Share

Bab 76

Penulis: Rahma La
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-28 17:00:12

"Wow, hebat banget ancaman nya."

Bang Fino langsung melipat kembali surat tersebut, kemudian memasukkan nya ke dalam kotak, aku menelan ludah, masih tidak percaya melihat surat itu.

"Itu surat, pasti dari wanita si istri kedua nya Reyza yang pengecut itu. Memang nya dia pikir, dia itu bisa membuat kita mundur, hah?! Dia pikir kita ini keluarga bodoh?"

Abangku sudah sangat berapi-api. Aku mengembuskan napas pelan.

"Ada apa, Bang?" tanya Rumi sambil duduk di kursi depan kami.

"Ada yang mengancam Mbak kamu. Gila aja, mereka menganggap remeh kita. Abang mau cari tau dulu keluarga mereka itu sebenar nya siapa. Berani banget mereka bahkan sampai mengancam Dina seperti itu."

"Kenapa mereka berani banget mengancam kayak gitu, bukan nya ngomong langsung, Bang?"

"Mereka itu gak ada nyali, tau sendiri mereka saja kalah berdebat sama kita. Apa lagi kayak gitu. Gak usah heran manusia kayak mereka mah."

Benar apa yang dikatakan oleh Bang Fino. Aku menganggukkan kepala, setuju dengan perkataan A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 77

    "Aduh kepalaku pusing banget." Aku langsung menatap sekitar. Bau obat-obayan tercium. "Dek! Ya ampun, kamu buat kita semua khawatir. Ada yang sakit? Apa yang kamu rasain sekarang?"Banyak sekali pertanyaan Bang Fino. Aku kenapa sih? Aku menggigit bibir, berusaha mengingat kejadian tadi. Ah, aku diikuti oleh orang misterius. Entah siapa itu, kemudian seperti nya ya tadi aku hampir saja ditabrak oleh truk besar, tetapi aku bisa menghindar. "Kamu cuma nabrak pohon besar tadi, Dek. Kamu kata nya terlalu cepat mengendarai mobil, hampir aja ditabrak sama truk. Untung refleks kamu bagus."Alhamdulillah aku masih bisa dikasih kesempatan untuk melihat dunia lagi. "Apa kah Mas Reyza tau kalau aku kecelakaan, Bang?"Mendengar perkataan ku, Bang Fino langsung menoleh ke Mama dan juga Rumi. Anak-anak seperti nya tidak diajak. Kasihan juga mereka kalau sampai diajak ke sini. Aku mengembuskan napas pelan, entah kenapa aku justru bertanya soal Mas Reyza. "Buat apa kamu nanyain orang yang sama s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 78

    "Ya, siapa yang betah dimadu kayak gitu? Mana tidak terhormat karena aku tidak tau sama sekali. Kamu gak mikir gimana perasaan aku, hah?!" Aku langsung berteriak menatap Mas Reyza kesal.Dia pikir aku baik-baik saja melihat dia menikah dengan wanita lain? Tentu saja tidak, aku tidak baik-baik saja, memang dasar pria menyebalkan. Apakah Mas Reyza bercanda dengan semua ini? Aku sudah muak dengan semua drama yang terjadi. Kalau bisa, aku ingin segera mengakhirinya sekarang juga. "Pokok nya aku gak mau tau dan aku gak akan dengerin apa mau kamu lagi Mas, aku akan segera menceraikan kamu. Kamu tunggu saja surat perceraian yang akan dikirimkan ke alamat kamu." "Enggak enggak, kamu pasti bercanda, Sayang. Kamu sayang banget kan sama aku? Kamu gak boleh cerai dari aku. Aku gak mau cerai dari kamu." Mas Reyza menggelengkan kepala nya, dia tetap tidak mau menerima keputusan yang sudah aku buat. Apa sih? Aku menatap nya kesal. Mau dia membujukku kayak mana pun juga, aku tidak akan berubah pi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 79

    "Kamu apa-apaan sih? Kok malah bentak Delia!" Mas Reyza tampak tidak suka dengan perkataanku barusan. "Bagus, Mas. Belain aja terus wanita gak tau malu ini, biar dia merasa menang. Kamu gak ada beda nya sama dia!"Bisa gila aku berada di tempat ini. Aku sudah muak sekali menghadapi mereka. "Idih, dasar gila. Udah gak tau malu, marah-marah lagi. Gak jelas banget." Lagi-lagi wanita ini menguji kesabaranku. Tanganku gatal sekali ingin menjambak rambut wanita ini, tetapi tidak enak juga pada orang tua Mas Reyza. Aku mengembuskan napas pelan, berusaha untuk mengendalikan diri sendiri. "Kamu itu lagi hamil, jangan marah-marah gak jelas kayak gitu." Mas Reyza tampak tidak suka dengan aku yang sejak tadi tidak berhenti untuk marah-marah. "Oh ya? Lalu aku tidak boleh membela hakku sendiri, Mas?! Kamu pikir aku ini wanita bodoh yang selalu menurut saja apa kata kamu?!" Sungguh, aku sudah muak sekali berada di tempat ini. Mana Bang Fino, aku ingin pulang sekarang, aku tidak mau ada di sini

