Jimmy tidak mengatakan apa-apa, melainkan berjalan ke arah meja makan, lalu menatap bagian belakang kepala Agnes selama beberapa saat, kemudian sedikit membungkuk dan menggendongnya.Sally menatap kepergian mereka.Sally kembali berteriak saat Jimmy hampir sampai di depan pintu, "Kehidupannya sangat sulit selama beberapa tahun ini, aku harap kamu bisa membuatnya melewati sisa kehidupan yang baik."Jimmy mendengar semua ucapan Sally meski tidak membuat reaksi apa pun.Jimmy kembali menunduk untuk melihat orang di dalam pelukannya, alis Agnes berkerut dan wajah kecilnya penuh dengan ekspresi sedih."Agnes, nggak peduli bagaimanapun juga aku nggak akan melepaskanmu kali ini," ucap Jimmy dengan suara rendah, lalu menggendong Agnes ke kursi bagian belakang mobil.Dia tidak mengantar Agnes kembali ke rumahnya.Melainkan membawanya ke Komunitas Regal.Jimmy meletakkan Agnes di atas sofa dan hendak berbalik untuk menyiapkan air untuk membantunya cuci muka.Hanya saja, tangannya ditahan oleh Ag
Terdapat ekspresi tidak percaya di wajah Simon saat mendengar ini.Jantungnya seperti dibelah dalam sekejap dan terdapat rasa sakit yang luar biasa.Tidak disangka kebenaran di balik masalah ini lebih menyakiti hatinya daripada yang dia kira.Simon mengira ketidakpedulian orang tuanya padanya selama bertahun-tahun karena mereka masih berduka terhadap kematian Caleb.Tidak pernah disangka bahwa dia sama sekali bukanlah anak mereka!Keberadaannya hanyalah untuk menangkal bencana bagi kakaknya?Kelvin melihat ekspresi pucat di wajah Simon dan terus berkata, "Kami sama sekali nggak menyangka! Pada akhirnya Caleb dibunuh olehmu setelah kami mengadopsimu!"Diana berdiri diam di samping, seolah-olah juga tidak tahu apa yang bisa dia katakan pada saat ini.Simon yakin ada yang dikatakan Kelvin benar saat melihat reaksi Diana."Kuberitahu padamu, Simon. Kamu berutang pada Keluarga Agrin! Berutang pada Caleb dan juga kami!" ucap Kelvin dengan percaya diri.Kedua mata Simon perlahan-lahan memerah
Mereka berdua sama sekali tidak menyangka akan terjadi seperti ini.Terdapat ekspresi malu di wajah mereka berdua.Simon segera berdiri dan berkata dengan canggung, "Sudah kubilang kamu berdiri sendiri ... untuk apa kamu menarikku ...."Sily masih bisa merasa canggung saat berhubungan dekat dengan pria yang dia sukai meski sudah tinggal beberapa tahun di luar negeri dan memiliki sifat yang periang....Agnes menunggu di dalam Komunitas Regal.Hanya saja itu bukan karena dengan sedang dengan patuh menunggu Jimmy kembali.Dia sedang memikirkan hubungan mereka berdua.Agnes mau tidak mau harus mengakui bahwa dia masih tidak bisa melepaskan Jimmy.Kalau tidak, tidak akan ada rasa sakit di hatinya saat berpikir ingin pergi.Dia juga tidak mungkin tidur bersama Jimmy kemarin malam.Hanya saja, dia tidak boleh mengabaikan situasi Jimmy karena keegoisannya sendiri.Sepertinya Jimmy sudah mengetahui alasannya pergi ke luar negeri saat ini.Dia tidak boleh menghindarinya pada saat ini.Masalah y
