Share

Kencan Nayla

Penulis: Aleena
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Aku hamil," ucap seorang perempuan dengan menunjukkan alat pendeteksi kehamilan yang terdapat dua garis biru tercetak jelas di permukaannya.

"Anak siapa?" tanya lelaki itu dengan sikap acuh.

Perempuan itu mendorong tubuhnya, menunjukkan kekesalan karena lelaki itu mempertanyakan perihal janin yang dikandung olehnya.

"Anak siapa? Kau pikir aku perempuan murahan yang tidur dengan banyak pria. Tentu saja ini anakmu!"

"Cih, jangan menghayal. Aku tahu siapa dirimu. Aku bukan yang pertama, pasti kau sudah melakukannya dengan banyak pria lalu menjebakku. Perempuan murahan," ucapnya dengan senyum mengejek.

PLAAKK.

Suara tamparan itu menggema, ketika tangan perempuan itu mengayun dengan keras di pipi lelaki itu. Wajahnya nampak bersungut-sungut, tidak sabar untuk memaki lelaki pengecut yang lari dari tanggung jawabnya.

"Lelaki pengecut, aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia. Ingat perkataanku, kau tidak akan pernah bisa lari dari tanggung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sir Abraham, Love Story   Terselamatkan

    Keduanya melanjutkan makan malamnya dengan diselingi obrolan ringan tentang masa lalu yang pernah mereka lewati.Sebelum menyelesaikan makan malamnya, Nayla merasa sangat tidak nyaman dengan gaunnya. Padahal sebelumnya ia tidak merasakan hal seperti itu. Gaun berbahan sutra itu terasa panas menempel di kulitnya.Nayla menggosok-gosok tengkuknya beberapa kali, mengusir rasa tidak nyaman itu, wajah dan lehernya menjadi kemerahan. Victor kembali menyeringai setelah melihat reaksi Nayla yang sesuai dengan harapannya."Kau kenapa? Apa ada yang salah?"Nayla hanya mengangguk dan tersenyum tipis, "Maaf, aku merasa tidak enak badan," ucapnya kemudian."Kita sudahi saja makan malamnya, kebetulan sekali kita di sini. Sebaiknya kau beristirahat dulu ke atas, sebelum memutuskan pulang. Aku tidak ingin tuan Hendriq marah kepadaku karena membuatmu kesakitan."Nayla setuju dengan usulan Victor, pasti pamannya akan memarahi Victor karena mengira kesakitan N

  • Sir Abraham, Love Story   Hampir Ternoda

    》Note : Bacaan hanya diperuntukkam untuk yang sudah dewasa. Di bawah umur sebaiknya melewati bab ini. Terima kasih 🙏🏼.Suara Arisa terdengar cemas di telinga Zack, ketika panggilan telepon itu ia angkat.Zack hanya termenung dan mendengarkan semua yang disampaikan Arisa tanpa sedikit pun menyelanya. Tentu saja ada rasa khawatir terhadap Nayla setelah mendengar apa yang Arisa cemaskan. Apalagi Zack mengetahui siapa Victor sebenarnya.Sebelumnya, Zack merasa tidak perlu ikut campur lagi tentang Nayla. Ia hanyalah orang luar. Dengan tegas Zack menolak permintaan Arisa untuk membuntuti kencan antara Victor dan Nayla.Sebagai seorang laki-laki, tentu Zack sangat terluka melihat perempuan yang dicintainya bermesraan dengan pria lain. Zack hanya tidak ingin hatinya semakin sakit jika menyaksikan kemesraan Victor dan Nayla di depan mata kepalanya sendiri.Namun, ketika Zack teringat kembali peristiwa yang pernah dialami oleh Mandy, membuatnya ikut gelisa

  • Sir Abraham, Love Story   Rasa Malu

    Sedikit ia meragu ketika tangannya menyibakkan bagian atas jubah handuk yang melekat di tubuhnya. Pandangannya menatap ke depan, yaitu di mana cermin panjang yang menempel kokoh di dinding yang berada di atas wastafel.Wajah Nayla nampak memerah, malu dengan apa yang ia lihat. Bagian atas dadanya dan leher penuh dengan tanda merah kebiruan yang ia yakini adalah bekas kiss mark yang sudah dilakukan Zack kepadanya.Nayla mengernyit ketika ingatannya tentang peristiwa aneh yang baru saja ia alami. Kepalanya menggeleng kasar, ia tidak menyangka bisa berbuat serendah itu. Nayla tidak bisa mengenal tubuhnya yang mengeliat terus-menerus menuntut untuk disentuh. Nafsunya sebagai seorang wanita yang tidak memiliki pengalaman bercinta sangatlah besar. Bahkan ia mengingat bagaimana bibir Zack terlihat begitu menggoda di matanya.Bagaiamanapun Nayla menahan gejolak itu, semakin besar pula rasa ingin menyentuh dan menikmati.Nayla menangkup wajahnya kasar, menyugar ra

