Share

Keputusan di Tangan Masing-Masing

“Mahra!” panggil Akmal yang nongol ke kamar adiknya.

“Masuk Ngoh!” Mahra menghentikan aktivitasnya yang sedang menyunting tulisannya yang telah rampung.

“Ngapain si?” tanya Akmal sambil duduk di sofa yang tersedia di kamar Mahra.

“Naskah Mahra udah siap Ngoh, rencananya akan terbit bulan ini.” Mahra mendekati kakanya duduk tepat di depannya. Pasti ada yang penting kakak keduanya kalau udah ketemu private gini, pikir Mahra.

“Wah setahun bercerai, kamu dek langsung produktif. Kemana aja Mahra selama ini?” gelak Akmal.

“Alhandulillah. Akhirnya kan bisa nerbit lagi.” Mahra tersenyum sumringah. Tak pernah membayang jika dia bisa nerbit buku lagi saat masih di bandung terkunkung dengan pernikahan yang membuatnya bagai hidup tak mampu mati tak juga tiba.

“Mahra, maaf Ngoh terkesan mencampuri urusanmu. Tapi kami semua berharap yang terbaik untukmu!” Akmal memulai maksudnya.

Mahra terdiam.

“Sebenarnya, Angga itu teman Angoh.” Akmal menatap adiknya dengan lekat.”Dia laki-laki yang baik.”

“Ang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status