Home / Fantasi / Sepuluh Dewa Iblis / 23 - Latihan Fisik

Share

23 - Latihan Fisik

Author: Heri Kiswanto
last update Last Updated: 2021-02-05 01:07:38

"Haaahhh…!!! Tartarus Land ini begitu panas! Sepertinya matahari di dunia ini lebih besar dan dekat dari pada yang ada di Gaia Land!" Gerutu Arthur, yang saat ini berjalan gontai menggunakan sebatang kayu sebagai penyangga tubuhnya.

"Hmmm… Mana ada! Ukuran dan jaraknya relatif sama! Kau hanya belum terbiasa menggunakan tubuh barumu!"

"Di tambah fakta dengan wilayah dari tempat kau tinggal sebelumnnya di Gaia Land selalu bermusim dingin, otomatis mental dan alam bawah sadarmu mendorong tubuh yang sedang kau gunakan saat ini, untuk merasa tak nyaman dengan situasi gersang Tartarus Land!" Kata Barbatos, tiba-tiba menanggapi keluhan Arthur.

"Bahhh…! Aku tak butuh analisamu! Bodoh amat! Aku sekarang mulai berfikir kau sedang ingin mengerjaiku dengan menyuruh berjalan kearah barat!" Dengus Arthur.

"Bodoh sekali! Apa gunanya mengerjaimu? Kau terlalu menganggap dirimu tinggi! Siapa dirimu sampai aku, Barbatos yang agung, ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sepuluh Dewa Iblis   24 - Kota Kecil

    (Beberapa hari kemudian)"Wah…! Akhirnya aku menemukan pemukiman manusia!" Seru Arthur. Saat melihat sebuah kota kecil, tak jauh di hadapannya.Bentuk Bagau api yang merupakan makhluk Kegelapan hasil kremasi Hell Fire, dari beberapa sisi tampak sangat mengerikan. Bahkan lebih mengerikan dari pada bentuk Demonic Beast pada umumnya.Oleh karena itu, untuk menghindari keributan yang tidak perlu, Arthur memilih menarik kembali Bangau apinya. Meneruskan perjalanan dengan berjalan kali."Berhenti disana! Bila kau mau memasuki kota! Maka perlu membayar upeti terlebih dahulu!"Saat Arthur sudah sampai di depan pintu gerbang kota, dan hendak melangkah masuk, suara teriakan penjaga menghentikan langkah kakinya."Ohhh… Hanya memasuki kota, perlu membayar?" Gumam Arthur reflek.Di dunia lama tempat ia tinggal, untuk memasuki sebuah kota, paling hanya perlu menyerahkan beberapa

    Last Updated : 2021-02-06
  • Sepuluh Dewa Iblis   25 - Klan Raging Bull

    "Ikuti bocah itu, awasi semua gerak-gerik nya! Jangan lupa beri laporan pada ketua Guild, bahwa ada seorang dengan kemampuan tingkat tinggi sedang mengunjungi kota!" Kata ketua penjaga pada anggotanya. Sesaat setelah Arthur dan pria tua pergi memasuki kota."Siap!" Jawab anggota yang menerima perintah, ia mengangguk singkat sebelum bergegas meningkatkan pos penjagaan.Meninggalkan ketua penjaga yang kembali sibuk menghitung sekantong koin emas yang di tadi diberikan Arthur padanya. Titik-titik keserakahan, juga mulai tampak pada ekspresi wajah pria ini. Terlihat sedang memikirkan dan merencanakan sesuatu.***(Didalam kota)"Nak! Tak kusangka ternyata kau adalah orang kaya! Kenapa tadi berlagak seperti pemuda desa biasa ketika pertama bertemu denganku?" Tanya pria tua, sambil mulai menenggak secangkir arak yang dari tadi ia mainkan diantara jari-jarinya.Saat ini, Arthur dan pria tu

