Share

94. Apa rasanya nikmat?

Author: Amie_C.T
last update Last Updated: 2022-04-15 16:38:34

Kini Bagas menatap tubuh istrinya yang benar-benar sudah dalam keadaan polos. Dengan cepat Bagas pun melompat ke atas ranjang dan langsung menindih tubuh polos istrinya.

"Kenapa menangis, sayang? Harusnya kamu bahagia suamimu bisa melayanimu sampai puas." bisik Bagas sembari menjilati dengan sangat rakus, wajah istrinya yang basah karena air mata.

Tanpa aba-aba, Bagas langsung membenamkan miliknya ke dalam milik sang istri. Dengan cepat pula ia menghujamkan milik istrinya hingga tubuh istrinya pun mengejang karena menahan sakit yang teramat di bagian inti miliknya. Ia benar-benar melakukan penyatuan tubuh tanpa pemanasan sedikit pun.

"Apa rasanya nikmat?" bisiknya di telinga sang istri. Ia lalu kembali melumat kasar bibir istrinya dan kembali menggerakkan miliknya dengan sangat kasar, hingga Andira pun hanya bisa meremas sprei tanpa bisa berteriak kesakitan.

Andira memejamkan kedua matanya dengan sangat erat, bagian inti miliknya benar-benar terasa sangat perih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   95. Suara ketukan

    Seperti biasa jika pagi sudah menjelang, Andira selalu menyibukan diri untuk membantu sang ibu mertua di dapur. Seperti halnya hari ini di mana waktunya tengah senggang, ia berkutat dengan peralatan masaknya di dapur."Dira, kamu gak kerja Nak?"Begitu Andira menyadari kedatangan ibu mertuanya, ia langsung menghindar lalu dengan cepat memalingkan wajahnya. "Masih cuti Bu." serunya sembari menundukkan kepalanya."Ada apa Nak?" tanya Leni saat melihat gelagat aneh dari menantunya. Leni pun langsung menyibak rambut panjang Andira yang ia gerai. Kedua matanya seketika terbelalak saat melihat wajah menantunya. "Kamu kenapa Nak?" tanyanya kemudian. Tangannya terulur dan menyentuh bekas luka di sudut bibir menantunya."Hmm, i-itu Bu. Semalam... aku terjatuh dan tanpa sengaja membentur meja." kilah Andira.Namun pikiran Leni justru teringat dengan perkataan putranya semalam, apa lagi saat kedua matanya tanpa sengaja menangkap sesuatu yang sangat mencolok di kulit le

    Last Updated : 2022-04-16
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   96. Wajah yang pucat

    Begitu Andira berdiri tepat di depan jendela, tangan kananya perlahan terulur hendak menyibak gorden yang masih menutupi jendela rumahnya. Detak jantung yang kian berpacu kencang sesaat bembuat Andira merasa ragu untuk menyibak sehelai kain bermotif bunga itu.Tapi suara ketukan kaca yang kian menggema dan saling bersahutan dengan hewan nokturnal itu pun kian membuat rasa penasaran Andira semakin besar. Hingga jari-jari tangan yang masih gemetar itu pun akhirnya berhasil meraih sehelai kain yang menutupi jendela itu.Srett!"Aaaaarrgh!"Sesosok wajah pucat dengan kedua mata besar yang melotot, menapak jelas di kaca jendela. Andira pun langsung tersentak dan berlari ke arah kamarnya, lalu ia langsung mengunci rapat pintu kamarnya. Dengan nafas yang masih terengah-engah, Andira menyenderkan punggungnya di daun pintu kamarnya. Namun sesuatu yang telinganya dengar tiba-tiba membuat detak jantungnya kian bergemuruh hingga sesak yang ia rasakan.Andira pun langsung mene

    Last Updated : 2022-04-16
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   97. Bingung

    Entah kenapa Andira masih saja merasa ada yang mengikuti dirinya dan dengan sekuat tenaga, kedua kakinya terus saja berlari ketakutan tanpa tau arah dan tujuan. Jalanan yang medadak sepi serta lampu-lampu di setiap rumah yang juga tiba-tiba tidak ada yang menyala, membuatnya semakin ketakutan. Ketika ia sampai di persimpangan jalan pun Andira terus saja memperhatikan arah belakang, sampai tidak ia sadari sebuah mobil tiba-tiba sedang melaju ke arahnya.Tiiiiitttttt..!"Aaaarrgh!" Tubuh Andira pun langsung luruh ke tanah, tangan kirinya juga langsung menutupi kedua matanya yang terasa nyeri karena silaunya cahaya lampu dari mobil."Hei! Kamu mau mati ya?" teriak seorang pria yang langsung bergegas keluar dari dalam mobilnya. Mendengar suara seseorang yang sangat dia kenali, Andira langsung membuka kedua matanya. Namun tiba-tiba kedua matanya menyipit seketika, tangannya juga langsung menutupi bagian wajahnya saat cahaya lampu dari mobil itu masih menyorot diriny

