Home / Romansa / Setelah Menjadi Jandamu / Pembalasan sempurna

Share

Pembalasan sempurna

Author: putrimaharani
last update Last Updated: 2022-04-14 12:54:24

Alika cepat-cepat bangkit dari kursinya, menunggu dua orang itu mendekat. Yustaf agak heran melihat respon Alika yang begitu bersemangat bangun dari kursinya dengan pandangan terus tertuju pada sepasang suami istri yang kini berjalan ke arah mereka.

Alika langsung berbisik pada Yustaf.

"Yus, ini saatnya kita beraksi!" bisik Alika, Yustaf yang sudah bangkit dari duduknya tampak heran dengan yang dikatakan Alika barusan. Apa yang akan ia lakukan pada mereka?!

"Ayo Yus. Kita berpura pura mesra." ujar Alika yang langsung memegang tangan Yustaf, menariknya dan membungkukkan lelaki itu supaya maju ke depan wajahnya.

Yustaf merasa gugup saat merasa wajahnya berada sangat dekat dengan wajah cantik Alika. Tentunya Alika merasa ikut gugup juga saat melihat wajah Yustaf yang sangat tampan berada dihadapannya.

Tapi tidak ada cara lain, ia harus memamerkan kemesraannya dengan Yustaf sebagai ajang balas dendamnya pada mereka!

"Ci-cium keningku." ucap Alika gugup. Yustaf tersentak, bahkan mendadak wajahnya jadi sangat berkeringat, entah kenapa suasana jadi sepanas ini.

"Plis ayo lakukan!" pinta Alika sangat berharap. Yustaf merasa sangat malu, ia belum pernah melakukan ciuman dengan orang lain. Tapi kini... ia diwajibkan untuk menuruti apa yang diperintahkannya.

"Plis Yus!"

Yustaf merasa sangat gugup, ia pun terpaksa melakukan hal tersebut. Ia majukan wajahnya ke depan wajah Alika. Namun baru akan mencium, Rachel berkata.

"Wah sepertinya suamimu tampak sangat gugup ya Al. Padahal kamu dari tadi kelihatan memaksa banget narik dia buat mencium kamu. Apa karena cinta kalian masih terlalu dangkal yah?" tanya Rachel menyindir telak.

Begitupun Andrew yang tampak begitu meremehkan Alika dan Yustaf.

"Yah istriku, ini mungkin yang sering disebut.. baru kenal udah diajak menikah. Jadi kemistrinya juga enggak ada. Biasanya yang kayak gini justru tahannya cuma sebentar. Paling antara dua atau tiga bulanan lalu minta cerai deh." ujar Andrew yang tentunya sejak awal selalu mendukung apapun yang istrinya katakan.

Alika merasa panas, tangannya merasa sangat gatal hingga terasa ingin sekali menggetok kepala mereka berdua dengan heels.

"Iya kan sayang? Mbak Al, semestinya sebelum memutuskan untuk menikah, sebaiknya mbak pikirkan dulu matang matang apakah calon suaminya ini sudah siap lahir batin atau belum untuk menikah. Jangan baru kenal udah langsung diajak menikah. Kasihan suaminya, mana ganteng lagi." ujar Rachel. Alika mengepal keras, kenapa ia harus selalu mendengkar ocehan mereka yang tidak ada gunanya?!

Andrew ikut bersuara. "Namanya juga udah kebelet nikah, niatnya mungkin mau pamer sama kita. Tapi akhirnya malah bikin malu, Al ternyata kamu sejak dulu enggak berubah ya? Masih suka dendam sama orang lain. Inget Al.. punya dendam sama orang baik itu justru enggak baik." ujar Andrew memperingati.

Alika semakin geram dan benci dengan iblis menjelma manusia di hadapannya ini. Namun disatu sisi, Alika mencoba untuk menyabarkan dirinya dari godaan mereka, ia tahu yang mereka lakukan saat ini adalah membalas dendam.

