawasi Daisy dari kejauhan.Daisy tiba di di taman bermain anak-anak. Ia melihat banyak anak kecil yang berlarian dan menaiki beberapa wahana permainan.“Di mana gadis kecil menyebalkan itu?” Daisy menerobos keramaian jalan, mengawasi sekeliling. “Itu dia. Dia sangat menyebalkan karena dia bisa dekat dengan Davis.”Daisy mendekat pada Sarah yang sedang bermain ayunan bersama Paula. “Siapa wanita tua itu? Apa dia ibunya?”Daisy duduk di sebuah bangku panjang, mengamati Sarah. Ketika gadis kecil itu menoleh padanya, ia segera mengalihkan pandangan ke arah lain. “Aku harus bertanya pada anak menyebalkan itu mengenai Davis.”Daisy segera mengambil ponselnya yang berbunyi. Ia mengabaikan pesan dari Dariel karena masih sebal pada pria itu. “Meski aku tidak membuka pesan Dariel, aku sangat yakin jika Darie
Daisy berdecak sebal. “Kenapa aku harus peduli pada wanita itu? Dia pasti hanya menjatuhkan sampah ini dengan sengaja. Dasar wanita menyebalkan!”Susan menoleh ke belakang, mengawasi sekitar. “Aku seperti mendengar seseorang memanggilku. Aku sepertinya salah mendengar.”Susan berbincang dengan beberapa pria, berjalan menuju ruangan Davis di lantai atas. “Aku harus bertindak cepat. Aku tidak boleh kalah dari Rebecca dan Emmely. Jika Davis tidak mendekatiku, akulah yang harus mendekati Davis.”Susan menepuk pipinya yang memerah. “Aku seharusnya menerima perasaan Davis waktu itu. Jika aku melakukannya, aku tidak perlu sampai mengejar-ngejar Davis seperti ini.”Susan tersenyum saat melihat sebuah pintu ruangan di mana beberapa pengawal tengah berjaga di sekitar ruangan. “Wanita menjengkelkan itu pergi begitu saja.” Daisy mendengkus kesal, berjalan menuju tempat sampah. Ketika akan membuang kertas, ia tiba-tiba terdiam ketika melihat gambar dua orang di kertas yang dipegangnya.“Sebuah
Dariel terkejut ketika mendengar teriakan Daisy dari seberang telepon. “Daisy sepertinya sudah melewati hari yang sangat buruk.”Dariel mengirim pesan pada pengawal Daisy, menunggu beberapa saat. “Daisy pergi ke sebuah hotel. Pengawalnya mengatakan jika Daisy sempat mengunjungi sebuah pembukaan perusahaan baru. Pengawalnya juga mengatakan jika ada beberapa orang yang mengawasi Daisy dari kejauhan.”“Daisy sedang diawasi?” Deric memastikan. “Siapa orang-orang yang berani melakukan hal itu? Apa mungkin musuh keluarga kita?”“Pengawalnya belum membalas pesanku.” Dariel mengunduh gambar yang dikirimkan pengawal Daisy. “Ada lima orang pria dan satu wanita yang mengawasi Daisy.”Dariel mengirimkan gambar-gambar itu pada ponsel Deric. “Bukankah hal ini adalah masalah serius?” Deric mengamati satu per satu gambar. “Orang-orang ini tampak berbahaya. Kita sebaiknya segera menemui Daisy.”“Daisy sedang dalam perasaan buruk sekarang. Dia tidak akan bisa didekati meski kita memaksanya,” kata Dari
Davis dan yang lain terkejut dengan keputusan Romeo yang tiba-tiba berubah.Romeo melirik Angela, tersenyum. Jika wanita itu adalah teman Davis, maka yang harus ia lakukan adalah sedikit berpura-pura.Romeo tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekati Angela, tak peduli jika ia harus sedikit berakting di depan semua orang, termasuk berbuat baik pada Davis. Ia tidak boleh membuat Angela berpikir jika dirinya memusuhi Davis.“Kenapa keputusanmu tiba-tiba berubah, Romeo?” tanya Rebecca penuh selidik.“Jangan berpikir yang tidak-tidak. Setelah aku pikir-piki, tidak ada salahnya untuk menghadiri sebuah pesta. Davis sudah mempersiapkan pesta dan aku harus mengahrgainya undagannya. Bukan begitu, Davis?”Davis mengamati Romeo saksama. “Kau benar, Romeo.”Romeo berjalan menuju pintu keluar. “Kita akan bertemu di pesta nanti malam.”Romeo keluar dari ruangan, berjalan agak terburu-buru. Ia tersenyum lebar, mengelus dadanya yang berdebar kencang. “Aku akan lebih sering datang ke tempat ini
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat