Share

Bab 17 Bukti

Penulis: Alita novel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Satrio.” Kedua mata Mas Ragil membulat saat melihat siapa yang sudah meninjunya.

Sejak siang tadi Satrio memang memutuskan untuk tetap berada di rumah ini karena khawatir jika keluarga Mas Ragil akan melakukan sesuatu karena musibah yang menimpa Mbak Tina. Hingga malam hari, tidak ada keluarga Mas Ragil yang datang ke rumah ini.

Ternyata bukan Ibu mertua, Mas Budi atau keluarganya yang lain yang membuat masalah. Tapi, justru suamiku sendiri. Untung saja Satrio masih ada di rumah ini.

“Mbak Bunga tidak melakukan apapun pada Mbak Tina. Kami punya bukti rekamannya.” Seru Satrio yang hendak memukul Mas Ragil lagi. Namun, aku berhasil mencegahnya dengan menarik tangan adik laki-lakiku itu.

“Sudah Yo. Kamu jangan balas memukul Mas Ragil.” Aku mengusap bahu Satrio agar dia tenang.

Sementara itu, Mas Ragil sudah bangkit berdiri dengan tangan yang menyeka sudut bibirnya yang berdarah. “Kamu membela Bunga karena dia kakakmu. Aku yakin jika Bunga yang berbohong. Bukan Ibuku. Karena Ibuku ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ℹ️®️🅰️
Udahlah, dah hancur bathin n fisik lu msh jg bertahan, hei thor jgn terlalu kejam sm tokoh utamanya, pengalaman pribadi ya thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 18 Keluarga

    Mas Ragil sudah berada di dapur sebelum aku menjawabnya. Terlihat sekali wajah Mas Ragil yang sangat kelelahan. Mungkin dia baru saja bertengkar dengan Ibu mertua dan ketiga kakaknya. Entahlah aku tidak peduli. Satu hal yang aku takuti adalah jika Mas Ragil mendengar percakapanku dengan Satrio sejak tadi. “Ada yang mau aku bicarakan.” Kata Mas Ragil sambil menundukan kepala. Sudah terlalu sering di sakiti membuat aku tidak tahu jika suamiku itu benar-benar menyesal atau tidak. Apakah dia berbuat hingga sejauh ini karena ada Satrio yang sedang bersamaku? Atau rasa penyesalan Mas Ragil memang datang dari lubuk hatinya yang paling dalam? Mas Ragil lalu duduk di sampingku. Tangannya sudah menggenggam tangan kananku dengan erat. Seolah memohon pengampunan atas ancamanku kemarin. “Aku belum bisa membujuk Ibu, Mbak Tina dan Mbak Yuni untuk minta maaf padamu setelah acara pernikahan Rina. Tidak bisakah kau memaafkan mereka Nga. Ibuku kan Ibumu juga. Begitu juga dengan ketiga kakakku juga s

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 19 Permintaan Maaf

    Pandanganku segera beralih pada putriku. Benar kata Ibu. Kaki Mawar memang sudah berdarah. Tidak hanya itu bagian kaki dan tangannya yang lain sudah lebam bekas cubitan. Aku menatap nyalang ke arah Arum. Hendak menyerangnya lagi karena sudah berani melukai putriku. Sebelum aku berhasil mencapai Arum yang kini sudah di lindungi oleh Mas Ragil, Satrio sudah menahan tanganku lebih dulu. Tubuhku memberontak ingin di lepaskan. Akan ku cakar wajah Arum untuk membalas perbuatannya pada anakku. “Jangan mbak. Lebih baik sekarang kita ke rumah sakit untuk mengobati sekaligus melakukan visum pada Mawar. Setelah itu kita laporkan kejahatan mereka semua ke polisi.” Mendengar penjelasan dari adik laki-lakiku itu, hati mulai merasa tenang. “Benar apa yang di katakan adik kamu nduk. Yang penting Mawar di obati dulu. Kasihan sejak tadi nangis terus. Pasti sakit banget sampai beradarah begini.” Aku menganggukan kepala lalu hendak berbalik untuk mengikuti Satrio dan Ibuku. Mas Ragil yang mendengar se

