Charlie sedang berjalan di jalanan kota Osaka.Ia tidak membiarkan Isaac dan yang lainnya mengikutinya kali ini.Charlie ingin sekali mengambil kesempatan ini untuk melenyapkan ketiga ninja yang mengikutinya.Dikarenakan Osaka adalah perhentian terakhir perjalanan bisnis mereka, dan dia ingin segera melenyapkan ketiga orang yang mengikutinya secepat mungkin, sehingga dia bisa mengunjungi Kyoto.Charlie sengaja memancing Mastetsu dan bawahannya keluar dari area perkotaan untuk mencari tempat yang tepat menyerang mereka.Tapi, Charlie tidak menyangka jika ketiga orang yang mengikutinya dengan diam-diam dari jarak dua hingga tiga ratus meter tiba-tiba mundur.Charlie tidak bisa menahan rasa herannya.‘Apa yang terjadi? Mengapa mereka tidak mengikuti aku lagi? Apa mereka menyadari sesuatu?’‘Itu tidak seharusnya terjadi, aku sendiri, tidak menunjukan keinginan untuk menyerang. Aku bertindak seolah-olah aku mengacuhkan keberadaan mereka selama ini, jadi tidak ada alasan bagi mereka
Ninja itu mengangguk, "Aku akan mendengarkan apa yang Anda katakan. Tolong jangan bertindak gegabah. Shuriken ini sudah di lumuri oleh racun. Aku akan mati jika Shuriken ini menggores permukaan kulitku meskipun sedikit…."***Di waktu yang sama.Masatetsu dan saudara keduanya dengan cepat mengemas segala peralatan mereka dan membawanya melalui elevator ke lobi hotel.Mereka tidak bisa membuang waktu sedikitpun untuk check out dari kamar hotel mereka. Mereka hanya bisa berpikir untuk segera masuk ke dalam mobil, sehingga mereka bisa berangkat menuju Tokyo secepat mungkin.Tapi, setelah keluar dari hotel, mereka menyadari jika mobilnya tidak ada di sana menunggu mereka.Masatetsu segera mengutuk dalam rasa frustrasinya. “Bangsat! Saudara Ketiga! Kenapa dia membuang-buang waktu? Hubungi dia sekarang!!"Saudara kedua segera mengeluarkan telepon selulernya dan segera menghubungi saudara Ketiga, sembari mengumpat. "Saudara Ketiga, apa yang sedang kamu lakukan?! Kenapa kamu belum ada
“Aku…aku…uhuk…uhuk…uhuk…”Sedetik kemudian, wajah Saudara Kedua berubah menjadi biru akibat dicekik.Dia ingin berkata sesuatu, tapi tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya kecuali kata, 'aku.'Ia melihat Charlie dengan ketakutan, matanya terlihat memohon kepada Charlie agar melepaskannya.Tapi, Charlie berkata dengan acuh, "Aku tidak akan menyerang orang lain kecuali mereka menyerangku terlebih dahulu. Beberapa dari kalian telah mengikutiku sejak dari Tokyo. Kalian berniat untuk membunuhku sebelum aku meninggalkan Jepang. Jadi bagaimana bisa kalian berpikir jika aku akan melepaskan kalian?"Ketika Masatetsu, Saudara Kedua, mendengarkan hal ini. Dia langsung dipenuhi dengan rasa putus asa.Charlie melanjutkan dengan santai, "Baiklah kalau begitu, aku akan membuat hidupmu singkat, ini akan menjadi kematian yang mudah dan tanpa rasa sakit." Cengkeramannya semakin menguat, terdengar suara retak dari leher Saudara Kedua. Dan hanya dalam waktu sedetik. Dia telah kehilan
