Share

7 Bulan Berlalu

Author: AgilRizkiani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah beberapa hari Elsyam beristirahat di rumah, hari ini lelaki itu sudah siap untuk kembali lagi bekerja di kantor. Jadinya menatap, wajah Arini yang masih tertidur pulas. Wanita itu dengan telaten merawatnya saat sakit walaupun terkadang tingkahnya membuat dia sakit kepala, tetapi menurutnya Arini adalah wanita yang benar-benar bisa menjalankan tugas sebagai seorang istri ia tidak menyesal telah menikah dengan peri kecilnya itu. Walaupun memang hari ini tidak mengingatnya, tetapi ia sangat paham dengan tatapan dari Arini.

"Mengapa jika sedang tertidur pulas seperti ini, kamu memang seperti peri kecilku yang dahulu. Namun, mengapa setelah kamu bangun setiap ucapanmu seperti penyihir," ujar Elsyam. Dirinya memang meminta agar Arini beradaptasi dengan lingkungannya yang saat ini, iya bahkan menyewa seorang guru kepribadian untuk mengajarkan istrinya tersebut. Bukan dirinya malu jika Arini tak belajar menjadi seorang nyonya besar. Dirinya hanya takut jika Haruni sert
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Outlet Salad Buah

    Arini tidak bisa menjawab pertanyaan dari Haruni. Membuat wanita itu ditertawakan. Apa yang dikatakan oleh Haruni memang benar jika rumah tangga tanpa hadirnya seorang anak maka semuanya akan terasa hampa, tetapi Elsyam tidak pernah membahas perihal anak selama ini apakah yang disebutkan oleh wanita itu benar jika suaminya mandul. Haruni semakin puas saat melihat hari ini terdiam, tanpa bisa mengembalikan semua ucapannya. "Suamimu itu mandul!" seru Haruni."Memiliki anak atau tidak, itu keputusanku dan juga Elsyam kamu tidak perlu ikut campur aku tidak merepotkanmu seperti yang kamu lakukan dengan suamimu hanya menjadi benalu untuk Elsyam saja," ungkap Arini. Dirinya sangat kesal dengan apa yang dikatakan oleh mantan dari suaminya tersebut, mengapa masih saja banyak orang yang ikut campur tentang masalah orang lain, memangnya hidupnya terlalu sempurna sampai-sampai dirinya ikut campur untuk menyelesaikan masalah orang lain. "Sebaiknya, kamu tidak perlu repot

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Tuan Hadi Meninggal

    "Akhirnya," ujar Arini. Mereka berdua sudah selesai untuk membereskan barang-barang ke kontrakan sebelah. Arini melihat jam di tangannya, ia harus segera pulang karena sebentar lagi suaminya pasti pulang. "Aku pulang duluan ya, jika ada apa-apa kamu telepon aku saja," ungkap Arini.Dira mengangguk. "Hati-hati, Kak."Arini memilih untuk menggunakan ojek saja untuk mempersingkat waktu. Saat Elsyam memiliki banyak pekerjaan, ia juga membeli untuk menyibukkan diri sekarang-sekarang ini tak ada peraturan yang terlalu mengekangnya. Arini, segera turun dan membayar ojek tersebut lalu meminta satpam untuk langsung membukakan pintunya. Dirinya memang tidak terlalu sering untuk keluar, takut jika suaminya akan curiga dirinya keluar seminggu hanya dua kali saja."Nyonya tadi tuan menelpon untuk tidak perlu memasak karena tuan ingin makan malam diluar," ujar Nency saat melihat Arini melangkah menuju meja makan.Pantas saja wanita itu melihat suasana dapu

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Siapa Dia?