Mereka coba memancingnya agar muncul keributan yang sama seperti yang terjadi di hari pernikahan mereka beberapa waktu lalu.

Tiba tiba Yustaf menarik tangan Alika hingga gadis itu berubah haluan jadi condong ke arahnya dan saat itu juga lelaki tampan itu mengecup kening Alika ketika itu.

Semua orang maupun tamu undangan tampak begitu iri dengan Alika yang sedang dicium lama oleh Yustaf, lebih tepatnya mereka merasa Alika adalah gadis yang beruntung sudah mendapatkan hati, pria setampan Yustaf.

Berbeda jauh dengan Andrew dan Rachel yang tampak sangat tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan.

Bahkan didalam hati Rachel muncul percikan kecemburuan didalam hatinya, bagaimana bisa..

Alika yang lebih rendah kemana mana dibanding dirinya mampu membuat suami yang sangat tampan itu mencintainya? Bahkan Rachel sangat mengira jika suami Alika ini terpaksa menikahi wanita itu karena uang!

Dan seingatnya pun, Alika sudah cukup lama tidak memiliki pasangan selepas bercerai dengan Andrew satu tahun yang lalu! Dia terbukti jelas masih menyimpan rasa dengan Andrew!

Alika melakukan semua ini karena iri dengannya! Itu adalah kepercayaan yang selama ini Rachel yakini!

Tapi kenapa... sekarang!

Yustaf kini mengangkat wajahnya menghadap mereka, menatap dengan berani, mereka yang tak ubahnya ular berbisa.

"Selihat saya, kalian sama sama memiliki hobi yang tidak berguna sama sekali ya? Saya penasaran, apakah karena hal itu kalian menikah? Jika kedua pasangan sama-sama memiliki hobi yang buruk, bukankah kemungkinan besarnya hubungan mereka tidak akan bertahan cukup lama? Mungkin antara dua atau tiga bulan, lalu cerai." ucap Yustaf tersenyum licik.

Seolah membalikkan perkataan yang beberapa saat lalu diucapkan oleh Andrew. Rachel dan Andrew merasa sangat kesal, berbeda dengan Alika yang tampak kagum dengan Yustaf.

Yustaf membelai lembut pipi kanan Alika, menatap sang istri dengan lembut dan manja. Ia berkata.

"Oh iya sayang, kenapa kamu enggak bilang, kalo kita sudah berpacaran lama sebelum kamu bercerai?" tanya Yustaf seraya menaikkan tangan Alika menyentuh pipinya.

"Suamimu ini tidak percaya saja, kok ada yang menyangka hubungan kita terjalin tanpa ada kemistri? Apakah dia buta?" tanya Yustaf yang langsung menurunkan tangan Alika dan mengecup punggung tangan wanita itu dengan sorot mata penuh ambisi.

Alika mendadak gugup dan memerah wajahnya hingga menyebabkan ia spontan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Berbeda jauh dengan Andrew dan Rachel yang tampak sangat kesal dengan kemesraan mereka saat itu, hingga akhirnya niat mereka yang ingin salaman dengan sang pengantin baru pun terlupakan begitu saja.

Mereka pergi meninggalkan altar, menjauh... sejauh mungkin, dengan perasaan yang sangat malu.

Setelah itu pun Alika merasa sangat lega karena dua makhluk astral itu sudah pergi dari sana. Namun disatu sisi ia merasa sangat senang dan puas karena telah mempermalukan dua orang itu. Ini semua berkat Yustaf!

Alika pun langsung memegang tangan Yustaf, ia merasa sangat berhutang budi padanya.

"Makasih banget ya. Aku benar benar enggak nyangka kamu seberani itu, beneran deh! Aku bener bener puasss banget! Haha! Pokoknya habis ini aku bakal traktir kamu makan!" ucap Alika.

Yustaf tersenyum, meskipun ada hal yang ingin ia tanyakan saat itu.