Charlie bertanya dengan tersenyum, "Apakah kamu akan bertanya padaku bagaimana aku bisa mengetahui identitasmu?"Mata Masatetsu langsung terbuka lebar dan terkejut saat menatap Charlie, "Kamu...kamu sudah mengetahui sudah sejak lama?!" Dia balik bertanya.Charlie mengangguk dan tersenyum, "Tentu saja, aku sudah tahu!"“Itu tidak mungkin!"“Kenapa tidak mungkin? Salahkan saja teknik ninjamu yang lemah."Masatetsu benar-benar terkejut. "Apakah kamu yang membunuh Saudara Keempat ku?"Charlie mengangguk dengan santai, dan dia menjawab "Benar, itu aku."“Aku juga yang membunuh Saudara Kedua dan Ketiga mu. Tubuh mereka terbaring di dalam bagasi mobilmu sekarang."“Bajingan!!" Masatetsu berteriak.Setelah itu, tiba-tiba sebuah pisau muncul dari lengan baju tangan kirinya dan jatuh ke telapak tangan kanannya.Masatetsu menggunakan seluruh kekuatannya ke tangan kirinya, dan dia mencoba menusuk Charlie dengan seluruh kekuatannya.Charlie hanya tersenyum melihat usaha yang dilakukan Ma
Lima jam kemudian.Langit menjadi cerah.Warna fajar mulai menyelimuti langit-langit Tokyo.Suasana hari baru telah dimulai. Banyak orang sudah terbangun dari tidurnya, tetapi ada yang mendapatkan ketenangan tidur.Semalam, seluruh kota Tokyo berada dalam kekacauan besar.Semua petugas kepolisian dari Departemen Polisi Metropolitan Tokyo telah dikerahkan. Dan mereka telah dibantu oleh beberapa kota terdekat. Mereka tidak saja mencari di seluruh Tokyo, tapi mereka juga memblokade jalan keluar dari Tokyo.Banyak sekali penutup jalan yang telah disiapkan, di mana kepolisian melakukan pencarian ketat dan memeriksa setiap mobil yang akan meninggalkan kota, ini semua dikarenakan mereka harus mencari di mana tempat disembunyikannya Schulz bersaudara.Selama semalam, seluruh Tokyo berada di dalam kondisi darurat.Kantor berita telah memberitakan jika cucu laki-laki dan perempuan tertua dari keluarga yang paling berpengaruh di Oskia telah di culik di Tokyo, dan sebagai penambahan berita
Pasti media akan meliput kejadian ini setelah jam tujuh pagi, dan pastinya akan menyebar ke seluruh Jepang saat berita itu disiarkan.Jika polisi tidak bisa menyelamatkan mereka dalam waktu dua puluh empat jam, berita itu bisa jadi akan menyebar ke seluruh dunia seperti api, dan bukan dengan cara yang baik.Pada saat itu, ini akan menjadi skandal tidak hanya untuk Departemen Polisi Metropolitan Tokyo tetapi juga untuk seluruh Jepang!Berita semacam ini akan melukiskan citra Jepang sebagai negara yang tidak aman, dan tidak ada orang besar yang berani datang ke Tokyo di masa depan, jika hukum dan ketertiban di Jepang berantakan dan para bajingan itu demikian brutal dan tanpa hukum.Bukan hanya orang kaya dan pengusaha yang tidak berani datang, namun juga para pejabat dari berbagai negara.Lebih buruk lagi, Tokyo adalah ibu kota Jepang! Jika skandal itu menyebar ke seluruh dunia, itu pasti akan menempatkan seluruh Jepang dalam krisis diplomatik!Oleh karena itu, Inspektur Jenderal d
"Truk? Apa yang sedang terjadi?"Kepala pelayan itu buru-buru menambahkan, "Seorang pria mengemudikan truk ke pintu masuk vila, mengatakan jika membawa hadiah untuk Anda."Di mana pria itu sekarang?"Aku mendengarnya melalui interkom keamanan di pintu masuk, tapi ketika aku keluar, dia meninggalkan truk di sana dan pergi."Machi bergidik kaget mendengar ini! Orang macam apa yang memberi hadiah di dalam truk? Apakah dia benar-benar hanya memarkir truk di depan rumah dan pergi? Belum lagi dia melakukan semua ini pada saat yang menegangkan!Pada pemikiran ini, dia bertanya dengan gugup, "Sudahkah kamu membukanya untuk melihat apa yang ada di dalamnya?"Kepala pelayan menjawab, “Tidak, saya belum membukanya. Saya berpikir akan menunggu sampai Anda kembali untuk memutuskan."Machi berseru, “Panggil polisi! Panggil polisi sekarang! Mungkin ada bom di truk itu!"Kepala pelayan dengan cepat menjawab, "Tuan, kami telah melakukan pemeriksaan bahan peledak dan zat beracun di truk dan tida
