Lantas, bagaimana dengan yang kedua? Apakah mungkin akan ada yang ketiga dan keempat? Setelah dicampakkan, David justru memulai perubahan baru?David sendiri juga sedikit bingung saat ini. Dia merasa sejak dia memiliki Sistem Kekayaan, hidupnya dibanjiri dengan keberuntungan. Yang pertama adalah Prisca. Setelah itu Yuni. Sekarang muncul lagi Selly. Mereka semua perempuan yang sangat cantik.David harus memilih siapa? Hanya anak kecil yang akan membuat pilihan. Davin menginginkan semuanya.David segera tersadar dari lamunannya. Dia pun berdiri dan berkata, “Hai, Selly. Aku juga senang bisa bertemu denganmu.”Keduanya berjabat tangan sebentar, lalu bertukar nomor telepon dan kontak WhasApp. Pada saat ini, pintu ruangan mereka terbuka. Mereka mengira pelayan yang datang. Namun, orang yang pertama masuk ke dalam ruangan adalah seorang pria paruh baya bertubuh pendek dan gemuk.Kemudian, di belakang pria itu ada Joko yang memiliki janji temu dengan Selly kemarin. Joko dan Yandi sedang menem
David dan Selly telah pergi. Raut wajah Yandi yang masih berada di ruangan terlihat muram. Sejak dia menjadi manajer umum XY Entertainment, dia sudah lama tidak bertemu dengan perempuan yang tidak memberinya muka. Yandi juga tidak memiliki cara untuk menaklukkan perempuan yang tidak ingin masuk ke industri hiburan dan keras kepala seperti Selly.Novi dan Lani segera membawa Yandi untuk duduk. Mereka duduk di samping kiri dan kanan pria itu. Kemudian, mereka mulai bersulang dengan Yandi. Mereka sangat ingin mendapatkan peran itu.Ben masih berduaan dengan Lusi. Sedangkan dua teman lainnya mulai menjilat di depan Joko. Bagaimanapun, Joko adalah seorang sutradara terkenal. Orang seperti itu sudah sangat penting bagi Fandi dan Harry. Mereka pun minum-minum dengan pikiran masing-masing di benak mereka.David dan Selly turun ke bawah dengan lift. Di dalam lift, Selly tiba-tiba bertanya, “David, hotel ini milik keluargamu?”“Hah?” David tidak memahami pertanyaan perempuan itu.“Nggak usah car
Live streamer sedang bermain game Survival Island. Live streamer adalah seorang perempuan cantik bernama Jasmine.Begitu dia melihat David yang memiliki gelar Raja dengan level 1.000 ke atas masuk ke ruang live streamingnya, dia langsung bersembunyi di pojok. Sesaat kemudian, dia baru berdiri dengan kedua tangan dalam posisi sembah. Setelah itu, dia berjongkok sedikit dan berkata dengan pelan, “Selamat datang, Korek Api. Hormat pada Korek Api.”Korek Api adalah seorang bos besar. Jasmine harus melayaninya dengan baik. Di sisi lain, penampilan live streamer yang imut itu membuat David merasa sedikit lucu. Benar saja, uang bisa mengubah segalanya. David langsung mengirimkan komentar.“Jasmine, mainkan game kamu dengan baik. Kalau menang, aku akan kasih kamu 666 Roket Super untuk merayakannya.”Jasmine terkejut dan senang bukan main ketika melihat komentar David. Kalau dia memenangkan putaran ini akan lebih bernilai daripada biasanya menang seratus bahkan seribu putaran. Dia pun cepat-cep