Darlin menurunkan pandangannya dan segera memahami maksud ucapan Jimmy, "Apakah maksudmu Erick?"Bukankah hanya Erick yang sering bertengkar dan sangat ingin balas dendam padanya?Selain itu, orang ini juga memiliki kekuasaan.Kalau itu adalah orang lain, mereka tidak akan berani menyentuh Jimmy meski tidak menyukainya.Jimmy tidak menjawab, tapi matanya penuh dengan niat membunuh."Pak Jimmy, apakah kita perlu melakukan sesuatu?" tanya Darlin.Jimmy memiliki hal yang lebih mendesak, yaitu menemukan keberadaan Agnes.Dia akan mencari kesempatan untuk menangani masalah antaranya dengan Erick."Nanti saja, aku mau menemukan Agnes dulu," ujar Jimmy dengan cemas.Darlin segera mengerti, "Baik, Pak Jimmy. Aku memahami maksudmu."...Rumah Keluarga Chandra.Richard sedang mendengar laporan dari bawahan dan terlihat tidak puas setelah selesai mendengarnya."Sudahlah, kamu bisa keluar!" kata Richard sambil melambaikan tangannya.Irene yang selalu bersembunyi di balik pilar segera datang ke had
Untung saja dia sudah mengetahui hal ini sebelumnya.Tidak ada yang tahu berapa banyak usaha yang dia kerahkan untuk bersikap seperti tidak terjadi apa pun saat menghadapi Jordan selama beberapa hari ini.Clara tetap menyambutnya dengan senyuman di wajahnya meski sudah mengetahui sisinya yang paling hina."Clara, kenapa kamu ... kenapa kamu tiba-tiba mengawasiku? Hu ... hubunganku dengan Yuri ...." Jordan tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk menyusun kata-kata."Tanda tanganlah kalau nggak ada lagi yang mau kamu katakan," ujar Clara sambil mengambil dokumen di samping dan menyerahkannya pada Jordan.Jordan melirik dokumen itu dan kata perjanjian perceraian seperti sebuah pisau yang menyayat hatinya.Jordan menggerakkan bibirnya dan bertanya dengan susah payah, "Kamu mau bercerai denganku?""Aku sudah pernah bilang kalau aku nggak bisa terima kalau pernikahanku nggak bersih. Kamu boleh nggak mencintaiku, tapi kamu nggak boleh membohongi dan mempermainkanku!" kata Clara dengan ekspres
"Untuk apa tanya ini? Apakah kamu mau membalaskan dendamku kalau ini perbuatan seseorang?" Jimmy sengaja berkata dengan acuh tak acuh.Kondisi Matthew tidak terlalu baik sekarang dan dia tidak akan membiarkan Matthew lebih merasa khawatir lagi.Jimmy pasti akan menangani sendiri masalah yang bisa dia tangani."Jadi ini perbuatan manusia?" Tatapan Matthew mendingin.Hubungan darah sama sekali tidak bisa diabaikan meski hubungannya dengan Jimmy telah merenggang.Sebenarnya dia sangat menyayanginya.Jimmy tidak melanjutkan pembicaraan ini dengannya, melainkan mengalihkan pembicaraan, "Apakah ... masalah Kakak sebuah kenyataan?"Matthew tidak bisa menahan diri untuk menghela napas saat mengungkit hal ini, "Benar-benar bodoh! Aku juga nggak tahu apa yang dia pikirkan, nggak disangka dia melakukan hal seperti ini! Semua pria di Keluarga Hino hanya mencintai satu wanita!"Tidak peduli apakah itu ayahnya atau dirinya, mereka berdua hanya mencintai satu wanita dalam kehidupan ini.Istrinya suda
Jimmy memejamkan matanya dan berusaha untuk menenangkan suasana hatinya.Dia memegang jantungnya yang terasa sakit dan berkata pada Agnes di dalam hatinya, "Kamu sebenarnya ada di mana? Aku sepertinya benar-benar akan gila kalau kamu nggak kembali."Perasaan menunggu kabar seseorang dari pagi sampai malam benar-benar sangat menyiksa.Setiap kali ada orang yang mendorong pintu kamar, Jimmy berharap orang yang datang adalah Darlin yang membawakan kabar baik untuknya.Sama sekali tidak ada keraguan bahwa dia berkali-kali berharap dan harapannya hancur berulang kali selama dua hari ini....Sedangkan Jordan juga berinisiatif untuk menyelesaikan masalah antaranya dengan Yuri.Hanya saja, cara penyelesaian Jordan kembali membuat hati Yuri mendingin."Jordan, bagaimana caramu bisa mengatakan hal seperti ini? Kamu menyuruhku memberitahu publik bahwa aku menjebakmu dan cuma mau ambil keuntungan darimu?" Yuri tertawa saat mendengar ini."Bukannya kamu mau Halpin kembali ke sisimu? Aku akan bawa
