Bersenandung lagu bergenre 'psikedelik' meliputi kamar pribadi seorang ras Angelis dan benda persegi itu punya potret seorang wanita pemilik dua sayap putih bersih dengan seorang anak kecil yang bersanding dengannya. Karena bingkai foto itu memori bersama sang ibunda lagi-lagi terputar di kepala Aren. Motivasi untuk menjadi bagian pengelola dunia Aura dan melestarikan atau mengembangkan kejayaan bangsanya mestinya senantiasa memandunya ....Kendatipun keadaan dan pikirannya terus memperlihatkan betapa kegagalan jauh lebih dekat padanya seakan dia harus mengganti tujuannya. Atau ... dia tahu seharusnya tidak ada alasan tepat untuk menyerah. Seketika kehadiran Pewaris Aura Cahaya itu, pergerakannya yang berani, pengaruhnya yang sangat radikal akhirnya—terlepas dari sisi gelap Auran Cahaya yang sangat wajar—memantik kesadarannya. Mempertontonkan alangkah pentingnya suatu kemajuan ....“... perubahan dunia Aura hanya bisa terjadi kalau kekuatan kolektif menghendakinya, maka bergabunglah
“HUA-HA-HA-HA ....”Bebas, lepas, mau ke mana pun, mau jadi apapun sudah dinikmatinya. Bahagia dan menderita yang bersifat nonwaktu atau bermasa, semuanya sudah dirasakan. Jadi dia sudah lama turun ke bumi lagi setelah pemrograman dimensi buatannya mentok—tidak ada lagi sesuatu yang baru yang mengasyikkan.“HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang tenggelam dalam kesengsaraannya. “HAHAHAHA ....” Menertawakan orang-orang yang hanyut dalam kenikmatan duniawi.Atau ....Meninggalkan itu, Kharon Das'Tartia menggunakan avatar dan profil Dewan-Kesatria Seribu untuk masuk ke dalam mimpi beberapa orang dan mempermainkan mereka. Atau masuk ke dalam mimpi seorang pemuda di suatu bangsa untuk menyatakan kalau sang pemuda adalah peserta terpilih yang istimewa, sang pahlawan yang akan menyelamatkan dunia berikutnya, lalu memberikan mimpi-mimpi ajaib tentang masa lalu dan masa depan.Dan, Kharon tertawa terbahak-bahak lagi melihat banyak korban mudah dimanipulasi. Dewan-Direksi Kedua memang ho
SISTEM: [Pe4, f5, Mh5 ....]... pada akhirnya logika itu sendiri menyesuaikan taraf kesadaran dan eksistensi masing-masing pengamat ....Bagi kaum Barat, dia lahir dari tanah. Bagi kaum Timur, dia lahir dari pasir. Bagi kaum Selatan dia lahir dari batu. Bagi kaum Utara, dia lahir dari seorang wanita kaum budak. Dan ... tentu saja yang paling dipercaya adalah yang masuk akal; putra seorang budak pada zaman-zaman awal kejayaan Sistem-Aura.Sejak lahir telah menunjukkan bakat kesadaran diatas rata-rata manusia biasa. Putra kesayangan Solum, bernama Trilusius Du Terta. Diawal kariernya sebagai Dewan Direksi ke-3 dirinya sezaman dengan Dewan-Keadilan Pertama Kaidar Nu Rum. Dia anak yang tumbuh dalam lingkungan paling buruk pada masanya, hidup dengan kondisi terburuk dan semua makin buruk karena sedari kecil dia adalah non-Auranias yang dijadikan budak sejak dini. Permainan para peserta yang disaksikannya adalah perbuatan-perbuatan yang lebih hina ketimbang kotoran, alih-alih jadi permaina
