“Kau hanya perlu percaya padaku. Sisanya, biarkan aku yang mengurus.”
Jika sudah begini, Ronald bisa apa? Ronald hanya bisa mengangguk dan menuruti apa yang Bosnya pinta tanpa membantah. Lagi pula, ia di sini hanya bawahan, bukan siapa-siapa yang keputusannya layak untuk dipertimbangkan.
“Pergilah! Setelah ini kau akan menjadi anggota biasa saja. Aku mencabut jabatanmu dan menggantinya dengan yang lain. Untuk sementara, kau akan berada di bagian penyimpanan barang. Awasi barang dengan baik, jika tidak, aku tak tahu lagi harus memercayaimu dengan cara apa,” tambah Konan. Ronald menunduk lesu. Tapi menurutnya, hal ini lebih baik ketimbang ia yang harus dibuang dari kawanan dan menjadi rogue seorang diri di wilayah yang tak aman seperti sekarang ini. Pengalamannya mengajarkan untuk tidak lagi berurusan dengan alam liar.
Sial! Ronald mengumpat pelan. Jika sejak awal dia tidak serakah dan menunggu Konan mengambil keputusan, mungkin tak akan jadi seperti ini. Dan u
gems-nya jangan lupa, ya
"Maafkan aku,seharusnya aku menuruti permintaanmu dengan membawakan pedang itu,” ujar Konan begitu melihat Lunar tersadar dari pingsannya. Setelah mendengar penjelasan healer yang ia panggil, ia merasa begitu buruk. Healer pribadinya mengatakan jika Lunar butuh feromon Davian untuk memulihkan tenaga, dan feromon terkuat ada pada pedang Enma. Kamar Davian memang masih menyimpan feromonnya, tetapi tidak sekuat pedang Enma.“Tidak apa-apa, aku merasa tak sanggup untuk mengatakannya. Maafkan aku.”Begitu Lunar sadar, ia mendapati jika dirinya tengah terbaring di ranjang kamar Davian. Kamar yang lebih luas dari kamarnya di flat, dan memiliki cirikhas Davian yang sederhana. Hanya ada barang yang benar-benar dibutuhkan dan dengan warna klasik khas kayu segar. Sesuai dengan namanya, rumah kayu ini mengambil kayu sebagai bahan utama pembuatannya. Mungkin, jika ada konsleting sedikit atau api yang menjalari rumah ini, tak akan butuh waktu yang lama untuk mengha
“Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Apakah kau bersedia menetap di sini saja? Lagi pula, bukakah statusmu sekarang rogue?” tanya Konan. Ia ingin membuat Konan menetap saja di kediamannya dan mejadi teman bicara saat ia kesepian. Setelah kehilangan Davian, ia merasa hampa. Tak ada lagi saudara yang bisa ia ajak berdebat dan bersenda gurau. Mungkin, jika Lunar berkenan tinggal, ia tak akan kesepian lagi.“Aku ingin pulang,” jawab Lunar. Erika sudah tak ada di kamar Davian karena ia pamit lebih dulu untuk menyambut kedatangan mate-nya.“Pulang ke mana? Dii luar sana banyak tempat berbahaya yang mengintai rogue seperti kita, Lun. Akan lebih baik jika kau menetap di sini saja.”“Aku sudah memiliki tempat tinggal di wilayah netral. Aku juga memiliki akses perlindungan mereka karena sebelumnya keanggotaanku sudah terdaftar.”Konan terkejut jika Lunar sudah berjalan sejauh itu untuk hidupnya. Selama
Esoknya, Konan menepati janjinya dengan mengantarkan Lunar ke wilayah netral. Kondisinya sudah membaik dengan luka yang sudah hilang dan tenaga yang pulih. Tak ada werewolf lain yang mengantar, hanya Lunar dan Konan saja yang akan pergi, dan mereka yakin jika berdua saja sudah cukup. Bahkan, saat ayah Konan menawarkan diri untuk ikut mengantar, ditolak mentah-mentah oleh dua she-wolf itu. jika sudah begitu, Devan bisa apa?Perbekalan Lunar tak banyak, hanya jubah yang ia kenakan saat pergi, pedang Enma, dan sedikit bekal karena perjalanan mereka tak akan lama. Begitu pun dengan Konan, dia hanya membawa sedikit bekal dan jubah yang hampir sama dengan Lunar. Perbekalan yang mereka bawa hanya sedikit karena jalan yang akan mereka lalui adalah jalan pintas yang lebih dekat, bukan jalan sebelumnya yang Lunar lewati karena jalan pintas ini berada di wilayah yang Konan kenal. Jadi, tak perlu lagi jalan memutar.“Hey, Lu. Kau tak ingin berubah ke bentuk wolf? Jika beruba