    Arini yang merasa tak tahan lagi untuk menahan ingin buang air kecil, memilih untuk segera pergi mencari kamar mandi. Wanita itu mulai menelusuri rumah untuk mencari kamar mandi. "Kamar mandi di sebelah mana?" tanya Arini kepada seorang asisten rumah tangga."Lurus aja."Wanita itu segera melangkah, mengikuti arahan dari orang yang dirinya temui lu hanya lurus saja, tak lama ia sudah sampai di kamar mandi. Rumah yang ditempati oleh Bu Sekar cukup besar, lalu mengapa selama ini mereka ingin tinggal di rumah Elsyam jika memiliki rumah yang cukup besar juga. "Huh, lega."Arini segera keluar dari kamar mandi, ia melihat sebuah ruangan dengan lampu temaram. Melirik ke kiri dan kanan memastikan tidak ada yang melihatnya dia melangkah perlahan-lahan menuju ruangan tersebut mengintip dari balik gorden dirinya melihat seorang wanita tengah terikat. "Siapa dia, kok bisa disekap di sini?" Arini masih sangat penasaran dengan hal itu, tetapi dirinya mendengar

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Misi Arini

    Arini setiap malam tidak bisa tertidur, ia memikirkan tentang wanita yang dikurung oleh bu Sekar itu. Ia juga tidak bisa meminta bantuan kepada suaminya karena Elsyam selalu sibuk. Pukul 01.30 Arini memberanikan diri untuk melangkah menuju ruang kerja dari suaminya itu, di mana di sana masih ada. "Ada kemungkinan besar orang tuaku masih hidup—"Elsyam tidak melanjutkan ucapannya saat melihat Arini sudah berada di ambang pintu. "Ada apa Arini?" tanya Elsyam.Arini merasa tidak enak karena Elsyam ternyata tengah membahas perihal orang tuanya. Lelaki itu sama sekali tidak pernah mau membahas tentang orang tuanya. Seolah-olah dirinya sangat berbahaya jika mengetahui informasi itu."Aku ... aku—" Dirinya bingung harus mengatakan apa. Terlihat begitu jelas jika ia memang tidak berarti bagi pria itu."Katakan kenapa?" tanya Elsyam. Arini menarik napas panjang, lalu dirinya meminjamkan mata dan meyakinkan dirinya jika ia mema

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Penyelamatan

    Arini dan Dira mulai menekan bel rumah itu. Tak berselang lama seorang penjaga membuka pintu."Selamat siang Pak, kami berdua adalah pelayan baru yang diminta oleh bu Sekar untuk mulai bekerja hari ini," ungkap Arini. Wanita itu tadi dengan sengaja membeli pakaian baby sitter untuk lebih meyakinkan penyamarannya."Pelayan untuk apa? Di rumah ini sudah cukup, lagi pula bu Sekar tidak mengatakan apa-apa." Seorang lelaki dengan pakaian penjaga itu menatap ke arah keduanya dengan penuh curiga."Kamu diminta untuk menjadi pelayan bu Haruni untuk membantunya merawat bayinya itu. Bukankah sekarang mereka menuju rumah sakit? Kami berdua diminta untuk menyiapkan segalanya sebelum bayi bu Haruni datang," ungkap Arini. Ia kesal karena ternyata penjaga di rumah bu Sekar cukup pintar. "Jika tidak percaya coba saja hubungi bu Haruni," ungkap Arini kembali.Penjaga laki-laki itu segera mengeluarkan ponselnya, ia ingin langsung menghubungi Haruni.A

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Dira Kembali

    "Alhamdulillah sudah sampai Bu," ujar Arini. Dirinya langsung saja membawa wanita itu untuk segera masuk ke kontrakannya. Langsung memberikan minum dan juga beberapa camilan. "Ibu sudah makan?" tanya Arini.Wanita paruh baya itu terdiam, dirinya seperti heran dengan dunia luar saat ini ia menoleh ke kiri dan kanan seperti tidak percaya jika dirinya sudah terbebas dari cengkeraman bu Sekar. "Boleh saya mandi?" Arini langsung saja mengangguk. Untung saja tubuh wanita itu sama kurusnya dengan dirinya, jadi ia tidak mengkhawatirkan perihal pakaian karena pakaiannya juga masih sangat banyak berada di sini. "Tunggu dan aku memiliki daster yang baru sekali dipakai," ungkap Arini. Ia langsung memberikan pakaian lengkap dan juga handuk agar wanita yang dirinya tolong bisa langsung membersihkan diri.Selagi wanita itu membersihkan diri Arini memilih untuk mengganti pakaiannya, lalu segera membeli makanan untuk wanita itu, dirinya dan juga Dira.Bibir