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 20 Kabur

    Setelah pertemuan keluarga selesai, Pak Lurah dan Bu Lurah ijin kembali pulang ke rumah. Meninggalkaku dan Satrio di rumah itu bersama dengan keluarga Mas Ragil. Wajah permusuhan langsung di tunjukkan oleh Mas Budi, Mbak Tina dan Arum padaku. “Puas kamu mempermalukan keluarga di depan umum Nga?” Hardik Mas Budi padaku. Membuat tubuhku terlonjak kaget sejenak. Tapi, aku sama sekali tidak takut lagi pada kakak ipar pertamaku itu. Sifatnya sebelas dua belas dengan Mas Ragil. Hanya saja Mbak Tina yang berasal dari keluarga kaya dengan bodohnya bisa cinta mati pada Mas Budi yang lebih mementingkan Ibu mertua dan ketiga adik iparnya daripada Mbak Tina sendiri. “Nggak. Aku belum puas. Kalau tadi bukan di acara pernikahan Rina, sudah aku jambak rambut Arum. Mencubit sekujur tubuhnya hingga berdarah. Seperti yang Arum lakukan pada putriku. Apapun akan aku lakukan hingga membuatnya babak belur.” Mbak Tina sudah berdiri mendengar perkataanku. Matanya nyalang menatap ke arahku dengan penuh amar

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 21 Foto

    Tok.. tok.. tok… Ketukan di pintu membua tubuhku terlonjak kaget. Aku membawa Mawar dalam gendongan lalu membuka pintu. Tampak Bude Yani yang memakai baju gamis berdiri di ambang pintu. “Ternyata kamu malah di kamar nduk. Ayo makan dulu. Bude bawa dua bungkus snack dari acara yasinan tadi.” Aku menganggukan kepala sambil tersenyum. “Iya. Terima kasih Bude.” Setelah itu kami makan malam bertiga. Sama seperti Ibu, suami Bude Yani sudah meninggal sejak sepuluh tahun lalu. Lalu, enam tahun kemudian giliran Bapak yang meninggal. Membuat Ibu dan Bude Yani menjadi janda dan harus pontang-panting menafkahi anak-anaknya. Aku menceritakan semua kejadian hari ini termasuk pesan terakhir yang di kirim oleh Satrio. Asih merutuk saat membaca isi pesan Mas Ragil di hpku. Perasaan takut itu membuatku terus melihat Mawar yang sedang di pangku Bude Yani. “Kamu tenang saja nduk. Kita ini hidup di desa. Kalau Ragil sampai berani membawa Mawar sudah pasti tetangga kita yang akan maju. Dia bisa babak

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 22 Gugatan Cerai

    POV BungaWalaupun sudah memblokir nomor Mas Ragil, Ibu mertua dan semua kakak ipar, aku masih menyimpan nomor Rina dan saudara yang lain. Rina baru saja mengirim pesan padaku karena tidak bisa melihat konten yang aku buat di aplikasi Tik Tik. Dengan jujur aku mengatakan pada Rina sudah memblokir semua akses sosial mediaku dari keluarga besar suamiku karena takut jika Mas Ragil dan keluarganya ada yang melihat.[Yah. Padahal aku suka banget sama kontennya Mbak Bunga. Kalau begitu buat akun baru di ID aja mbak. Para sponsor pasti juga setuju.]Boleh juga ide dari Rina. Aku segera mengetikan pesan balasan jika akan mengupload konten di ID juga. Bedanya konten yang di Tik Tik akan aku upload berdasarkan kisah hidupku. Di tambah dengan beberapa kiriman cerita dari pembaca. Sedangkan di ID akan aku buat versi series.[Oke. Terima kasih idenya Rin. Tunggu akun baruku di ID ya.][Siap mbak. Oh iya, Mbak Bunga sudah tahu tentang foto-foto Arum yang pergi bersama pria berseragam ASN di mall. A

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 23 Grup Keluarga

    Rina mengirimkan foto-foto yang di maksud. Foto-foto ini memang tidak ada di sosial media. Tapi, sudah sangat ramai di grup keluarga besar mereka. Hingga Arum dan Mas Ragil memutuskan untuk keluar. Aku menatap Satrio yang tengah memasukan baju-bajuku yang dia bawa dari rumah Ibu ke dalam lemari. Sedangkan untuk baju Mawar akan di beli oleh Satrio sendiri setelah ini.“Kenapa Mbak Bunga menatapku seperti itu?Aku menunjukkan foto-foto yang di kirimkan oleh Rina tadi. Kening Satrio berkerut heran. “Darimana orang yang mengirim foto ini bisa dapat bukti secara langsung?”“Jadi, bukan kamu yang mengirim foto ini Yo?” Satrio menggelengkan kepalanya.“Ya nggak lah. Selama ini bukti yang kita dapat kan dari hp Mas Ragil yang aku sadap. Buat bukti rekaman CCTV secara langsung jelas tidak mungkin. Karena mereka tidak pernah melakukannya di dalam rumah kalian. Lagipula dari foto ini, sepertinya di ambil dengan kamera hp.”Debaran dalam dadaku sirna begitu saja. Padahal dulu aku biasa saja saat

