Share

Bab LXXXIX

Author: Kezia Zakiyah Ma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Misteri Suami Yang Tertutup (Bagian VI)

Suatu hari di bulan Januari, tahun ini. Kata Bibi Sur, suaminya pulang lebih awal dan langsung tidur di kamar, mendengkur. Olive memasuki kamar tidurnya dan mendapati Refan tampak kelelahan, tidur mengenakan kaos singlet dan celana casual hot pants biru. Pendingin ruangan telah dinyalakan 16 derajat, ia yang masuk kamar itu merasakan menggigil. Ia mengambil selimut di samping kepala Refan dan membentangkannya menyelimuti tubuh suaminya.

Di ruang kerja, Ia melihat tas kerja merek Louis Vuitton hitam tergeletak di meja kerja Refan dalam keadaan terbuka resluittingnya dan isinya terserak berantakan. Seperti ditinggalkan begitu saja oleh suaminya yang terburu-buru melakukan sesuatu. Ia berusaha merapikan posisi kertas, buku dan file mica yang berhamburan dari tas itu. Namun perhatiannya dikejutkan dengan lima lembar leaflet brosur mobil Toyota Alphard versi premium MPV Lexus LM keluaran tahun terbaru

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Siluet Cinta Olive    Bab XC

    tetapMisteri Suami Yang tertutup (Bagian VII) Sebuah kejutan kecil Olive terima usai pengumuman pencapaian terbaik dalam pernikahan penuh keruwetan sandiwara. Dua minggu setelah Dokter Obgin dr Luna Brigitta Aleksandra SpOG mengumumkan bahwa Olive hamil dengan usia kehamilan 8 minggu, atau beberapa hari setelah ia dibawa Refan memenuhi janjinya berlibur ke Puncak di akhir pekan. Refan membawanya ke marketing office developer Citra Grand Cibubur. Refan memberinya hadiah dua buah rumah tipe 75/150 yang dibangun connecting jadi satu rumah. Saat Olive menawar kenapa harus di perumahan itu, Refan menjawab, lokasi ini menurutnya yang terbaik. Ketika Olive menawar dan menyebut Perumahan Bukit Permai Cibubur adalah lokasi yag dia incar, buru-buru Refan bertanya. ‘’Kanapa milih Bukit Permai?” ‘’Iya, kan aku pernah lihat di brosur yang Papa simpan di dalam laci meja kerja Papa di rumah,’’jawab Olive polos

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCI

    Misteri Suami Yang Tertutup (Bagian VIII) Saat kehamilannya di usia 6 bulan. Ada peristiwa penting seputar Refan dan pasangan selingkuhnya, menggores perih di hati. Hal-hal seperti ini kenapa ia harus tahu. Ia yang tengah mengandung berharap tidak mendengar kabar buruk apapun yang membuatnya kalut. Ia juga tak ingin kesedihannya berkontak batin dengan jiwa anaknya, memberi bekas bakat depresi di hati si jabang bayi. Anak yang dikandung oleh seorang ibu yang depresi akan cenderung tumbuh menjadi pribadi introvert. ‘’Kemarin kan dompet coklat itu aku taruh di sini? Kok sekarang ngga ada? Siapa yang mindahin? Kurang ajar banget ngerjain gue,”Tanya Refan ke Olive, suatu sore usai pulang kantor, saat membongkar laci mejanya. Refan telah mengaduk-aduk semua tempat di ruang kerjanya. Mulai dari lemari buku, rak rotan, keranjang sampah, lemari kabinet dan laci mejanya, satu jam lamanya. Satu jam itu ia isi dengan gerutu omelan beserta sumpah ser

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCII

    Misteri Suami Yang Tertutup (Bagian IX)Olive masih melanjutkan usahanya memata-matai suaminya. Di bulan keenam kehamilannya ia memutuskan menghentikan menggunakan jasa agen paparazzi. Ia merasa kemajuan investigasi agen paparazzi tidak terlalu banyak berkembang, lantaran ia juga tidak mau melakukan follow up untuk mengkonfrontasi perselingkuhan suaminya. Yang ada, ia malah larut dalam depresi bahkan seperti manniac depresi, Olive justru menikmati kesedihannya.Suatu siang di sela jam makan siang. Tubagus dan Olive makan siang bersama di ruangan IT. Di meja bundar itu. Mereka berdua adu argumentasi tentang topik yang sering dibahas belakangan. Curhat colongan Olive.‘’Sampai kapan Olive kamu mau kuntit suami kamu? Kayaknya itu cuman bikin kamu capek, deh. Soalnya setelah semua usaha kamu membongkar topeng dan sandiwara si Refan, nyatanya kamu tidak berbuat apa-apa. Tidak ada follow-upnya. Yang ada malah bikin kamu jadi