Katanya, mereka yang bekerja jadi asisten rumah tangga Eriel De Atria diperlakukan sangat manusiawi. Mau makan tinggal ambil, mau jajan tinggal beli, ada masalah pasti dibantu, asuransi kesehatan sudah ditanggungnya, mereka yang punya keluarga yang butuh pendidikan dan kesehatan sama ditanggungnya. Diberi gaji pokok lima belas kali lipat lebih besar ketimbang rata-rata UMR Selatan-Putih yang bisa diambil kapanpun dibutuhkan, belum termasuk bonus. Jenjang karier yang bagus. Yang pasti, bekerja dengan sang Pewaris-Aura Cahaya itu banyak diuntungkan dan terjamin kesejahteraannya. Belum dengan opsi untuk tinggal di dimensi ciptaan Eriel kalau nanti masa aktif habis. Maka tak heran, non-Auranias dari bangsa Selatan-Putih berbondong-bondong meminta pekerjaan padanya. Sudi jadi pendukung setianya. Mewajarkan kalau Eriel adalah wanita yang tegas dan selalu menuntut pekerjaan yang perfeksionis. Belum dengan negara Selatan-Kelabu yang dirinya selalu arahkan supaya kokoh tidak tergoyahkan. M
19:01. Malam yang gelap di Kota Bar-Bara .... “... ayo potong tangannya!” “... terkam lehernya!” “Serang kakinya!” Begitulah suara-suara penonton mengaspirasikan duel Auranias di atas arena. Tempat yang dipenuhi ratusan orang untuk melihat siapa yang memenangkan tantangan di area lumpur yang dipenuhi buaya aligator, dan kedua Auranias antara harus bertahan di atas empat batang pohon atau menghabisi semua aligator dengan kenyataan kalau keduanya hanya boleh menggunakan ilmu Aura tipe Fundamental. Sang Pewaris-Aura Cahaya rupanya ikut di sana di antara bangku penonton sambil mencamil sekaleng wafer Fafer sesekali bersorak memprovokasi, sesekali melemparkan wafer rasa madu pada kedua pegulat supaya mereka bisa menikmati makanan terakhir di malam ini .... Tetapi, lantaran sedari tadi keduanya tidak ada yang mati atau dilahap habis oleh buaya aligator dirinya yang tidak terhibur memilih mencari tempat lain yang lebih mengasyikkan. Berjalan di keramaian pasar malam yang diramaikan
Di hari berikutnya. Pagi. Pukul 09:11 ....“... ini seperti kamu tidak harus wafat hanya untuk mengetahui bahwa kita pasti mati ...,” tutur seorang pemuda berambut merah ikal panjang (non-Auranias, Rieda Lim) menata meja panjang dengan menaruh botol-botol minuman sirup bermerek Insomia.“Lantas ... kamu akan percaya begitu saja pada seseorang yang memaksakan diri untuk merampok bangku kepemimpinan Ketua Zeno? Toh hanya karena dia Auranias yang kita cari-cari sangat tidak benar kalau kita membenarkan prilaku sewenang-wenangnya,” papar pemuda berambut biru cepak (non-Auranias, Juan Chul) menata gelas-gelas di atas meja.Lalu Rieda menghentikan kegiatannya hanya untuk memandang rekannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya membalas, ”Hadeehhh ... Juan, Juan ... untuk mendapatkan sesuatu kita mesti mengorbankan sesuatu.“Juan terdiam, menatap Rieda sungguh-sungguh dan tidak percaya temannya tidak bisa menerima kritikannya.3471-11-Pisces. (Musim Hujan).Acara inaugurasi hari ini akan ter
“... terus terang saja, aku tidak mengira rumor Auranias Cahaya di bangsa ini ternyata benar adanya.””... beberapa kelompok menganggap Pewaris Aura Cahaya yang tersisa di bangsa kita sebagai pembaharu—dalam narasi positif.“”... mengapa Anda tidak pernah memamerkan ilmu Aura Cahaya Anda ke muka publik?“”... apakah Anda betul-betul hendak melakukan suatu perubahan atau ...?“”... sepertinya Anda punya keterkaitan dengan Eriel De Atria sebagai sesama Auranias Cahaya ya?“”... semestinya Anda dari dulu hadir karena mereka yang menunggu Auranias Cahaya pasti senang dan melindungi Anda!“”... apakah kamu orang yang sama dengan Auranias Cahaya bertopeng di desa Moon?“”... apa rencana dirimu ke depan menghadapi tantangan dunia Aura ini?“Mendapatkan beragam reaksi dan komentar sebagai Pewaris Aura Cahaya dari para tamu, Kael De Rigel menggubris secara hati-hati, bicara secukupnya. Dengan tanpa membuka celah untuk menelusuri latar belakangnya secara mendetail.Tidak salah lagi, gedung ber