    Last Updated : 2022-04-16
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   98. Hanya mimpi

    "Mau sampai kapan berdiri di situ?"Andira langsung tersentak begitu mendengar suara suaminya, ia pun lantas segera masuk mengikuti langkah suaminya. Sesampainya di dalam rumah, kedua matanya kembali terbelalak. Ruang tamu yang semula hancur berantakan, kini mendadak rapi seperti sedia kala. Semua perabot serta pajngan yang awalnya berhamburan dimana-mana, kini tiba-tiba kembali ke tempat semula."Hei, ada apa?"Andira kembali terkesiap ketika sang suami tiba-tiba menepuk punggung belakangnya. "Hah, Nggak papa kok." serunya pada sang suami. Keningnya pun mengerut ketika melihat sang suami tengah sibuk mondar-mandir ke setiap ruangan, seperti tengah mencari sesuatu."Kamu lagi cari apa, sayang?" tanya Andira yang masih mengerutkan keningnya."Mana? Katanya ada orang yang ngikutin kamu?" tanya Bagas yang masih menelisik ke setiap sudut ruangan."I-itu... Mungkin aku hanya mimpi." seru Andira sambil menggaruk tengkuk belakangnya. Meski sebenarnya apa yang i

    Last Updated : 2022-04-17
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   99. Jangan lagi

    "Andiraa... Andiraa..."Samar-samar Andira mendengar suara seseorang memanggil namanya. Namun semakin lama suara itu semakin samar hingga nyaris seperti sebuah hembusan angin.Andira pun menjadi semakin merinding, buru-buru ia menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Tubuhnya pun juga langsung meringkuk dan wajahnya ia tenggelamkan ke bawah bantal.Deg, deg, deg, deg...Malam ini benar-benar terasa kian mencekam bagi Andira, apa lagi suasana di sekitar juga mendadak menjadi senyap. Hanya suara hewan nokturnal serta detak jantungnya sendiri saja lah yang jelas terdengar di telinganya.Wuush.Hembusan angin, tiba-tiba terasa dingin di bagian kepalanya, kedua kakinya pun juga terasa makin menggigil. Tangan kanan Andira segera menelusup, mencari remote AC kamarnya. AC nya pun langsung ia matikan ketika remotenya berhasil ia temukan.Deg, deg, deg, deg...Detak jantungnya tiba-tiba terpompa kian cepat lagi, tarikan nafasnya pun juga semaki

    Last Updated : 2022-04-17
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   100. Sopir taxi

    Sebuah mobil hitam tiba-tiba datang dan langsung menepi di hadapan Andira. Begitu kaca pintu mobil itu terbuka, Andira pun langsung terkejut saat tahu siapa pemiliknya."Butuh tumpangan?" seru sang pemilik mobil dari dalam."Kak Dion?" "Ayo masuk, aku antar ke kantor." ajak pria itu pada Andira.Andira tak langsung menjawab, dia masih nampak berfikir dan berusaha untuk menghubungi seseorang dengan ponselnya. Namun wajahnya langsung berubah murung saat panggilannya lagi-lagi terputus begitu saja."Kenapa? Bagas tidak menjawab?" tanya Dion.Andira langsung mengangkat wajahnya, lalu ia juga mentap heran pada pria yang berada di hadapannya saat ini. "Tidak perlu heran, aku sudah tahu sifat suamimu seperti apa. Sudah, ayo masuk. Kamu bisa hubungi dia saat di jalan." tukas Dion lagi pada Andira.Andira kembali berfikir sejenak, lalu ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ini sudah siang, kalau aku masih harus menunggu angkot datang,

    Last Updated : 2022-04-18
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   101. Tidak mungkin!