32“Kita akan lebih cepat sampai jika berubah.”Nah, Konan mulai lagi.“Jika Kakak ingin cepat sampai, berubah dan pergilah terlebih dahulu. Aku akan menikmati perjalananku!” sarkas Lunar. Harus berapa kali ia menjelaskan pada Konan jika ia tak bisa berubah sesuka hatinya? Selain bukan hanya karena rasa sakitnya, melainkan karena kondisi?“Hey, kau tak bisa seperti itu. maksudku, kita bisa menghemat waktu perjalanan dan tenaga. Bukankah kau juga baru pulih dari lukamu?”“Lakukan apa yang Kakak mau! Dan biarkan aku melakukan hal yang aku sukai. Jangan lagi mengikuti dan biarkan aku yang akan menyelesaikan masalahk sendiri.” Lunar tahu jika ini hanya omong kosong. Akan menjadi sulit jika ia kembali tanpa alasan yang jelas karena terlambat. Ah, andai waktu bisa diputar, ia pasti akan meminta perpanjangan libur.“Tak perlu membentakku seperti itu. Aku hanya menyarankan agar perjalanan kita be
“Tolong ….” Suara lirih itu terdegar semakin jelas dan kini Konan pun bisa mendengarnya. Apalagi, suaranya terdengar pilu. Langkah Lunar mantap tanpa keraguan sedikit pun, tetapi tidak dengan Konan. Ia masih merasa waspada dan khawatir jika itu hanya jebakan.“Tak bisakah kau memelankan laju kakimu!?” pekik Konan. Ia kesulitan mengimbangi langkah Lunar dalam menghindari akar pohon yang menonjol dan mengganggu langkah. Ah, tidak! Bukan langkah lagi, melainkan laju lari kaki Lunar. Jika begini, perbedaan dari mereka terlihat. Lunar yang terbiasa menggunakan dua kaki akan memiliki kecepatan berbeda dengan Konan yang terbiasa dengan empat kaki.“Semakin kita melambatkan diri, semakin terancam nyawa orang lain. Jangan buang-buang waktu.”Konan melongo, siapa tadi yang menolak melakukan perjalanan lebih cepat dengan berubah? Bukankah itu dirinya? Kini, dia yang berkata tak boleh melambatkan diri. Ia heran, sebenarnya bagaiman
“Riana!” Kedua pasang mata itu menoleh ke arah dua she-wolf yang baru datang dan salah satu yang dipapah lainnya. Riana yang sebelum ini memasang wajah muram karena perkataan Lunar, kini tersenyum karena melihat temannya datang dan masih hidup. Ia bersyukur karena permintaannya pada Moon Goddess terkabul. Sahabatnya datang dengan keadaan selamat meski tak ia pungkiri jika hatinya merasa miris karena dia tak selamat dari luka.“Sahabatmu hebat! Ia hampir menghabisi klompok warrior yang mengejar kalian sendirian. Aku tak membantu banyak dan terkesan hanya menjadi pahlawan kesiangan saja,” ucap Konan. Ada rasa bangga yang terselip di wajahnya kala menceritakan betapa hebat orang yang telah ia selamatkan.“Tentu, Lily seorang beta dan warrior sekaligus. Meski she-wolf, dia tak kalah hebat dari mate-ku.” Riana memandang sahabatnya dengan bangga. Sudah sejak lama ia mengenal Lily dan Rei. Mereka bertiga teman bermain sejak kecil tanpa mema
