Share

Part 88

Sindiran Pedas Istri Kedua

Rumah berangsur sepi. Sanak saudara yang tak seberapa jumlahnya satu per satu pamit kembali ke daerah asalnya.

Aroma duka dan kehilangan masih sangat kental terasa. Rumah yang sudah puluhan tahun menjadi tempat tinggal kami seperti kehilangan rohnya. Tempat-tempat yang biasa menjadi favorit bapak takkan pernah lagi kutemui bapak di sana. Tidak akan lagi yang betah berlama-lama duduk di teras samping memperhatikan anak-anak ayam memperebutkan butiran beras yang dihamburkan. Kegiatan yang selalu dilakukan bapak setiap pagi dan sore.

Semalam diadakan tahlilan dan pengajian, begitu juga dengan malam ini dan besok. Hanya itu bakti terakhir yang bisa kami persembahkan untuk bapak. Tiada lagi selain doa, doa, dan doa. Entah itu langsung dari hati dan mulut kami ataupun melalui lantunan orang lain, serta kebaikan-kebaikan yang niatkan atas nama bapak. Semoga akan membantu bapak di kehidupannya di alam sana. Kehidupan yang juga akan aku dan semua orang datangi. Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dini Winintasari
jangan lama-lama dong thor
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Duh, up juga thor... kangen ceritamu. Tiap hari dong up nya thor... mksh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status