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 80

    "Sayang, maafin aku." "Maaf kata kamu, Mas? Aku udah capek banget dengerin kata itu dari kamu."Sudah, aku sudah muak melihat dia. Untung nya aku sudah selesai memasukkan semua pakaianku ke dalam koper, jadi aku tidak perlu memikirkan harus bagaimana lagi. "Sayang." Aku agak terkejut ketika Mas Zaki langsung berlutut, dia memegangi kakiku, aku mengembuskan napas pelan, apa lagi sih yang hendak dia lakukan? Aku sudah lelah sekali berurusan dengan Mas Reyza. "Tolong lah, kamu harus pikirin lagi buat pergi dari rumah aku. Kasihan anak-anak, seenggak nya mereka kan masih punya Papa kalau kamu gak menceraikan aku, jadi tolong kamu pikirin ulang ya, jangan kayak gini.""Lucu kamu, Mas." Aku tertawa pelan. "Bahkan kalau kamu mau tau, Putra mendukung aku ketika aku mau menceraikan Guntur kemaren, kejadian nya sama, kamu juga menyakiti aku, pasti dia akan setuju, jadi kamu gak perlu lagi nanya soal itu.""Tapi—""Lepasin kaki aku. Udah gak ada guna nya juga kamu mohon-mohon kayak gitu." Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 81

    "Hah?! Udah gila kali ya?" Aku berkata pelan, tetapi agak terkejut dan ini gila sih. "Iya, aku dengar sendiri, Mbak. Bahkan aku juga sudah merekam nya.""Tapi kita itu saudara, Rumi. Mbak sama Bang Fino kan satu sepupu. Astaga, bisa-bisa nya dia malah suka sama Mbak."Rumi menggelengkan kepala nya. "Aku juga gak tau Mbak."Apa sih yang dipikirkan oleh Bang Fino? Dia itu memang sudah gila. Kalau yang mengatakan nya adalah Hani, aku akan mengelak nya, tetapi ini yang berbicara adalah Rumi. Bahkan Rumi punya bukti mutlak nya. Aku menelan ludah, menoleh ke Rumi. Dia menundukkan kepala nya. "Rumi udah tau cukup lama, Mbak. Bang Fino selalu nunggu momen ini, dia pengen nunjukin rasa cinta dia ke Mbak.""Haduh, gak bakalan ada cinta itu di keluarga kita, Rumi. Mbak gak akan pernah mau juga menerima dia. Ngapain sih pakai segala kayak gitu."Kayak gak ada cewek lain saja. Banyak wanita lain yang lebih dari aku. Kenapa sih dengan Bang Fino? Belum selesai masalah satu, sudah muncul masalah b

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 82

    "Ayo Bang, aku butuh banget jawaban dari Abang. Jangan diam aja."Bahkan setelah beberapa saat, Bang Fino hanya diam. Dia bahkan tidak berani menjawab pertanyaan aku tadi. Hebat sekali dia. Bahkan setelah memberikan anak-anak penjelasan begitu, dia tidak mampu memberikan aku pengertian. Keren banget loh. Bahkan aku saja belum bilang apa pun pada anak-anak dan sekarang Bang Fino? Bang Fino melakukan nya tanpa sepengetahuan dari aku. "Hebat ya, Bang. Aku gak pernah nyangka Abang bakalan lakuin ini sama aku." Aku menggelengkan kepala menatap Bang Fino, masih tidak menyangka kalau dia akan melakukan nya. "Bukan begitu, Dek. Abang betulan gak maksud untuk melakukan nya. Abang hanya—""Abang hanya mempermalukan aku di depan anak-anak, membuat mereka berpikir kalau aku tidak pernah mau memberi tahukan ke mereka yang sebenar nya. Wow, Bang.""Kamu gak boleh berpikir kayak gitu, Dek." Bang Fino langsung menggelengkan kepala nya. Dia tidak mau aku anggap begitu? Lalu kenapa dia melakukan ny

