Home / All / Shewolf / 8. Warrior dan Watcher.

Share

8. Warrior dan Watcher.

Author: Rizuki
last update Last Updated: 2021-06-16 08:15:59

Tak ada yang benar-benar tahu bagaimana alur kehidupan ini berjalan, tidak ada. Manusia dan makhluk lainnya hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi selanjutnya dengan sebuah perkiraan semata. Dan jika ada yang mengatakan bahwa ada yang bisa melihat masa depan, hal itu hanyalah sebagian kecil. Tidak ada yang benar-benar bisa.

Begitupun dengan Hana. Shewolf omega itu telah merasakan sendiri bagaimana hidup ini berjalan dengan keras tanpa pandang bulu untuk merangkul mereka yang diberkahi ataupun tidak olehnya. Sejak kecil, keinginannya hanya sederhana. Yakni hidup dengan baik bersama mate-nya, memiliki anak, karir mate dan anaknya yang sukses, dan ia yang hidup tenang sebagai ibu rumah tangga yang baik. Ia juga tak lupa mendoakan kehidupan yang baik untuk kakak kesayangannya.

Semua berjalan dengan seperti yang ia inginkan. Ia memiliki mate, anak, karir yang bagus untuk keduanya, dan ia yang kini hanya hidup tenang di rumah menunggu anggota keluarganya pulang. Kakaknya juga hidup tenang, namun semua itu tentu hanya sebagian karena kehidupan lagi-lagi mempermainkan sebagian yang lainnya.

Hana memang memiliki mate, anak, dan karir yang bagus untuk keduanya. Tapi ada satu sisi cacat dari itu, yaitu keduanya yang tidak menerima keponakannya yang malang. Ia memang hanya bisa menunggu mereka pulang dari misi namun di sisi lain, ada perasaan cemas jika kedua orang berharganya itu kembali menyakiti keponakannya dengan penolakan mereka. Untung saja, keponakannya cukup memiliki hati yang luas untuk menerima hal itu. Ia rela makan lebih awal atau lebih akhir demi bibinya yang ingin makan malam dengan keluarganya secara lengkap.

Jika membicarakan makan malam dengan anggota yang lengkap, Hana yakin jika hal itu tidak akan pernah terjadi. Mengingat ketika keponakannya itu bergabung dengannya, maka mate dan anaknya akan memilih untuk tidak berada satu meja dengannya. Jika ia satu meja dengan mate dan anaknya, maka keponakannya harus menjauhinya. Entah apa yang terjadi pun a tak tahu, mate-nya itu secara terang-terangan sangat membenci keberadaan keponakannya.

Dimulai dari ia yang membawanya saat kecil, mereka berdua langsung menolaknya. Mate-nya tidak menghiraukannya dan anaknya berusaha selalu mencelakai Lunar. Tidak ada lagi keluarga harmonis impiannya. Semua berakhir dalam sekejap.

Meski begitu, ia sama sekali tak ingin menyalahkan Lunar. Memang karenanya ‘lah keluarganya mulai terpecah. Begitu ia melihat manik dan surai serupa kakaknya itu memandangnya dengan polos, ia tahu bahwa gadis kecil itu tak berdosa. Saat itu, ia kembali membayangkan bagaimana jika putrinya yang berada di posisi gadis kecil ini dan tidak ada siapapun yang mau merawatnya.

Lagi, kakaknya memang hidup dengan baik seperti doanya. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama dan dalam sekejap mata kakaknya hidup tenang di alam yang lain. Kakaknya pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan ia dengan sejuta penyesalan di baliknya.

Untuk kakaknya, ia rasa memang benar akan sesuatu yang selalu mereka sebut bahwa keberadaan deltha tak jauh dari kutukan. Ia selalu berdoa agar hal itu merupakan kabar angin dan seolah doanya hanya angin lalu, ia mengakui jika kehidupan kakak juga keponakannya memang benar dikutuk.

