Share

46. Tato pedang

Penulis: Donat Mblondo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bukan hanya ruangan Pemimpin Keluarga Ci yang hancur, bahkan hampir semua bagunan di Kediaman Keluarga Ci hancur disebabkan pertarungan antara orang-orang kediaman melawan para penyusup.

"Tuan Pemimpin Akademi, bolehkah aku menaiki kedua bahu Anda?" tanya Ampy Ang meminta izin.

Apa yang ingin gadis ini lakukan? Batin Kwe Ci. Tanpa bertanya kembali dia mengizinkan Ampy Ang untuk naik ke bahunya.

"Hujan seribu bintang!"

Syuuut syuuut syuuut!

Boom! Boom! Boom!

Jurus ini cukup efektif untuk memperlambat gerakan para penyusup itu dan membuat mereka kewalahan.

"Formasi penyatuan roh!" ucap pemimpin para penyusup itu.

Pedang-pedang mereka, melayang dan bersatu menjadi sebuah pedang besar seberat 1 ton. Pasukan para penyusup itu mengorbankan diri dan roh-roh pedang dalam diri mereka, bersatu di dalam tubuh ketua yang memimpin mereka.

Kwe Ci pun akhirnya mengeluarkan roh hewan spiritualnya. "Cobra King!" Munculah seekor ular cobra yang sangat besar. Kepalanya lebar seperti daun dan sisik-sisik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   47. Hutang Keluarga Ang

    "Sial! Aku tidak bisa bergerak," gumam si penyusup berusaha untuk berontak. Sementara itu, di alam bawah sadar si penyusup, Renggin Ang melihat seseorang dibelenggu rantai pada dua buah tiang besi. Di bawah telapak kakinya, terdapat lingkaran formasi pengikat jiwa. Lingkaran formasi tersebut, sama persis seperti gambar tato pada tengkuk si penyusup."Ini kah tato itu?" ujar Renggin Ang bergumam sembari mengamati Lingkaran formasi itu."Kakak, ingatlah! Jangan bersikap bodoh! Kekuatan mental adalah kekuatan terbesarmu. Jika kau gagal, aku akan mengutukmu!" ucap Ampy Ang terdengar samar-samar. "Ternyata, ini rencana kalian?!" ujar seseorang dari belakang Renggin Ang.Renggin Ang menoleh dan mendapati sosok yang sangat mengerikan. Sosok itu memiliki bentuk tubuh tak beraturan membuat Renggin Ang sedikit kaget."Ka-kau ini makhluk apa? Jelek sekali!" Renggin Ang memberanikan diri menghampiri sosok itu dan melihatnya dari dekat.Tiba-tiba makhluk itu mencekik leher Renggin Ang. "Heh! Seo

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   48. Kelalaian

    "Wahahaha!"Orang-orang dari Keluarga Sang dan Ju tertawa terbahak-bahak. Mereka menganggap omongan anak kecil itu hanya sebuah omong kosong.Tanpa basa-basi, Renggin Ang langsung mengeluarkan dua buah buntalan dari cincin spiritualnya. Kemudian, anak itu melemparkan kedua buntalan itu kepada mereka."30.000 keping emas untuk Keluarga Sang dan 20.000 keping emas untuk Keluarga Ju. Selesai. Pergi dan jangan membuat masalah lagi di wilayah kami!" ucap Renggin Ang.Mereka pun mengecek isi buntalan tersebut. Mata-mata mereka membelalak."Da-dari mana kau mendapat uang sebayak ini?" tanya salah satu dari mereka yang memegang buntalan."Dari mana pun kakakku mendapatkannya, bukankah yang terpenting hutang sudah terbayar?" ujar Ampy Ang. "Cepat pergi! Atau Keluarga Ci juga akan ikut campur!" Suara lantang Kelin Ci membuat orang-orang dari Keluarga Sang dan Ju bergidik. Mereka seketika pergi dan tidak berani membuat masalah lagi dengan Keluarga Ang.Semua anggota Keluarga Ang berterima kasi