Alika kembali mengajak Yustaf duduk disampingnya, lelaki itu pun menurutinya. Ada sesuatu yang mulai mengganjal pikirannya sekarang.

"Oh iya Al." ucap Yustaf masih ingin membahas apa yang jadi pertanyaan dikepalanya barusan.

"Kenapa?" tanya Alika meski matanya terus melihat ke arah para tamu undangan ataupun teman sekantornya yang sibuk makan.

"Tadi itu... siapa?" tanya Yustaf.

"Yang barusan? Mantan suamiku." ucap Alika. Yustaf mengohkan perkataannya lalu memalingkan wajahnya...terdiam... memikirkan sesuatu.

Beberapa waktu lalu, Alika bahkan berkata jika tadi adalah waktunya membalas dendam.

Jadi itu alasan kenapa Alika ingin menikah cepat hingga akhirnya menikahinya... pasti karena mantan suaminya yang menjengkelkan itu.

Tapi... apakah mungkin Alika melakukan semua balas dendam ini karena dia masih....

Mencintai...

Lelaki itu?

Related chapters

  • Setelah Menjadi Jandamu   Perasaan aneh

    Beberapa waktu lalu, Alika bahkan berkata jika tadi adalah waktunya membalas dendam.Jadi itu alasan kenapa Alika ingin menikah cepat hingga akhirnya menikahinya... pasti karena mantan suaminya yang menjengkelkan itu. Tapi... apakah mungkin Alika melakukan semua balas dendam ini karena dia masih...Mencintai...Lelaki itu?Kedua orang tua Alika yang sejak tadi juga hadir disana, duduk di kursi yang telah disediakan di altar pernikahan tampak saling berbisik. "Pah, eta liat si Alika.. suaminya kasep pisan sih pah. Beruntung banget deh tuh anak. Liatnya aja gak bosen bosen." bisik Ratna yang memakai kebaya putih dengan rambut disanggul dan wajah yang medok dengan make up. Rudi yang mendengar langsung tertawa mentah. "Mama kok ngomong gitu sih didepan papa? Emang mama enggak takut papa cemburu apa?!" tandas Rudi yang langsung dicubit oleh Ratna. "Dih, udah tua aja masih pake cemburu cemburuan. Inget umur pah! Enggak usah gaya gayaan ngikutin anak muda atau siapa tu

    Last Updated : 2022-04-14
  • Setelah Menjadi Jandamu   Malam pertama?

    Mereka akhirnya tiba di rumah baru Alika yang letaknya bersebelahan dengan rumah ibu dan ayahnya (Ratna dan Rudi).Alika yang sudah selesai memarkirkan mobilnya di garasi pun segera mematikan mesin mobil dan cabut kunci dari stop kontak. Yustaf yang merasa ini saatnya untuk segera turun dan keluar membuka pintu mobil tiba tiba langsung dicengkeram tangannya oleh Alika. "Yus! Tunggu!" ucap Alika yang terlihat seperti sedang menahan sesuatu.Yustaf yang melihat Alika tidak bisa bergerak langsung cemas. "Kamu kenapa Al?" tanya Yustaf panik.Alika terus mencengkeram tangan Yustaf merasakan kedua kakinya yang tidak bisa digerakkan. "Yus.. gimana ini.. kakiku.. kakiku Yus!" ucap Alika tidak kuasa.Yustaf bertambah panik. Ia langsung berkata. "Apa? Apa yang terjadi sama kaki kamu?!" tanya Yustaf khawatir."Kakiku... enggak bisa bergerak Yus!" ucap Alika."K-kok bisa?! Kita ke dokter ya sekarang?" tanya Yustaf takut."Enggak perlu." ucap Alika, Yustaf heran.

    Last Updated : 2022-04-14
  • Setelah Menjadi Jandamu   Gawat!