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 83

    "Astaga, Mas!" Delia langsung ikutan jongkok, dia tampak kaget sekali melihat Mas Reyza yang sudah tersungkur. "Haduh, lihat kan, dia jadi masalah lagi di sini. Sudah lah, lebih baik kamu bawa di ke rumah sakit dan jangan kembali lagi ke sini." Bang Fino sudah tampak kesal sekali, bahkan dia tidak peduli dengan Mas Reyza yang sudah tersungkur. Delia tampak kebingungan sendiri. Aku mengangkat bahu, terserah saja deh. Sejujur nya aku juga bingung. Ada rasa yang ikut bergetar di hatiku, tetapi egoku juga selalu bilang tidak. Aku mengembuskan napas pelan. "Ma, bantuin Papa, Ma." Putri juga ikutan membujukku. Haduh, bukan nya tidak mau membantu, tetapi Mas Reyza sudah tidak pantas lagi untuk dibantu. Aku menggelengkan kepala, keputusanku sudah bulat. Apa pun yang terjadi dengan Mas Reyza, aku tidak peduli sama sekali. "Tolong. Tolongin Mas Reyza." Delia menatapku dengan penuh permohonan, juga pada Bang Fino yang langsung memalingkan wajah nya. Bang Fino sudah tampak kesal sekali. "E

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 84

    "Tolong kamu percaya sama aku. Aku takut kehilangan Mas Reyza."Aku menatap Delia, tidak ada kebohongan di mata nya."Sekali ini saja aku minta tolong banget ke kamu, Din."Baik lah. Aku akhir nya menganggukkan kepala. "Mas Reyza sangat menyayangi kamu, Din. Dia berbeda ketika bersama dengan aku. Aku minta tolong banget ke kamu buat datang ke Reyza, ya." Dia kembali memohon padaku. Sebenar nya balik lagi, aku tidak ingin kembali untuk mencintai orang yang sudah menyakiti hati aku, tetapi ya mau bagaimana lagi, aku hanya akan datang sekedar datang saja. Tidak ada lagi rasa cinta itu. Aku tidak ingin lagi memberikan nya pada Mas Reyza meksipun dia memohon-mohon padaku. "Mbak, bangun!"Eh?! Astaga! Aku langsung terduduk, menatap Rumi dan juga Bang Fino yang duduk di sebelahku. Mereka tampak khawatir sekali. Ada apa denganku? Apa yang terjadi?"Mbak kenapa?" tanyaku sambil berusaha mengingat mimpiku tadi, ternyata aku hanya bermimpi. Kukira betulan, ah kalau begitu tadi tidak perlu ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29

Bab terbaru

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 120

    "Hah?! Menghancurkan bagaimana, Wen? Apa yang hendak dia lakukan?""Aku gak tau, dia gak bicara dengan detail tadi. Dia lagi mabok."Oh ya?! Guntur mabok? Tumben sekali, dia mana pernah mabok dulu. Kenapa tiba-tiba dia malah mabok ya? Aku menggaruk kepala yang tidak gatal, sejujur nya aku cukup bingung dengan semua ini. "Terus gimana? Kamu kapan mau pulang? Seperti nya kamu harus ngasih tau semua yang kamu dapatkan di sana padaku deh." Aku berkata pelan. "Emm, boleh deh. Kita ketemuan aja di tempat lain. Nanti kalau di rumah kamu, bisa ketahuan sama Nada. Bisa-bisa malah kacau semua nya."Baik lah kalau begitu. Aku menganggukkan kepala mendnegar perkataan nya barusan. "Ya udah, kita langsung ketemuan aja. Aku butuh banyak banget informasi dari kamu juga soal nya. Kita ketemuan langsung ya."Aku langsung mematikan telepon dari Weni untuk bersiap-siap karena kami juga harus bertemu dan aku ingin bicara banyak hal pada Weni Karena menurut aku hal ini harus segera diselesaikan dan juga

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 119

    "Astaga."Aku langsung terdiam ketika mendengar pesan suara itu. Jujur saja aku kaget sekali mendnegar nya. Apa maksud dari pesan ini ya? Pesan yang aku temukan di ponsel milik Mas Reyza. "Emm, apakah benar yang dikatakan oleh Tri sebelumnya Kalau memang delia benar memakai pelet?" Namun aku tidak percaya sama sekali karena ini sangat sulit untuk dijelaskan oleh akal sehat dan juga memang cukup aneh. Mungkin aku juga perlu mengecek ke rumahnya Mas Reza di kamarnya untuk mencari tahu lebih lanjut juga. Atau aku perlu bekerja sama dengan Tri untuk mengungkapkan ini semua apalagi apa yang dikatakan oleh Tri tadi memang benar dan sepertinya dia tidak berbohong kah atas apa yang dia katakan tadi. Awalnya aku tidak percaya pada diri karena memang agak sangat sulit untuk diterima oleh akal sehat ketika mendengar perkataannya yang bilang kalau Mas Reza ternyata kena pelet oleh si Delia tetapi ketika mendengar dia bicara tentang adiknya yang meninggal gara-gara kena pelet ya mungkin aku m