Lunar yang ia ketahui memiliki tekad yang kuat untuk menjadi warrior berhasil lulus meski dengan nilai yang pas-pasan. Ia berhasil melalui ujian tulis dengan baik dan melewati ujian praktik dengan sedikit mengecewakan. Bukan mengecewakan karena hasilnya, melainkan mengecewakan karena keponakannya pulang dengan kabar ia terluka parah dan harus dirawat dengan istirahat total di rumah sakit

Kini, di sinilah ia berada. Di salah satu kursi bangsal rumah sakit satu-satunya yang berada di wilayah pack-nya dengan tangan yang terus menggenggam erat tangan keponakannya. Sudah dua hari keponakannya berada di sana. Dan selama itu pula ia tidak melihat keponakan kesayangannya itu membuka matanya.

“Bibi, apa Lunar masih belum membuka matanya?” Sebuah tanya terdengar di telinganya, dan saat ia menoleh, ia mendapati kehadiran Sean berdiri di pintu ruang rawat dengan kedua tangan yang masing-masing memegang kruk penyangga tubuh. Sahabat keponakannya itu juga terluka parah dan sudah sadar sejak kemarin.

Hana menggeleng pelan. “Dia masih betah tertidur,” jawabnya.

“Bi, biarkan aku yang menjagakan Lunar sebentar, ya. Bibi pulanglah dan istirahatlah dulu. Aku tak ingin paman marah lalu menyalahkan Lunar lagi,” pinta Sean.

“Tapi kau kan-“

“Tak apa, Bi. Aku sudah merasa lebih baik. Lagi pula aku hanya duduk di sini saja dan tidak melakukan apapun. Orang tuaku pasti akan mengerti. Bibi pulang, ya. Nanti jika ada perkembangan dengan kondisi Lunar, aku akan memberitahu Bibi.”

Sejenak Hana terlihat menimbang usulan Sean. Ia tahu tubuh Sean kuat, namun untuk menjaga Lunarnya, ia masih sanksi akan hal itu.

“Tak apa, Bi. Sungguh!” tambah Sean. Untuk sejenak, Hana menimbang dan kemudian ia menyerah pada keinginan hewolf muda itu.

“Baiklah, titip Lunar, ya. Bibi akan kembali nanti untuk membawakanmu makan siang,” ujar Hana kemudian. Ia tersenyum dan bersyukur Lunar memiliki teman sebaik Sean.

“Ya, Bi. Lagi pula aku sudah rindu dengan masakan Bibi. Bawakan aku sedikit lebih banyak dari biasanya, ya,” pinta Sean. “Bibi tahu, makanan rumah sakit sangat tak layak makan jadi aku hanya sarapan sedikit tadi,” imbuhnya.

Hana mengangguk. Ia sudah tak heran dengan tingkah sahabat keponakannya itu yang selalu meminta jatah makan padanya. Ia senang, tentu saja. Karena itu berarti bertambah satu orang lagi yang menyukai masakannya. Dengan pelan, Hana beranjak dari tempat duduknya, mengecup dahi keponakannya dengan sayang lalu keluar setelah sebelumnya berpamitan pada Sean.

Setelah Sean rasa Hana telah jauh meninggalkan kamar Lunar, Sean mulai menekuk bibirnya. Ia kesal, ia bahkan duduk dengan tak nyaman di kursi yang sebelumnya di tempati oleh Hana.

“Aku tahu kau sudah sadar sedari tadi, Nar. kau bisa membohongi bibimu namun tak bisa membohongiku,” ucapnya.

Tak menunggu waktu yang lama, Lunar langsung membuka matanya dan menatap Sean dengan jengah. Sahabatnya itu, selalu tahu apa yang terjadi padanya seolah ia memiliki indra pembaca pikiran.

“Berhenti menatapku seperti itu, Nar. Aku tak memiliki kemampuan membaca pikiran atau apapun itu,” tambah Sean.

“Ya, Sean. Kau selalu menebak semuanya dengan benar hingga aku memiliki pemikiran seperti itu. Jadi jangan salahkan aku,” tukas Lunar. Bagi Lunar, hanya dengan Sean lah ia bisa menjadi dirinya sendiri.

“Tak usah berbasa-basi denganku, katakan apa yang terjadi saat aku belum sadar. Dan bagaimana hasil ujian kita?” tanya Lunar.

Sean mengangguk pelan, meski Lunar tak memintanya pun, Sean memang berencana mengatakannya pada Lunar. “Kita berdua lulus ujian warrior itu,” katanya.