Menari adalah cara berkomunikasi yang sangat normal dalam industri ini.Sally menerima tawarannya tanpa ragu-ragu, "Nggak masalah."Jayden membawa Sally ke tengah lantai dansa pesta koktail.Keduanya berbicara sambil menari dengan santai beriringan dengan musik dansa.Brian yang berada tidak jauh dari sana sedang menatap kedua sosok itu.Benny bahkan tidak menyadari saat api di rokoknya akan mengenai dirinya karena terlalu fokus menatap mereka.Benny tiba-tiba tersadar kembali saat merasakan rasa sakit di tangannya.Benny melambaikan tangannya pada seorang petugas setelah mematikan rokoknya.Dia memberi uang tip pada petugas itu dan menyuruhnya untuk membantunya melakukan suatu hal.Tatapan Benny kembali tertuju pada Sally setelah petugas itu pergi.Tak lama kemudian, petugas itu membawa gelas anggur dan berjalan ke samping Sally.Petugas itu tidak sengaja bertabrakan dengan Sally dan seluruh tubuh Sally dibasahi oleh anggur merah.Petugas itu segera meminta maaf, "Maaf, maaf! Aku bena
"Kejahatanmu karena kekejaman Jordan. Jadi, aku bisa memaafkanmu. Jordan-lah yang gila. Dia takut kejahatannya terungkap, jadi dia mengurungmu. Demi mendapatkan apa yang diinginkannya, dia juga mengendalikan ayahnya." Clara menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya."Aku nggak tahu berapa banyak orang yang akan dia sakiti kalau dia terus seperti ini. Kemampuanku nggak cukup, tapi setidaknya aku akan mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang dia sakiti. Nggak boleh membiarkan orang lain dirugikan demi ambisi dia."Yuri menatap Clara tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah dia sedang menilai apakah perkataan Clara bisa dipercaya.Setelah beberapa saat, dia berbicara lagi, "Tapi, kalau kamu melakukan ini, apakah kamu nggak takut Jordan membalaskan dendam padamu? Kalau kamu melawannya, dia nggak akan mengampunimu.""Biarpun patuh padanya, aku tetap terjebak di dalam sangkar. Daripada begitu, aku lebih memilih melepaskan diri dari sangkar itu. Sekalipun aku harus membaya
Begitu sampai di dekat ruang duka, dia melihat sosok itu.Simon terlihat tidak berdaya dan sangat bingung.Kecelakaan ini pasti membuat Simon terpukul."Simon, ayo makan dulu." Bibi Rina berjalan ke ruang duka dan berkata dengan lembut.Baru saat itulah Simon menyadari kehadiran Bibi Rina. Dia perlahan menoleh untuk melihatnya, lalu menggelengkan kepalanya, "Aku nggak punya nafsu makan sekarang, nanti saja.""Kamu belum makan apa pun sejak tadi malam. Kalau terus begini, mana tahan? Bukankah kamu mau menemani Sily di sini? Kalau terus seperti ini, kamu nggak bakal tahan," bujuk Bibi Rina dengan sedih.Nasib sungguh kejam pada anaknya.Kenapa Simon tidak bisa hidup lebih bahagia?"Aku benar-benar nggak bernafsu makan ... kalau nggak, letakkan di sini dulu." Simon tampak seperti kehabisan energi.Meski Bibi Rina merasa prihatin, dia juga tahu bahwa saat ini Simon mungkin ingin sendiri.Oleh karena itu, Bibi Rina tidak berkata apa-apa lagi. Setelah dia meletakkan makanan, dia pun pergi.D