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCIII

    Misteri Suami yang Tertutup (Bagian X-habis) Kehamilanku mendekati 9 bulan. Aku merasakan akhirnya perutku membesar seukuran bola tiup mainan bocah. Tadinya perutku tak nyembul meski hamil sudah 4 bulan, karena aku terlalu kurus. Namun pada kehamilan usia 6 bulan, perutku mulai besar setelah aku didopping kapsul temulawak agar doyan makan. Namun lebih dari sekedar menjalani treatment dopping, rekan kerjaku yang adalah sahabatku yakni Tubagus membantuku lebih rilex menghadapi cobaan hidup bersuamikan seorang pemain drama. Refan Mananta suamiku tak kenal lelah tengah melakoni sebuah drama pernikahan sandiwara. Sore ini bubaran kantor. Aku masih sempat bercengkerama dengan sahabatku, Tubagus, di ruangannya. ‘’Pasangan bercerai, ada seabreg di Jakarta ini. Menalarnya begini aja, menikah belum tentu berjodoh dengan pasangan. Jika kamu punya ketetapan hati menganalisa pernikahanmu, masih layakkah kamu bertahan, kamu harus berju

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCIV

    Usaha Menebus Harta Yang Digondul GondoruwoIrawan bersama tiga pengacara inti dari 10 pengacara anggota, bersiap membawa kliennya Refan Mananta ke BNN. Irawan langsung membawa kliennya menghadap Kompol Agung, di ruangan kerjanya.‘’Selamat siang, Ndan. Saya membawa Sdr Refan Mananta pemilik kendaraan Toyota Lexus LM bernomor B 1988 RM, dan juga rekening deposito BCA senilai Rp 3 miliar yang ditemukan di rumah tersangka Rita Anastasia. Kami berempat adalah kuasa hukum Sdr Refan,’’‘’Oh,silakan Bapak. Sampaikan maksud dan tujuan Bapak,’’‘’Begini Ndan. Kami datang untuk mengurus mobil dan rekening deposito yang disita bawahan Bapak. Ini kami bawa surat laporan kehilangan rekening deposito sdr Refan di safe deposit Box Bank BCA Menara Thamrin dari Polda Metro Jaya,’’‘’Kami terima dulu berkasnya, Pak,’’‘&r

  • Siluet Cinta Olive    BabXCV

    Harta Uang Panas Digondol Setan. Terjun di bisnis narkoba, tak pernah terbayang di benak Rita akan berakibat fatal pada pencapaian kemajuan dalam hidupnya. Yang terbayang di matanya hanya potensi income yang besar, tabungan besar, meski biaya operasional bisnis melawan huum ini juga rada mahal. Namun dibandingkan dengan keuntungan yang diraih, biaya operasional bsnisnya ini masih tercover. Dan keuntungan ditabung sangat lumayan dibandingkan menjalankan bisnis dagang barang-barang yang tak melawan hukum. Tak pernah ada yang menasihati dia tentang ini. Karena pikirnya ia akan baik-baik saja menjalankan praktek bisnis narkoba ini dengan model manajemen hit and run -tangkap peluang bisnisnya lalu kabur dari kejaran aparat penegak hukum, lalu untuk memulai bisnis lagi harus berhati-hati, wait and see. Ia lupa bahwa sebenarnya bisnis narkoba itu potensi besar, peluang besar, untung besar, namun risiko juga tak kalah besar. Ia yang t