Sebuah senyuman terbit, Lunar tak menyangka jika mereka berdua akan lulus secara bersama-sama. Itu artinya, ia sudah satu langkah lebih maju untuk menggapai tujuannya.

“Jadi, kita akan menjadi warrior? Ya Tuhan, aku tidak menyangka hal ini akan terjadi!” pekik Lunar. Ia terlalu senang. Ia bahkan melupakan tenggorokannya yang terasa kering dan perlu di basahi dengan seteguk air.

“Bukan kita, Nar. lebih tepatnya hanya kau yang menjadi warrior karena aku … menjadi watcher,” lirih Sean. Ia tahu, pasti kabar ini akan menjadi kabar yang berat untuk Lunar.

“Sean!”

“Ada hal lain yang perlu kau ketahui juga, Nar. yang kita lawan saat ujian bukanlah salah satu warrior, melainkan-

                  

-rogue.”

Related chapters

  • Shewolf   9. Mereka, Rogues.

    Rogue, serigala tanpa kawanan dan biasanya memburu pack-pack kecil untuk dijadikan tawanan. Mereka cenderung bertindak secara brutal dan tanpa terkecuali menyerang werewolf yang tengah berkeliaran sendiri. Tak jarang, mereka membuat kelompok-kelompok kecil untuk mencari masalah dengan pack lain. Mereka tidak memiliki sistem pemerintahan yang baik, karena itu mereka selalu dianggap biang masalah untuk pack kecil maupun pack besar. Rogue yang membuat kelompok disebut rogues. Mereka tidak memiliki tempat tinggal yang menetap dan biasanya mendiami gua-gua di wilayah netral atau wilayah yang bukan teritori suatu pack. Terkadang, mereka menyerang pack kecil dan menjadikan pack itu tempat tinggal mereka atau mengajukan kerja sama untuk bergabung dengan beberapa syarat. Tentunya jika kedua belah pihak menyetujui. Akan tetapi, banyak pack

    Last Updated : 2021-06-17
  • Shewolf   10. Rogue and Mate.

    “Lalu, Sean. Menurutmu bagaimana rasanya saat bertemu dengan mate?” tanya Lunar. Ia selalu memikirkan aroma yang mengusiknya sesaat sebelum ia kehilangan kesadaran waktu itu.“Menurut orang yang sudah menemukan mate mereka, di awal pertemuan mereka akan merasakan sebuah aroma menenangkan yang akan menggelitik indra penciumanmu. Hanya kau yang mampu merasakan betapa aroma itu sangat memabukkan. Orang lain akan menganggap aromanya terlampau biasa. Untukmu, kau akan dibayangi aroma itu terus menerus,” jawab Sean.Lunar terdiam mencerna ucapan Sean. Jika memang benar seperti itu, apakah itu berarti ia telah menemukan mate-nya? Apakah mate-nya adalah serigala yang datang saat itu? Jika iya, mungkinkah ....“Nar, katakan padaku! Apakah kau sudah menemukan mate-mu?” Hanya pertanyaan itulah yang mampu Sean utarakan saat melihat keterdiaman Lunar.

    Last Updated : 2021-06-18
  • Shewolf   11. Mate.

    Setelah menghabiskan waktu selama satu minggu di Rumah Sakit, Lunar diperbolehkan keluar dan menjalankan aktifitas seperti semula. Belum ada kegiatan warrior, jadi ia ingin sekedar jalan-jalan di tempatnya diserang. Entahlah, ada sebuah dorongan untuknya melakukan hal itu. Berdoa saja agar ia tidak ditemukan oleh warrior yang sedang melakukan patroli.Selama dalam bimbingan Guru Dan, Lunar selalu digembleng untuk bisa bertarung tanpa mengandalkan kekuatan dari bentuk transformasi serigalanya. Lunar sudah melakukan hal itu dengan baik. Terbukti ketika ia bertarung melawan rogue itu, ia bisa menekan kuat keinginan berubah dalam dirinya. Untung saja tidak ada yang memancing emosinya. Jika ada, mungkin ia tak akan sanggup menahannya.Dengan perlahan, Lunar mulai mencoba mengingat-ingat di mana tepatnya ia bertarung. Saat itu, ada banyak darah yang keluar dari tubuhnya, Sean, dan rogue itu. Mungkin dengan mengandalkan bau darah