Karena sebentar lagi akan libur Hari Buruh, jadi tidak ada hari libur akhir pekan ini. Pentas seni dan budaya dalam rangka Hari Buruh juga diadakan sehari sebelumnya.Selama periode ini, David masih makan dan pergi ke kampus seperti biasa. Seiring berjalannya waktu, gosip tentang David berangsur-angsur surut. Namun, dia tetap dianggap sebagai orang terkenal di kampus.Proses serah terima Golden Hotel juga telah selesai. David resmi menjadi pemilik Golden Hotel. Dia pun berhasil menghabiskan uang sebanyak 36 triliun dan memperoleh 180 Poin Kekayaan.David menghabiskan 40 Poin Kekayaan untuk meningkatkan Fisik dan Mental menjadi 50 poin. Setelah itu, David tidak menambahkan lagi. Dia merasa perbedaan antara 45 poin dan 50 poin tidak terlalu besar. Setelah mencapai 50 poin, baik Fisik maupun Mental masuk ke level “Cukup Kuat”.David tidak menggunakan 140 Poin Kekayaan yang tersisa. Jika dia ingin membutuhkan suatu keahlian, dia bisa menambahkannya kapan saja.Sehari sebelum libur Hari Bur
Panggilan terhubung. “Ma, aku sudah pulang. Aku lagi di luar rumah nenek. Buka pintu, dong,” kata Selly dengan cemas.“Kamu sudah pulang, Sel? Bukannya Mama suruh kamu jangan pulang dulu?”Selly akhirnya menghela napas lega ketika mendengar suara ibunya di telepon. Meskipun suara sang ibu terdengar agak lelah, setidaknya ibunya masih hidup. Sesaat kemudian, pintu akhirnya terbuka.Pada detik Selly melihat wajah ibunya, dia langsung memeluk ibunya dan menangis. Setelah menangis sesaat, ibu dan anak itu baru masuk ke dalam rumah. Namun, Selly tidak melihat siapa-siapa di sana.Selly spontan bertanya, “Ma, apa yang terjadi? Papa mana? Kakek dan Nenek mana? Adik mana?”“Kakek, nenek dan adikmu sudah dijemput sama om kamu. Papamu mengunci diri di dalam kamar. Dari kemarin nggak mau keluar. Selly, cepat sana bujuk papamu. Dia belum makan selama dua hari. Kalau dibiarkan terus, dia akan jatuh sakit.”Selly segera pergi ke kamar. Begitu sampai di kamar, dia melihat pria yang duduk di dalam kam
Jina University.Puluhan ribu siswa telah duduk rapi di lapangan. Pentas seni dan budaya Hari Buruh akan segera dimulai. Pertama-tama, acara dimulai dengan pidato dari Rektor. Kemudian, para mahasiswa mulai mengadakan pertunjukan. Ada yang bernyanyi, menari, acara komedi, sulap dan lain sebagainya tampil di atas panggung satu per satu.Namun, saat ini David tidak duduk di sana dan menonton pertunjukan. Dia dipanggil kembali ke kelas oleh dosen PA. Tentu saja, tidak hanya dia seorang. Semua orang di kelasnya dipanggil kembali ke kelas. Semua orang merasa bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi.Akhirnya, dosen PA buka suara, “Hari ini ada situasi khusus. Karena Bianca sedang nggak enak badan, jadi dia nggak bisa naik ke atas panggung. Siapa di antara kalian yang bisa main piano? Gantikan Bianca. Nggak perlu yang main sampai sangat hebat. Yang penting kalian ada memberikan pertunjukan.”Semua orang spontan menatap Bianca. Benar saja, wajah Bianca yang biasanya cerah menjadi pucat pas
Selly awalnya berpikir keluarganya mungkin hanya berutang beberapa miliar. Dengan status David sebagai orang kaya, dia mungkin tidak akan peduli dengan uang beberapa miliar. Namun siapa sangka, ternyata utang keluarganya mencapai 200 miliar.Dua ratus miliar! Meskipun David anak orang kaya, apakah pria itu benar-benar bisa mengeluarkan uang sebanyak itu? Mungkin keluarganya David bisa mengeluarkan uang sebanyak itu. Namun, David hanya seorang mahasiswa. Keluarganya tidak mungkin membiarkan dia meminjamkan uang sebanyak itu kepada seseorang yang baru dia kenal selama beberapa hari.Bagaimana ini? Apa yang harus Selly lakukan? Tidak bisa. Dia sudah susah payah membuat orang tuanya memiliki secercah harapan. Dia tidak boleh membiarkan mereka tahu.“Pa, David akan pinjamkan padaku. Karena ... karena dia adalah pacarku. Aku sudah pacaran sama dia selama setengah tahun. Hanya saja aku takut kalian akan bilang aku masih muda, nggak boleh pacaran dulu. Makanya aku nggak berani kasih tahu kalia