    Last Updated : 2021-02-07
  • Sepuluh Dewa Iblis   26 - Keributan Di Kedai

    "Kau sebut apa aku tadi? Bocah?" Gumam Arthur. Aura Kegelapan intens mulai menyebar dari dalam tubuhnya.Setelah mengatakan itu, Arthur yang tampak sudah sangat mabuk, segera menerjang kedepan. Menghujam pengawal yang tadi dipukulnya, dengan puluhan pukulan lain yang dialiri dengan atribut kegelapan ganas. Tak memberi momentum apapun bagi lawannya untuk membalas. Bahkan tak memberi kesempatan padanya untuk sekedar menarik nafas.Arthur seperti setan yang tanpa ampun terus memukul wajah lawannya dengan puluhan pukulan keras. Kondisi ini bertahan cukup lama, karena setiap orang yang ada di dalam ruangan, seolah terbius oleh aksi liar Arthur. Sejenak kehilangan kendali diri. Hanya menatap kosong kedepan. Menyisahkan pria tua yang kini justru tampak masih memasang sikap santai, menyaksikan aksi Arthur sambil menenggak beberapa cangkir arak.*Boooommmm….!!!Pukulan dahsyat yang menggetarkan seluruh ruangan kedai, menjadi

    Last Updated : 2021-02-08
  • Sepuluh Dewa Iblis   27 - Hadiah Perpisahan

    (Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.

    Last Updated : 2021-02-09
  • Sepuluh Dewa Iblis   27 - Hadiah Perpisahan

    (Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.

    Last Updated : 2021-02-09
  • Sepuluh Dewa Iblis   27 - Hadiah Perpisahan

    (Di sebuah penginapan lusuh)"Arrrggggghhh….!!! Kepalaku pusing sekali!" Gumam Arthur. Kini mulai mengambil posisi duduk, sedikit terkejut saat menyadari ia sedang berada disebuah ruangan asing."Ohhh.. Nak, kau sudah sadar?" Tanya pria tua, yang saat ini tampak sedang minum arak di meja kamar ruang penginapan. Tak jauh dari lokasi ranjang Arthur."Pak tua, apa yang terjadi?" Tanya Arthur. Sepertinya melupakan semua kejadian saat ia sedang mabuk pada malam sebelumnya."Apa yang terjadi? Sungguh konyol! Lain kali jangan terlalu mabuk lagi! Bila kemarin aku tak sedang bersamamu, mungkin kau sudah dalam masalah besar, bisa juga kau sudah menjadi mayat saat ini!" Jawab pria tua.Mendengar kata-kata pria tua, Arthur segera mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?" Tanya Arthur."Sudahlah, tak usah di bahas lagi! Dengarkan saja saranku untuk tak terlalu mabuk setelah ini!" Dengus pria tua.

    Last Updated : 2021-02-09
  • Sepuluh Dewa Iblis   28 - Rantai Hitam

    "Fiuuuhhh…! Itu tadi hampir saja!" Gumam Arthur, seraya melepas jubahnya."Hehhehe… Ini pertama kalinya aku memakai jubah ini untuk menghindari sesama Hunter, dan ternyata hasilnya benar-benar keren!" Seru Arthur.Pada perjalanan Arthur sebelumnnya, ketika ia berjalan kaki menyusuri gurun, Arthur tak lupa menyempatkan untuk memeriksa lebih teliti beberapa item yang berhasil ia temukan di ruang rahasia reruntuhan Klan Macan Kumbang Illahi. Salah satunya adalah Jubah hitam pekat yang baru saja ia gunakan.Jubah tersebut ternyata memiliki fungsi yang sungguh ajaib, dimana di dalamnya tersimpan suatu energi Chi aneh yang bisa membentuk sosok bayangan yang tampak memiliki kesadaran sendiri.Aliran Chi berbentuk bayangan ini, akan dengan segera menyelubungi seluruh tubuh Arthur begitu ia mengenakan jubah, dalam sekejap menghilangkan hawa keberadaannya.Arthur sendiri, sudah beberapa kali mencoba menggunak

    Last Updated : 2021-02-10
  • Sepuluh Dewa Iblis   29 - Tiga Panglima Perang

    "Apa-apaan? Apa yang terjadi sebenarnya!" Gumam Arthur. Dengan ekspresi wajah kebingungan.Ia masih agak sedikit terkejut dengan kejadian rantai hitam tiba-tiba melompat keluar secara paksa dari dalam Spacial Ring. Yang di teruskan dengan kejadian lain dimana lebih mengejutkan lagi ketika rantai hitam memasuki ranah jiwanya, dan dengan ganas menyerap jiwa sisa yang bersemayam di dalam Demonic Core tingkat tinggi.Kini, melihat rantai hitam yang telah selesai menyerap jiwa sisa melompat keluar lagi dari dalam ranah jiwanya, tampak seperti makhluk hidup yang memiliki kesadaran, dimana mulai membelit tubuhnya dengan ringan seperti sedang memeluk, Arthur seketika dibuat kehabisan kata-kata. Benar-benar menjadi sangat bingung. Tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.*Wung…!Ketika Arthur masih tenggelam dalam kebingungannya, sebuah suara dengungan tiba-tiba terdengar. Suara dengungan ini tak lain berasal dari ra