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   49. Misi Akademi

    Renggin Ang, Ampy Ang, dan keempat bersaudara dari Keluarga Ci, mencari Meng Aung mengelilingi wilayah kekuasaan Keluarga Ling. Sampai siang hari, mereka belum juga menemukannya."Jika kalian ingin pulang, maka pulanglah! Kami akan lanjut mencarinya di Hutan Mblesek," ujar Renggin Ang kepada empat bersaudara."Aku akan ikut bersamamu!" ucap Pe Ci melangkah maju ke depan Renggin Ang. "Aku meminta tolong kepada Kakak Pertama dan Kakak Kedua untuk mengantar Rin Ci pulang. Setelah ini, aku akan kembali ke akademi untuk menemui paman."Kelin Ci, Kun Ci, dan Rin Ci pulang ke Kediaman Ci mengabarkan masalah Renggin Ang kepada ayah mereka. Mereka pun mengerahkan beberapa pengawal untuk membantu Renggin Ang mencari Meng Aung. Mereka berpencar hingga ke pelosok hutan.Sampai tiga hari lamanya mereka menelusuri hutan, akan tetapi belum juga menemukan Meng Aung. Mereka bahkan telah menelusurinya hingga ke Perbatasan Daerah Tsalasa. Tidak ada tanda-tanda hidup dan matinya Meng Aung, membuat Ampy A

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   50. Singka Wang

    "Kabarnya, enam bulan lagi Daerah Khomsa akan mengadakan kompetisi herbalis di Menara Giting," ujar salah seorang pengunjung yang duduk di meja sebelah Renggin Ang. Dia sedang mengobrol dengan teman di hadapannya."Heh! Kompetisi untuk para kakek-kakek sombong? Tidak ada wanita cantik, tidak ada pemuda hebat. Ah, tidak seru!""Kau salah. Justru kompetisi ini hanya diadakan untuk para pemuda pemudi minimal berumur 15 tahun. Dan persaingan kompetisi ini ditunjukkan untuk seluruh penduduk di Benua Me."Renggin Ang, Ampy Ang, dan Pe Ci mendengarkan mereka dengan seksama."Di mana letak Menara Giting?" tanya Renggin Ang.Pe Ci meninggikan kedua bahu memberi tanda ketidaktahuannya."Menara itu berada di pusat wilayah kekuasaan Keluarga Rang Daerah Khomsa," jawab Ampy Ang."Kebetulan sekali! Kita bisa sekalian mencari orang itu," ujar Pe Ci.Kemudian pengunjung yang duduk di meja samping berkata lagi, "Kau tahu apa yang paling dinanti-nanti kita para kaum pemuda?"Orang yang berada di hadap

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   51. Sungai Bachin

    Terbentuk sepuluh buah butiran pil berwarna ungu dengan ukiran garis melengkung melayang di atas tungku. Lalu Renggin Ang menggambil sebuah botol dari cincin spiritualnya dan memasukkan pil tersebut ke dalam botol itu. Pil ini bernama pil regenerasi. Khasiatnya yaitu, apabila seseorang terpotong atau hancur sebagian tubuhnya, jika meminum pil tersebut sebelum darah mengering, organ tubuh akan terbentuk kembali dalam waktu tiga kedipan mata. Pil ini sudah memasuki keahlian herbalis tingkat ketiga."Haha. Lihatlah! Aku benar-benar untung banyak. Satu pil, setidaknya terjual 300 keping emas," ucap Renggin Ang pemer di hadapan si penjual herbal. Seketika, mata si penjual herbal membelalak. Bibirnya bergetar, "Apakah aku sedang bermimpi? Padahal dia hanya seorang anak kecil."Sebaliknya, Singka Wang justru menatap Renggin Ang dengan tatapan kagum. "Hebat!" Dalam lubuk hatinya yang terdalam, sebenarnya dia sangat ingin belajar menjadi seorang herbalis. Namun, tidak ada seorang pun yang ma