08:08 pagi yang dihujani salju-salju ....“... apapun yang terjadi, ayah dan mama akan menyelesaikan ini ...!”Kalimat berkonotasi menenangkan itu datang dari seorang pria berkumis 40 tahunan (Aryan Diprana) kepada kedua anaknya yang terbilang masih dini dan tidak mengerti masalah orang dewasa.“... jagalah adikmu, ya ... mama dan ayah akan kembali,” timpal wanita 37 tahunan berambut panjang merah (Lenaya De Antares) yang memperkuat argumen suaminya.Seorang anak laki-laki 12 tahunan (Arsien De Antares) dengan adik perempuannya 6 tahunan (Thiara Lue Mall) tengah disembunyikan di bawah kasur. Mereka sempat protes dan melakukan pemberontakan kecil kendati yang paling mungkin mereka lakukan adalah sembunyi entah sampai kapan ....”HEI KAMU BAJINGAN ...! KELUARLAH ...!“”KELUARLAH KAMU MONSTER ...!“Kira-kira selusin anggota kelas prajurit pangkat C dan seorang personel militer kelas sersan pangkat B (Uzzha De Canopus) telah mengepung rumah dua lantai bergaya panggung bercat batik Parang
Lalu, apalagi yang mudah dipahami kalau bukan membersihkan ikan dari durinya supaya aman dimakan?Pasalnya, kenyataan yang dihadapi warga desa Aswad selanjutnya bahkan tidak pernah mereka kira kendatipun secara bersamaan mereka membutuhkannya ....Oshi dan ratusan pendukungnya konsisten mensosialisasikan transisi tata kelola desa Aswad. Pemetaan masalah beserta data yang menginformasikan sejumlah kerusakan struktural akibat kelalaian pengelolanya dipublikasi secara cuma-cuma. Belum ampuh dengan itu, Oshi tidak takut mengangkat ajaran atau cerita-cerita kemuliaan para Aswadiata beserta sepasang anak kembar pemberontak Kerajaan Langit (Batari-Aswani dan Batara-Aswadan) demi menggugah kesadaran penduduk aslinya bahwa Oshi dan segenap kerabatnya datang baik-baik untuk membantu menyelamatkan desa Aswad. Mengangkat narasi kalau para pengelola korup dan pendukungnya sebagai anak-anak Batara-Aswadan yang membawa keburukan, sementara yang berdiri dipihak Oshi dilabeli sebagai anak-anak Batari-
“... tidak boleh menangani masalah kriminal dengan tindak kriminal lagi! Ini akan jadi blunder.”Meninggilah intonasi suara sang Ketua El begitu mendapati rekan-rekan barunya malah menuntut tindakan lebih. Penolakan para pengelola desa mendapatkan serangan langsung dari warga yang menuntut perubahan. Belum dengan kelompok lain yang terdengar menyusup untuk suatu tujuan yang belum diketahui. Setelah kepergian Gunta keamanan agak merenggang tentu karena Ellios Nun'Dias tengah menyusun strategi dan kebijakan baru, sehingga pada saat yang sama membuka peluang konflik terbuka untuk meletus. Dan, warga primitif yang memilih untuk merampok barang-barang sebagai cara bertahan hidup yang paling efisien. Kondisi desa Aswad berangsur-angsur memburuk.3471-02-Leo (Musim Semi). 16:11.Di hari esoknya, masih dalam suasana tegang pertempuran antara Kael dan Siluman Kerbau telah memakan korban jiwa serta luka-luka. Pertempuran yang mendorong mereka ke dalam sebuah rumah makan. Rumah makan Penguinis
