Home / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 338: Revolusi Itu Ada Seni Dan Ilmunya, Tidak Gegabah.

Share

Episode 338: Revolusi Itu Ada Seni Dan Ilmunya, Tidak Gegabah.

Author: Radif
last update Last Updated: 2025-02-08 02:34:29

“HIDUP ERIEL ...!”

“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”

“HIDUP ERIEL ...!”

“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”

Dengan spektakuler dikumandangkanlah sanjungan-sanjungan kepada sang wanita sukses sekaligus seorang ibu rumah tangga: Eriel De Atria. Telah tidak terbendung lagi kehebohan segenap warga negara Selatan-Kelabu oleh niat luhur dan mulia dari Eriel De Atria. Ratusan, ribuan bahkan warga turun ke jalan, berkumpul dalam stadion Berlian. Sambutan yang begitu merdu dan tertib dipraktikkan tiap-tiap pendukungnya. 'Sang Matahari dari Selatan', kata mereka hanya untuk mendeskripsikan figur yang jadi dambaan semua orang, ejawantah dari definisi 'kepemimpinan' itu sendiri.

Dia di sana!

Sang Matahari dari Selatan, berdiri dengan percaya diri di atas panggung metalik yang berbentuk piramida terbalik pada titik sentral lapangan. Dentuman kembang api menghantam keheningan di puncak stadion, mencerahkan gelapnya langit. Dengan Eriel disorot oleh lampu paling terang. Di sini
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sistem Aura (Infinity)   Prolog.

    !!! PERHATIAN !!! (NOVEL TIDAK PLAGIAT DAN TIDAK BERHAK DIPLAGIAT.) . . Jilid 1: Konspirasi Penguasa. (TAMAT) Jilid 2: Dunia Ilusi. (TAMAT) Jilid 3: Manipulasi Para Raja. . . ________________________________________________________________________________________________________________________________________________ Menurut beberapa buku-buku sejarah: Dunia ini telah menanggung purifikasi ratusan kali. Binasanya seluruh kaum. Musnahnya peradaban. Hilangnya catatan sejarah. Sakitnya bumi. Struktur planet-planet yang kacau berantakan. Masa apokaliptik telah berlaku. Dahulu kala planet yang hijau dan subur telah rusak oleh peperangan seluruh umat manusia. Masa-masa yang rasanya telah menjadi detik-detik kehancuran total. Akan tetapi, pada planet satu-satunya tersebutlah didapati empat manusia yang selamat dari kepunahan. Tiada lagi yang dapat diperbuat. Seluruhnya sudah rata, binasa, sirna, dan tampak tak berguna. Manakala takdir menuntun mereka secara elusif, pertemu

    Last Updated : 2021-09-15
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 1: Kesepakatan Sepihak Dari Penghakiman Massal.

    Episode 1: Kesepakatan Sepihak Dari Penghakiman Massal. Berulang-ulang sudah perang dari generasi ke generasi terjadi. Dari kepiluan, pengkhianatan, kebencian, sampai pengampunan mewarnai gegap gempita kehidupan. Ilmu Aura yang sebagai sumber eksistensi seluruh makhluk di dunia ini. Pun, Aura sebagai kekuatan yang tidak hanya mematuhi hukum alam, sudah umat manusia manfaatkan Aura guna menciptakan kreasi magis dalam berbagai hal, bahkan sanggup memengaruhi hukum alam itu sendiri. Ilmu tersebut memberikan potensi baru, konflik baru hingga realitas yang tak pernah diimajinasikan sebelumnya. Umat manusia telah mampu memasuki suatu peradaban mutakhir dan pencapaian lain dalam segala bidang. Termasuk pencapaian imajiner yang hebatnya menjadi kenyataan. Pertarungan demi kekuasaan, demi cinta, demi kehormatan, demi tanah kelahiran

    Last Updated : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata.