Dua ratus miliar cukup, tidak? Itu jelas merupakan kata-kata terindah yang pernah Selly dengar dalam hidupnya. Karena kata-kata itu mampu membawa kembali keluarganya yang akan jatuh ke dalam jurang.Chandra dan Mira juga saling menatap dengan mata terbelalak. Wajah keduanya penuh dengan keterkejutan. Pacar putri mereka itu benar-benar tidak terduga. Dua ratus miliar tampaknya sama sekali tidak berarti bagi pria itu.Dua ratus miliar bukan nominal yang kecil. Bahkan saat keluarga mereka berada di masa kejayaannya, mereka juga tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu. Namun, pria itu bisa meminjamkannya dengan begitu santai.Orang seperti itu ternyata pacar Selly? Chandra dan Mira turut bahagia karena putri mereka bisa mendapatkan pacar sehebat itu. Apalagi pria itu bisa mengeluarkan uang 200 miliar untuk membantu putri mereka. Pria itu pasti sangat menyukai Selly.“Cukup, kok. Cukup. Terima kasih, David.” Selly saat ini benar-benar ingin menangis sejadi-jadinya. Sejak tadi sore hingga
Sekarang sudah masuk hari Minggu. David pikir Yoga akan menghubunginya, tapi setelah ditunggu seharian, tidak ada telepon yang masuk. Kemarin malam David mendapat telepon dari Selly yang menanyakan mengapa David tidak datang ke rumahnya. David baru ingat kalau dua membuat janji akan datang ke rumahnya Selly, tapi rencana itu harus tertunda karena kedatangan Yasmine, jadi mau tidak mau David mencari waktu lain untuk datang.Siang harinya David mendapatkan sebuah kabar. Prisca melaporkan tim sudah terbentuk. Dengan bantuan uang, dia berhasil menarik banyak orang-orang berbakat untuk bergabung dengannya. David meminta Prisca untuk melakukan investasi ke proyek mana pun yang cukup potensial, tanpa harus mengkhawatirkan soal uang sedikit pun. Dia juga menyuruhnya menghubungi Wanto. Masih ada investasi senilai 10 triliun, setara dengan 50 Poin Kekayaan.Sekarang David harus cepat mengeluarkan uang untuk mendapatkan Poin Kekayaan agar dia bisa meng-upgrade Sistem. Dia merasa Fisik dan Mental-
Memang, unit ini jelas lebih kecil jika dibandingkan dengan penthouse yang David tempati, tapi dari segi dekorasi interior, unit ini tidak kalah mewah dan layak dinobatkan sebagai rumah 200 miliar.“David, ngapain kamu ajak kami ke sini?” tanya Yasmine.“Om, Tante, kira-kira rumah ini gimana?” tanya David balik.“Bagus, sih! Tapi Tante mana sanggup beli!”“Rumahnya sudah aku beli! Tinggal urus surat-suratnya saja, habis itu bisa langsung ditempati.”Dari awal Yasmine dan Yovi sudah punya firasat David pasti akan membelikan rumah ini untuk mereka, makanya dia mengajak mereka melihat-lihat. Kendati demikian, mereka tetap tidak bisa menutupi rasa kaget mereka saat David benar-benar melakukannya.“Mana bisa begitu! David, kamu sudah kerja keras cari uang. Kami nggak bisa terima rumahnya!” kata Yasmine.“Iya! Rumah ini terlalu mahal, kamu nggak perlu!” timpal Yovi.Hanya Indah seorang yang menikmati pemandangan dari balik kaca. Berhubung David yang bersikeras ingin memberi, maka diterima sa