Kepala pelayan segera mendesak kedua pelayannya, “Kalian berdua! Pergi dan buka pintu freezer!"Kedua pria itu dengan cepat bergerak maju, satu ke kiri dan satu lagi ke kanan, untuk membuka kait pintu freezer.Machi tanpa sadar mundur beberapa langkah saat mereka hendak membuka pintu.Dirinya gelisah hari ini dan merasa bahwa dunia mengeluarkan suasana keanehan tanpa henti.Saat pintu freezer terbuka, kabut putih keluar dari dalam.Tokyo cukup lembab selama beberapa hari terakhir, dan cuaca sedikit lebih hangat. Oleh karena itu, suhu di luar ruangan sekitar tiga atau empat derajat di atas nol saat ini, namun suhu di dalam truk pendingin ini di bawah minus dua puluh derajat, jadi kabut jenis ini akan dihasilkan ketika udara diuapkan.Orang-orang menatapi saat kabut berangsur menghilang, perlahan diperlihatkan isi dari freezer.Saat kabut benar-benar hilang dan mereka melihat ke dalam, semua orang berteriak kaget! Ada empat patung es humanoid yang berdiri rapi di lemari es!Keemp
Sementara itu, Raymond mendesah tidak senang. "Aku benar-benar tidak mampu membayar empat ratus ribu—seperti yang aku bilang, tidak banyak yang bisa ditawarkan di tokoku, yang telah aku investasikan dengan sangat besar. Aku juga harus segera membayar sewa ke pemiliknya, dan semuanya akan berakhir buruk bagiku jika aku membayar sebanyak itu ...."Billy langsung berkata, "Anda bilang patung ini barang abad pertengahan dan bernilai jutaan, bukan? Anda akan meraup untung besar, jika menjualnya!"Raymond mendesah lagi. "Barang antik seharga jutaan dolar tidak semudah itu terjual, dan orang-orang akan sangat skeptis dengan bisnis kecil seperti milikku. Aku juga bisa menjualnya di pelelangan, tapi itu hanya terjadi jika seseorang memutuskan untuk menyelenggarakannya, belum lagi proses penilaian yang merepotkan yang harus dilalui.""Dan saat ini, menurutku patung ini seperti gaya abad pertengahan, tapi aku tidak berwenang dalam hal itu. Pada akhirnya, terserah para ahli dan kelompok tertent
"Investasi?!"Billy tercengang mendengar istilah itu.Apa yang sebenarnya dilakukan si bodoh ini? Ini jelas tidak ada dalam skenario! Bagaimana dengan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya diajukan? Ini seperti mengikuti ujian sekolah dasar dan tiba-tiba dihadapkan dengan ujian tertulis untuk pengacara!Di dalam mobil, Jacob berkata dengan nada tinggi, "Apa sih yang dipikirkan bajingan itu? Apa dia benar-benar akan membayar dua ratus lima puluh ribu?!"Zachary mengerutkan bibirnya. "Mungkin dia hanya memancing kita. Pikirkan saja—jika kita menerima tawaran itu, kita harus meninggalkan nomor kontak.""Setelah itu, dia akan menipu kita dan mengatakan dia menjualnya seharga sepuluh juta dan mengiming-imingi kita untuk lima juta. Kita pasti akan muncul, bukan? Begitu kita datang, mungkin saja dia sudah memanggil polisi dan bahkan akan menunjukkan patung perunggu itu sebagai bukti. Bukankah kita akan merugikan diri sendiri?"Jacob merasa sedih, wajahnya berubah ketika dia cemberut, "T