    Last Updated : 2021-06-19
  • Shewolf   12. Trouble

    Sebenarnya, Lunar sudah mempersiapkan hatinya untuk jawaban terburuk seperti ini. Mengetahui secara langsung dari bibir mate-nya bahwa ia seorang rogue bukanlah hal yang enteng untuk tetap mempertahankan kondisi kejiwaannya. Ia hampir memekik jika saja ia tak ingat jika sebelumnya ia telah mengatakan dengan gamblang bahwa ia menerima mate-nya. Bukan maksudnya untuk menyesali apa yang telah terjadi. Namun, masalah ini terasa sangat pelik untuk kedepannya.Masalah mate seorang Rogue bukanlah masalah yang enteng untuk dihadapi. Apalagi untuk seorang warrior yang baru diterima seperti Lunar. Akan lebih mudah jika ia belum memasuki ujian warrior dan dinyatakan lulus. Untuk warrior yang baru diterima seperti Lunar, ia harus mengabdikan diri setidaknya selama 10 tahun sebelum mengundurkan diri secara sukarela.Mungkin jika status Lunar belum menjadi warrior, ia bisa mengatakan pada alph

    Last Updated : 2021-06-20
  • Shewolf   13. Davian.

    “Kakak, bagaimana rasanya bertemu dengan mate?”Seorang gadis berambut biru gelap sebahu menolehkan kepalanya kepada si penanya yang sedang duduk di belakangnya. Ia sedang memasak, dan pertanyaan yang masuk ke telinganya membuatnya berpikir jika ada sesuatu yang sedang terjadi.“Oh, tidak! Sebentar, aku harus keluar!” Sebuah nada panik terdengar dari gadis itu. Sesuai ucapannya, Ia langsung berlari menuju luar rumah untuk memastikan sesuatu. Tak ayal, pemuda yang menanyakan suatu hal padanya tersebut langsung menggelengkan kepalanya melihat tingkah spontan kakaknya.“Ya Tuhan, Vian! Bulan masih terbit dari timur dan hari ini tidak ada fenomena Super Blood Moon, Super Moon, Blue Moon, Red Moon, atau apalah itu. Tapi mengapa tiba-tiba kau menanyakan tentang mate padaku?” Gadis itu langsung mencerca dengan ocehannya tentang bulan dan mendekatkan wajahnya ke arah

    Last Updated : 2021-06-21
  • Shewolf   14. Davian dan Keluarganya

    Davian masih menyesap teh di cangkirnya. Pandangannya menatap tumpukan kue kering yang tertata di atas meja namun pikirannya sama sekali tak berada di sana. Ia memikirkan tentang pertemuannya dengan Lunar saat itu, dan ia tahu, kisah hubungannya tak akan semulus kisah kedua orang tuanya.Akan lebih baik jika mate-nya adalah seorang Rogue juga sama sepertinya. Akan lebih mudah juga baginya jika ia tergabung dalam suatu pack. Dan ia yakin jika Lunar memikirkannya juga. Shewolf itu tergabung dalam sebuah pack, itu berarti ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.Mungkin memang sudah jalan takdirnya yang seperti ini. Ia ingin berharap semuanya menjadi lebih mudah untuk ia jalani. Namun apa daya. Ia tidak boleh mengeluh akan takdirnya atau semua sama saja. Terbersit di ingatannya akan manusia yang berkata jika kita tak akan diberikan takdir yang tak sanggup kita jalani. Ia tak akan pernah untuk menyesalinya k

    Last Updated : 2021-06-22
  • Shewolf   15. Mindlink(1) with Soulmate.