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 24 Pencurian

    Aku memilih tidak membalas pesan dari Arga lalu merebahkan tubuh di samping Mawar. Bagaimana aku bisa bekerja sama dengan keponakan yang nakal dan tengil seperti Arga. Anak itu tumbuh tidak terkenali karena terlalu di manja oleh Ayah serta Kakung dan Utinya. Arga tidak pernah bicara sopan pada orang yang lebih tua. Selalu memukul semua saudaranya untuk melampiaskan kemarahan, pemalas dan pengangguran. Di usia dua puluh dua tahun, Arga sama sekali belum memiliki pekerjaan. Sejak masih kecil, Arga memang tidak suka dengan Arum yang memang jauh lebih pintar darinya. Bisa di bilang ini adalah kesempatan Arga untuk menjatuhkan Arum dan Mas Ragil. Sayangnya aku tidak mau bekerja sama dengan Arga. Aku hanya bisa menghela nafas sebal. Sepertinya besok aku harus mematikan aplikasi wa biasa yang aku gunakan dan meminta Ibu serta Satrio menghubungi aku lewat wa business. Kelopak mataku perlahan terpejam. Dalam tidurku aku kembali bermimpi saat Satrio yang baru saja gajian membelikan sejumlah p

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 25 Istri Untuk Ragil

    POV Ragil Sebagai anak laki-laki sekaligus anak bungsu, aku sudah di beri tahu sejak kecil harus memenuhi kebutuhan Bapak dan Ibu saat mereka tua nanti. Bapakku adalah seorang guru SMA. Sedangkan Ibu adalah guru SMP. Aku punya satu kakak laki-laki dan dua kakak perempuan yang bernama Mas Budi, Mbak Sindy dan Mbak Yuni. Bapak dan Ibu selalu memberikan apapun yang aku dan Mas Budi mau. Tapi, tidak untuk Mbak Sindy dan Mbak Yuni. Jika mereka ingin mendapatkan barang Mas Budi, Mbak Sindy dan Mbak Yuni harus menyerahkan uang jajan mereka. Hal yang kemudian aku tiru. Mas Budi berhasil memikat Mbak Tina yang merupakan anak juragan sapi di desa ini. Orang tua Mbak Tina juga punya berhektar-hektar sawah. Baik untuk di kelola sendiri maupun untuk di jual lagi. Mas Budi memang beruntung. Mendapat Mbak Tina yang cantik dan dari keluarga kaya. Selain itu, orang tua Mbak Tina menentang adanya perceraian. Jadi, Mbak Tina bisa menjadi istri yang penurut untuk Mas Budi. Mbak Sindy dan Mbak Yuni jug

Bab terbaru

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 99 End

    Lima tahun kemudian waktu sudah berlalu begitu cepat. Budi tidak pernah lagi bertemu dengan Tina. Karena desakan Pak Harto Budi sudah menceraikan Tina satu tahun setelah kepergian mantan istrinya itu. Budi juga sudah menikah dua kali. Sayangnya selalu gagal karena istri kedua dan ketiga Budi sama-sama tidak tahan dengan sifat Budi yang tempramen. Di tambah dengan sikap Arga dan Pak Harto yang sangat mengesalkan.Tina mengajak Arum dan Sofia pindah keluar pulau setelah Arum bebas dari penjara. Karena Sinta kukuh ingin menghukum Arum dan Andi, maka Arum di jatuhi hukuman selama dua tahun. Di luar pulau itulah Tina memulai usaha warung tegal bersama dengan Arum dan Sofia. Membuat hubungan Tina dengan Arum dan Sofia menjadi semakin dekat. Begitu juga dengan hubungan Arum dan Sofia yang sudah sangat erat.Ragil dan Bu Jumi sudah bebas dari penjara. Tabungan emas yang sempat di buat Ragil di tambah dengan menjual mobil cukup untuk melunasi kredit rumahnya. Kini hanya ada motor second yang m