3471-01-Leo (Musim Semi). 10:11.'BOOMMM' ... ledakan baru saja merusak gerbang akademi Aura, tapi tidak ada korban yang berjatuhan atau ... belum. “Bantu yang lain ...! Bantu yang lain ...!” desak Kael sembari dengan lihai merealisasikan ilmu Aura tipe Fundamental dalam menghalau dua siluman kerbau tipe Tanah level 55. Tepat di jalan raya. “Atau carilah perlindungan!”“... iya, aku berusaha!” Sury sedapat mungkin beranjak menuju halaman depan rumah besar berbentuk iglo. Membantu dua anak muda yang menghalangi serbuan ratusan monster Semut-Semut Salju supaya tidak masuk ke dalam rumah.'BOOMMM' ....“... serang! Serang!” Dipecahnya kedamaian lingkungan ke dalam gentingnya pertempuran oleh seekor Siluman Kerbau. Berdiri di atas seekor monster Gumpalan Lemak raksasa, di jalan raya. “Para pendatang itu tidak punya hak di sini! Jadi habisi mereka!”Makhluk kegelapan itu mengerahkan puluhan Siluman kerbau tipe Tanah demi menyerang para pemberontak desa Aswad. “GRROOAARRR ...!”Informasi
Penolakan berakhir masalah. Niat baik tidak selalu berakhir baik. Kontrak investasi dan kerja sama berujung sebuah ancaman. Kael dan tim diminta angkat kaki secepatnya dari desa Aswad atau Niraja Gunta mengerahkan militer Adat dalam pengambilan keputusan yang tidak menggirangkan. Dan, tidak akan lama lagi gosip jahat siap menyerbu Kael dan tim secara mengganggu.“... kita angkat ini ke meja hijau. Kita punya bukti dan data perihal skandalnya!” Sampai-sampai Zeno mengajukan tuntutan. “Kita tangkap dia beserta antek-anteknya tanpa perlu repot-repot mengotori tangan kita.”3471-28-Virgo (Musim Semi). 06:11.Tidak butuh waktu lama bagi Kael dan rekan-rekannya untuk di hari berikutnya melakukan rapat darurat. Apalagi Kael mengharapkan pengerjaannya berjalan cepat dan akurat supaya dengan begitu hasilnya dapat lekas-lekas dialami. “Uhuk ... uhuk ...!”Mereka (Kael, Oshi, Ereia, Adam, Zeno, Cyka, Sury, Elaria, Raylio, Dhan dan Nhul) berkumpul di rumah sewa berarsitekturkan iglo dua lantai,
Ramailah isu pemerintah yang hendak mengganti alat transportasi kereta kuda secara massal ke alat transportasi bermesin. Akan ada revisi undang-undang nasional terkait bab alat transportasi. Promosi produk bahan bakar maupun sumber energi melalui media-media populer mulai diintensifkan. Kerja sama terbaru akan dilakukan bersama negara Utara-Daya dan Laturnia. Membelakangi kritik, protes dan demonstrasi sejumlah kalangan yang tidak siap dengan perubahan ekstrem, ketertinggalan dibidang teknologi dan bahkan tertinggal dalam beberapa bentuk pengelolaan memaksa Ketua Rion beserta jajarannya buru-buru mengantisipasi. Ekspansi industri yang menciptakan banyak lapangan kerja sangat erat hubungannya dengan itu—produksi bahan baku untuk didistribusikan pada proyek-proyek lebih besar dan bertahap; untuk jangka panjang. Memanfaatkan kebutuhan pasar sekaligus memanfaatkan embargo dunia terhadap negara Timur-Laut dan perseteruan Utara-Daya dengan negara Laturnia pemerintah Selatan-Putih baru saja
Dan, debu-debu salju berguguran dari langit yang kelabu .... Saat itu pukul 11:01 dan Kael pada akhirnya mau menyempatkan diri memeriksakan kesehatannya. Dia pergi sendirian ketika seluruh anggota kelompoknya disibukkan dengan urusan masing-masing. Tupai terbang albino pun entah pergi ke mana. 3471-13-Virgo (Musim Semi). Rumah medis Kasih-Ayah di kota Null jadi tempat yang cocok untuk masalahnya. Maka sambil mengantre Kael duduk di kursi panjang bersama puluhan pasien lainnya. Sesekali memeriksa ponsel genggamnya, sesekali memikirkan kesanggupannya membeli Pusaka Senapan Panah Berlian, sesekali menyaksikan televisi tabung di atas lemari yang menyiarkan beragam berita aktual atau sesekali berinteraksi dengan orang-orang yang mengenalnya sebagai Auranias Cahaya .... Surat invitasi sudah dikirim pada Niraja Gunta. Data-data terkait sekandal dan tindak kriminalnya telah didapatkan. Saksi beserta anak-anak muda yang kontra pemahaman dan menginginkan perubahan sedang dikumpulkan. Ter