    Last Updated : 2021-02-11

Latest chapter

  • Sepuluh Dewa Iblis   Chapter Gaia Land : Arthur dan Mentor (End)

    Di dalam kawah, saat ini Theo terlihat tengah berdiri tegak tanpa luka, sambil menggendong Arthur yang telah kembali ke wujud normal di pundaknya. Seperti sedang membawa sekantung beras.Melihat keponakannya baik-baik saja, Bosweric segera merasa lega. Theo yang kini ada di hadapannya terlihat sangat berbeda dari yang dia kenal, meskipun secara fisik tak terlalu berubah, Bosweric bisa merasa aura yang di keluarkan Theo sangatlah dalam dan kuat. Belum lagi sorot matanya terus menerus mengeluarkan ketajaman yang seharusnya tak di miliki oleh anak seusianya. Ketajaman yang sama seperti milik ayahnya Lord Arduric. Bahkan menurut Bosweric melebihinya.Setiap orang disekitar lokasi masih termenung menatap Theo ketika dia tiba-tiba melemparkan Arthur yang ada di pundaknya kearah Master Dario."Ahhh.. tuan muda..!!!" Dengan sigap Master Dario menangkap Arthur dan segera memeriksa kondisinya. Terlihat sangat khawatir."Tenang saja, dia masih hidup untuk saat ini. Sege

  • Sepuluh Dewa Iblis   Chapter Gaia Land : Arthur dan Mentor (4)

    "BOCAHHH..!! TENANGKAN DIRIMU…!!!" Teriak Theo lantang.Semua orang di sekitar lokasi segera termenung melihat kedatangan tiba-tiba pemuda di hadapan mereka."Hoooaaaaarrrrgggggggg….!!!! Siapa yang kau sebut bocahhh????" Arthur Wild kembali berteriak gila setelah berdiri."Siapa lagi? Kau bocah nakal tak berguna yang bahkan tak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri! Kau itu lebih bocah dari pada bocah! Dasar bocah ingusan." Kata Theo, sambil menatap remeh Arthur.Mendengar kata-kata Theo, mata hitam Arthur mulai melotot. Dia terlihat sangat marah."Siapa yang kau sebut bocah ingusan!!!!" Arthur berteriak marah, segera maju menerjang kearah Theo.Melihat bocah dihadapannya semakin menggila, Theo memasang kuda-kuda. Bersiap ikut menerjang kedepan. Menyambut serangan Arthur."Anak muda..!! Apa yang coba kau lakukan? Cepat menghindar! Itu berbahaya..!!" Bosweric yang k

  • Sepuluh Dewa Iblis   Chapter Gaia Land : Arthur dan Mentor

    "Ini berbahaya, bocah ini harus dihentikan, dia tak bisa mengontrol mana nya." Kata Theo.Setelah berkata demikian, Theo memerintahkan Jasia dan Kalina untuk tinggal di tempat. Dan segera pergi kelokasi pertempuran.***"Tuan muda, tenangkan dirimu."Seorang tetua dari house Wildbear terlihat sangat panik, dia terus berteriak kepada pemuda yang berdiri tak jauh di hadapannya untuk tenang."Diam…!!! Siapa tadi diantara kalian yang menyebutku bocah?"Pemuda di hadapan sang tetua bukannya semakin tenang, malah semakin liar memaki. Mana kegelapan mulai merembes keluar menutupi area sekitar pemuda tersebut.Mana kegelapan adalah yang paling ganas diantara semua jenis unsur mana. Unsur ini memiliki kemampuan untuk menyerap energi kehidupan di sekitarnya. Semua yang di lewati oleh unsur ini akan segera mengering dan mati."Ini gawat, tuan muda mulai kehila

  • Sepuluh Dewa Iblis   Chapter Gaia Land : Arthur Dan Mentor (2)