    Kau pernah mengalami hal mendebarkan yang terjadi saat pertama kali kau mendapat misi pertamamu? Atau saat kau mendapat masalah pertama di tempat kerjamu? Begitulah yang kini Lunar rasakan. Jantungnya berdebar kencang dengan keringat mengalir dari pelipisnya. Tangan kanannya memeluk leher wolf yang ia tunggangi mulai basah akan keringat, dan tangan kiri yang memegang pedang yang tersampir di pinggang kirinya juga memiliki kondisi yang sama dengan tangan kanannya. Ini adalah pengalaman pertamanya menuju pertempuran semenjak ia menjadi warrior di pack-nya. Selama ia dilantik menjadi warrior, ia hanya melakukan tugas kecil seperti menjaga perbatasan –yang ia gunakan kesempatan itu untuk bertemu mate-nya— , berkeliling menjaga keamanan di dalam pack, dan berlatih tanding sesama warrior muda yang baru dilantik sama sepertinya, dengan catatan ia akan bertemu dengan mate-nya saat ia bertugas seor

    Last Updated : 2021-06-23
  • Shewolf   16. Perbatasan.

    Di perjalanan menuju perbatasan, Lunar membagi pikirannya antara mengawasi dan waspada akan sekitar, dengan mendengarkan jiwa serigalanya –yang mengatakan jika ia bernama Nathaline itu—yang terus saja berceloteh tentang banyak hal. Mulai dari pengenalan dirinya, sampai hal yang sama sekali tidak penting. Seharusnya bagian bercerita banyak hal itu adalah bagian Lunar, tetapi entah bagaimana caranya bisa tertukar pada serigalanya. Jika saja bentuk fisik serigala itu ada di hadapannya, Lunar pasti akan melakukan banyak cara agar moncong itu tidak berbicara terus menerus. Bahkan, ketika sampai di tempat tujuan pun serigala itu masih mengoceh di kepala Lunar. “Diamlah sebentar, Nath!” bentak Lunar, “Kau tahu tidak jika aku sedang berkonsentrasi?” Serigala itu langsung diam saat mendengar bentakan Lunar di mindlink mereka. Ah, Lunar jadi menyesal. Tahu begini ia bentak saja serigala itu agar diam dan tak mengganggu

    Last Updated : 2021-06-24

Latest chapter

  • Shewolf   Kedelapan Puluh Empat.

    Air mata Lunar tak bisa terbendung lagi saat ia berhadapan dengan wanita yang memiliki paras rupawan, kulit pucat khas vampire, dan rambut merah panjang lurus yang digerai dan menambah kesan menawan. Sebelum ini, ia telah diberitahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya, sosok yang telah melahitkan ia ke dunia dan melewati banyak hal hingga kini. “Mm-Mom?” lirih Lunar. Ia ingin memastikan bahwa siapa yang ada dihadapannya adalah sang ibu. “Tentu saja bukan. Dia ibuku, Sepupu! Jadi, jangan mengaku bahwa ibuku adalah ibumu.” Karin datang dan menghalangi pandangan unar pada sosok yang awalnya ia akui pandang sebagai ibunya. “Ced!” Lunar membentak Cedrick karena merasa dipermainkan. Tadi, pria vampire yang menjadi pasangannya itu sudah mengatakan bahwa ibunya memiliki rambut merah panjang yang indah dan kulit pucat khas vampire. Lalu, apa ini? Mengapa saat ia menemukan wanita dengan ciri itu, Karin malah mengakuinya sebagai ibu. Ia malu. Sangat malu karena telah

  • Shewolf   Kedelapan Puluh Tiga

    “Kau benar, Sean. Lunar masih memiliki anggota keluarga lain. Ia memiliki bibi dengan keluarga yang utuh dan semua keluarganya adalah vampire.” Sean melupakan satu hal, bahwa tuannya itu memiliki kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Tentu Cedrick akan dengan mudah membaca apa yang ia pikirkan. Akan tetapi, ia tergelitik dengan informasi yang Cedrick bawakan untuknya. Keluarga Lunar dari pihak ibu adalah vampire? “Master. Setahuku, Lunar tidak memiliki aroma vampire sama sekali. Aku sudah dekat dengannya selama bertahun-tahun dan sama sekali tak bisa menemukan kejanggalan itu. Jika ibu Lunar manusia, aku sudah tahu. Aroma manusia tercium samar dari tubuh Lunar.” Sean mengeluarkan apa yang ia pikirkan dan kini enggan hanya memendamnya dalam hati. Untuk apa dipendam? Bukankah tuannya bisa membaca pikiran? Ia pendam pun pasti Cedrick akan mengetahuinya dengan mudah. Untuk kalangan musuh, kemampuan itu terlihat sangat berbahaya. Namun, kau akan aman jika be