    Sesampainya di area depan masjid, Andira segera menuju tempat penitipan barang yang memang sudah di sediakan oleh penjaga masjid untuk menitipkan tas yang ia bawa."Sendiri aja Neng?" tanya wanimya paruh baya yang memang bekerja sebagai penjawa barang di sana."Nggak Bu, itu sama Kang sopir taxi." ucap Andira sembari menuntuk ke arah di mana taxi itu berada dengan dagunya."Taxi?" gumam wanita paruh baya itu. Keningnya lagsung mengerut ketika tak mendapati sebuh taxi yang Andira maksud."Tumben Ibu sendiri, Bapak mana?" tanya Andira sambil meyodorkan sebuah tas yang ia bawa. Ya, meski hanya dalam hitungan jari Andira mampir dan sholat di masjid ini saat ia pulang telat, tapi karena sifat baik andira, ia jadi mudah di ingat oleh mereka. Terlebih lagi Andira juga suka memberi uang lebih kepada penjaga barang di sana. "Bapak ada Neng, lagi gantian sholat." ucap wanita paruh baya itu.Andira pun mengangguk. Setelah ia menerima sebuah kartu berwarna hijau, t

    Last Updated : 2022-04-18
  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   102. Pertanda buruk

    "Dira, Dira..."Andira melenguh pelan saat ia baru tersadar dari pingsannya, perlahan kadua matanya pun mulai terbuka. Seketika ia langsung terduduk dan meringkuk ketakutan di atas sofa. Seluruh tubuhnya mendadak gemetar, keringat pun mulai bercucuran membasahi keningnya. Dia langsung melihat sekitar, tempat ini terlihat asing baginya."Sayang, kamu nggak papa Nak?" Mendegar suara seseorang yang sangat ia kenali, Andira langsung menoleh. Seketika ia langsung melompat dari atas sofa yang ia duduki dan berlari ke arahnya."Ibu..." seru Andira yang langsung memeluk Leni dengan sangat erat."Iya Nak, ini ibu. Kamu baik-baik saja 'kan?" tanya Leni yang kemudian menggurai pelukannya. Di putarnya tubuh Andira lalu di periksanya inch setiap inch tubuh menantunya itu."Aku baik-baik saja Bu." Andira kembali memeluk ibu mertuanya dengan sangat erat, ia juga langsung menangis dalam pelukannya."Hei, kamu kenapa? Apa ada masalah Nak?" tanya Leni yang ingin kemb

    Last Updated : 2022-04-18

Latest chapter

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   133. Akhir yang indah

    Cahaya merah mendadak muncul di atas mobil Bagas, sesosok ular besar yang berkepala manusia pun mendadak muncul dan membelit mobil mereka.Kretek, kretek.Mobil pun terdengar mulai meretak saat sosok ular besar itu melilitnya dengan sangat kuat. Andira pun semakin ketakutan sambil meremas jok mobilnya."Ashadualla ilahailallah, wa ashadu anna muhammadarrasulullah."Andira langsung menoleh saat mendengar suaminya mengucapkan syahadat. Namun tiba-tiba ia langsung terbelalak, ketika cahaya putih yang memancar dari tubuh Bagas perlahan semakin menebal dan semakin melebar."Aaaargh!" erangan mahluk-mahluk itu tiba-tiba menggema di telinga keduanya. Tubuh mahluk-mahluk itu seketika hancur menjadi asap, saat cahaya putih itu mulai menyentuh mereka.***Klotak,klotak.Mbah Kaji pun langsung menghentikan ritualnya saat suara lemparan batu, terdengar di atap rumahnya."Pak Kaji, keluar! Kami tidak ingin punya warga seorang dukun! Keluar! Kalau tidak, k

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   132. Pertarungan gaib

    Perlahan Andira mulai membuka kedua matanya ketika Ia baru saja sadar dari pingsannya. ia pun langsung meringis ketika pusing tersa di kepalanya. Beberapa saat kemudian kedua matanya pun langung terbelalak, saat mendapati dirinya dalam keadaan terikat di atas meja dan di kelilingi taburan bunga."Mmm... Mmm..."Andira pun berusaha meronta dan melepas ikatannya. Namun ikatannya sangat kuat, dia juga tidak bisa berteriak karena mulutnya tersumpal. Seketika Andira langsung menangis ketakutan, ketika puluhan mahluk menyeramkan tiba-tiba mengelilingi dirinya. Meski sebelumnya dia sudah terbiasa dengan mereka, entah kenapa kali ini dia merasa berbeda.Tubuhnya pun langsng gemetar ketika salah satu makluk meyeramkan itu tiba-tiba menjilati bagian perutya, seolah tak sabar akan menikmati makanan yang sangat lezat.Brak!Pintu ruangan tiba-tiba terbuka paksa, bersamaan dengan pintu yang terbuka, semua mahluk menyeramkan itu juga mendadak menghilang seketika. Bagas pu