Namun, baik Zachary maupun Jacob tidak menduga Raymond akan membuat mereka semakin bingung saat Raymond bertanya kepada Billy, "Kalau kamu sanggup menunggu, kamu bisa menitipkan patung perunggu itu kepadaku sebagai titipan. Aku hanya akan mengambil potongan 10% dari penjualan, sementara kamu mengambil sisanya—bagaimana menurutmu?"Jacob tercengang dan bertanya pada Zachary, "Apa yang sebenarnya dia lakukan? Apakah dia terlalu mendalami karakternya?"Zachary menggelengkan kepalanya. "Saya juga tidak mengerti ... apakah dia mencoba menyimpan patung perunggu itu untuk dijadikan bukti melawan kita?"Jacob mengerutkan kening. "Kupikir kamu bilang ada kesepakatan lisan dalam bisnis ini, dan polisi tidak akan peduli?"Zachary mendengus. "Dia bilang dia akan menyimpannya sebagai titipan, artinya dia tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun. Bagaimana kalau dia memberi tahu semua pedagang barang antik dan alih-alih pergi ke polisi? Dia akan membuktikan bahwa dia pintar, membuat namanya terk
Di Treasure Measure, bahkan Billy kesulitan memahami apa yang sedang terjadi.Sebelum dia datang, Zachary menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia ada di sini untuk menipu Raymond Cole, dan dia benar-benar datang.Dengan demikian, tugasnya sekarang adalah mengklaim bahwa patung perunggu yang dibuat pada abad lalu itu sebenarnya berasal dari era Renaisans dan kemudian menjualnya kepada Raymond dengan harga selangit.Namun, sekarang, Raymond sendiri mengatakan bahwa patung itu berasal dari abad pertengahan? Apa maksudnya itu?Bahkan saat dia kebingungan, dia berkata, "Tuan, jika Anda bilang patung ini dari abad pertengahan ... lalu berapa harganya?"Raymond memikirkannya dan berkata, "Itu barang yang tidak populer, tapi bukan berarti tidak ada yang akan membelinya atau tidak ada yang menyukainya. Masalah utamanya adalah saat itu sedang banyak perang, dan sebagian besar perunggu digunakan untuk senjata. Produksi tembaga juga rendah karena pembatasan, jadi peralatan perunggu tentu sa
Zachary tidak dapat menahan diri untuk menunjuk layar dan membentak, "Pecundang sialan! Semakin kamu merasa tertekan, semakin kamu tidak boleh gugup! Apa yang kamu pikirkan?! Kamu benar-benar jatuh ke dalam perangkap bajingan itu!"Jacob pun merasa frustrasi, menggeram sambil menggertakkan giginya, "Sial! Aku tidak menyangka bajingan itu adalah rubah tua yang licik. Sialan!"Dia lalu mendesah, menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, Zachary—aku akan pulang untuk mengemasi barang-barangku, dan aku akan berangkat ke Dubai besok pagi. Tangani saja patung perunggu itu untukku dan transfer uangnya."Saat Jacob hendak turun dari mobil, Zachary mendesah jengkel dan berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf, Tuan Wilson ... tapi tidak apa-apa! Meskipun rencana ini gagal, biar saya saja yang membuat rencana lain untuk menghancurkan Raymond Cole!"Jacob mengabaikannya saat dia melangkah keluar dari mobil, tetapi saat itulah Raymond berbicara dengan jelas dari ponsel Zachary, "Kamu bisa tenang.