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 118

    "Kamu sejak tadi bilang kayak gitu. Apa maksud dari perkataan kamu?" tanyaku sambil menatap dia yang tampak kesal sendiri. Dia saja tidak mau menjelaskan kenapa dia bilang kalau Delia itu adalah wanita iblis. Dia kenapa sih? Apa kah dia sebelum nya ada masalah dengan si Delia itu? "Dia itu bisa membuat orang lain luluh sama dia, termasuk suami kamu. Aku hampir saja masuk perangkap dia."Eh?! Membuat orang lain luluh? Bagaimana maksud nya? Jujur saja aku bingung sekali dengan perkataannya pria ini dia bahkan mau menjelaskan Siapa dirinya Tetapi dia sudah bilang kalau Delia itu adalah iblis Ya aku juga tidak tahu sih dengan apa yang sebenarnya terjadi ini juga bilang kalau dia pernah luluh pada si Delia itu. "Si Reyza itu terkena pengaruh nya si Delia, harus nya kamu bantuin dia buat lepas dari itu semua, bukan nya malah membiarkan Reyza terkena pengaruh wanita menyebalkan itu.""Tapi Tri, Mas Reyza terlihat mencintai si Delia banget, maka nya kan memang dia itu mencintai si Delia,

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 117

    Delia adalah penyebab nya? Apa maksud perkataan pria ini?"Apa maksud kamu?" tanyaku pelan. "Sudah lah, nanti kamu akan tau sendiri. Aku langsung ke rumah kamu sekarang."Dia mematikan telepon. Aku mengembuskan napas pelan, sejujur nya ini sangat membingungkan. Lalu aku harus apa sekarang? Tidak jadi tidur kalau begini aku mah. Hmm, lebih baik aku mengobrol dengan Hani di luar, meskipun ada Nada juga di sana, tetapi ya sudah lah aku sedang butuh teman untuk mengobrol sekarang. "Akhir nya kamu datang juga Din, lama banget. Kayak nya kamu itu sibuk banget ya? Jelas sih, karena kan Putri juga baru sampai di sini."Mendengar perkataan nya Hani, aku langsung tersenyum. Antara nada hanya mendengarkan perkataan aku dan juga Hani dia tidak menimbrung sama sekali karena mungkin masih tidak enak padaku. "Kalian sudah ngobrolin apa aja sejak tadi? Kayak nya dari aku pergi, sampai aku balik lagi ke sini, kalian belum pindah posisi juga." Aku mengangkat bahu, menatap mereka bergantian. "Yang

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 116

    "Hah?!"Jujur saja aku kaget sekali mendnegar nya, bahkan aku langsung menutup mulutku sendiri. Astaga, apa yang baru saja Putri katakan? Dia bilang kalau dia ingin Papa nya kembali ke sini? Ya memang nya bagaimana cara membuat Papa nya bisa ada di sini lagi? "Aku gak mau tinggal di sini kalau Papa gak ada di sini! Aku gak mau bicara sama siapa pun kalau Papa belum ada di rumah ini!" Dia kembali berteriak, membuatku menggelengkan kepala. Sulit sekali untuk memberikan pengertian pada Putri kalau Papanya Itu sudah meninggal ya memang masih kecil dan belum paham sama sekali dengan apa yang terjadi di rumah ini makanya akan lebih sulit dibandingkan untuk memberitahukan Putra dan juga Aurel. "Papa itu sudah meninggal, Putri. Kamu itu malah buat Mama tambah pusing, masalah Mama itu udah banyak banget." Putra yang lebih dulu bicara. Putra sudah besar sekali anak sulungkung benar-benar mengerti dan paham dengan apa yang terjadi di rumah ini dan dia juga membantu aku banyak sekali. Aku t