“... tahan mereka! Tahan hingga kata-kata tidak dapat lagi digelontorkan lewat mulut mereka!” Seorang pria gemuk 50 tahunan menitah aparatur keamanan dengan konotasi arogan. Dia malah berkacak pinggang serta mengangkat dagunya untuk merefleksikan superioritasnya.Satu orang ... dua orang ... lima hingga delapan orang dipukul dan ditangkap puluhan personel militer Adat tepat di depan rumah dua lantai berbentuk kupel. Dikelilingi sejumlah warga setempat yang penasaran. Lingkungan sempat terkotori pertempuran fisik yang berujung terkendali. Hujan salju yang deras tidak menghentikan kegiatan politis para anggota militer, pun hati kecil mereka yang membisikkan kalau ini salah tidak digubris. Memilih mematuhi pemimpin mereka yang kuat dan mandiri—dengan keuntungan sosial dan materi membuat mereka tidak punya alasan selain patuh.“... ampuni kami, Pak!”“Ampuni kami ...!”“Kami terdesak. Kami sungguh terdesak keadaan.”Bahkan pernyataan-pernyataan rendah hati dan penyesalan dari para pelaku
Dalam perjalanannya, level teknologi transportasi udara dunia Aura berada di bawah teknologi transportasi laut dan secara fluktuatif saling bersaing dalam perkembangannya. Umumnya memiliki tiga rute penerbangan yang warga dunia bisa pilih; rute zona waktu, rute cepat dan rute teleportasi. Semakin cepat tujuan tercapai, semakin besar dana dan konsekuensi yang ditanggung. Satu-satunya transportasi yang masih melestarikan Aura Gelap/ilmu sihir dan Energi-Aura/Mana dalam operasionalnya secara global (dibutuhkan untuk mengakses rute cepat dan rute teleportasi) sekaligus alat transportasi paling aman di dunia.Pesawat terbang dunia Aura sendiri ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan gila warga benua Timur, lalu dikembangkan oleh warga benua Barat—setidaknya, itu yang sejarah catatkan. Maskapai pesawat terbang dunia Aura punya tiga mode (mode internasional, lokal dan global) yang punya kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Maka masuk akal jika Tetua-Aura Alara dan rombongannya—a
Lagi-lagi cepat itu terjadi. Gelap gulita yang dirasakannya sekarang. Samar-samar merasakan rasa sakit yang teramat-amat dahsyat, tapi lemah tanpa kendali. Suara-suara keramaian yang mulai menyusut. Kesadaran memudar .... Lalu rasanya berlalu cukup lama .... “Gah ....” Entah ada apa dengan dirinya. Eriel mengalami rasa sakit di bagian dadanya; jantungnya. Kaki dan tangannya sama sakitnya. Saat kesadarannya utuh kembali dia sekuat tenaga membuka mata dan memastikan keadaan sekitar. “... a-apa ... apa yang terjadi?” Sebuah ruangan bertema klasik dengan lampu putih terang. Terbaring di atas kasur. Kedua pengawalnya yang berdiri di samping pintu. Aneta yang duduk di sofa tunggal dengan memegang Pusaka Trisula Berlian dan Madam Ni yang bergegas menghampirinya. Tempat ini bukan lagi panggung pertunjukan. “Ril ... kamu sudah sadar.” Madam Ni sangat gembira dan tidak lupa menitah seorang pengawal, “Cepat panggil Pangeran Nein. Eriel sudah pulih.” Seorang pria berotot mengangguk untu