    Episode 2: Kami Rela Tinggalkan Surga Yang Fana Untuk Menikmati Kesengsaraan Dunia Yang Nyata. Pada tanggal 13, musim gugur, bintang Leo, dalam masa revolusi, sosok pionir yang dipilih sejumlah masyarakat naik panggung politik dan mendapat atensi, juga simpati. Telah berkali-kali perjuangannya yang bertumpah pengorbanan akhirnya mulai diberikan ruang di muka publik. Ia dinilai sukses menjadi tokoh revolusioner paling berpengaruh. Hingga gagasan-gagasannya yang acap kali kontroversial telah dipandang sebagai solusi keselamatan dan menggugah setiap pihak mengangguk mematuhinya. “... kalian semua dininabobokan oleh suatu sistem yang masif, terstruktur dan terasa wajar, yang mengharuskan setiap lini masyarakat tunduk dalam sistem tersebut. Tampaknya bermanfaat dan memanjakan hasrat. Saking memanjakannya mayoritas individu menganggapnya wajar. Namun karenanya, benarlah, bahwa kalian telah dininabobokan oleh sistem tersebut ....” Lalu dikesempatan lainnya beliau mengimbuhkan: “Izink

    Last Updated : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Selalu Salah Dalam Mencoba.

    Episode 3: Tak Salah Mencoba, Walau Selalu Salah Dalam Mencoba. Tiga puluh lima menit sekurang-kurangnya mereka berkutat dalam adu kombat tanpa hasil. Dengan kata lain, pertarungan mereka tidak berkembang sama sekali. Orang tua kedua anak kembar itu bahkan belum sekalipun melakukan serangan, konsisten pada tindakan defensifnya. Eriel melakukan salto dengan kaki yang terlimbur Aura. Berputar, sedang tumit kaki kanannya mengarah menuju ubun-ubun mamanya. 'Wush'. Responsif dari sang mama tampak bagus. Itu terlihat dari bagaimana dirinya beringsut pesat ke belakang hingga tendangan putrinya hanya berkelebat begitu saja di depannya. Tapi, tidak usai di sana saja. Beberapa saat kemudian, Kael yang bersiaga di sisi kiri mamanya ikut melakukan serangan. 'Poufh' 'Poufh' 'Poufh' 'Poufh'. Tertembaklah Bola-Bola Aura Cahaya seukuran bola tenis dari dua tangan Kael, tepat mencecar mamanya. Akan tetapi, lagi-lagi kehebatan sang mama memang tidak main-main. Dalam jarak yang sedekat itu, dengan h

    Last Updated : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 4: Kesalahpahaman Berangkat Dari Peradaban Cara Pandang.

    Episode 4: Kesalahpahaman Berangkat Dari Peradaban Cara Pandang. Seiring berlalunya waktu, persentase tenaga Aura Eriel mulai menyusut. Dengan kapabilitas teleportasi yang memakan banyak 'Tenaga Aura', tentu bukanlah hal aneh apabila dalam kurun waktu sejam saja 85% Tenaga Aura Eriel habis. Itu sudah diakumulasikan dengan teknik Aura lainnya. {Satu kali penggunaan teleportasi memakan Tenaga Aura berkisar 5%.} Atau artinya, Eriel hanya sanggup melakukan 13 kali kapabilitas Aura cahaya dalam waktu sejam—untuk tetap mengaktifkan kapabilitas Aura maka peserta wajib memancarkan Aura tersebut di luar fisik selama kapabilitasnya aktif, sementara penonaktifan kapabilitasnya sendiri cukup dengan melenyapkan Aura dari luar fisik. Pertarungan hanya menyisakan Eriel yang berjuang susah payah. Menyerang orang tuanya maju mundur. Menyajikan gaya kombat yang terbilang standar. Sekadar melakukan pukulan-pukulan lurus, atau tendangan-tendangan selayaknya seni beladiri fisik, ataupun kalau mentok i

    Last Updated : 2021-09-16
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 5: Kebiasaan Jadi Budaya, Budaya Jadi Ajaran.