  • Sir Abraham, Love Story   Dia Melupakanku

    Zack masuk kembali ke dalam kamarnya. Rencana membersihkan diri belum terlaksana karena kedatangan Stevan yang tiba-tiba.Pandangan Zack tertuju kepada Nayla, yang saat ini menunduk sambil menyesap susu hangat buatannya. Senyum simpul yang nyaris tak terlihat terukir di bibir Zack. Ia melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi untuk segera membersihkan diri sebelum nantinya berangkat tidur.Bola mata Nayla mengintip ke arah kamar mandi yang saat ini sudah tertutup rapat. Nayla menghembuskan napasnya dengan berat, ia ingin pulang ke rumahnya. Tetapi bagaimana? Tidak mungkin ia pulang hanya mengenakan handuk seperti ini.Meminjam pakaian Zack, sepertinya juga tidak mungkin. Ukuran tubuhnya sangat berbeda dengan Zack. Jika ia meminjam mungkin hanya atasannya saja. Lalu selebihnya, apa yang bisa ia kenakan?Tidak butuh waktu lama, Zack sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang melilit di pinggangnya dan membiarkan bagian atasnya telanjang begitu sa

  • Sir Abraham, Love Story   Jangan Takut

    "Kau yakin pulang memakai pakaian itu?"Zack memperhatikan penampilan Nayla yang mengenakan dress selutut, berlengan panjang dengan motif bunga kecil-kecil berwarna dominan putih."Apa ada yang salah?""Tunggu sebentar." Zack berjalan cepat menaiki tangga untuk kemudian pergi menuju kamarnya. Hanya dalam kurang dari lima menit, Zack sudah kembali dengan membawa sesuatu di tangannya."Gunakan ini!"Zack mengangsurkan sebuah syal kepada Nayla, tetapi tak kunjung disambut oleh gadis itu sehingga membuat Zack kesal saja.Kakinya lebih mendekat ke arah gadis itu. Tanpa menunggu persetujuan Nayla, Zack mengalungkan syal itu ke leher Nayla. Menyibakkan rambut Nayla yang tertutup untuk dikeluarkan dari lilitan syal itu dan merapikannya.Nayla hanya tertegun, tidak melawan dengan sikap yang dilakukan Zack kepadanya. Wajah Zack yang terlalu jelas dipandangnya dari jarak sedekat itu membuat Nayla merasakan sesuatu yang tak biasa."Kau tid

  • Sir Abraham, Love Story   Pergilah!

    Tuan Hendriq menatap tangan Zack dengan geram. Lelaki yang dibencinya, yang sudah menjebloskan adik kandungnya ke penjara dengan hukuman lima belas tahun penjara dan itu sama saja dengan merenggut masa muda adik kandungnya secara paksa.Lalu saat ini, lelaki itu dengan tenangnya malah menggandeng tangan keponakannya di hadapannya tanpa ada rasa takut sedikit pun. Mungkin hukuman yang dirinya berikan untuk lelaki itu kurang berat.Reputasi Zack sebagai seorang polisi dengan pangkat tinggi sudah berhasil ia hancurkan. Bukannya bersedih atau membenci Nayla, lelaki itu justru maju dan berusaha mendekati keponakannya lagi."Nayla, masuk!"Nayla tersentak ketika suara Hendriq menggelegar di telinganya. Entah hukuman apa yang akan ia terima nantinya. Memang dia bersalah karena tidak pulang malam tadi, tetapi dirinya bukan lagi anak kecil atau remaja yang tidak bisa menjaga diri. Dia sudah dewasa dan berhak mengatur kehidupannya sendiri. Namun, Nayla lupa bahwa s