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   131. Kabar menggejutkan

    "Mereka lagi bahas apa sih! lama amat." keluh Dion kesal. Ya, setelah ia memberikn alamat Andira pada Tari, entah kenapa perasaannya mendadak tidak tenang. Dan seharian ini pun, dia terus mengikuti kemana Tari pergi kalau-kalau dia sampai berbuat sesuatu yang nekat pada Andira.Hingga malam hari tiba, Tari pun akhirnya benar-benar menemui Andira. Namun ketika Dion menunggunya di sudut jalan tak jauh dari rumah Andira, Tari malah tak kunjung keluar dari rumah Andira. Dion pun semakin merasa gelisah, ingin rasanya ia langsung masuk ke sana dan langsung membawa Tari pergi dari sana. Namun semua itu tidak mungkin, karena Andira akan merasa curiga padanya.Hingga sekian lama Dion menunggu, mobil Tari tiba-tiba terlihat keluar dari rumah Andira. Ketika mobil itu melaju dan melewati dirinya, seketika itu juga Dion pun langsung tersentak, saat tanpa sengaja kedua matanya melihat Andira tak sadarkan diri di jok belakang mobil Tari.Dion pun langsung bergegas mengikuti mobil

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   130. Rencana Tari

    Pagi harinya, Tari tiba-tiba memanggil Dion ke ruangannya dan Dion pun dengan sangat terpaksa menurutinya. Dengan langkah kaki yang berat, ia mengikuti langkah kaki Tari yang sedang menuju ruang kerja pribadinya."Duduklah." titah Tari."Tidak perlu basa-basi, cepat katakan apa maumu?" Ketus Dion dengan nada kesalnya.Tari langsung menghentikan langkahnya. "Tolong jaga sikapmu! Ini kantor, jadi hargai aku sebagai atasanmu." ucap Tari yang langsung menatap tajam ke arah Dion.Seketika, Dion pun langsung terbungkam. Meski sebenarnya di dalam hatinya ia masih menggerutu kesal pada wanita yang sedang berada di hadapannya saat ini.Tari mengambil nafas dalam, lalu kemudian ia mendudukkan bokongnya di atas kursi kebesaranya. "Aku ingin tahu tempat tingga Andira yang baru." ucapnya kemudian.Seketika, Diaon langsung mendongak lalu ia menatap tajam ke arah Tari. "Aku tidak tahu!" ketusnya seketika."Hahaha..." Tari pun langsung tergelak, lalu kemudian wajahn

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   129. Nyawa, dibalas dengan nyawa!

    Seketika, penglihatan itu langsung menghilang dan membawa Bagas kembali ke tempat semula."Yang lalu, biarlah berlalu Nak. Sekarang, waktunya untuk kamu memperbaiki segalanya." Bagas langsung menoleh, dan menatap kakek buyutnya. Ia pun bertanya-tanya, apa maksud dari memperbaiki segalanya. "Maksudnya apa Kek? tanyanya kemudian."Kemarilah Nak." sang kakek melambaikan tangan, menandakan agar Bagas semakin mendekat padanya.Bagas pun menurut dan perlahan mulai mendekati kakeknya. Tiba-tiba, tangan kanan sang kakek terangat dan langsung menyentuh pucuk kepalanya. Dan seketika, pucuk kepalanya pun langsung terasa sejuk, di mana semakin lama rasa sejuk itu semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. "Aku titipkan ilmuku padamu, jaga baik-baik dan gunakanlah untuk membatu sesama." titah sang kakek yang kemudian melepaskan tangannya dari pucuk kepala bagas. "Sekarang, bersiaplah. Sesuatu yang besar akan segera terjadi. Segera bersihkan tubuhmu dan langsung ambil w