    Secara kontekstual, mode berbusana masyarakat negara Bangsa Selatan terbilang unik. Favorit mereka adalah kain beledu dengan warna putih dan kelabu atau hitam yang tentunya mendominasi pakaian. Pada era ini, mayoritas kaum perempuan mengenakan busana yang fleksibel serta hangat: Baju beledu dengan jaket tipis yang memiliki lingkar kerah berbulu tebal, sekaligus celana pantalon kulit. Begitu pula dengan kaum pria, gaya berbusana mereka fleksibel pun hangat. Dengan kata lain, kaum pria umumnya mengenakan baju beledu dengan jaket berbulu tebal serta celana pantalon kulit. Pakaian umum pria didominasi warna kelabu serta hitam. Sedang warna busana kaum perempuan lebih didominasi kelabu juga putih. Namun, gaya berpakaian akan berbeda andai berada di lingkungan tempat tinggal. Pun disesuaikan dengan kebutuhan. Itu semua tidak termasuk dalam acara formal, adat, atau ritual magis—walau adakalanya mereka tetap mengenakan busana umum. Iklim dingin dan bersalju menjadi faktor yang substansial

    Last Updated : 2021-10-28
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 6: Langkah Pertama Untuk Meninggalkan Masa Lalu, Langkah Terakhir Untuk Menetapkan Masa Depan.

    Episode 6: Langkah Pertama Untuk Meninggalkan Masa Lalu, Langkah Terakhir Untuk Menetapkan Masa Depan. Inilah era generasi ke 70 dari Pewaris-Aura. Era di mana kehidupan telah menyisakan delapan Aura Utama—Aura Merah, Aura Biru, Aura Pingai, Aura Hijau, Aura Sian, Aura Cokelat, Aura Jingga dan Aura Kelabu—yang tetap eksis demi mengelola dunia. Sistem-Aura adalah kala setiap individu dan kelompok diwajibkan memprioritaskan para Pewaris-Aura disegala bidang kehidupan. Seluruh sistem sosial, norma, budaya, politik wajib dipimpin Pewaris Aura. Segala hukum wajib diatur Pewaris Aura. Sudah pasti, afirmasi tersebut sedikit direvisi oleh negara Bangsa Selatan demi kepentingan bersama. Hukum Sistem Aura hasil kreasi negara Bangsa Selatan hanya menambahkan atau mengurangi dua atau tiga pasal dalam perundang-undangannya. Terkhusus bagi setiap non-Pewaris Aura berhak dan sah untuk bergabung dalam parlementaria / institusi negara atau pengelolaan sosial tanpa penandatanganan izin setempat dari

    Last Updated : 2021-10-29
  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 7: Siapa Yang Peduli Kalau Nenek Moyang Kita Semua Sama Saja Salah?

    Episode 7: Siapa Yang Peduli Kalau Nenek Moyang Kita Semua Sama Saja Salah? Tengah malam lebih tiga jam: 03:03 dini hari. Sepuluh surat yang sama telah diterima Aldia De Atria. Tersimpan rapi di laci meja kerjanya. Surat peringatan militer dengan label 'Teguran Komando Sepuluh' dengan stempel emas berlambang 'bintang sudut empat'. Yang mengartikan bahwa Jenderal A, Aldia De Atria dapat dipastikan segera dipecat secara tidak terhormat—andai kata bangsa Selatan masih dipimpin kerajaan dinasti 67 tidak ternafikan dirinya pasti dihukum mati di tempat. Asap cerutu membumbung mencemari udara. Ruangan terang berlantai marmer dan berdinding semen ini merupakan ruang kerja jenderal tingkat A itu. Dan kini tengah diisi dua manusia yang punya kepentingan bersama. Surat 'Teguran Komando Sepuluh' diberikan langsung oleh asisten yang sekaligus selaku guru Kael serta Eriel: Wanita berumur 40 tahunan yang bernama Erika (Erika Larasati) yang punya rambut pirang dikucir tinggi ke belakang, berjaket

    Last Updated : 2021-10-31

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 338: Revolusi Itu Ada Seni Dan Ilmunya, Tidak Gegabah.