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Bu Sekar Panik

    "Kak Arini sudah memiliki suami, Bu," ujar Dira."Sepertinya kamu masih sangat muda karena kamu sudah menikah?" tanya Bu Widuri.Arini tersenyum, jika mengingat pernikahannya dan Elsyam pasti sangat tidak masuk akal ia menikah dengan lelaki itu karena bertanggung jawab telah dikira menabrak seekor kucing. Awalnya juga ya hanyalah seorang simpanan, tetapi sampai saat ini pun belum ada kejelasan perihal pernikahannya dengan lelaki itu karena Elsyam tidak belum merubah apapun tentang dirinya. "Betul Bu, aku memang sudah menikah," ujar Arini."Kak Arini dan suaminya itu sama-sama sibuk bekerja untuk masa depan makanya suaminya nggak di sini, Kak Arini itu seorang bos salad buah karena dia sudah memiliki empat outlet di sini," ujar Dira."Kamu hebat di usia masih muda ini sudah menjadi seorang bos," ungkap Bu Widuri.Arini merasa tidak enak disanjung-sanjung seperti itu, dirinya belum menjadi seorang bos karena 4 outlet itu pun masih

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Arini Tertembak

    Arini melirik ke arah jam dinding yang ada di kamar yang sudah pukul 10.00 malam, tetapi Elsyam belum datang juga. Ponsel lelaki itu pun tidak dapat dihubungi membuat dirinya sangat bingung. Ke mana sebenarnya suaminya pergi, tidak biasanya Elsyam mematikan ponsel saat tidak berada di rumah.Wanita itu langsung menatap ponselnya yang berdering, ia segera mengangkatnya ternyata Diralah yang menelpon. Gadis itu menelponnya dengan suara yang sangat panik, karena mengatakan jika mereka tengah melarikan diri karena ada beberapa pengawal bu Sekar yang mencoba untuk mengambil alih kembali bu Widuri. "Tunggu sebentar aku akan segera ke sana," ungkap Arini.Arini kembali mengambil jaketnya, ia juga sengaja memakai sebuah sepatu karena untuk seperti ini ia tidak mungkin memakai heels pasti akan sangat menyulitkannya. "Aku pergi sebentar jika tuan Elsyam sudah datang bilang saja aku keluar menemui temanku sebentar," ungkap Arini kepada Nency.Karena tidak m

Latest chapter

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Penuh Bahagia

    "Selamat, ya," ujar Arini. Wanita itu merentangkan tangan kepada sang kakak dan juga Santira.Abraham benar-benar merasa heran dengan reaksi yang diberikan oleh adiknya itu. Walaupun demikian, dirinya tetap saja membalas ucapan selamat dari adiknya tersebut.Arini juga langsung saja memberikan pelukan kepada Santira.Bu Widuri yang sejak tadi terheran-heran dengan kehadiran wanita yang dahulu hampir saja bertunangan dengan anaknya itupun, tidak tahan lagi dan akhirnya bertanya sebenarnya ada apa semua ini.Abraham langsung saja menjelaskan semuanya, perihal peristiwa dahulu tentang penculikan Elsyam dan tentang penangkapan Yordan yang semua itu dibantu oleh Santira. Dirinya memang ingin membersihkan cap buruk tentang calon istrinya itu di mata orang-orang. Mereka hanya mampu melihat Santira yang dulu saja, padahal Santira yang sekarang sudah sangat jauh berbeda."Mungkin semua orang memiliki masa lalu buruk, tetapi semua orang juga bisa berubah. Kita hanya manusia biasa, bukan Tuhan y

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Menikah

    Arini yang baru saja meninggalkan kursi, ia langsung berpapasan dengan kakaknya Abraham yang tengah menggendong sang putri."Kenapa maksain harus menggendong, sedangkan tangan Kakak saja masih sakit seperti ini." Arini langsung saja merebut Elea dari gendongan kakaknya, ia takut jika sakit di tangan kakaknya semakin parah dan juga dirinya takut juga sang anak terjatuh.Abraham, hanya menyengir saja walaupun tangannya memang masih sakit. Namun, dirinya sudah sangat merindukan sang keponakan. Ia benar-benar sudah tidak tahan lagi menahan rasa rindunya maka dirinya tadi langsung saja menggendong Elea walaupun tangannya memang masih sangat sakit. "Aku hanya merindukannya, aku ya jamin dia tidak akan jatuh kok Arini."Elsyam dan juga Ridho, tiba-tiba muncul dari belakang. Mereka berdua tengah asyik mengobrol satu sama lain. Keduanya juga langsung berhenti tepat di sisi Arini dan juga Abraham."Ada apa Sayang, kenapa marah-marah seperti itu?" tanya Elsyam.Arini langsung saja menatap ke ara