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   52. Cemendil wedus

    "Berikan uang 1.000 keping emas sebagai bayaran nyawa kalian!" ucap Ampy Ang membalas perkataan orang itu."Hahaha!" Sekelompok orang itu tertawa. Mereka terdiri dari lima orang pria.Seorang pria melangkah maju berkacak pinggang di hadapan Ampy Ang. Matanya melotot dengan bibir terkantup. Kemudian berkata, "Hei anak kecil! Apa kau tidak takut mati!"Ampy Ang ikut bekacak pinggang dan mendelikkan matanya membalas tatapan pria itu. "Hei pria jelek! Apa kau ingin merasakan jurus baruku!""Lihatlah! Bukankah ini Singka Wang si anak tengik yang mengaku-ngaku sebagai tabib? Hahaha." Satu pria lagi datang dan langsung menoyor kepala Singka Wang.Pe Ci bergerak menghalangi pria itu agar tidak menyakiti Singka Wang."Berhati-hatilah, Senior! Mereka telah mencapai tingkat prajurit tahap keenam," kata Singka Wang.Pria itu menaikan salah satu ujung bibirnya ke atas. Dengan sombongnya dia berkata kepada Pe Ci, "Heh, sekarang kau sudah tahu, kan. Betapa hebatnya aku. Aku akan mengampunimu jika ka

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   53. Pria Misterius

    Pria misterius itu memiliki mata kuning emas dan rambut merah. Sebagian wajahnya tertutup oleh kain hitam. Dia mengenakan jubah biru gelap compang-camping. Sorot matanya menatap tajam seorang gadis kecil yang menggunakan jurus belenggu rantai emas.Ampy Ang membalas tatapan mata pria itu. Aura kegelapan dengan ribuan jiwa mengaum di sekelilingnya seolah-olah sedang meminta pertanggungjawaban kepada pria itu.Wajah pria tampak muda, gagah, dan menawan. Namun, itu semua hanya tipuan semata. Ampy Ang dapat melihat jelas sosok asli pria itu adalah seorang pria tua renta dengan umur ribuan tahun.Apa yang membuatnya bisa tampak begitu muda? Pikir Ampy Ang memutar otaknya cukup keras. Tiba-tiba gadis itu teringat, bahwa sang ibu pernah berkata, ada beberapa teknik terlarang yang sangat tidak dianjurkan untuk mempelajarinya. Karena, teknik terlarang dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan untuk penggunanya.Selain teknik penghancur raga yang digunakan Seta Hun untuk menyelamatkan anak

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   54. Pemimpin Keluarga Tang

    Renggin Ang melihat sang adik tampak bingung. "Ternyata adikku yang pintar bisa saja mengalami kesulitan," ucapnya memencet hidung Ampy Ang. "Kalau begitu, mari kita bertarung tanpa rencana! Katakan padaku, apa yang membuatmu memutuskan untuk kabur daripada melawannya.""Dia adalah Pemimpin Keluarga Tang, Kelon Tang. Sungai Bachin ini sudah memasuki wilayah kekuasaan Keluarga Tang. Tapi, kabarnya dia tidak memiliki satu pun keluarga. Dia hanya hidup seorang diri memimpin para bawahannya. Kelima pria yang mencegat kita adalah bawahannya. Aku pernah mendengar mereka berkata, bahwa pemimpin mereka tidak pernah mengalami masa tua," ucap Singka Wang."Hahaha. Ternyata kau cukup tahu juga tentangku, Tuan Muda yang terbuang dari Keluarga Wang! Tapi, sayangnya kau hanya tahu sebatas itu." Pria itu menyeringai.Saat itu, Renggin Ang berada di hadapan Kelon Tang dengan posisi kuda-kuda. Kemudian, Kelon Tang mulai menggerakkan tangannya untuk menyerang Renggin Ang. "Hati-hati, Kakak! Jangan bia

Bab terbaru

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   128. Membebaskan jiwa Meriy Ang