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 115

    "Hah?! Kamu serius, Rum?"Jujur saja, aku kaget sekali dengan perkataan Rumi, sekaligus senang. "Iya, Mbak langsung ke sini saja ya. Putri sudah pulang ke rumah."Alhamdulillah kalau begitu. Aku tersenyum senang. Kemudian langsung mematikan telepon dari Rumi, menoleh ke Bang Fino yang juga tampak ikutan senang. "Kabar yang benar-benar bagus, dek."Benar apa yang dikatakan oleh Bang Fino, ini memang kabar yang sangat bagus. Namun, sejujurnya hal ini adalah sesuatu yang aneh juga karena tidak mungkin tiba-tiba Putri pulang tanpa ada sesuatu aku merasa ada yang berbeda dan ada yang aneh juga.Entah kenapa perasaanku juga tidak enak karena ini sangat berbeda dari pada biasanya."Kamu mikirin apa lagi, Dek? Kan Putri juga sudah pulang ke rumah, harus nya kamu senang, bukan malah kelihatan sedih kayak gitu. Ada apa dengan kamu?" tanya Bang Fino sambil menatapku. Jika tidak tahu dengan apa yang terjadi padaku intinya justru aku merasa sangat aneh dan merasa ini sangat berbeda daripada bia

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 114

    "Apa lagi mau kamu di sini?! Jangan-jangan kamu mengikuti aku ya?"Dia adalah saudaranya Mas Reza yang memang tidak setuju dulu ketika Mas Reza menikah dengan aku. Emang rata-rata keluarganya Mas Reza itu setuju dengan pernikahan aku tetapi mereka juga sebagian ada yang tidak setuju karena mereka melihat aku sebagai janda dan juga tidak punya masa depan ketika menikah dengan Mas Reza padahal Mas Reza sendiri pun tidak masalah dengan itu semua. Terserah mereka sajalah mereka yang punya hak untuk mereka sendiri aku tidak ikut campur Tetapi kalau sudah sampai seperti ini aku juga tidak akan terima dengan Apa perkataan mereka. "Kamu ini lucu Dina, aku ini ingin kamu mati dan aku ingin kamu merasakan yang kamu rasa kan."Hah?! Tunggu sebentar, benar-benar kaget ketika mendengar perkataannya apa yang baru saja dia katakan dan seperti itu emangnya aku melakukan hal yang di luar nalar atau Aku melakukan hal yang benar-benar buruk sampai dia mengatakan hal tersebut begitu? "Ada apa sih?! S

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 113

    "Memang kurang ajar banget mereka itu!" Bang Fino tampak kesal sekali. Wajah nya memerah menahan marah. "Guntur memang begitu sejak dulu, Bang. Dia itu gak akan berhenti kalau dia gak masuk ke penjara. Jadi, memang aku harus menjebloskan dia ke penjara dulu baru dia bisa berhenti untuk tidak mengganggu hidup kita."Aku berusaha untuk menenangkan diri aku sendiri, jangan sampai terpancing oleh si Guntur itu. Dia memang sengaja agar aku dan juga Bang Fino marah dengan semua nya. "Gak bisa dibiarin ini semua, Dek. Kita pokok nya harus segera menyusun semua rencana, jangan sampai tiba-tiba kita yang kehilangan semua nya. Abang marah banget loh sama dia. Abang kesal sama dia."Sungguh sejujur nya aku paham sekali dengan apa yang Bang Fino katakan. Aku juga merasa kan hal tersebut, karena kami satu pemikiran. Baik lah, aku juga tidak aka. Membiarkan semua nya terjadi, aku juga akan mulai memikir kan semua nya, bagaimana cara nya si Guntur itu menyesal dengan semua yang dia lakukan sekara

  • Sepuluh Ribu dari Suami Pelitku   Bab 112

    "Tapi kenapa bisa Mas Reyza sampai diculik?"Lagi pula, siapa yang menculik Mas Reyza, ah aku tidak percaya sih sebenar nya, tetapi apa ini? Aku bingung sekali deh. Ah iya aku lupa kalau Bang Fino ada di luar, jadi nya aku juga tidak bisa terlalu lama. Memang Bang Fino tidka mau ikutan karena takut nanti malah membuat saudara Mas Reza berpikir yang aneh-aneh tentang aku. Kami juga senang menghindari dari perbuatan itu karena juga maka masuk Islam masih basah dan aku juga belum bisa melupakannya sama sekali. "Ini pasti gak mungkin foto nya Mas Reyza. Nanti aku tanya saja deh pada Mama nya Mas Reyza." Aku bergumam pelan, memasukkan foto tersebut ke dalam saku celanaku. Pandanganku terhenti ketika melihat buku yang diletakkan begitu saja di atas pakaiannya Mas Reza. Ini buku apaan apakah ini adalah buku harian nya Mas Reyza?Hmm, bisa sih ini. Aku juga langsung memasukkan buku nya ke dalam tasku. Setelah puas berkeliling dan juga menatap fotonya Mas Reza lumayan lama Aku akhirnya me

DMCA.com Protection Status