    Alika langsung beranjak lari keluar kamar, dengan terburu buru ia pun pergi ke kamar yang terletak di sebelah kiri kamarnya. Tak lain itu adalah kamar Yustaf. Meskipun pintu kamarnya tertutup, namun Alika tak memiliki pilihan selain menerobos masuk ke dalan kamarnya dan untungnya tidak terkunci!"Yus, ini gawat! sangat gawat!" ucap Alika panik, namun tidak ada siapapun disana, yang ada hanyalah baju dan celana kasual yang tadi Yustaf pakai. Tidak salah lagi... dia pasti sedang di kamar mandi!Alika pun langsung menggedor gedor pintu kamar mandi yang hanya beberapa langkah dari sana seraya memekik. "YUS! YUS! CEPAT KELUAR PLIS! PLIS BUKA PINTUNYA YUS! INI GAWAT!" pekik Alika. Setelahnya, sayup sayup suara Yustaf pun terdengar didalam sana. "Ada apa Al? Iya saya keluar. Tunggu sebentar." ucap Yustaf dari dalam."Cepetan ya!" pekik Alika.Beberapa menit berlalu, namun Yustaf masih belum keluar juga dari dalam kamar mandi. Terlebih lagi suara pekikan ibunya sem

    Last Updated : 2022-04-14
  • Setelah Menjadi Jandamu   Satu kamar denganmu

    Ya, setidaknya sampai ibunya kembali ke rumah.Setiba didepan kamarnya, Alika coba menarik nafas dalam dalam lalu keluarkan. Ia buka pintu kamarnya dan dekati Yustaf yang baru saja melihat ponselnya. Yustaf yang melihat Alika masuk langsung menaruh kembali ponselnya ke saku. Ia segera bangkit dari kasur. "Saya boleh pergi kan, sekarang?" tanya Yustaf. Alika merasa ragu mengatakannya, tapi ia tidak ingin membuat Yustaf menunggu terlalu lama dan beralih dibuat penasaran. "Yus.. untuk sementara... kita.. diam di kamar ini aja dulu ya? Cuma beberapa jam aja kok, sampai ibuku pulang. Jangan khawatir, kita tidur terpisah kok, bukan satu ranjang." ujar Alika. Yustaf mengangguk. "Oh, yaudah." ucap Yustaf.Alika langsung mengambil spring bed cadangan dari bawah tempat tidurnya. Springbed yang ukurannya sedang dan cukup untuk tidur satu orang. Ia ambil sapu lidi lalu bersihkan spring bed itu dengan sapu lidi. "Biar aku tidur disini, kamu diatas." ucap Alika sibuk menyapu kasurnya

    Last Updated : 2022-04-15
  • Setelah Menjadi Jandamu   Misterius

    "Saya ada panggilan interview kerja." bisik Yustaf, Alika tersentak. "Oh ya? dimana? dekat dengan tempat kerjaku gak?" bisik Alika. "Lumayan jauh." balas Yustaf tersenyum tipis. Alika mengohkan perkataannya. Dihadapan mereka kini tersaji beragam macam makanan mulai dari tom yum, ayam teriyaki, omelette, kentang balado, rendang serta sayur buncis. "Mah, aku makan roti aja ya, takut telat soalnya." ucap Alika beralih bangkit, berniat mengambil roti di kulkas. Namun Ratna keduluan mencegahnya. "Eh tunggu! Kamu ngapain sih! Ini loh suamimu udah masak scrambled eggs sama omelette. Enggak sopan banget sih kamu, suamimu udah bela belain masak juga!" gerutu Ratna. Alika terheran. "Loh? Yustaf masak? Bukannya ini makanan yang sisa kemarin itu?" tanya Alika."Makanya diliat dulu makanannya. Mama kan tadi bilang ke Yus, kalo kamu pasti enggak bakal mau makan makanan sisa hajatan kemarin, nah terus mama bilang kamu pasti enggak bakal nolak kalo dikasih scrumbbled egg atau omelette. D

    Last Updated : 2022-04-16
  • Setelah Menjadi Jandamu   Rencana licik mantan suami