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCVI

    Kisah Pilu si Tukang PorotIni adalah sekelumit kisah pedih lonte tukang porot. Jika tak banyak lonte yang tertangkap polisi setelah morotin tamunya, Rita ketiban sial. Ia kurang belajar dari kisah sukses teman-teman seperjuangannya, sesama lonte. Ia kebanyakan mengisolasi diri dari komunitas lonte. Makanya ia sendirian yang ditangkap polisi karena tidak lihai menutupi tindak pidana porot pengeretan (TPPP) yang dilakoninya. Belum ada undang-undangnya secara khusus. Tapi dia dimasukkan ke KUHP Kitab undang-Undang Hukum Pengeretan.Usai interogasi BAP TPPU, Rita langsung meninggalkan ruangan penyidik. Namun, baru meninggalkan kursi tempat ia duduk, Kompol Agung mencegatnya.‘’Mau kemana kamu? Emang udah disuruh kembali ke sel?”‘’Bukannya sudah selesai BAP saya, Bapak?”‘’BAP yang ini memang sudah selesai. Tapi kamu masih ada BAP lagi. BAP tukang porot suami or

  • Siluet Cinta Olive    Bab XCVII

    Kena Getahnya Satu minggu setelah kedatangan Irawan Cs dan Refan ke kantor BNN untuk mengurus assetnya, siang ini Refan dikejutkan dengan panggilan telepon masuk dari Irawan. Irawan menghubungi Refan setelah dikontak oleh pihak BNN, menyatakan permintaan mereka agar Refan ditahan di BNN. Tak berapa lama setelah Irawan menelpon Refan, Refan juga menerima telepon masuk dari penyidik BNN, meminta Refan datang untuk menjalani proses pemeriksaan penyelidikan di BNN. ‘’Silakan Bapak bawa perlengkapan seperlunya ke BNN, kami akan memeriksa data yang kami peroleh di lapangan mengkaitkan keterlibatan Bapak dalam kasus tindak pidana money laundry tersangka Rita Anastasia. Mau kami jemput ataukah Bapak datang sendiri?” Refan terdiam sesaat, lalu dengan gugup menjawab. “Saya bersedia datang sendiri, segera setelah ini, Pak,’’ Tubuh Refan tiba-tiba gemetar. Ia alami tremor. Dengan suara parau, ia menghubungi Olive yang masih berada

Latest chapter

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXIV

    Perlawanan Sayap Patah, Suami Tertebus Sore itu cukup panas. Suhu udara Jakarta 28 derajat. Hangat tergolong panas. Namun, sore itu sangat sejuk buat Refan dan Olive. Sementara buat sebelas orang pengacara kuasa hukum pembela Refan, cuaca hari itu sangat segar menyemangati mereka. Detik-detik pelepasan klien mereka sedang berlangsung. Kemenangan mereka di depan mata. ‘’Selamat, Bapak Refan, buat prestasinya, luput dari jerat hukum,’’Kompol Agung menyalami Refan dengan sebuah senyuman. Refan membalas dengan senyuman asli, benar-benar tersenyum. ‘’Selamat, Pak Irawan. Sukses dalam tugas, ya, Pak?” Kompol Agung juga menyalami Ketua Tim Kuasa Hukum beranggotakan 10 orang pengacara ini. ‘’Terima kasih, Bapak Agung,’’balas Irawan. ‘’Saran dan masukan saya buat Bapak Refan dan juga 11 orang kuasa hukumnya. Barangkali bisa disampaikan ke khalayak yang lain. Tapi secara khusus siang ini saya pesan buat Bapak Refan. Bahwa jerat hukum narkoba itu sulit buat mengurainya, buat lepas dari itu.

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXIII

    Akhir dari Perang DinginIrawan dan Olive sedang mendiskusikan perihal keterkaitan keuangan suaminya dengan selingkuhannya. Namun, Irawan menggiring Olive agar ia memiliki strategi defensif yang lebih baik saat menghadapi suami yang berselingkuh. Irawan melihat Olive terlalu lembek menghadapi perselingkuhan suaminya. Sebagai akibatnya sangat fatal, kesehatan suaminya menjadi taruhan.‘’Saya punya klien orang-orang hebat sekelas Bapak Refan di habitat pekerjaannya masing-masing. Kasus pemakai narkoba. Kemiripannya sama. Mereka mengalami gangguan kejiwaan. Terlihat dari penjelasan keluarganya bahwa klien saya itu konsul ke dokter psikhiater. Umumnya mereka itu sama seperti Ibu, terlalu lembek, tidak mau sedikit galak. Akibatnya, racun narkoba masuk terus. Pemakaian narkoba jangka panjang bikin syaraf dan otak putus,’’ papar Irawan.‘’Bukannya Bapak pernah bilang, suami saya bukan sekedar dira