  • Sir Abraham, Love Story   Double Date

    "Ayolah Zack. Aku sudah banyak membantumu. Setidaknya untuk saat ini, kau bisa membalas semua kebaikanku kepadamu."Zack hanya melirik sekilas, enggan menjawab permintaan Stevan yang ia anggap sangat konyol itu. Bagaimana Stevan meminta dirinya untuk menemani kencan dadakan antara Stevan dan Arisa.Meskipun Zack mengenal Arisa dengan baik, tetap saja Zack merasa tidak suka menjadi orang ketiga yang akan menjadi satpam penjaga sepasang kekasih yang sedang berpacaran."Arisa lebih percaya kepadamu daripada aku. Dia mau kuajak berkencan jika kau juga ikut. Ayolah Zack, ini demi masa depanku." Stevan merengek seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan kesukaan, berusaha membujuk Zack untuk menerima tawarannya.Rencananya kali ini harus berhasil. Stevan sengaja tidak memberi tahu Zack bahwa Nayla akan menikah dua minggu lagi. Stevan tidak ingin jika nanti Zack justru menjadi patah semangat seperti sebelumnya."Menyebalkan. Aku harus apa di sana?"

  • Sir Abraham, Love Story   Menjemput Zack

    "Nayla, apa kau yakin dengan pernikahanmu bersama Victor?"Nayla hanya menunduk, tidak menggeleng atau mengangguk. Dulu ia sangat menantikan pernikahan itu. Namun, saat ini ketika pernikahannya hampir tiba rasa ragu bergelayut di pikiran serta hatinya.Apakah ini adalah ujian setiap orang yang akan menikah? Ataukah Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk memikirkan ulang tentang masa depannya?"Apakah sedikit pun tidak ada perasaan untuk Zack di hatimu?"Nayla menoleh ke samping, mendengar pertanyaan Arisa yang tiba-tiba itu. Tatapannya tertuju kepada Arisa yang mana sedang menunggu jawaban darinya."Mengapa kakak begitu ingin aku bersama Zack? Apakah kakak tidak menyukai Victor?"Arisa menengadah, menatap langit-langit kamar Nayla dengan kedua tangan ia letakkan ke belakang, menumpu tubuhnya yang condong ke arah yang sama."Nayla, jika kau mencari laki-laki yang benar-benar mencintaimu. Jangan bertanya kepada pikiranmu, atau kepa

Bab terbaru

  • Sir Abraham, Love Story   Bahagia Selamanya

    Stevan memasuki kamarnya setelah tragedi salah masuk kamar itu berlalu. Dilihatnya Arisa masih mengenakan handuk tengah berjinjit mengambil koper yang berada di atas lemari pakaian. Hiroyuki memang menyiapkan pakaian baru di kamar masing-masing untuk kedua mempelai sehingga mereka tidak perlu repot-repot membawa pakaian ganti.Stevan tampak gugup melihat apa yang tersaji di depan matanya. Kaki jenjang Arisa yang tanpa penutup hingga paha atas terekspose sempurna membuat Stevan meneguk ludahnya berkali-kali.Ingin sekali dirinya cepat-cepat memadu kasih dengan si pemilik tubuh itu. Pasti malam ini akan begitu istimewa mengingat ia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Dan Stevan juga tahu jika Arisa juga belum pernah terjamah oleh lelaki mana pun."Biar kuambilkan."Suara Stevan mengagetkan Arisa yang terlalu fokus dengan koper itu. Ia tidak menyadari kehadiran Stevan sebelumnya, hingga suara lelaki itu membuatnya terlonjak terkejut.Disilangkannya

  • Sir Abraham, Love Story   Malam Pertama Penuh Drama

    Kini kedua pasang pengantin itu sudah berdiri di depan banyak orang, menyambut para tamu yang telah menghadiri pernikahan mereka.Zack dan Nayla juga Stevan dan Arisa secara bergantian mendapatkan ucapan selamat, baik dari keluarga terdekat juga kerabat jauhnya."Zack," Suichi yang pertama kali menghampiri sebagai keluarga tertua untuk mengucapkan selamat kepada mempelai pria.Entah sejak kapan pemandangan langka itu terjadi. Zack dan Suichi saling tersenyum untuk kemudian berpelukan erat. Keduanya seperti keluarga jauh yang baru saja bertemu untuk sekian waktu lamanya.Bahkan Nayla yang berada di dekat Zack ternganga melihat hal yang tak biasa yang kini terjadi di depannya. Begitu juga dengan Arisa, Stevan dan keluarga Nayla yang lain."Selamat ya, Zack. Ingat, jangan membuat keponakanku menangis karena ulahmu. Aku bisa saja membunuhmu jika kau melakukan itu."Zack menyunggingkan senyum ketika mendengar penuturan bengis yang masih terselip