Melihat jam tangan dan catatan ini, Simon tidak bisa lagi menahan air matanya.Air mata pria dewasa itu tiba-tiba mengalir deras seperti mutiara pecah.Dia mengatakan bahwa dia seperti gasing, yang terus-menerus berputar di sekeliling Simon.Faktanya, dia benar-benar melakukan itu.Dia selalu berusaha melakukan sesuatu untuk Simon.Dia juga mengatakan bahwa dia tidak punya tujuan lain selain membuat Simon bahagia dan memberi tahu Simon bahwa di dunia ini Simon juga tak tergantikan di hati beberapa orang.Sekarang, gasing itu tidak lagi berputar dan tidak akan ada lagi orang yang berputar di sekeliling Simon dan mengatakan bahwa dia ingin Simon lebih bahagia.Dia juga berpikir untuk melakukan sesuatu untuk Sily.Tapi, sebelum dia melakukan apa pun, takdir sudah merampas kesempatan itu darinya."Karena dia memberikannya padamu, terima saja. Ini bisa dianggap ... benda terakhir yang Sily tinggalkan untukmu," kata Jimmy dengan suara tercekat.Adik sepupunya tidak pernah benar-benar merasak
Mata yang merah karena tidak tidur sepanjang malam itu penuh dengan harapan yang membara.Betapa dia berharap panggilan telepon ini akan membawa kabar baik baginya."Ada berita tentang Sily dari kantor polisi." Jimmy yang menelepon."Benarkah? Apa Sily sudah ditemukan?" Simon bertanya dengan penuh semangat."Ya, sudah ditemukan." Suara Jimmy terdengar agak aneh."Lalu di mana dia sekarang? Apakah dia di kantor polisi? Atau di mana?" tanya Simon lagi."Di rumah sakit. "Ada nada berat yang tak terlihat dalam nada bicara Jimmy."Kenapa dia berada di rumah sakit? Dia ...." Simon hanya ingin bertemu Sily secepatnya, jadi dia hanya berkata, "Rumah sakit yang mana? Aku pergi ke sana sekarang."Kalau dia ada pertanyaan, belum terlambat untuk bertanya langsung pada Sily saat melihat Sily."Rumah Sakit Taren. Kemarilah, kutunggu di lobi.""Oke." Simon berdiri sambil menutup panggilan telepon.Ketegangan wajahnya akhirnya mengendur dan kerutan di dahinya mengendur, "Sily sudah ditemukan. Aku akan
Sily mengangguk dengan tegas, "Tentu saja! Aku melihat sebuah album foto di kantor Simon terakhir kali, album foto itu berisi beberapa foto dia ketika masih kecil."Pada saat ini, dia merendahkan suaranya dan berkata dengan canggung, "Aku juga diam-diam mengambil dua lembar foto, jadi aku nggak akan salah kenal orang."Mata Bibi Rina perlahan memerah, emosi kompleks muncul di hatinya.Dia menunduk dan bergumam pada diri sendiri, "Bagus sekali ... bagus sekali!"Simon seharusnya adalah anaknya!Dia selalu membenci nasibnya.Tapi, kini dia sedikit bersyukur pada takdir yang mengizinkannya bertemu dengan anaknya seperti ini.Meski pertemuan ini agak terlambat, tapi tetap saja terjadi.Syukurlah, putranya masih hidup ....Ini benar-benar kejutan terbaik yang disiapkan oleh takdir!"Bibi Rina, apa yang kamu bicarakan? Kenapa hari ini Bibi aneh?" Sily bertanya dengan bingung.Bibi Rina mengangkat tangannya, mengusap matanya yang basah, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada apa-apa,
Arlyn tidak tahu bagaimana menjawab perkataan Jared, jadi dia tanpa sadar mempercepat langkahnya menuju tempat parkir.Setelah mengantar Arlyn pulang, Jared mulai mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan Arlyn terlebih dahulu.Pertama-tama adalah beberapa duta merek milik Arlyn.Dia menghubungi Jimmy terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengan Jimmy.Jimmy memintanya untuk pergi kapan saja.Saat Jared tiba, Jimmy sedang membaca dokumen di kantor.Melihat dia datang, Jimmy bertanya, "Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan dengan aku?""Tentang duta merek Arlyn ...." kata Jared sebelum Jimmy selesai berbicara.Jimmy berhenti membaca dokumen dan menyela Jared, "Untuk urusan inikah kamu datang ke sini?""Tentu saja! Duta merek milik Arlyn saat ini hampir dibatalkan semuanya! Aku harus membantunya mendapatkan kembali beberapa! Yang paling mudah kudapatkan kembali tentu saja adalah perusahaanmu!""Berdasarkan persahabatan kita, seharu