Siang hari itu David menghubungi Karin untuk menanyakan apakah ada unit kosong untuk ditempati. Dia ingin membelikan rumah untuk kedua tantenya, kemudian mempekerjakan mereka di Golden Hotel. Tidak menghasilkan juga tidak masalah, yang penting mereka punya kesibukan. Setahun David tinggal memberikan mereka sekian miliar untuk biaya hidup satu tahun, dengan begitu mereka sudah bisa hidup berkecukupan.David mendatangi Karin yang sudah berjaga di resepsionis dan langsung pergi melihat unit. Kedatangan David kali ini berhasil membangkitkan kenangan pahit beberapa sales lainnya. Waktu itu tidak ada yang mau melayani David, dan Karin yang masih pegawai baru saat itu langsung melayaninya, dan berhasil mengantongi komisi miliaran.Belajar dari kesalahan di masa lalu, kali ini mereka langsung mengelilingi David begitu dia tiba di kantor pemasaran.“Permisi, Pak, ada yang bisa dibantu?”“Bapak mau beli rumah? Mari saya antar!”“Ini kartu nama saya. Kalau Bapak butuh bantuan, bisa langsung hubun
Di suatu kediaman yang sunyi di Amba, seorang pemuda dan pria tua sedang asyik bermain catur. Pria tua terlihat sudah berusia 70-80 tahun. Namun meski di usianya yang uzur, rambutnya masih terlihat lebat hitam, dan matanya masih terlihat begitu bergairah. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda penuaan dalam dirinya. Sedangkan lawan mainnya, mesti disebut dengan pemuda, usianya sudah menginjak 30 tahun, tapi jika dibandingkan dengan si pria tua, tidak salah dia disebut sebagai pemuda.“Permainan kamu makin hari makin bagus saja!” puji si pria tua.“Mana adalah! Permainanku masih jauh dari kata bagus!”Pemuda itu bernama Ruben, salah satu anggota Partai Terio. Nama Ruben tidak hanya terkenal di kalangan anak muda, tapi juga cukup dikagumi di kalangan orang tua.“Ruben, main catur itu sama kayak kehidupan nyata. Waktunya maju, kamu harus maju dengan berani. Waktunya mundur, ya harus mundur. Kayaknya belakangan ini kamu lagi ada masalah, ya?” tanya si pria tua yang bernama Joseph itu.“Pengamat
“Eh … ha-halo! A-aku … Carlos!” ucap Carlos terbata-bata sembari menjabat tangan Sasha. Hanya sentuhan tangan saja sudah membuat wajahnya merah padam. Sasha tidak menyadari ada sesuatu yang aneh dari Carlos, dia hanya menjabat tangan dan langsung melepasnya.David menoleh kepalanya ke Carlos seketika mendengar ucapannya yang gagap, dan dia melihat wajah Carlos sudah memerah seperti tomat dengan tingkah lakunya yang aneh pula. Penampilan Sasha yang mengenakan seragam rok mini memang memberikan kesan anak muda yang sangat kuat. Untuk Carlos yang sedang masa puber, Sasha memiliki daya pikat yang luar biasa. Akan tetapi, Sasha bukanlah gadis yang mudah untuk ditaklukkan, sepertinya lebih baik David menyarankan Carlos untuk mengurungkan niatnya daripada nanti dia sendiri yang terluka.“Kak David, aku sudah titip salam ke sekolah. Kaka tinggal langsung bawa Carlos ke dalam saja untuk urus administrasinya!” kata Sasha.“Oke, makasih, ya, Sasha!”“Kak David nggak usah sungkah begitulah!”“Oh,
Di hari berikutnya, David meminta Sasha untuk mengurus prosedur masuk sekolah Carlos di sekolah yang sama dengannya. Meski sekarang David punya uang yang tak terbatas, tak bisa dipungkiri bahwa dia masih belum membangun reputasi. Namanya hanya baru sekadar diperbincangkan saja di KMB dan Partai Terio.Sebagai anak kesayangan keluarga Lumanto, hal semacam ini tentu adalah tugas sepele bagi Sasha. Hanya dalam hitungan menit, dia sudah mengabari David bahwa Carlos berhasil diterima. Lantas, David pun segera membawa Carlos ke sekolah yang bernama Ricci School itu.Ricci School adalah akademi untuk kaum elite yang paling ternama di Provinsi Jina. Meski termasuk sekolah swasta, kualitas pengajar di sana sangat tinggi dan berpengalaman di bidangnya masing-masing, dan mereka juga disokong oleh keluarga Lumanto secara langsung.Murid yang bisa belajar di sekolah tersebut entah memang berprestasi sehingga mendapatkan beasiswa penuh, atau anak orang kaya yang harta keluarganya sudah di luar nalar