  • Sir Abraham, Love Story   Pernikahan Penuh Drama

    KRIIIIINGGGGAlarm berbunyi nyaring membuat kedua lelaki itu menutup telinganya dengan bantal.Semalam Zack dan Stevan harus lembur karena menangani sebuah kasus yang membuat keduanya harus tidur menjelang pagi. Stevan memegangi bantalnya kuat dan membekam telinganya untuk menghalau suara nyaring alarm itu, sementara Zack menggapai jam mungil itu untuk menghentikan deringannya yang memekakkan telinga.Alarm berhenti berbunyi, tetapi masih saja ada satu hal yang membuat tidur keduanya terganggu.Suara dering ponsel Zack yang tidak berhenti berbunyi membuat lelaki itu harus membuka matanya secara paksa. Zack menggeser layar ponselnya untuk menerima panggilan tanpa melihat siapa yang saat ini sedang meneleponnya."Halo!" Suara seraknya khas orang bangun tidur itu akhirnya terdengar di seberang sana."Zack, kau sedang apa?"Lelaki itu mengerjab beberapa saat mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya."Nay, ada apa kau memba

  • Sir Abraham, Love Story   Kekalahan Victor

    Zack menutup kedua mata Nayla menggunakan kedua telapak tangannya. Menuntun gadis itu untuk berdiri di sebuah tempat yang sebelumnya telah menjadi kejutan untuk Nayla."Kejutan!" Zack melepaskan tangannya dari mata Nayla, membuat gadis bernetra hitam itu membuka matanya, menatap sekeliling dengan apa yang telah Zack persiapkan untuknya.Zack mengajak Nayla untuk melakukan makan malam romantis di depan pantai. Tempat di mana mereka sering merajut kasih dengan banyak mimpi yang selama ini keduanya lakukan."Zack, ini sangat indah." Nayla tak bisa menyembunyikan raut kekaguman dengan apa yang telah terlihat di depan matanya.Zack menyiapkan segalanya sejak siang tadi. Acara dadakan itu telah berhasil membuat Nayla terpukau dengan kejutan manis yang Zack berikan kepadanya."Syukurlah kau menyukainya."Tangan kekar itu meraih pinggang Nayla untuk didekatkan kepadanya. Sontak lelaki itu mendapat pelototan dari mata Nayla.Zack terkekeh, men

  • Sir Abraham, Love Story   Kembalinya Seorang Polisi

    Zack menahan lengan Nayla ketika gadis itu akan pergi."Mau ke mana?" tanyanya kemudian dengan tangan mempertahankan lengan Nayla dalam genggamannya.Gadis itu berhenti, mengurungkan niatnya yang akan pergi dari kamar Zack."Aku akan tidur di kamar atas. Kita belum menikah, 'kan?" Sedikit merah wajah Nayla ketika mengatakannya.Zack tersenyum sekaligus merasa gemas dengan sikap Nayla. Apapun yang membuat Nayla malu, dia menyukainya."Tapi ... aku ingin kau menemaniku malam ini. Boleh, 'kan?"Bertambah meronalah pipi Nayla. Zack semakin berani mengatakan hal yang mengarah ke sana."Zack, kau mau apa?" tanya Nayla kemudian, mencoba menantang Zack yang sengaja menggodanya.Zack terkekeh. Dia memang berniat untuj menggoda Nayla saja, tetapi rasa ingin melakukan sesuatu tiba-tiba menghampiri untuk ingin segera dituntaskan."Nay, sepertinya aku sudah tidak bisa menahannya lagi."Nayla menautkan kedua alisnya, gugup mend