    “HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”“HIDUP ERIEL ...!”“BERSINARLAH SANG MATAHARI DARI SELATAN ...!”Dengan spektakuler dikumandangkanlah sanjungan-sanjungan kepada sang wanita sukses sekaligus seorang ibu rumah tangga: Eriel De Atria. Telah tidak terbendung lagi kehebohan segenap warga negara Selatan-Kelabu oleh niat luhur dan mulia dari Eriel De Atria. Ratusan, ribuan bahkan warga turun ke jalan, berkumpul dalam stadion Berlian. Sambutan yang begitu merdu dan tertib dipraktikkan tiap-tiap pendukungnya. 'Sang Matahari dari Selatan', kata mereka hanya untuk mendeskripsikan figur yang jadi dambaan semua orang, ejawantah dari definisi 'kepemimpinan' itu sendiri.Dia di sana!Sang Matahari dari Selatan, berdiri dengan percaya diri di atas panggung metalik yang berbentuk piramida terbalik pada titik sentral lapangan. Dentuman kembang api menghantam keheningan di puncak stadion, mencerahkan gelapnya langit. Dengan Eriel disorot oleh lampu paling terang. Di sini

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 337: Melangkah Dengan Buta Atau Diam Menyaksikan Semuanya?

    3471-23-Aries (Musim Hujan).12:18. Pulau Penjara Makam ....“WHOOAAAAAA ...! Ini pasti mengasyikkan!” Hanya Fang Yin yang terpesona dengan tempat mengerikan di depannya.Arata, Ineia dan Fang Yin tiba di sana dalam rangka menjenguk kawan mereka. Memasuki pos pemeriksaan dengan hasil Fang Yin tidak diperbolehkan masuk karena aturan pelarangan Siluman. Maka sementara Fang Yin menunggu di sebuah kedai di depan tembok penjara, Arata dan Ineia masuk ke sebuah gedung.Lonceng berdentang, tanda untuk tiap-tiap narapidana menggunakan kesempatan mereka menghabiskan santapan siangnya yang sehat nan bergizi. Masing-masing dikawal oleh satu sipir supaya tidak ada perkara kocak yang terjadi. Di aula kantin puluhan narapidana makan dengan tangan tanpa melepaskan rantai yang mengikat tubuh dan kaki mereka, seperti binatang. Dengan tiap-tiap meja diberikan sekat karena keberadaan mereka di sini hanya untuk makan. Mereka tentu mesti bersyukur untuk posisi mereka yang tidak separah narapidana kelas a

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 336: Ajaran Ketiga, Jangan Membantu Semua Orang!

    3471-20-Aries .... Pukul 14:11. Bangsa Barat-utama ....Kentara bahwa Eriel De Atria tidak merasa keberatan menghadapi iklim yang berbeda jauh dengan benua Selatan. Di benua Barat yang hangat dengan langitnya yang biru cerah berdekorasi awan-awan putih, lengkap dengan seperangkat pertanahan yang subur justru sangat disukainya, diidamkannya.Dirinya bersama Aneta dan Madam Ni mengunjungi sebuah area pegunungan di negara Barat-utama untuk melengkapi kerangka kerja mereka. Sebuah gunung dengan ketinggian 3.878 meteran. Gunung Posch (dalam bahasa Bangsa Selatan artinya Terbenam. Gunung Terbenam). Lingkungan hijau, asri, segar dengan variasi vegetasi yang lebih lebat dan berwarna ketimbang di negara Selatan-Kelabu sampai tidak henti-hentinya dikagumi Aneta. Belum lagi hewan endemiknya dari kupu-kupu emas sampai kunang-kunang peri yang kian membuktikan kalau alam di bangsa Barat-Utama tidak kalah jelitanya dengan benua Selatan. Sang Alkemis-Aura itu terus mengomentarinya secara cerewet.