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 98 Reuni

    Tubuh Tina terasa lemas saat polisi yang bertugas mengatakan jika Arum memang di tangkap karena menjadi wanita penghibur. Kasusnya adalah perselingkuhan dan perzinahan. Tidak hanya Arum yang di tangkap. Tapi, juga beberapa wanita lain yang berprofesi sebagai penghibur. Siska yang merupakan bos Arum berhasil melarikan diri agar tidak di mintai uang oleh Sinta, istri Andi yang memergoki Arum dengan suaminya.Karena Tina sudah mengirim pesan pada pengirim kontrakan akan mengubah jam pertemuan menjadi nanti malam, dia bisa pergi ke rumah tahanan tempat Arum kini di tahan. Tina tahu jika anak bungsunya memang bersalah. Tapi, sebagai seorang Ibu wanita itu tidak mau Arum masuk penjara seperti yang di alami oleh Ragil dan Bu Jumi.Untung saja sopir taksi mau menemaninya terus dan masih menunggu saat Tina masuk ke dalam rumah tahanan. Wanita itu mengisi daftar pengunjung lalu masuk ke dalam ruang tunggu. Disanalah ia akhirnya bisa bertemu dengan Arum setelah sekian bulan Ibu dan anak itu tida

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 97 Bantuan Satrio

    Dua hari kemudian Bunga benar-benar menghubungi Tina lagi. Tapi, bukan untuk memberi tahu tentang lokasi Arum. Melainkan Bunga mengirim nomor kontak Satrio karena akan lebih baik jika Tina berhubungan secara langsung dengan adik laki-laki Bunga itu. Karena ada kemungkinan Arum berpindah lokasi.Hari demi hari sudah berlalu. Tina tetap bersikap seperti biasa. Tidak ada barang yang ia masukan ke dalam koper. Karena Tina berniat untuk meninggalkan semua barangnya di rumah ini. Sama seperti yang di lakukan Bunga dulu agar bisa kabur dengan lebih mudah. Tina juga sudah memesan tiket pesawat secara online untuk keberangkatan siang hari. Karena hanya di waktu itulah Budi tidak ada di rumah.Jika ia pergi sampai sore atau malam hari, Arga dan Pak Harto juga tidak akan peduli dengannya. Mungkin saat Budi pulang ke rumah mereka baru akan mencarinya. Karena itulah kesempatan Tina sangat terbuka lebar untuk pergi. Dia hanya perlu mengambil buku tabungan yang di sembunyikan Budi di dalam toko swal

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 97 Maaf dari Tina

    Pagi ini Tina melaksanakan niatnya untuk pergi ke rumah Bu Rati menemui Bunga. Ia pergi setelah tidak ada orang lagi di rumah. Sehingga Tina tidak perlu menjelaskan alasannya pergi menemui Bunga setelah sekian lama mereka tidak pernah berhubungan lagi. Ia juga takut jika Budi akan melarangnya pergi menemui Bunga. Mengintat pertemuan terakhir mereka yang berakhit dengan pertengkaran dengan keluarga Bunga.Motor yang di kendarai Tina sudah berhenti di halaman rumah yang kini sudah tidak seluas dulu. Karena ada warung di sisi kanan halaman dan ruko untuk bimbingan belajar di sebelah kiri. Tampak beberapa orang yang tengah membeli jajanan pasar pada Asih. Tidak terlalu ramai, tapi beberapa orang terus berdatangan. Terlihat jajanan pasar dan gorengan yang di jajakan tinggal sedikit. Anak-anak juga bermain di teras ruko atau di halaman rumah tempat beberapa permainan berada.Tina turun dari motor lalu melepaskan helm yang di pakai. Ia masih memakai masker untuk menutup wajah saat melangkah

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 96 Tina dan Arum

    Hp yang ada di tangan Tina terjatuh saat ia melihat semua pesan yang di kirim pada Arum sudah berubah menjadi centang biru. Kelopak matanya mengerjap tidak percaya dengan apa yang sudah ia lihat. Buru-buru Tina meraih hpnya lagi. Memang benar nomor telpon Arum sudah aktif pagi ini. Hanya saja dari banyaknya pesan yang sudah ia kirim pada sang putri, tidak ada satu pun yang di balas. Tina kembali mengirim pesan untuk anak bungsunya itu. Sayangnya nomor telpon Arum sudah mati lagi. Membuat hatinya kembali merasa sedih. Sedetik kemudian Tina sudah menggelengkan kepalanya.“Tidak masalah. Dengan aktifnya hp Arum, aku bisa meminta bantuan untuk melacak lokasi terakhirnya.” Tina lalu memasukan hp dan dompet ke dalam tas. Ada tempat yang ia ingin kunjungi hari ini.Siang ini ia hanya sendirian saja di rumah. Budi sedang pergi bekerja. Sedangkan Pak Harto pergi bersama Arga entah kemana. Menghabiskan waktu berduaan dengan Kakungnya lalu pulang dengan membawa banyak barang. Padahal Arga bukan