    Suara dari ujung telepon terdengar menjawab pertanyaannya. "Kamu sudah ada di kantor?" tanya kakaknya."Udah sih..ini lagi di lift, kakak kapan kesini?" tanya Angela."Bentar lagi sampai. Suruh beberapa karyawan divisi marketing untuk bersiap bersiap termasuk orang suruhan itu. Karena dia yang akan kembali menjadi perwakilan kakak dalam mengemukakan pendapat, pastikan handsfreenya terpasang dan terhubung dengan baik dengan kakak." ucap kakaknya. "Enggak usah dijelasin juga udah tahu." dumel Angela."Ya, kakak hanya khawatir kamu lupa." balas kakaknya. "Yaudah kak, lagian aku disini cuma sebentar. Kan mau ke angel's cupid lagi... kerjaan disana tuh enggak pernah kelar deh." gerutu gadis manis itu. Kakaknya hanya tertawa lalu kemudian menutup teleponnya setelah berpamitan terlebih dahulu."Ish main tutup aja." gerutu Angela yang ketika pintu lift terbuka, ia terkejut saat melihat seorang pria bersetelan jas hitam berada dihadapannya. "Angela? kakak lo mana?" tanya

    Last Updated : 2022-04-17
  • Setelah Menjadi Jandamu   Siapa dia?

    "Aku ingin mentraktirmu makan siang. Aku yakin kalau saat di telepon tadi aku bilang ke kamu, mau neraktir kamu, pasti kamu nolak. Makanya aku bilang ingin kita ketemuan." ucap Alika ceria, Yustaf memandang wanita dihadapannya seakan tak berkedip, baru saja Alika berkenan menyadarkannya, Yustaf sudah berbicara duluan. "Kenapa... kamu berpikir seperti itu?" tanya Yustaf."Karena aku udah tahu sifat kamu. Pasti kamu akan langsung menolak jika aku mentraktirmu makan." ucap Alika langsung dibalas oleh Yustaf. "Tidak sih, saya tidak akan menolak jika kamu mengajak saya makan." ucap Yustaf sedikit memalingkan matanya, Alika tersentak. "O,oh? beneran? aku kira kamu tipikal orang yang kayak gitu hehe." ucap Alika tertawa kecil, ia merasa jika Yustaf pasti berpikir jjika dirinya adalah orang yang sok tahu, Alika menyadari jika sifatnya bahkan bisa disamakan psikolog amatir..Berbeda dengan Yustaf yang justru sedang membatin sesuatu. "Bagaimana mungkin saya menolak ajakan wanita yang

    Last Updated : 2022-04-17
  • Setelah Menjadi Jandamu   Black card itu milikmu?

    Alika pun menaruh kembali sendok itu ke atas piringnya dan tersenyum pada Yustaf. "Oke." ucap Alika dengan penuh keterpaksaan.Alika membuka chat dari Yustaf, sesaat setelah membacanya Alika pun langsung menatap Yustaf serius. Alika sekarang paham maksud perubahan sikap Yustaf barusan, wanita itu diam diam melirik ke arah belakang Yustaf. Ternyata benar, pria berhoodie dan topi hitam dibelakang sana tampak sedang mengarahkan ponselnya diam diam ke arah mereka berdua, seakan sedang merekam video.Alika tersenyum ke arah Yustaf mengajaknya kembali makan. "Ayo makan... sayang." ucap Alika, segera memulai aktingnya. Yustaf pun ikut tersenyum dan mulai menyuap makanan italia itu, bersamaan dengan Alika."Sayang, kita rencana bulan madu kemana ya kira kira?" tanya Alika. Yustaf sedikit tidak menyangka dengan topik pembicaraan Alika barusan yang mencoba membahas tentang hal itu."Kamu mau kemana, sayang? Terserah kamu saja." ucap Yustaf seraya mengunyah makanannya. "Tapi k

    Last Updated : 2022-04-18

Latest chapter

  • Setelah Menjadi Jandamu   End [liburan]