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Arini Melunak

    Elea, gadis berpipi gembil itu tampil dengan cukup menawan. Balutan gaun putih, lalu rambut yang diikat dua benar-benar membuatnya nampak begitu seperti boneka hidup. Orang-orang yang melihat putri dari Arini itu pun mereka terlihat sangat gemas. Apalagi Elea anak itu selalu tersenyum ramah kepada siapapun orang yang menyapanya."Anaknya Pak Elsyam benar-benar sangat cantik."Arini dan juga suaminya memang tengah menghadiri sebuah acara besar tahunan. Di mana, di sana banyak sekali rekan-rekan bisnis dari Elsyam. "Sini biar aku yang gendong." Elsyam merentangkan tangannya, ia langsung saja mengambil putrinya ke dalam gendongan. Tak mungkin dirinya melepaskan Elea, di tengah-tengah keramaian seperti ini.Elea memang sering diajak untuk menghadiri acara-acara penting perusahaan dari ayahnya. Karena si kembar sudah sering menolak, mereka memiliki kegiatan lain dan lebih senang bersama dengan kakek neneknya karena selalu mau menuruti keinginan mereka berdua. Sedangkan, Elea lebih memilih

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Kecelakaan

    "Bagaimana keadaannya?"Arini bertanya kepada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan kakaknya itu. Tadi memang suaminya ditelepon oleh pihak rumah sakit jika Abraham mengalami sebuah insiden kecelakaan. Mereka berdua langsung saja menuju ke rumah sakit, karena memang hanya mereka berdualah pihak keluarga dari Abraham.Dokter mencoba menenangkan Arini yang terlihat begitu panik, memang saat suaminya menjelaskan jika pihak rumah sakit menelpon dirinya karena Abraham kecelakaan. Wanita itu langsung saja menjadi begitu sangat khawatir kepada kakaknya tersebut."Pasien sudah boleh dijenguk, mungkin untuk beberapa hari ini dia hanya perlu waktu untuk istirahat saja."Arini menggangguk begitu juga dengan Elsyam mereka langsung saja memilih untuk masuk ke ruangan di mana Abraham dirawat.Wajah panik dari Arini berubah seketika menjadi masam lagi, saat melihat seorang wanita yang tengah berdiri di samping kakaknya itu.Abraham pun langsung saja menoleh ia melihat Arini dan juga suam

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Arini Merajuk

    Setelah Arini berhasil menidurkan sang putri, yang memilih untuk bermain dengan ponselnya. Di seberang dirinya ada Elsyam yang tengah berkutat dengan laptopnya.Lelaki itu memang sudah paham bagaimana cara menangani amarah sang istri, ia memilih untuk diam karena jika dirinya terus berkata pasti hari ini akan semakin marah dan kesal saja. Dirinya yakin jika esok pagi pasti amarah dari istrinya sudah reda maka dari itu ia memilih untuk diam.Arini pun memilih untuk melihat-lihat aplikasi orange tempat di mana dirinya berbelanja bahkan 1 bulan ia bisa menghabiskan puluhan juta karena menurutnya. Lebih baik berbelanja online karena ia tidak perlu harus repot-repot datang ke toko dan memilih, mungkin bedanya jika berbelanja online kita harus sabar menunggu.Ia tidak mempedulikan tentang pesan-pesan yang dikirimkan oleh kakaknya itu. Dirinya masih sangat marah dan ia juga tidak bisa berpikir dengan jernih untuk saat ini. Maka dari itu hal ini memilih untuk diam daripada ia berkata dan just