  • Shewolf   Kedelapan Puluh Dua

    Perjanjian darah mereka lakukan untuk menegaskan hubungan mereka sebagai tuan dan bawahan. Sean adalah watcher, yang berarti saat ia ditugaskan di luar pack, semua kenangan yang ia miliki akan terhapus. Hal itu memang sudah seharusnya dilakukan agar saat mereka bertugas, para watcher tak akan memikirkan keluarga.Watcher adalah milik pack sepenuhnya. Berbeda dengan warrior yang mempertahankan ingatan dan kesadaran mereka, watcher harus mejadi alat yang sempurna untuk kepentingan pack. Jadi, mereka diharuskan untuk kehilangan jati diri dan menjadi pribadi yang lain.Kematian Sean adalah hal terencana dan menjadi sebuah rekayasa yang bagus dari Cedrick untuk mengelabuhi pack. Cedrick melakukan banyak hal untuk membuat tanda yang menunjukkan bahwa Sean dan kawanannya telah habis tak tersisa oleh penyerangan rogue dan membawa sisa dari mereka untuk dijadikan bawahan.Alhasil, tiga dari kelompok watcher yang mencakup Sean di dalamnya kini berada di bawah perlindungan

  • Shewolf   Kedelapan Puluh Satu

    “Kau sudah melakukan tugasmu, Sean?” tanya Cedrick pada Sean yang mndatanginya di kamar yang biasa ia gunakan untuk menginap di kediaman itu.Waktu sudah berlalu, dan Lunar masih belum sadar dari pingsannya.Sean mngangguk pelan dan berucap, “Aku yakin Lunar akan baik-baik saja, Master. Lunar delta yang kuat dan aku yakin dia tak akan mengingat apa pun dari pertempurannya dengan Arthur.”“Lalu kau? Apakah kau sudah mengingat banyak hal?” tanya Cedrick. Ia tak memalingkan pandangannya sama sekali dari Lunar yang masih tak sadarkan diri dan terbaring di ranjang. Baginya, tak ada hal yang penting selain Lunar.“Kurasa, hampir sepenuhnya ingat, Master. Hanya beberapa memori penting di masa kecil yang sulit untuk kuingat kembali.”“Lalu tentang Lunar?”“Sudah semua, Master.”“Bagus. Kau bisa beristirahat dan lakukan apa hal yang ingin kau lakukan, Sean. Tugasmu s

  • Shewolf   Kedelapan Puluh

    “Argh!”Arthur memekik hingga pekikannya membuat binatang yang berada dekat dengannya terkejut. Tak menyangka bahwa serigala Nathaline akan mematahkan tangannya dan sekali tarikan dengan gigitannya. Jika gigitan Nathaline tadi masih berupa luka, kini lengan Arthur sudah putus hingga sendi lengannya.Darah yang mengucur tak bisa lagi terelakkan, dan untuk pertama kalinya sejak Arthur bisa bertransformasi dan menemukan statusnya, ia menangis. Air matanya keluar tanpa mampu ia cegah saat menyadari Nathaline dengan buas memakan tangan yang ia dapatkan.Jika sudah seperti ini, akan sulit untuk Arthur bisa bertarung dengan baik karena jika berubah ke bentuk serigala, Arthur tak bisa lagi menggunakan empat kaki untuk berlari. Kehilangan satu kaki berarti tak bisa berlari kencang dan bertarung dengan kedua cakar depan, karena saat were kehilangan salah satu anggota gerak, maka tubuh serigalanya juga memiliki kekurangan.Mau bagaimana lagi, perubahan s

  • Shewolf   Ketujuh Puluh Sembilan

    Andai Lunar telah mating, Cedrick harus melewati serangkaian hal untuk menghilangkan tanda itu. Bodohnya ia, yang ketika melakukan klaim pada Lunar tak menyadari ada tanda atau tidak.“Bagus, Lunar Sayang. Kau memberiku pertunjukan yang bagus. Ah, tidak, Nathaline-ku,” lirih Cedrick. Ia begitu mengagumi cara bertarung Lunar yang tak bisa disamakan dengan apa pun yang pernah ia lihat. Lunar dan Arthur jelas memiliki pelatihan gaya bertarung yang sama. Jadi, masih sulit untuk bisa menebak siapa dari mereka yang akna memenangkan pertandingan kali ini.Arthur boleh saja memiliki badan dan kekuatan alpha dan pengalaman yang lebih banyak dari Lunar, tetapi ia memiliki luka di lengan akibat gigitan Lunar dan tubuh yang belum pulih sepenuhnya. Apalagi efek dari rantai perak juga belum sepenuhnya bisa ia netralkan. Jadi, Lunar yang masih awam tentang pertarungan berat dan usia yang belia bisa menjadi lawan yang setara dengannya.Serigala Nathaline memiliki ke