Di Treasure Measure, Raymond membuka kain merah di sekitar patung perunggu di depan Billy dan kamera.Ada sedikit ekspresi terkejut di wajahnya, tetapi segera sirna.Tetap saja, dia mengambil patung perunggu itu, mengutak-atiknya sambil bertanya, "Apakah kamu tahu dari mana asal patung ini?""Ya," Billy mengangguk. "Patung era Renaisans. Menurutku, alasnya membuatnya terlihat jelas."Raymond menatapnya dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apakah kamu yakin tentang hal itu?"Billy, yang mengira Raymond sudah menyadari adanya tangkapan, segera berkata, "Yah, pria tua itu meminta seorang ahli untuk memeriksanya, dan ahli itu mengatakan bahwa itu langsung terlihat! Sejujurnya, aku ingin menjualnya karena pria tua itu baru saja meninggal—harus menjual barang ini sebelum saudaraku mengobralnya."Billy tentu saja menambahkan lebih banyak detail pada naskahnya, dan Raymond mengangguk sambil berkata dengan acuh tak acuh, "Tapi, menurutku ini tidak terlihat seperti Renaisans. Patung-patun
Dalam perdagangan barang antik, barang-barang yang menarik perhatian hanya akan diperlihatkan di malam hari—ketika berbagai toko hendak tutup.Hal itu tentu saja terjadi di Jalan Antique, karena sebagian besar barang yang tiba pada malam hari adalah barang baru yang digali, dicuri, atau dipalsukan untuk menipu korban yang tidak menaruh curiga.Sekalipun Raymond memulai kariernya di luar negeri, dia telah mempelajari setiap aturan tak terucapkan selama pekerjaan awalnya di Aurous Hill.Melihat kecemasan di wajah Billy dan cara dia memegang barang di tangannya, Raymond langsung tahu bahwa apa yang dia bawa adalah barang ilegal.Meski begitu, perdagangan barang antik di sini tidak berbeda dengan di luar negeri.Perampokan makam, pemalsuan, atau penambahan beberapa sentuhan akhir yang meningkatkan nilai suatu barang—semua orang di seluruh dunia memainkan trik yang sama, dan Raymond punya banyak pengalaman.Namun, dia tidak menunjukkan rasa waspadanya, malah menyeringai, "Ya, tentu sa
"Lima ratus ribu?"Mick terkekeh. "Wah, patung ini tampak seperti karya Renaisans, dan pengerjaan serta bahannya juga ideal. Patung ini bisa terjual hingga dua juta dalam pelelangan, sementara pedagang barang antik mapan seperti kami bisa menawar hingga satu juta. Jadi, mengapa mematok harga rendah?"Billy mendesah. "Aku tidak akan berbohong—ini milik ayahku, yang baru saja meninggal sore ini. Tapi, dia meninggalkan surat wasiat yang menyatakan bahwa setiap barang antik di rumah akan diberikan kepada saudaraku ... karena dia pilih kasih, kupikir aku harus mendapatkan sesuatu untuk diriku sendiri.""Itulah sebabnya aku diam-diam menyelundupkan benda ini tanpa sepengetahuan siapa pun dan berusaha menjualnya dengan cepat untuk mengubah keadaanku sendiri. Anda tidak perlu memberitahuku berapa juta nilainya—aku tidak serakah. Beri aku lima ratus ribu, dan benda ini menjadi milik Anda."Mick mengangkat bahu sambil membalas, "Jika memang seperti yang kamu katakan dan ayahmu bermak
Saat ini pukul setengah tujuh, dan langit mulai gelap ketika seseorang bergegas memasuki Jalan Antique, menuju langsung ke pusat kota—ke Vintage Deluxe.Mick Crane, sang manajer, sedang berjaga bersama beberapa karyawannya, dan ada beberapa tamu yang juga melihat-lihat barang di sana.Saat Mick meminta para karyawan untuk membantu para tamu, dia menunggu kedatangan Billy dengan cemas—antek Zachary.Meskipun demikian, seseorang bergegas masuk dalam hitungan menit, bertanya dengan penuh semangat saat dia masuk, "Apakah manajernya ada? Apakah Anda masih membeli barang antik?""Ya, dan ya!" seru Mick sambil menghampiri Billy dengan antusias, "Boleh aku bertanya apa yang akan kamu jual?"Billy melihat sekeliling sebelum diam-diam mengangkat sebuah bungkusan yang dibungkus kain merah, dengan hati-hati mengangkat salah satu sudutnya untuk memperlihatkan tepiannya sehingga Mick dapat melihat.Kemudian, dia segera menurunkan kain itu lagi, sambil berbisik, "Ini barang bagus. Aku hanya tid