    Renggin Ang berada di tingkat master tahap pertama, Ampy Ang berada di tingkat jendral tahap pertama, sedangkan Sina Hun berada di tingkat master tahap sembilan. Mereka melawan Master Yu yang barada di tingkat legend tahap ketiga."Kakak, bukankah kau bilang tadi punya rencana?" tanya Ampy Ang."Ah, itu. Aku memiliki racun pencuci otak. Aku tidak yakin ini akan berhasil jika digunakan kepada Master Yu.""Itu tidak akan berhasil! Master Yu telah mencapai tingkat legend dan telah membentuk kekebalan tubuh anti racun. Jadi itu akan sia-sia," kata Sina Hun. "Aku memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengalahkannya.""Apa itu?" tanya Renggin Ang dan Ampy Ang bersamaan."Kau sudah mendapatkan buku itu kembali bukan?"Renggin Ang mengangguk."Buka bab teknik penggabungan roh hewan spiritual khusus untuk orang yang memiliki energi spiritual panas dan dingin!" ucap Sina Hun."Adakah teknik seperti itu?" tanya Renggin Ang. "Aku pernah mendengarnya dari kakekku.""Kakek buyut?""Benar."Renggin A

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   127. Manusia api bersayap

    Saat sedang mengobrol dengan Pemimpin Keluarga Dong, Tu Lung Dong mendengar kerang ajaibnya bersiul. Dia mendapat kabar dari para mermaid bahwa Laut Pelangi bagian selatan sedang diserang pasukan monster ular putih yang dipimpin oleh ratu siluman ular putih, Shi Yue. Mendengar kabar tersebut, Tu Lung Dong tidak bisa diam. Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada Ampy Ang."Pergilah, Tuan! Tidak perlu mengkhawatirkan kami di sini. Para mermaid itu membutuhkan Anda sekarang," ujar Ampy Ang kepada Tu Lung Dong.Selang beberapa detik kemudian setelah Tu Lung Dong pergi, datang seorang wanita yang tampak sangat lemah. Bahkan menjalankan kakinya pun harus dibantu. Ampy Ang melihat seorang gadis yang tadi mendahuluinya saat hendak menghampiri Renggin Ang, dia bergegas menyambut wanita lemah itu seraya berseru."Ibu!""Ibu? Apakah itu raga Ibu? Mengapa Sera Yu memanggilnya ibu?" tanya Renggin Ang kepada Meriy Ang mencari kejelasan."Itu memang raga Ibu. Tapi, dalam tubuh itu ada jiwa seseorang

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   126. Menemukan raga Meriy Ang

    Master Yu tampak tidak menikmati pertandingan. Kemudian, pria itu mengeluarkan sebuah buku yang menjadi masih menjadi sebuah misteri baginya. Biasanya pria itu hanya menaruhnya di atas rak pada tumpukan buku-buku yang berdebu."Cih! Aku tidak menyangka buku ini akan tertulis dengan tulisan yang tidak bisa kumengerti. Baru kali ini aku mendapatkan tulisan serumit ini! Hah, sial! Sia-sia saja aku merebut buku ini dari bocah itu. Bagaimana bisa Master Wang memahaminya? Tidak hanya itu, dia bahkan bisa mempelajari segala isi buku ini hingga mengaktifkan formasi tujuh bintang untuk menyegel jiwa Meriy Ang," ucap Master Yu menggerutu.Master Wang adalah salah satu murid kakek buyut Renggin Ang dari generasi kelima Keluarga Hun. Dia yang telah menghasut para keturunan generasi keenam Keluarga Hun, sehingga menimbulkan pertikaiaan perebutan buku kuno itu. Lelaki itu juga yang telah berpura-pura menyarankan agar buku kuno itu disembunyikan. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah merebut buku kuno

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   125. Memasuki usia remaja