“Kak Konan, kau yakin dengan keputusanmu?” Lunar sudah kembali memanggil Kakak pada Konan dan bukan kau lagi. Sebab, ia sudah meredakan amarahnya pada kakak perempuan dari Davian itu. Ternyata, sosok Konan tak seburuk yang ia pikirkan. Ada banyak hal baik yang telah Konan lakukan dan membuatnya terkesima. Terutama pada hal yang ia lakukan untuk Riana tadi. Lunar tak menyangka jika Konan akan membantunya untuk mencarikan tempat untu Riana tinggal. Jujur saja jika tadi ia berniat membawa Riana dan mate serta rekannya untuk tinggal di flat sempit yang ia miliki.“Kau pikir aku tidak melakukan hal ini dengan didasari pemikiran yang matang, huh!”“Ya … entah. Aku tak tahu karena Kak Konan melakukan hal itu tanpa berpikir, menurutku.”“Dengar, ya, mate Davian. Aku sudah memikirkan banyak hal dari mereka. Sejak kecil aku sudah terlahir menjadi rogue. Aku memang tidak pernah merasakan rasanya tinggal di wilayah pack seper
Konan berlari sekencang mungkin saat mereka melalui hutan. Selama ini, ia belum merasakan berlari dengan hati yang begitu bebas. Di kawanan, ia memang sering melakukan latihan dengan menggunakan tubuh werewolf. Tapi, jujur saja ia belum pernah merasakan rasa bebas yang begitu menyenangkan. Bahkan, saat berkejaran dengan mendiang adiknya pun, ia tak merasakan hal itu."Lain kali kita harus melakukan hal ini lagi, Lexa," ujar Konan pada sisi serigalanya yang bernama Lexa. Serigala yang bertubuh besar itu terlihat begitu gagah dengan Lunar di atasnya. Sebagai seorang gamma, Konan melebihi batas serigala normal. Bahkan, ayahnya sampai terkejut saat melihat perubahan Konan untuk pertama kalinya."Aku tak tahu apa yang telah memengaruhi hal ini, yang jelas, aku tak akan melewatkan kesempatan lainnya."Konan menyetujui ucapan serigalanya. Jika sedari awal ia mengetahui hal yang bisa membuatnya berlari bebas, tentu ia akan melakukannya lebih sering. Ia juga mungkin tak
Air mata Lunar tak bisa terbendung lagi saat ia berhadapan dengan wanita yang memiliki paras rupawan, kulit pucat khas vampire, dan rambut merah panjang lurus yang digerai dan menambah kesan menawan. Sebelum ini, ia telah diberitahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya, sosok yang telah melahitkan ia ke dunia dan melewati banyak hal hingga kini. “Mm-Mom?” lirih Lunar. Ia ingin memastikan bahwa siapa yang ada dihadapannya adalah sang ibu. “Tentu saja bukan. Dia ibuku, Sepupu! Jadi, jangan mengaku bahwa ibuku adalah ibumu.” Karin datang dan menghalangi pandangan unar pada sosok yang awalnya ia akui pandang sebagai ibunya. “Ced!” Lunar membentak Cedrick karena merasa dipermainkan. Tadi, pria vampire yang menjadi pasangannya itu sudah mengatakan bahwa ibunya memiliki rambut merah panjang yang indah dan kulit pucat khas vampire. Lalu, apa ini? Mengapa saat ia menemukan wanita dengan ciri itu, Karin malah mengakuinya sebagai ibu. Ia malu. Sangat malu karena telah
“Kau benar, Sean. Lunar masih memiliki anggota keluarga lain. Ia memiliki bibi dengan keluarga yang utuh dan semua keluarganya adalah vampire.” Sean melupakan satu hal, bahwa tuannya itu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Tentu Cedrick akan dengan mudah membaca apa yang ia pikirkan. Akan tetapi, ia tergelitik dengan informasi yang Cedrick bawakan untuknya. Keluarga Lunar dari pihak ibu adalah vampire? “Master. Setahuku, Lunar tidak memiliki aroma vampire sama sekali. Aku sudah dekat dengannya selama bertahun-tahun dan sama sekali tak bisa menemukan kejanggalan itu. Jika ibu Lunar manusia, aku sudah tahu. Aroma manusia tercium samar dari tubuh Lunar.” Sean mengeluarkan apa yang ia pikirkan dan kini enggan hanya memendamnya dalam hati. Untuk apa dipendam? Bukankah tuannya bisa membaca pikiran? Ia pendam pun pasti Cedrick akan mengetahuinya dengan mudah. Untuk kalangan musuh, kemampuan itu terlihat sangat berbahaya. Namun, kau akan aman jika be