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   128. Penglihatan

    Malam harinya, Bagas pun bisa bernafas lega saat ia bisa melaksanakan kembali, ibadah yang selama ini dia tinggalkan. Meski di bagian dadanya masih terasa sedikit nyeri dan punggungnya pun juga masih terasa sangat berat, tapi setidaknya ia masih bisa menahannya dan melakukan ibadahnya sampai selesai.Tinggal seorang diri seperti ini, membuat Bagas merasa kesepian. Ia rindu gelak tawa wanita yang selama ini sabar mengahadapinya. Ia rindu semua ocehan yang keluar dari bibir manisnya. Rindu saat dia berteriak kesal, saat ia terus saja mengusili dirinya. Bagas pun tersenyum saat mengingat semua itu.Setelah melaksanakan sholat isya', Bagas hanya menghabiskan waktunya dengan berdzikir dan mengaji. Semenjak ia membuang barang-barang pemberian dari pak Soleh, tidak ada lagi mahluk gaib yang menggangu atau pun menampakkan dirinyanya.Bagas kini bisa melakukan aktifitasnya seperti sedia kala. Hingga jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul dua belas malam, Bagas pun mulai m

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   127. Rencana dua

    "Kurang ajar! Bagas berhasil mematahkan mantra pengunci kita." pak Soleh langsung emosi saat dia sadar, semua benda-benda pemberiannya telah Bagas buang."Bagaimana mungkin, dia sampai tahu? Bukannya selama ini, kita sudah behasil memanipulasi pikiran dia?" ucap Tari yang juga ikut kesal. Keduanya kini duduk bersila, di ruangan khusus yang biasa pak Soleh gunakan untuk melakukan ritualnya. "Dia bukan pria sembarangan!"Suara seseorang tiba-tiba terdengar dari arah pintu. Keduanya pun lantas menoleh dan mendapati seseorang yang mereka kenal, sudah bediri di sana."Akang?" pak Soleh langsung beranjak dari duduknya dan menyambut kedatangan saudara tertuanya itu."Sepertinya kita salah orang untuk saling mengadu ilmu." ucap mbah Kaji yang kemudian ikut bersila dan bergabung dengan mereka. "Dia bukan keturunan orang biasa. Leluhurnya yang dulu, kini datang untuk mewariskan semua ilmunya." jelas mbah Kaji lagi."Leluhurnya?" tanya pak Soleh yang langsung meng

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   126. Pembersihan

    Amin yang merasa dipanggil namanya, langsung berhenti seketika. Ia lalu menoleh dan langsung menunduk saat Bagas trlihat menghampirinya."Bang Amin, kenapa?" tanya Bagas terheran."Maaf, tadi saya hanya pergi memancing saja. Ini sudah mau pulang."ucap Amin dengan gugup. Ia kemudian langsung berbalik dan hendak pergi dari sana. Namun tiba-tiba, langkahnya langsung terhenti saat Bagas menahan bahunya."Ampun Pak, saya nggak ngapa-ngapain kok." ucap Amin lagi dengan tubuhnya yang sudah gemetar."Bang Amin kenapa sih! Aku kan hanya ingin minta tolong." balas Bagas.Seketika Amin langsung menoleh, ia juga langsung menelisik dan menatap Bagas dari atas sampai ujung kaki. "Ini beneran Pak Bagas, 'kan?" tanyanya kemudian."Bang Amin ini ngomong apa sih! Masak iya, aku hantu." ucap Bagas lagi."Alahmudillah Pak, ini beneran bapak?" Amin langsung berhambur dan memeluk Bagas. "Bang Amin jadi bantuin saya, nggak?" tanya Bagas lagi."Eh. Jadi Pak, jadi."

  • Setan-Setan yang Merasuki Tubuh Suamiku   125. Antara senang atau harus bersedih

    Setelah Andira resmi bercerai dengan suaminya, kehidupan Andira kembali berjalan seperti biasanya. Dia juga sudah kembali bekerja dengan Kevin. Meski ia masih kerap mengalami gangguan-gangguan mistis di rumahnya, namun entah kenapa ia menjadi tak takut lagi. Mereka pun juga tidak pernah menyakitinya lagi. Kini Andira pun menjadi lebih sering merasakan hal-hal gaib di sekitarnya. Meski begitu, saat ia mengabaikan dan pura-pura tidak melihatnya, sosok yang tiba-tiba menampakkan diri padanya, langsung menghilang begitu saja. Seperti saat ini pun saat ia tengah makan siang bersama Kevin, sosok wanita yang memiliki lidah panjang, tiba-tiba menampakkan diri di atas meja makannya. Sosok yang berwajah runcing dengan kedua mata dan telinga yang lebar itu terlihat menganga, air liurnya pun jadi menetes dan mengalir ke piring makanan yang tersaji di hadapannya. Seketika Andira pun langsung merasa mual. Ia juga langsung menutupi mulutnya saat sesuatu terasa mengaduk-aduk isi lamb

DMCA.com Protection Status