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 95 Penangkapan

    "Ap, apa yang sedang kamu lakukan disini? Kenapa satpam mengijinkan orang lain masuk tanpa seijin dariku dulu. Aku akan complain pada manajemen gedung ini." Arum hendak segera menutup pintu kamarnya. Tapi, sudah di tahan oleh satpam sehingga Sinta bisa masuk dengan lebih leluasa. Meninggalkan Arum yang masih berdiri di belakang pintu apartemen itu."Jawabannya gampang. Karena hotel ini milik pamanku. Apa Mas Andi tidak pernah memberi tahu tentang harta kekayaan keluargaku? Apa dia hanya menyombongkan tentang gajinya yang di gunakan untuk membayiai kebutuhanku sebagai istri sahnya?" Tanya Sinta dengan nada sombong yang bisa mengatakan dengan tepat apa yang selalu di ucapkan oleh Andi padanya selama ini.Badan langsingnya melenggang santaidengan suara sepatu hak tinggi yang terdenagr keras. Sinta lalu duduk di sofa. Sama sekali tidak terlihat jika Sinta baru melahirkan satu minggu yang lalu. Karena badannya terlihat sangat ramping. Membuat Arum merasa sedikit iri dengan bentuk tubuh pro

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 94 Pesan

    Perasaaan Arum menjadi semakin tidak tenang karena Andi sudah tidak bisa di hubungi lagi. Pria itu telah mengganti nomor telponnya. Entah sejak kapan karena Arum baru sempat menghubungi Andi pagi ini. Bukannya Arum merasa takut jika Andi akan meninggalkannya. Toh mereka tidak ada hubungan spesial apapun selain sebagai teman tidur. Arum hanya takut jika Sinta akan melaporkan hal ini ke polisi dengan pasal perzinahan. Dia sama sekali tidak mau di penjara.Karena merasa kalut, Arum mengambil hp lama yang ia simpan di dalam kotak dan di letakan di bagian paling bawah lemari. Hp itu berbunyi sebentar lalu akhirnya bisa hidup kembali. Jika Sinta memang akan membawa masalah ini ke jalur hukum, maka Arum harus minta bantuan pada mantan pacarnya yang kuliah di jurusan hukum. Kabar terakhir yang Arum tahu, mantan pacarny sudah menjadi pengacara di kota mereka.“Mudah-mudahan dia masih bucin sama aku. Jadi, mau nolong untuk kabur dari sini untuk sementara waktu.”Namun, bukannya langsung mencari

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 93 Ketahuan

    Ada pepatah yang mengatakan sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Artinya semua hal buruk yang di tutupi pasti akan ketahuan juga. Serapat apapun kita mencoba untuk menutupinya. Mungkin hal itu juga yang di lupakan oleh Arum. Padahal hubungan terlarangnya dengan Ragil yang dulu ia kira bisa tertutup dengan rapi akhirnya ketahuan juga. Karena itulah kini Arum jadi lebih berhati-hati saat melakoni pekerjaan ini. Hanya saja ia lupa jika pekerjaan yang Arum lakoni pasti akan ketahuan oleh salah satu istri pelangganya. Seperti yang terjadi malam ini.Istri Andi yang bernama Sinta sudah mengendus sikap aneh suaminya sejak Sinta hamil. Hal itu bermula dari salah satu postingan temannya yang makan malam bersama suami di salah satu restoran terkenal. Suami temannya adalah rekan kerja Andi di kantor. Sinta terkejut karena Andi baru saja mengirim pesan jika ia dan semua rekan kerjanya di suruh lembur sampai tengah malam.Karena itulah Sinta mengirim pesan pada temannya tentan

  • Sikap Suami Yang Berbeda Padaku   Bab 92 Arum

    Sinar matahari menyengat terik di Jakarta. Arum terbangun di kamar apartemennya yang mewah. Tangannya mengucek mata hingga terbuka. Terlihat jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Rambut Arum sangat berantakan karena ia baru tidur jam tujuh pagi dan bangun jam tiga sore. Ia lalu turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.“Jam berapa aku harus pergi malam ini?” Arum segera mengambil hpnya setelah selesai mandi.Bibirnya mencebik kesal saat membaca pesan masuk. Klien yang sudah membookingnya malam ini membatalkan janjial karena istrinya baru saja melahirkan. Arum melempar hpnya ke atas tempat tidur lalu duduk di kursi yang menghadap meja rias. Ia menyisir rambut lalu memakai make up natural karena Arum tidak berencana keluar malam ini.Drrtt… drrtt… drrttt….Panggilan telpon masuk membuatnya harus bangkit lagi. Rupanya teman sekaligus bosnya, Siska yang menelpon. “Halo Sis. Ada apa?”“Kita keluar yuk malam ini. Klien loh sudah ngirim pesan

DMCA.com Protection Status