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 335: ... Pada Akhirnya, Ketidaktahuanlah Yang Menjadikan Ini Menyenangkan.

    15:02.Kamera pengawas sudah dimatikan sesuai arahan Ereia, jadi Kael bisa bebas bercerita. Menceritakan penolakan terhadap seorang anak muda (Enma) yang menawarkan kerja sama lanjutan, juga menolak banyak penawaran kerja sama dalam menghabisi kaum Siluman. Lanjut menarasikan hidupnya ....Hanya Ereia yang duduk pada kursi reyot seraya pandangannya ke sekeliling bertanya-tanya apakah coretan-coretan di seluruh ruangan ini punya suatu maksud khusus? Sedang Zeno memilih berdiri untuk mengungkapkan kedatangannya yang berkenaan hendak menyudahi penantiannya. Menemui pemimpin baru dalam kelompoknya sekaligus beberapa topik sensitif akan dibicarakan ....“... dalam alam pikiran Anarka, seluruh peserta hanya dapat mencapai kepemimpinan di dunia Aura ini melalui cara pemusnahan segala alat-alat kekuasaan ....” Setelah menceritakan tentang kehidupan masa lalunya—tidak semua diceritakan; hanya sebagian kecil yang paling memengaruhi hidupnya—Kael mengemukakan secuil pengertian dan pengetahuan y

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 334: Matahari Yang Terbenam Akan Terbit Kembali.

    'Pewaris Aura Cahaya Selatan-Kelabu akan kembali ke panggung politik!''Eriel De Atria siap mencalonkan diri sebagai presiden!''Eriel De Atria telah mempersiapkan seluruh pendukungnya dari seluruh penjuru dunia!'Secara bombastis media massa menyiarkan fakta terbaru kesiapan Eriel De Atria yang lebih dari sekadar memimpin jalannya parlemen. Dia digadang-gadang hendak melakukan reformasi. Kendati belum diketahui arahnya ke mana, tapi entah mengapa banyak warga yang siap sedia mematuhinya. 3471-14-Aries (Musim Hujan). 13:22. Bangsa Selatan-Kelabu, Kota Ikora, kediaman Pewaris Aura Cahaya ….Dalam ruang kerjanya, setumpuk dokumen berharga di atas meja sudah tuntas Eriel pelajari. Data tiap-tiap kalangan warga negara Selatan-Kelabu, Selatan-Putih, Selatan-Hitam hingga perilaku sosial-individual negara-negara dunia Aura sudah diketahui, dikenal dan dipahami. Eriel belakangan ini lebih sibuk dan capek ketimbang hari-hari biasanya ….Tujuh individu loyalis sang Pewaris Aura Cahaya duduk d

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 333: 'Bagai Menggenggam Bara, Terasa Hangat Dilepaskan.'

    3471-13-Aries (Musim Hujan). Kabut tebal menyelubungi sebuah pulau terpencil di tengah lautan dingin yang tak terkira. Dengan dihujani salju lima bangunan besar berbentuk kubah berdiri kokoh di sana, tapi saking tertutup dan misteriusnya sampai-sampai tidak terlihat memiliki jendela. Bahan bangunannya sendiri terseleksi khusus dan tidak bisa dikunjungi kalau bukan oleh orang-orang tertentu. Dilingkungi pula oleh tembok tinggi yang dijaga ketat 24 jam.Pintu baja digeser hingga menimbulkan derit bunyi ke seluruh ruangan. Memperlihatkan penyebabnya tidak lain seorang pria bersetelan formal serba hitam. Pemilik rambut hitam klimis yang tersisir kekiri, dengan kacamata bulat yang menghias wajah culunnya, menjinjing koper hitam seolah membawa satu perkara penting yang mustahil dibantah. Setelah menutup lagi pintunya, di sinilah dirinya berada, berdiri mengamati keseluruhan ruangan dengan semua permukaan dinding dan lantainya bercat putih bersih. Ruangan 5x4 meter yang dikotori buku-buku b

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 332: Gagal Dimaki, Sukses Tidak Ada Yang Peduli.