    "Ada apa?" tanya Shi Kiel Dong."Aku melihat bayangan seseorang di luar!" Renggin Ang bangkit dari ranjang dan membuka jedela kamarnya. "Kakak San, Tetaplah di sini bersama Tuan Muda Kiel! Aku akan pergi mengeceknya. Kalian boleh tidur terlebih dahulu jika aku tak kunjung kembali." Dia melompat dari jendela mengikuti bayangan itu.Tampak seseorang berpakaian serba hitam dan hanya terlihat matanya saja. Dia bergerak, lari, dan melompat dengan cepat. Tiba-tiba berhenti di sebuah pekarangan yang cukup lapang. Kemudian, dia duduk di bawah sebuah pohon yang rindang dan lebat. Dia pun melepas kain penutup wajahnya.Fiuh!Hembusan napas kasar menyertainya. Tampak seorang gadis yang berumur setahun lebih muda dari Renggin Ang sedang mendongakkan kepala bersandar pada pohon besar di belakangnya."Sera Yu!"Suara Renggin Ang sangat rendah, sehingga hanya terdengar oleh dirinya sendiri."Apa yang ia lakukan di tengah malam begini di sana?"Renggin Ang menghampiri gadis itu dan duduk di sampingnya

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   124. Bertemu paman

    "Kau memiliki rubah yang bagus, Tuan Muda Kiel." Fen Yu berjalan memutari mereka sembari terus memandang ke arah Gu Rhi San. Dia tampak terkagum-kagum dengan bentuk tubuh rubah Gu Rhi San yang bersih dan berbulu lebat. "Rubah ini sangat cantik, aku menyukainya. Bisakah kau memberikannya kepadaku sebagai hadiah?" ucapnya memaksa."Cih! Aku bukan betina!" celetuk Gu Rhi San kesal."Ka-kau bi-bisa bicara?" Fen Yu kaget."Tentu saja. Aku tidak mau memiliki Tuan bodoh sepertimu. Kau bahkan tidak bisa membedakan jenis kelamin! Huh!""Apa kau bilang!" Fen Yu menggertak.Datang seorang gadis dari belakang Fen Yu mendekati pemuda itu dan menjewernya."Paman mencarimu. Kau membolos latihan lagi, Kakak Sepupu! Bukanya meningkatkan kultivasi malah bermain-main! Dasar pemalas!" ucap gadis itu memarahi Fen Yu."Aargh! Ayolah Sera Yu! Sekali-kali kau juga harus menikmati hidup. Tidak perlu kau terlalu memperdulikan ocehan ayahmu yang semakin hari semakin tua itu. Lagipula, kompetisi Benua Yu masih t

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   123. Tuan Muda dari Keluarga Dong

    Renggin Ang yang awalnya berencana untuk berlatih di akademi Gendon, sang kakek malah menyuruhnya berlatih di Akademi Dongu di Benua Yu. Demi merebut kembali buku kuno sang leluhur, Renggin Ang pun mengikuti saran sang kakek. Dia keluar dari kamar melewati jendela bersama Gu Rhi San. Lagi-lagi anak itu mengambil jalur belakang."Kakak San, ayo!" ajaknya telah bersiap untuk terbang bersama Cai Cing.Renggin Ang mengubah dirinya menjadi Chen Tong dan memakai kalung yang diberikan Kakek Mo kepadanya. Dia mendarat di sebuah wilayah sebelah selatan Benua Yu. Anak itu berjalan dari pantai hingga mendapati keramaian di pemukiman."Maaf, Ki Sanak. Kalau boleh tau, apa nama wilayah ini?" tanya Renggin Ang kepada seorang kakek tua."Ini ... emm." Kakek tua itu tampak berpikir."Bukankah tinggal menyebutkannya saja? Apakah kakek ini sudah pikun?" gumam Renggin Ang.Kemudian kakek tua itu menoleh ke sana ke mari seperti sedang memastikan sesuatu. Lalu, dia mendekat kepada Renggin Ang dan berbisik.

