Share

Bab 66

Suara heels terdengar di lorong apartemen yang sepi ketika Laura baru saja menutup pintu apartemennya. Dia terkejut mendapati Ajeng berdiri di depan unit apartemen Gino dengan gaya tak sabar. Sahabatnya itu mengetukkan heels sambil menekan bel, tapi si tuan rumah tak kunjung membukakan pintu. Laura menepuk pundak Ajeng hingga perempuan itu menjerit keras. 

"Ya ampun, La!" teriak Ajeng dengan napas tersengal. "Kamu buat aku jantungan."

"Sorry Jeng. Aku nggak tahu responmu begini," ucap Laura kalem.

"Lho, kamu tetanggaan sama Gino?"

Laura mengangguk. "Masuk dulu Jeng mungkin Gino masih tidur kalau nggak lagi kencan."

"Kencan apaan La pagi-pagi begini?"

Laura tersenyum misterius membuat Ajeng tampak penasaran. Tidak mungkin dia mengatakan melihat Gino dan Mika bercumbu pagi buta. Harga diri laki-laki itu dipertaruhkan karena Malik sepupu Ajeng dan sahabatnya ini bukan seseorang yang pandai menyimpan rahasia.

"Aku sengaja datang pagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status