    Malam itu dikala hujan salju sedang deras-derasnya, dan malam pada puncak kulminasinya, siluet figur berjubah sibuk berlari dalam bayang-bayang kabut. Panorama yang gelap gulita … air yang terbentang melimpah bak tak berujung … di sanalah sesosok bertopeng cermin dengan tangan kanan dilipat ke dada sedang tangan kiri dilipat ke punggung tengah berlari cepat menuju suatu lokasi. Dia bahkan sambil mendengarkan lagu ber-genre pop-punk yang bersumber dari band sekaligus Party-Aura petualang asal bangsa Barat-Utama—ini kebiasaannya dalam tiap misi demi memacu semangatnya. Bagaimanapun kegagalan dalam tugas ini sangat tidak diperbolehkan.Tidak lama dari sana, dirinya menghentikan pelariannya. Atensinya terjatuh pada sesosok pria sekarat di atas air yang terombang-ambing hampir mati.“Jangan pedulikan aku!” Pria yang memiliki kondisi fisik rusak dan hanya menyisakan setengah badannya (dari kepala sampai abdomennya) enggan dikasihani. Tidak mau agen Wan-1 membuang waktu untuk penyelamatan pa

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 331: Diluar Panggung, Kekerasan Adalah Kriminal, Di Atas Panggung, Kekerasan Adalah Seni.

    Geger bukan main! Heboh tidak terkira! Berdebat, berselisih dan berdiskusi. Siapa yang menyangka, kalau seorang pria paling berpengaruh, pemimpin aktivis, pejuang kesetaraan, pembela kaum Siluman tertinggi di suatu negara besar, guru dan pembimbing, yang menjembatani makhluk beda alam itu wafat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Ketua Odero sudah tewas dengan kepala yang berpisah dari badannya, bahkan entah siapa yang dengan kurang ajarnya menggambar alat vital laki-laki dengan spidol merah di keningnya. Sangat tidak terhormat! Tak pelak, mengundang seluruh perhatian nusa bangsa dan negara, tidak hanya Selatan-Putih, tapi warga Selatan-Daya, Selatan-Hitam, Selatan-Kelabu, hingga masuk ke dalam berita dunia Aura. Diantara banyaknya percobaan pembunuhan kepada Ketua Odero, baru kali ini percobaan dari seorang ibu-ibu yang paling ampuh. Banyak yang berbelasungkawa, banyak pula yang riang gembira dan tidak sedikit yang masa bodoh. Ada yang menuntut pihak pembunuh supaya dih

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 330: Awan Mendung Mengorbankan Dirinya Sendiri Untuk Menurunkan Hujan.

    Alih-alih melambat, mereka bergerak makin kencang ….“Sialan … mereka semakin dekat, Pak!” kuak sang pengawal dengan mengaktivasi [Pemancar Aura]. Menggunakan Energi-Aura untuk menembakkan [Bola-Bola Aura Pingai] dari jendela pintu samping menuju Ereia, atau mengejawantahkan ilmu Aura tipe Sentral [Peluru Aura], [Penombak Es] dan lain sebagainya yang potensial, tidak peduli kalau dengan posisi seperti itu sangat sukar tepat sasaran.“HHAAHH ….” Ketua Odero kian gelisah. Dia dengan pikiran buntu tidak mengerti apa yang mesti dilakukannya. Dan, tidak mungkin dia menyerah begitu saja. Itu bukan dirinya.'Syut' 'Syut' …. Sementara anak panah terus berjatuhan, menghujani kereta kuda. Berupaya mengenai kusir atau kedua kuda hitam atau sang pengawal. Bukan hanya Ereia yang mesti mengantisipasi serangan ilmu Aura tipe Sentral supaya tidak mengenai kudanya, tapi, begitu pula sang pengawal yang tidak bisa begitu saja melakukan serangan, dirinya harus menyembunyikan kepalanya dari tembakan anak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status