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXII

    Pembuktian Dua Lacak Jejak TerakhirDari mana datangya lintah? Dari darat turun ke kali. Dari mana datangnya Rita? Dari diskotek turun ke kantor polisi. Ini peribahasa yang mencibir Refan sejak tadi. Ia mendengar seorang polisi berkelakar tentang perilaku selingkuhnya. Ia merasa sangat malu dan geram.Sepi kembali mencekam. Refan masih meniduri sofa panjang berlapis kain wool kuning. Berusaha tidur, namun ia gelisah. Dari terbaring, kembali berubah posisi ke duduk. Ia yakin Rita berada hanya berjarak beberapa meter dari gedung ini. Ia merasa sangat heran, kenapa kisah cinta yang ia tutup rapat seakan hanya dia dan iblis yang tahu, dipisahkan di tempat ini dengan cara ditelanjangi banyak pihak. Ketika rombongan pengacara, istri dan ibunya meninggalkannya di tempat itu seorang diri malam ini, ia merasakan lagi kesepian ini sebagai sebuah hukuman Tuhan. Sebuah karma. Jika bukan, tidak mungkin perasaan yang ia alami seperti ini.Ia mel

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXI

    Harta Dalam Pernikahan dengan Mafia Narkoba, Disita Negara Refan adalah orang pertama yang kaget dan tidak bisa terima penjelasan itu. Namun ia menahan diri seolah tanpa ekspresi meski dalam batinnya marah, kecewa tak terperi. Yang jelas sedih mendengar hal itu adalah Olive. Ia berpikir, mulai malam ini ia beristirahat dari penat mengumpulkan data pembelaan untuk suaminya. Namun, Olive juga berusaha berwajah dingin seolah tak perlu bereaksi. Namun, yang wajahnya tak bisa dibohongi dan tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya adlah Tante Anita. ‘’Loh, kenapa?” Tanya Tante Anita. Irawan segera menghadap Kompol Agung dan membahas hal itu tidak di hadapan kliennya. Dari kejauhan terlihat Polisi dan Irawan terlibat negosiasi yang alot. Namun tak berapa lama kemudian, Irawan kembali ke ruangan di mana klien dan keluarganya sedang berkumpul. Tim kuasa hukum Refan berada di pihak yang diombang-ambingkan nasibnya. Di dalam hati s

  • Siluet Cinta Olive    Bab CX

    Detik-Detik Penentuan ''Kutunggu Cinta.Apakah berpihak kepadaku. Ku meminta jawab saat ini.''Sebuah puisi yang dituliskan entah oleh siapa di sebuah brosur sekolah playgroup yang sengaja dimasukkan orang ke celah di bawah pintu unit apertemennya. Olive berterima kasih atas tanda alam yang dianugerahkan Tuhan lewat brosur ini. Ia meminggirkannya ke tong sampah. Brosur itu ia baca sesaat sebelum meninggalkan apartemennya, malam itu Waktu menunjukkan pukul 20.10. Langit Jakarta tak segelap rona hidup yang baru saja melewati rumah tangga Olive-Refan. Olive dan mertuanya sedang dalam perjalanan menuju BNN Cawang. Mercedes Benz S-Class Hitam bernomor polisi B 1988 RO itu memasuki jalan besar Gatot Subroto menuju arah Cawang. Mereka masih membahas perselingkuhan Refan dengan penari striptis mafia narkoba, Rita Anastasia ‘’Nak, kamu memang beda dibandingkan para istri kebanyakan. Ekspresi kamu itu melihat kelakuan anak Tant