Perjanjian darah mereka lakukan untuk menegaskan hubungan mereka sebagai tuan dan bawahan. Sean adalah watcher, yang berarti saat ia ditugaskan di luar pack, semua kenangan yang ia miliki akan terhapus. Hal itu memang sudah seharusnya dilakukan agar saat mereka bertugas, para watcher tak akan memikirkan keluarga.Watcher adalah milik pack sepenuhnya. Berbeda dengan warrior yang mempertahankan ingatan dan kesadaran mereka, watcher harus mejadi alat yang sempurna untuk kepentingan pack. Jadi, mereka diharuskan untuk kehilangan jati diri dan menjadi pribadi yang lain.Kematian Sean adalah hal terencana dan menjadi sebuah rekayasa yang bagus dari Cedrick untuk mengelabuhi pack. Cedrick melakukan banyak hal untuk membuat tanda yang menunjukkan bahwa Sean dan kawanannya telah habis tak tersisa oleh penyerangan rogue dan membawa sisa dari mereka untuk dijadikan bawahan.Alhasil, tiga dari kelompok watcher yang mencakup Sean di dalamnya kini berada di bawah perlindungan
“Kau sudah melakukan tugasmu, Sean?” tanya Cedrick pada Sean yang mndatanginya di kamar yang biasa ia gunakan untuk menginap di kediaman itu.Waktu sudah berlalu, dan Lunar masih belum sadar dari pingsannya.Sean mngangguk pelan dan berucap, “Aku yakin Lunar akan baik-baik saja, Master. Lunar delta yang kuat dan aku yakin dia tak akan mengingat apa pun dari pertempurannya dengan Arthur.”“Lalu kau? Apakah kau sudah mengingat banyak hal?” tanya Cedrick. Ia tak memalingkan pandangannya sama sekali dari Lunar yang masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang. Baginya, tak ada hal yang penting selain Lunar.“Kurasa, hampir sepenuhnya ingat, Master. Hanya beberapa memori penting di masa kecil yang sulit untuk kuingat kembali.”“Lalu tentang Lunar?”“Sudah semua, Master.”“Bagus. Kau bisa beristirahat dan lakukan apa hal yang ingin kau lakukan, Sean. Tugasmu s
“Argh!”Arthur memekik hingga pekikannya membuat binatang yang berada dekat dengannya terkejut. Tak menyangka bahwa serigala Nathaline akan mematahkan tangannya dan sekali tarikan dengan gigitannya. Jika gigitan Nathaline tadi masih berupa luka, kini lengan Arthur sudah putus hingga sendi lengannya.Darah yang mengucur tak bisa lagi terelakkan, dan untuk pertama kalinya sejak Arthur bisa bertransformasi dan menemukan statusnya, ia menangis. Air matanya keluar tanpa mampu ia cegah saat menyadari Nathaline dengan buas memakan tangan yang ia dapatkan.Jika sudah seperti ini, akan sulit untuk Arthur bisa bertarung dengan baik karena jika berubah ke bentuk serigala, Arthur tak bisa lagi menggunakan empat kaki untuk berlari. Kehilangan satu kaki berarti tak bisa berlari kencang dan bertarung dengan kedua cakar depan, karena saat were kehilangan salah satu anggota gerak, maka tubuh serigalanya juga memiliki kekurangan.Mau bagaimana lagi, perubahan s
Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke
“Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.
Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya
Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me