    Sebelum acara pertunangan Angela dan Yudistira dilaksanakan. Alika, Lucas, Angela, Yudistira, Albert maupun Risha kini saling jalan-jalan ke Bali. Jika ditanya kenapa Albert dan Risha juga ikutan diajak, ini tidak lain karena Alika yang dibelakang merencanakan sesuatu, tak bukan adalah berniat mencomblangi mereka.Angin laut langsung menerpa dan menyambut mereka kala empat orang itu keluar dari dalam mobil termasuk Shanice. Shanice yang tadi sempat tertidur kini terbangun kembali dalam keadaan fresh.Para lelaki sudah duluan membuka bajunya, tidak ingin kalah dengan para bule yang ikut bertelanjang dada. Berbeda dengan Alika, Risha dan Angela yang sedang duduk di pantai. Menemani Shanice bermain pasir. Risha terus memperhatikan Albert dari kejauhan yang sedang mencoba berenang dengan lainnya. Risha membatin. "Pak Albert pake segala ninggalin gue lagi. Pamer-pamerin perut kotak segala, bikin gue kebayang sama roti sobek." batinnya. Albert tersadar jika dirinya diperhatikan oleh Risha.

  • Setelah Menjadi Jandamu   Akhir sempurna

    Esok paginyaKarina mendekati Risha yang sedang sibuk membuat surat jalan untuk beberapa orang. "Ris, tahu gak? Katanya ada tukang nasi goreng yang enak banget didepan." ucap Karina antusias. Risha menguap. "Masa tukang nasi goreng pagi-pagi begini sih Kar? Tukang nasi goreng tuh malem-malem adanya." ucap Risha. "Beneran loh, teman-teman yang lain pada nyaranin kesana. Katanya enak banget. Udah cepet lo kesana, gue tahu lo pasti belom sarapan kan sekarang? Keburu masuk jam kerja." ucap Karina."Iya sih gue belum sempet makan, gue bahkan niatnya pengen puasa sekarang. Terus pas dzhuhur langsung buka." ucap Risha."Dikira lo anak TK Ris! Udah buruan kesana." suruh Karina."Tapi kok lu tumben nyuruh gue makan pagi? Apa jangan-jangan ada gajah di balik batu?" tanya Risha curiga."Udah kayak lagu wali ya? Udah buruan, nanti keburu kehabisan. Gigit jari lo." ucap Karina. "Lo enggak ada niat mau masukin racun tikus kan ke nasi goreng gue?" tanya Risha."Emangnya lu Mirna! Digaji berapa g

  • Setelah Menjadi Jandamu   Satu arah

    Tiba-tiba Lucas merasa dirinya diperhatikan oleh Angela. Angela yang merasa terpergok berniat pergi akan tetapi Lucas keburu memanggilnya dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam ruang meeting itu. "Sini!" pekik Lucas.Angela merasa heran, ia pun segera masuk ke ruang meeting dan mendekati mereka."Kenapa Kak?" tanya Angela."Ini, kamu pasti enggak kenal kan sama dia?" tanya Lucas menunjuk ke arah Bella. Angela menatap Bella heran. "Siapa?" tanyanya."Ini Bella! Teman SMA kakak waktu di Amerika dulu." ucap Lucas. Angela tersentak dan kaget bukan kepalang. "Kak Bella?! Yang waktu dulu pakai kacamata tebal itu?!" tanya Angela tidak percaya. "Iya! Dia yang dulu suka mengajari kamu matematika!" ucap Lucas, Angela antusias dan langsung memeluk Bella. "Wah, Kak Bella. Aku senang banget bisa ketemu Kakak disini. Kakak ngapain disini? Pangling loh, makin cantik sekarang." ucap Angela. "Bisa aja kamu haha. Aku direktur Belle's corporation. Kamu tidak tahu tentangku juga kah?" tanya Bella.