Yang paling Yasmine dan Yovi khawatirkan saat ini, adalah anak bungsu mereka.“David, Tante tahu sekarang kamu sudah sukses, tapi kami sudah lama tinggal di Suta. Lagian, om kamu kan kerjanya di sana. Kalau pindah ke sini, kami nggak bisa apa-apa,” kata Yasmine.“Tante cukup datang ke sini saja, nggak usah ngapa-ngapain. Kalau memang bosan, aku bisa kasih kerjaan yang santai supaya Tante bisa tetap jagain Carlos. Gimana?”“Pa, Ma, kita ikutin apa kata Kak David saja! Kalau Carlos terus di Suta, dia bakal terpengaruh sama anak-anak nakal lainnya. Papa Mama juga harus mikir demi kebaikan Carlos,” kata Indah.“Hmmm … kita coba diskusi saja dulu, ya!” sahut Yasmine.“Oke! Tapi aku berharap Om Tante bisa tinggal di sini. Kalian berdua sudah banyak berjasa buatku, sekarang giliran aku yang membalas kebaikan kalian. Lagi pula, sekarang aku punya hotel. Aku masih belum ketemu orang yang bisa aku percaya, aku berharap Om Tante mau bantu aku,” jelas David.“Kamu punya hotel?”“Iya! Sekarang aku
Carlos yang duduk di kursi penumpang depan terlihat begitu bersemangat, sementara Yasmine, Yovi, dan Indah duduk di kursi belakang. Ada harga, maka ada barang. Kalau orang dengan sakit pinggang seperti Yasmine duduk di mobil biasa, dia pasti sudah sangat menderita selama perjalanan. Namun ketika duduk di Mercy G Class ini, dia merasa sangat nyaman karena mobil melaju stabil tanpa ada getaran yang mengganggu. Selama perjalanan, David menghubungi Cakra memintanya untuk menghubungi Jina Medical Center. Tepat pukul dua siang David sudah tiba di rumah sakit tersebut.Riyadi selaku kepala Jina Medical Center sudah menunggu kedatangan David.“Pak David, kita ketemu lagi!” sapa Riyadi begitu melihat David turun dari mobilnya.“Pak Riyadi, tolong, ya!”“Nggak perlu sungan, Pak David. Ini sudah jadi tanggung jawab kami.”Mereka berdua langsung pergi ke ruang klinik VIP seusai bertukar salam, dan tepat pukul empat sore langsung menjalankan operasi yang berlangsung selama satu jam. Selagi menungg
“Aku ngerti Tante pasti keberatan keluar uang untuk berobat. Tapi Tante nggak perlu khawatir, sekarang aku sudah bisa cari uang. Yang penting sekarang kita berobat dulu, ya!” bujuk David.“Kamu kan masih kuliah, cari uang dari mana? David, kamu harus belajar yang benar. Habis lulus cari kerja yang bagus, jangan malah bergaul sama yang nggak baik! Kalau nggak, gimana nanti kamu menghadap ke Tante Giani atau orang tua kamu?” tegur Yasmine.“Tante, aku nggak kerja yang aneh-aneh, kok. Tante yang membesarkan aku dari kecil masa nggak paham?”David tidak ingin memberi tahu tantenya kalau dia sudah kaya karena takut Yasmine akan berpikir yang macam-macam. Awalnya dia ingin menunjukkannya pelan-pelan melalui Indah, tapi Indah tidak berani mengatakannya. Karena tidak ada jalan lain, mau tidak mau David harus mengakuinya terus terang. Akan tetapi … sudah pasti Yasmine tidak akan percaya. Dibujuk seperti apa pun, Yasmine tetap ngotot tidak mau berobat ke Jiwan. Bahkan Yovi dan Indah yang juga me