  • Siluet Cinta Olive    Bab CIX

    Mencerna Sebuah Kehilangan Hari ini pertempuran wanita murahan Vs wanita rumahan sepertinya segera berakhir, Olive mencerna makna kehilangan. Ia menemukan kembali hati suaminya utuh, meski raganya babak belur. Suaminya lolos dari lubang maut jerat hukum cinta sang mafia narkoba, Rita Anastasia. Bisa maut service ranjang Rita Anastasia yang merasuk di tubuh Refan juga telah habis. Refan Mananta akhirnya menyadari ia meminum racun mut setiap hari. Namun bersyukur ia punya Tuhan yang memberi dia seorang penolong, istri yang baik budi. Irawan menghubungi istri kliennya, Olivia Mananta memberitahukan bahwa malam itu sekitar pukul 11. 00 dalam tiga jam ke depan suaminya akan dibebaskan BNN. Irawan meminta Olive agar menyiapkan penyambutan terbaik atas kemenangan suaminya melawan mafia narkoba yang menjeratnya dalam masalah besar ini. Olive sedang kelelahan beristrahat di rumah. Namun ia siaga dengan ponselnya kalau-kalau pengac

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVIII

    Titik Terang Olive merasakan kelelahannya memuncak hari ini. Ia berharap dua rekening bank ini adalah pencarian terakhirnya. Ia sungguh kecewa, ketika sampai di kantor Bank, itu Customer Service (CS) mengatakan akan tutup dalam satu jam ke depan dan tidak menerima permintaan pelayanan yang membutuhkan waktu tunggu cukup lama. Maka ia meminta kepada staf CS itu agar mengerjakan print out rekening bank suaminya esok hari. ‘’Jika Ibu bisa kerjakan selesai besok siang jam 12, saya ambil ke sini jam 12. Saya minta nomor ponselnya, boleh? Saya akan memberikan tips yang layak untuk kerja keras Ibu. Karena saya sadar, yang saya minta itu cetak buku rekening koran selama 5 tahun,’’jelas Olive ke staf CS Bank OCBC NISP Gedung wisma 46. Staf perempuan berambut panjang dengan bulu mata lentik itu langsung membelalakkan matanya, lalu tersenyum. ‘’Ibu sangat membutuhkan segera ya, Bu? Saya bisa kerjakan setelah ini. Berhubung i

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVII

    Sesal Itu Pasti Belakangan Jam tangan menunjukkan Pukul 11.30. Olive bersiap meluncur ke BNN untuk membesuk suaminya. Namun sebelum berangkat ke sana, ia merasa perlu menghubungi pengacaranya.‘’Halo, selamat siang, Pak Irawan. Bapak sudah ketemu suami saya hari ini? Ada kabar apa, Bapak?” Tanya Olive saat menghubungi Irawan, siang itu.‘’Sudah, Ibu. Saya sudah ketemu beliau. Saya juga sudah menghadap Kepala Deputy IV BNN Pak Benny. Saya beritahukan kepada BNN, bahwa kuasa hukum Pak Refan sudah mendaftarkan praperadilan ke PN Selatan,’’‘’Terus itu reaksi BNN gimana, Pak?”‘’Ya, itu ancaman buat mereka. Itu akan menurunkan kredibilitas kinerja mereka. Karena kalau menang atau tidak di praperadilan, kita tetap akan laporkan kinerja institusi BNN ke Indonesia Police Watch. Terus bukan itu saja, kita akan laporkan juga ke lembaga PBB United Nations

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVI

    Menghitung Hari Dag Dig Dug Hari keempat penangkapan Refan Mananta. Hari masih pagi. Olive tak jenak bekerja. Sebentar-sebentar ia melihat jam. Ia ingin jam cepat menunuju 11.30, dia harus mengunjungi suaminya. Saat ini baru jam 09.00. Lalu ia pergi menuju ruangan Tubagus, seperti biasa ingin minta saran dan masukan. Ia melihat Tubagus berada di kabin server IT, maka ia tak berani mengganggu. Namun karena telah satu jam Tubagus tak kunjung nongol ke luar kabin, maka ia memberanikan diri masuk ke ruangan Tubagus. ‘’Gus....Gus....Lagi sibuk ya, Gus?” ‘’Hem...kenapa, Non?’’ Tubagus mencondongkan kepala ke luar kabin. ‘’Aku duduk di sini aja boleh ya, Gus? Aku ganggu kamu sehari ini, boleh? Mau ngomongin itu tuh?” ‘’Boleh....Tapi aku di sini, ya Non? Soalnya ini sedikit lagi kelar. Paling setengah jam,’’jelas Bagus. ‘’Ok, makasih, Gus,’’jawab Olive. ‘’Udah, kamu sambil cerita, aku dengerin,’’Jawab Tu

DMCA.com Protection Status