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   122. kembali ke akademi

    Di Hutan Mblesek tempat Kakek Mo dan Gu Rhi San berada. Kakek Mo bersi kukuh ingin kembali ke akademi."Hey, Kakek! Bagaimana nanti jika anak itu kembali?" ucap Gu Rhi San mengikuti langkah kaki Kakek Mo."Kau tunggu saja di sini! Biarkan aku kembali sendiri!""Bagaimana mungkin! Anak itu menyuruhku untuk menjagamu! Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu, apa yang harus kukatakan padanya?""Haish! Berisik sekali!" Kakek tua itu mendengus.Gu Rhi San pun pada akhirnya mengekor hingga tiba di akademi."Woah! Ini kah akademi? Sangat berbeda dengan Perguruan Rasa di Wilayah Cang. Tempat ini tampak lebih megah!" ujar Gu Rhi San kagum."Tentu saja. Akademi ini tempat untuk berlatih para kultivator hingga menuju puncak. Sedangkan perguruan hanya mengajarkan keahlian tertentu sesuai bakat."Setelah Kakek Mo sampai di kediamannya, para murid-muridnya menyambut dengan hangat."Tetua Mo kembali!" teriak Go Yang girang."Apakah aku tidak salah melihat? Itu benar-benar Tetua Mo!" ucap San Tai membe

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   121. Menyamar sebagai Sun Bo Kong

    Selangkah demi selangkah, perlahan Renggin Ang dan Gu Rhi San mendekati semak-semak itu."Aaaaargh!"Dia mengerang semakin keras."Grrrrrrrr!"Renggin Ang merasa sedikit akrab dengan suara itu. Dia pun menyingkirkan semak-semak yang menutupinya dan mendapati seorang pria tua sedang meringkuk sembari meremas dadanya."Ka-kakek Mo!"Renggin melihat menyentuh pria itu, badannya dingin seperti es dan tubuhnya sangat pucat "Kau mengenalnya?" tanya Gu Rhi San."Dia adalah guruku di akademi sekaligus paman dari ayahku.""Sepertinya, dia terkena racun dingin," kata Gu Rhi San."Duduklah, Kakek!" Renggin Ang membangunkan pria tua itu dan mendudukkannya."Si-siapa kau?" tanya pria tua itu samar-samar melihat seorang anak lelaki dan seorang pria."Renggin Ang.""Ka-kau!""Iya Kakek, ini aku. Aku memakai topeng pengubah itu."Kemudian, Renggin Ang menekan penggungnya dengan kedua telapak tangan, lalu menyalurkan energi spiritual ke seluruh tubuhnya. Anak itu menekan racun tersebut dan mengumpulka

  • Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1)   120. Siapa di balik semak-semak?

    Tak disangka, di malam harinya, mereka mendapat kabar dari penjaga perbatasan Wilayah Han, bahwa benteng pertahanan telah diratakan. Setelah Pangeran Bing Kai kembali ke kediamannya, rupanya Kaisar Kerajaan Kai menolak perdamaiaan dan langsung bergerak menyerbu Wilayah Han."Kakak, sepertinya kau harus menunda kepergianmu ke akademi," ucap Ampy Ang kepada Renggin Ang."Baiklah! Aku bersama Kakak San dan Ampy Ang akan pergi ke Wilayah Han untuk mengatasi pasukan Kerajaan Kai." Renggin Ang berubah wujud menjadi dirinya yang asli.Mereka pergi ke Wilayah Han, dengan membawa 500 pasukan. Untung saja, saat itu para penduduk masih berada di tenda ungsian di ibu kota, sehingga tidak perlu dikhawatirkan akan adanya korban di antara mereka.Setelah pasukan Kerajaan Kai meratakan benteng pertahanan, mereka bergerak menuju Kediaman Han dan mengobrak-abrik tempat itu."Tidak ada siapapun di kediaman ini, Ayah," ujar Mhe Lu Kai, Pangeran Pertama Kerajaan Kai."Tuan Tu Lung Dong telah mengungsikan m

DMCA.com Protection Status