Share

Jalinan yang Kuat

“Suamiku benar, Tiur,” timpal Ratu Nan Sabatang. “Tiada guna diungkit hal yang telah lama berlalu.”

Rajo Bungsu mengangguk-angguk. “Engkau harus mendengarkan istriku itu, Tiur,” ujarnya. “Lagi pula, istriku adalah tetangga yang bersebelahan rumah dengan Sialang Babega sebelumnya.”

“Benarkah?” sang gadis melirik pada sang ratu.

Ratu Nan Sabatang tersenyum dan mengangguk. “Kami telah menjadi keluarga dekat. Aku bahkan sering menjaga anak mereka ketika itu.”

Sondang Tiur menghela napas dalam-dalam. Pasti cukup berat bagi Ratu Nan Sabatang atas kehilangan Sialang Babega dan keluarganya, pikirnya.

“Tapi kamu tidak perlu khawatir, Tiur,” ujar sang ratu, lagi. “Bagaimanapun, Sialang Babega punya dua keturunan yang masih hidup.”

Hei, tunggu dulu! Sondang Tiur mengernyit memandangi orang-orang itu satu per satu.

“Tapi kabar yang kami dengar,” katanya dengan gugup. “Semua anggota keluarga Tuan Sialang Babega juga ikut tewas.”

“Tidak,” kata Rajo Bungsu. “Dua anak Sialang Babega dan Zuraya selama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status