  • Sir Abraham, Love Story   Pengakuan Cinta Stevan

    Nayla mendorong kursi roda dengan Zack duduk di atasnya. Kedua insan manusia itu tak bisa melepaskan senyum di bibirnya yang sejak tadi bertengger tanpa jeda.Sesekali Zack menatap ke atas, bertabrakan pandang dengan Nayla lalu saling melempar senyum.Arisa menunggu di depan lobby bersama Stevan. Gadis itu menyiapkan perlengkapan Zack yang kini masih menggunakan kursi roda.Stevan membukakan pintu mobil itu, membantu Zack untuk berpindah tempat dari kursi roda ke kursi mobil. Zack masih terlalu lemah untuk sekedar berjalan ataupun berdiri sendiri.Terhitung tiga minggu sejak dirinya tersadar dari koma, Zack akhirnya memutuskan pulang dengan Nayla yang bertanggung jawab untuk merawatnya.Zack sudah berada di dalam mobil, sementara Nayla berputar untuk mengambil duduk di samping Zack dengan masuk melewati pintu bagian lain.Kursi roda sudah diletakkan di bagasi mobil bersamaan barang-barang Zack yang tertinggal."Hai, lihatlah! Apakah k

  • Sir Abraham, Love Story   Tersadar

    Nayla yang memahami itu, bergegas menuangkan minuman untuk Zack. Namun, dengan cepat Mandy merebut gelas berisi air itu dari tangan Nayla."Zack, minumlah!"Mandy membantu Zack minum dengan membantu lelaki itu duduk dari pembaringannya.Disesapnya air yang berada dalam gelas bening itu. Hanya sedikit saja, untuk sekedar membasahi tenggorokannya yang telah kering karena selama berbulan-bulan lamanya terbaring tanpa daya di rumah sakit.Mandy membantu Zack berbaring lagi dengan menata bantal yang digunakan untuk menumpu kepalanya.Namun, Zack menolak untuk berbaring. Dia ingin duduk saja, sehingga Mandy mengubah posisi bantal itu menjadi berdiri sebagai sandaran punggung Zack.Tampaknya wajah pucat itu belum sepenuhnya tersadar. Zack mengerjapkan matanya kemudian dengan rasa pusing yang menyergap di kepala. Barulah beberapa saat kemudian, akhirnya Zack menyadari bahwa perempuan yang sedari tadi membantunya adalah Mandy."Mandy," panggil

  • Sir Abraham, Love Story   Empat Bulan Kemudian

    Empat bulan kemudian ...Rumah itu terlihat sangat menyejukkan dengan banyaknya bunga yang tertata cantik di setiap sudut ruangan. Nampak asri dan indah karena dijaga dan dirawat dengan penuh cinta dan kasih sayang.Sejak kepulangan Nayla dari rumah sakit, gadis itu memilih untuk tinggal di rumah Zack. Arisa sempat melarangnya karena kondisi tubuhnya belum pulih benar, tetapi tekad Nayla sudah bulat. Hidupnya akan sepenuhnya ia dedikasikan kepada Zack.Ya, Zack masih belum sadarkan diri. Namun, hal itu tidak membuat rasa cinta Nayla berkurang. Setiap hari setelah menyelesaikan tugasnya di rumah sakit, Nayla selalu menemani Zack hingga malam.Tidak ada rasa bosan dalam diri gadis itu ketika melakukan rutinitasnya setiap hari. Bahkan Nayla menikmatinya seolah sedang mengabdikan dirinya kepada suaminya sendiri.Nayla dengan ceria membacakan Zack kisah-kisah lucu, bercerita tentang rutinitasnya yang ia lakukan setiap hari hingga harapan-harapannya meng

  • Sir Abraham, Love Story   Kebingungan Nayla

    Wajah Nayla nampak pasi mengingat mimpi yang baru saja ia alami. Napasnya masih tersenggal dengan raut muka kebingungan.Apa yang terjadi? Mengapa dia berada di rumah sakit?Ingatannya berputar ke belakang ketika terakhir kalinya ia dan Zack bersama.Kakinya lumpuh tidak bisa digerakkan, virus Zombie, perbudakan, serum penawar dan ledakan besar bangunan itu. Lalu Zack? Bagaimana dengan Zack? Apakah dia baik-baik saja, atau ....Apakah Zack sudah tiada?Di mana dia?Nayla terlihat kebingunan, banyak pertanyaan di benaknya yang menuntut ingin segera mendapatkan jawaban.Arisa menghampiri Nayla yang sebelumnya menuangkan air dalam gelas bening untuk diberikannya kepada Nayla. Arisa duduk di sisi ranjang Nayla dengan menghadap kepada adik semata wayangnya itu."Nayla, apa yang kau rasakan saat ini?" tanyanya lembut dengan menyentuh tangan Nayla sembari mengulurkan segelas air itu kepada Nayla.Nayla menoleh ke arah Arisa. Ke

DMCA.com Protection Status