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Terbongkar

    Elsyam memegangi Arini, ia takut jika sampai istrinya itu justru berbuat yang tidak-tidak kepada kakaknya. Tatapan dari Arini benar-benar terlihat begitu murka kepada kakaknya itu, sejak tadi Ia terus saja menuntut sang kakak untuk menceritakan semuanya."Aku tidak menyangka jika selama ini Kakak bisa membohongi adiknya sendiri sampai sebegitu lamanya," ungkap Arini.Abraham yang sejak tadi terus saja diberondong pertanyaan oleh Arini pun, ia benar-benar perangainya sebagai orang yang tegas langsung sirna seketika di hadapan Arini. Memang sejak dirinya mengetahui jika Arini adalah adiknya, ia benar-benar menganggap Arini seperti ibunya sendiri, apalagi saat adiknya marah wanita itu pasti akan sangat sulit untuk dibujuk.Lelaki itu sejak tadi berusaha memberikan isyarat kepada Elsyam, ia berharap jika adik iparnya itu dapat membantu.Arini masih menatap tajam ke arah mereka berdua. Ia tidak menyangka jika ternyata mereka bisa menyimpan rahasia yang begitu besar, pantas saja selama ini

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Berbaikan

    Abraham benar-benar merasa begitu gelisah. Sudah satu minggu, Santira mengabaikannya bahkan wanita itu tidak mau berbicara dengannya dan di kantor pun saat berpapasan bahkan Santira langsung saja membuang wajah tidak mau menatap ke arahnya.Ketukan di pintu membuat lamunan dari Abraham pun buyar, ia langsung saja menatap di mana orang yang sedang dirinya nanti sudah berada di ambang pintu."Ada apa Pak Abraham memanggil saya?" Memang seperti biasa jika di kantor Santira akan bersikap formal dan mereka pun seolah-olah tidak saling mengenal satu sama lain. Semua itu karena mereka berdua menjunjung tinggi profesionalitas saat bekerja.Abraham benar-benar sangat merindukan wanita itu, bahkan Santira pun sudah tidak mau lagi mengangkat dan membalas chat serta panggilan telepon dari dirinya. Lelaki itu langsung saja melangkah menuju pintu dan langsung mengunci pintu dari dalam, ia tidak mau lagi jika sampai Santira melarikan diri karena menurutnya sangat sulit sekali untuk berbicara dengan

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Bimbang

    Elsyam benar-benar seperti tengah mendengarkan seorang ABG yang sedang bercerita mengenai kisah asmaranya. Lelaki itu terus saja menahan tawa, mendengar cerita Abraham yang dituntut meminta kepastian oleh Santira.Dirinya juga benar-benar merasa heran kepada kakak iparnya tersebut, bagaimana bisa ia menggantungkan perasaan seorang wanita hampir 2 tahun. Padahal selama ini mereka seperti layaknya sepasang kekasih yang tengah backstreet saja karena memang tidak ada orang yang mengetahuinya selain dirinya itu.Elsyam juga memang sering mengatakan kepada Abraham agar dia mau memberikan penjelasan dan juga kebenaran ini kepada istrinya Arini, dirinya takut jika sampai Arini tahu dari orang lain justru akan marah."Oh, jadi sekarang kalian berdua sudah resmi pacaran?"Abraham melirik ke arah Elsyam dengan tatapan yang begitu aneh. Mereka berdua memang berada di ruang kerja dari lelaki itu, untung saja tadi elea menangis jadi Arini tidak ikut nimbrung bersama dan memilih untuk kembali lagi k

  • Simpanan Cantik Sang Presdir    Galau

    Walaupun Abraham sudah mengatakan jika dirinya memang mencintai Santira dan juga ingin menikahinya, tetapi tetap saja wanita itu masih merajuk kepada Abraham atas apa yang selama ini dilakukan oleh dirinya. Mungkin rumus matematika memang sulit untuk dipahami, dihafal. Namun, memahami hati wanita jauhlah lebih sulit daripada itu.Abraham benar-benar merasa sangat pusing, karena sejak pulang dari restoran itu Santira tidak memberikan jawaban apapun dan wajahnya masih sangat masam.Dirinya sudah meminta maaf berulang kali kepada Santira, tetapi tetap saja wanita itu masih kesal dan juga marah. Dirinya juga sangat merasa bingung, sebenarnya apa yang diinginkan oleh seorang wanita. Tadi Santira meminta dirinya sebuah kepastian, lalu ia sudah memberikan kepastian. Lantas di saat ia sudah memberikan jawaban apa yang diinginkan oleh Santira mengapa wanita itu justru berbalik merajuk kepadanya."Santira, kamu tahu jika aku sangat tidak suka didiamkan kenapa kamu melakukan itu?" Dirinya bukan

DMCA.com Protection Status