  • Setelah Menjadi Jandamu   Memahami

    "Tapi saya memang sejak awal tidak akan termakan oleh bujuk rayu mereka. Hanya andalah yang terlalu memberi ruang dan kesempatan untuk mereka menghancurkan anda, salah satu contohnya adalah saat kejadian anda keguguran beberapa waktu lalu." ucap Albert. Alika tidak menyangka Albert bisa seberani itu mengatakan hal tersebut. Ia yang semakin geregetan pun kembali menginjak kakinya. Sayangnya Albert kembali menghindar. Sepertinya ia sudah hapal sekarang, tentang kebiasaan Alika itu.Tiba-tiba Risha mengetuk pintu ruang kerja Alika. Tanpa sadar itu membuat Albert terkejut dengan kehadiran wanita itu disana. "P-permisi." ucap Risha yang kemudian masuk ke ruangan Alika dan berjalan mendekati mereka seraya membawa dokumen untuk ditanda tangan.Ia letakkan dokumen itu di atas mejanya. "Ini Bu." ucap Risha.Semenjak ia tahu kalau Alika sudah masuk hari ini, berkas yang biasa ditandatangani oleh Albert kini berubah lagi ke Alika. Alika pun menandatangani berkas itu dengan segera. Selesai me

  • Setelah Menjadi Jandamu   Jodoh dalam bermusuhan

    "Iya. Eh tapi kan Bapak kamu ada dirumah sakit ya? Apa mau saya antar baju-bajunya ke rumahmu selagi kamu dirumah sakit?" tanya Lucas."Enggak Pak, enggak perlu. Nanti saya akan pulang ke rumah dulu kok, baru ke rumah sakit lagi." ucap Kinanti.Esok paginya didepan rumah Kinanti Lucas mengeluarkan koper milik Kinanti dan berikan padanya. "Makasih banyak ya Pak. Saya sangat merasa beruntung bisa bekerja meskipun sebentar di rumah Bapak." ucap Kinanti. "Iya sama-sama." ucap Lucas. Tiba-tiba Liza dan Fika keluar dari rumah besar itu. "Eh nongol lagi kesini. Bukannya kemarin niatnya kabur ya?" tanya Fika menyudutkan."Padahal gue udah bisa leha-leha tanpa ada dia." ucap Liza."Kamar yang tadinya milik gue jadi balik lagi dong? Gak seru ah." ucap Fika.Lucas menatap tajam ke arah mereka dan langsung mengeluarkan ponselnya, telepon seseorang."Halo Pak? Dengan bapaknya Kinanti ya? Saya ingin memberitahu kalau anak Bapak Kinanti sedang dibully lagi Pak. Wah yang bener Pak? Harta warisan B

  • Setelah Menjadi Jandamu   Pulang

    Andrew ikut berkata. "Yah namanya juga orang dengki. Pasti ada saja yang tidak sesuai keinginannya." ucap Andrew. Lucas kesal, ia balik berkata. "Siapa yang dengki? Bukannya kalian yang suka dengki terlalu berlebihan atas apa yang kami miliki?!" tandas Lucas.Liza dan Fika yang mendengar perdebatan mereka saat itu pun berkata. "Duh berisik banget sih mereka." ucap Liza. Mereka pun pergi dari sana. Rachel kembali berkata. "Kami tidak akan dengki kalau kalian tidak suka pamer!" tandas Rachel. Andrew langsung menyabarkan Rachel. "Sudahlah Hel, mereka berkata seperti itu pasti memang ada motifnya. Untuk membuat kita terpancing dan pada akhirnya terjadi hal buruk pada bayi kita." ucap Andrew. Lucas tertawa mentah."Pintar sekali anda membalasnya, padahal istri andalah yang duluan memulai semua perdebatan ini." ucap Lucas."Heh, sangat tidak mau kalah. Pantas saja anda memiliki istri berwatak buruk seperti Alika." ucap Andrew."Saya merasa sangat beruntung telah menemukan istri seper