  • Shewolf   Ketujuh Puluh Delapan

    “Grrr!”Geraman itu semakin terdengar menakutkan, dan pergerakan Lunar semakin agresif. Arthur tentu kewalahan untuk menghindar di saat kekuatannya masih belum pulih seutuhnya.“Lihat! Kau baru saja mengataiku pengecut, tetapi kau sendiri tak lebih baik dariku.” Cedrick mencemooh sikap Arthur yang tadi menghinanya, kini berbalik menyerang Arthur sendiri.Sementara Lunar menangani Arthur, Cedrick berusaha mencari celah untuk mengembalikan kesadaran Lunar karena semakin lama, pergerakan Lunar mulai semakin buas. Ia tak segan untuk melukai bahkan menyeruduk lawannya hingga kewalahan. Di saat itu, Cedrik terpikir untuk melakukan satu cara yang menurutnya masih diragukan.Meski ragu, tak akan ada salahnya untuk mencoba, kan? Bukankah hidupnya selama ini tak jauh-jauh dari kata risiko? Maka dari itu, untuk kali ini ia akan mengambilnya lebih banyak untuk peruntungan besar.“Art, pancing Lunar keluar!” perintah Cedrick.

  • Shewolf   Ketujuh Puluh Tujuh

    Nathaline menggeram.Jiwa lain dari Lunar itu menyalak bak serigala liar lapar yang tengah bertemu mangsa. Mata yang berkilat marah membuat suasana tambah mencekam untuk ruang pengap yang tak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik itu. Sayangnya, hal itu tak sanggup untuk membuat Cedrick menunjukkan raut wajah ketakutan.Cedrick menghadapi Lunar dengan santai seolah Lunar hanya hewan peliharaan yang butuh dijinakkan kembali, sangat berbeda dngan Arthur yang sesekali tertawa melihat serigala Nathaline dan Cedrick.Saat Nathaline menghampiri Cedrick, Vampire itu langsung menghindar. Begitu seterusnya hingga Arthur bosan melihatnya. Nathaline tangguh dalam mengejar Cedrick, dan Cedrick tak ada tanda-tanda untuk menyerang werigala yang menjadi sisi lain dari pasangannya itu.“Kau membosankan, Vampire! Apa kau tidak ingin memberikan pertunjukan yang bagus untukku? Aku bosan terkurung di ruang pengap ini,” ucap Arthur. Apa yang membelenggunya

  • Shewolf   Ketujuh Puluh Enam

    Cedrick tak ingin Lunar berubah menjadi serigala biasa. Ia tahu, bahwa perubahan paling rentan mereka yang berjiwa deltha adalah saat mereka mengambil wujud serigalanya. Karena itu, sudah saatnya ia muncul dan menghentikan apa yang terjadi pada Lunar.Lihatlah! Lunar telah hampir mengeluarkan rupa serigalanya. Kukunya memanjang, kulitnya mulai ditumbuhi bulu halus dari serigalanya yang berwarna abu, dan matanya, perlahan berubah warna.“Lun, dia hanya memprovokasimu. Davian tidak mengalami hal seperti itu. Percayalah padaku,” bisik Cedrick tepat di telinga Lunar. Lunar memang tak memberontak dan hanya terkesan diam. Namun, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus menerus mengalir dan gigi yang gemeretuk.“Aku ada di sana, dan seperti yang telah dikatakan vampire itu bahwa aku tak bisa berbohong. Deltha! Apa kau tidak ingin bergabung dengan mate-mu? Ingat bagaimana kenangan kalian terjadi dan lenyap begitu saja.”Arthur masih me

DMCA.com Protection Status