Share

Bagian 11. Andai Masih Sendiri

“Niha, turunlah.” Suara seseorang itu akhirnya membuatku menoleh. Ada Arjuna yang berdiri di belakangku.

“P-pak Arjuna.” Aku tergagap.

“Pak Heru bohong sama saya?” Arjuna menatap satpam tajam.

“I-itu, Tuan–“

“Saya yang memintanya berbohong. Jadi, jangan salahkan beliau, jangan hukum beliau. Saya minta maaf. Salahkan saja saya. Saya hanya tidak mau terus merepotkan Pak Arjuna.” Aku memotong ucapan Pak Heru.

“Saya maafkan asal turunlah dari motor. Saya yang akan mengantarmu pulang.”

Aku pun menurut. Arjuna memberikan uang kepada pengemudi ojek. Aku makin merasa tidak enak.

“Sebagai hukuman karena kamu sudah bohong, ayo saya antar. Saya tidak mau mendengar alasan apa pun lagi.”

Aku bernapas panjang, lalu mengangguk. Terpaksa kuikuti langkahnya menuju mobil dan masuk.

"Pak, tolong jangan pecat Pak Heru, ya. Beliau bohong karena saya yang meminta."

"Tergantung."

"Hah? Maksudnya?"

"Asal kamu kasih nomor ponsel kamu."

Aku pun akhirnya mengangguk dan mengeluarkan ponsel dari tas. Kembali pons
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status