Arlyn pun tersenyum pahit, "Kembali ke puncak kejayaan? Sepertinya itu nggak mudah 'kan. Mungkin aku nggak akan bisa menghasilkan uang untuk membayar biaya pembatalan kontrak yang kamu bayar.""Arlyn yang kulihat selalu sangat percaya diri. Sekarang, apakah kamu nggak percaya diri sama sekali? Kalau kamu nggak percaya pada diri sendiri, kenapa nggak mencoba untuk percaya padaku sekali saja?" Jared melipat tangan di dada dengan penuh tekad dan percaya diri.Arlyn sedikit terharu, keraguan terpampang di wajahnya."Aku nggak akan membuat janji dengan mudah, tapi begitu aku membuat janji, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menepatinya." Ekspresi Jared tetap serius seperti biasanya.Saat itulah mata Arlyn bertemu dengan mata Jared dan mata Arlyn terasa perih."Seharusnya kamu sudah melihat beritanya, lalu kamu ... kenapa kamu nggak menjauh dariku seperti orang-orang itu?" tanya Arlyn sedikit risih.Setelah berita itu menyebar, pandangan banyak orang berubah saat melihatnya.Meskipun bebe
Melihat Arlyn diabaikan oleh perusahaan, wajah Ressy penuh kegembiraan, "Sepertinya perusahaan nggak memilih untuk menyelamatkanmu?"Arlyn tidak berniat menjawab dan hendak pergi tanpa menoleh.Bagaimana mungkin Ressy melewatkan kesempatan besar ini untuk mengejek Arlyn?Dia langsung menghalangi jalan Arlyn dan mencibir, "Dulu, kamu adalah tulang punggung perusahaan. Nggak masalah kalau kamu sombong. Tapi, sekarang ... kenapa kamu masih saja bersikap sombong?""Tiba-tiba aku penasaran ...." Senyuman menghina di wajah Ressy semakin dalam, "Kalau kamu menjadi gila dalam beberapa tahun, apakah sifatmu masih sama seperti ini?"Tangan Arlyn terkepal pelan.Perasaan ditusuk lukanya sungguh tidak nyaman.Tapi, tempat ini adalah perusahaan, dia tidak ingin membuat keributan besar, apalagi kehilangan kendali emosinya karena orang seperti Ressy."Apakah kamu memang suka menyodok luka orang lain?" Arlyn menatap Ressy tanpa ekspresi.Ressy tersenyum dingin, "Apa maksudmu? Aku hanya penasaran. Kare
Detik berikutnya, dia mengulurkan tangan dan memeluk Jordan lagi, "Syukurlah! Jordan, aku sangat menyesal kehilangan anak itu. Anak ini adalah kompensasi dan hadiah terbaik yang diberikan takdir kepada kita!""Ya, itu memang hadiah yang sangat bagus." Jordan melihat dia sangat bahagia sehingga hanya bisa mengiakan.Sebenarnya, dia sepertinya ... tidak terlalu bahagia dengan kedatangan anak ini.Sebab, Clara bilang biarpun dia melahirkan anak tersebut, warisan Keluarga Patrice tidak akan hubungannya dengan Jordan.Biarpun tak ada kegembiraan, dia tetap berharap anak tersebut bisa terlahir dengan selamat.Karena sudah hamil maka dia tidak boleh menelantarkan anak itu.Dia masih bisa melakukan ini.Karena ambil dia sebagai contoh, bukankah dia ditinggalkan oleh keluarganya sejak kecil?"Kamu sangat bahagia setelah hamil, tapi aku mengabaikanmu karena terlalu sibuk, jadi ... kamu agak kesal, kamu merajuk dan kembali ke Keluarga Patrice." Jordan membuat alasan itu untuk pertanyaan Clara tad