  • Setelah Menjadi Jandamu   Bertemu ular

    "O-oh gitu. Iya, Pak." ucap Kinanti.Alika menyuap sayur pada Shanice akan tetapi Shanice langsung memuntahkan sayur itu ke lantai. "Ya ampun kenapa dimuntahin sih Nak? Kamu enggak liat Bi Inem udah masuk ke kamar mau tidur?" tanya Alika."Enggak enak." ucap Shanice."Sayur itu enak Nak, bikin kamu sehat. Katanya mau tambah tinggi? Ya makan sayur." ucap Alika yang langsung memunguti sayurnya dengan tisu. Alika merasa jika dirinya terus dilihati oleh Kinanti. "S-saya ambil alat pel sebentar." ucap Kinanti mengalihkan dengan cepat. Ia kabur detik itu juga meski Alika tampak menolak. "Tunggu, Kinan! Biar saya aja. Udah kabur lagi." ucap Alika."Mau makan sayur disuapin sama Papa ya Nis?" tanya Lucas.Shanice menggeleng. "Udah deh kalau enggak mau makan sayur, makan lauknya aja ya Nis?" tanya Lucas.Shanice mengangguk senang. Alika menghela nafas lalu berkata. "Itu memang maunya dia." ucap Alika. Lucas tertawa kecil.Kinanti segera mendekati mereka dengan membawa alat pel lalu ia gos

  • Setelah Menjadi Jandamu   Terjebak hujan

    Apa sebenarnya yang mereka bicarakan saat ini? Entah kenapa Alika jadi begitu penasaran dengan hal itu. Risha terus melihat ke depan kaca mobil yang ada dihadapannya, hujan yang lebat membuat kacanya buram meski diluruhkan berkali-kali dengan wiper. "Rumah kamu dimana?" tanya Albert."Eh? Di villa mutiara harapan satu, dekat bekasi kota." ucap Risha. Albert langsung mengetik di ponselnya meski sulit karena keadaan sedang menyetir. Hingga akhirnya Risha pun mengambil alih ponselnya dan bantu ketik. "Bahaya kalo megang hape sambil nyetir." ucapnya seraya terus mengetik. Albert tersenyum tipis. Setidaknya kesadarannya itu cukup menyelamatkannya.Setelah beberapa saat Risha pun selesai mengutak-atik ponselnya hingga pada akhirnya ponsel dengan mode map menyala itu ditempelkan ke tempatnya disebelah kanan setir. "Bapak yakin mau nganter saya sampai rumah?" tanya Risha."Memangnya hal apa yang membuat saya tidak yakin?" tanya Albert."Eh, enggak sih. Ngerasa tumben aja.""Saya hanya ya

  • Setelah Menjadi Jandamu   Kenangan pahit

    "Iya, entah ya. Apakah ini cuma alasan mereka untuk membela diri tidak mau ikut terlibat atau bagaimana. Aku masih belum percaya sepenuhnya dengan mereka. Selepas aku dikhianati oleh Rachel beberapa waktu lalu hingga akhirnya bayiku meninggal di tangannya." ucap Alika."Iya sih ya. Mencurigakan juga kalau tiba-tiba mereka ada di pihak kita. Mungkin memang benar kalau Rachel hanya sekedar membela diri aja, karena enggak mau dikatakan salah bahkan sampai masuk penjara bersama Michael." ucap Ratna. Alika mengiyakannya. Sore ini hujan turun lebat. Sudah waktunya pulang kerja. Banyak orang yang mau pulang jadi mengurungkan niatnya dikarenakan terjebak hujan. Alhasil mereka pun jadi saling menunggu didepan kantor atau salah satu dari mereka ada yang menerabas jalan hingga ke tempat parkiran. Albert ikut menunggu didepan kantor bersama banyak orang. Beberapa orang tampak menyapa Albert hormat. Disaat yang sama Risha juga keluar dari dalam kantor dengan membawa tasnya, kedua kakinya tiba-

DMCA.com Protection Status