    "House Wildbear?"Jasia kemudian mulai menjelaskan, Hutan Pinus Beku saat ini terbagi menjadi 4 wilayah kekuasaan. Wilayah-wilayah ini di kuasai oleh 4 kelompok Knight, yakni house Alknight, Ironhead, Thrue Alknight, dan Wildbear.Keempat kelompok ini membagi Hutan Pinus Beku bagian luar dan bagian tengah menjadi wilayahnya masing-masing dengan mulai membangun Basecamp. Sementara wilayah bagian dalam hutan tidak ada yang menguasai. Spirit beast yang tinggal di wilayah dalam terlalu liar untuk diatasi oleh house manapun, sehingga tak ada yang berani membangun basecamp di wilayah bagian dalam hutan pinus beku. Wilayah ini akhirnya hanya menjadi tempat eksplorasi kelompok elite masing-masing house."Jadi seperti itu." Theo kini mulai mengerti.Setelah mendengarkan penjelasan Jasia, kini Theo mulai memperhatikan pertempuran kembali. Dia memperhatikan jalannya pertempuran dengan seksama untuk beberapa saat, sampai ada seorang pemuda dari house Wildbear yang menari

  • Sepuluh Dewa Iblis   Chapter Gaia Land : Arthur dan Mentor (1)

    (Dalam beberapa chapter kedepan, menceritakan kehidupan lama Arthur di Gaia Land. Pertemuan awalnya dengan sang mentor. Theodoric Alknight)"Haaaahhh…. Haaahhh.. Haaaa….."Theo kini terbaring penuh luka, sedangkan lawannya juga terbaring, namun dengan kondisi yang lebih buruk dari pada Theo. Selain di dipenuhi luka, kedua tangan dan kedua kaki lawannya patah, dia sekarang sedang mengerang kesakitan dalam sebuah lubang tanah penuh retakan, tak jauh dari posisi Theo.Theo berhasil memenangkan pertempuran dengan banyak usaha dan menggunakan berbagai trik. Bertarung melawan seorang Immortal bumi, ternyata memanglah sudah menjadi batasan maksimal Theo.Melihat kondisinya sekarang, dia tak bisa membayangkan bila harus melawan dua Immortal bumi secara bersamaan. Dari pertarungan ini, dia menjadi sadar bahwa dirinya masih terlalu lemah. Hal ini membuatnya semakin terdorong untuk segera melakukan terobosan menjadi seorang Immortal.Untuk membantu house nya yang

  • Sepuluh Dewa Iblis   43 - Kabut Biru Muda

    "Hati-hati! Kabut ini sepertinya bergerak dengan cara tak biasa! Sangat berbeda dengan yang selama ini selalu kulihat!" Seru Cecilia, memberi peringatan seraya menarik bahu Arthur.Tepat ketika Cecilia menarik bahu Arthur, sehingga membuat Arthur mundur beberapa langkah kebelakang, kabut biru muda menerjang ditempat sebelumnya Arthur berdiri."Hmmm… Itu seperti punya kehendak sendiri!" Gumam Arthur saat melihat pergerakan tak biasa kabut biru muda di hadapannya."Kabut ini menutup semua akses menuju keluar! Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Cecilia."Aku sendiri juga tak tahu! Lagipula kita juga tak bisa memastikan efek apa yang akan terjadi bila terkena kabut itu!" Jawab Arthur.Situasi kemudian berubah hening saat Cecilia dan Arthur hanya melihat kedepan pada kabut biru muda yang saat ini juga tiba-tiba berhenti bergerak ketika sudah berada di lokasi tempat Arthur sebelumnya berdiri.

  • Sepuluh Dewa Iblis   42 - Serbuk Korosi

    *Wuuushhhh….!!!Arthur yang telah kembali membuka mata, kini mulai mencoba kemampuan baru yang ia dapatkan. Menggunakan pikiran, ia mengalirkan serbuk ungu aneh yang telah menjadi satu dengan Element Seed miliknya, untuk di manifestasikan kedunia nyata.Dari dalam pori-pori kulit Arthur, serbuk ungu saat ini tampak perlahan merembes keluar. Mulai menyelimuti seluruh tubuhnya."Hmmmm… Bahkan warna dari serbuk korosi Kunang-kunang penghancur yang kau miliki, saat ini tampak berbeda! Itu seharusnya berwarna kuning, bukannya ungu pekat seperti itu!" Ucap Cecilia, memberi tanggapan saat melihat serbuk ungu di sekitar tubuh Arthur."Warna tidaklah penting! Sekarang kita lihat, apa yang bisa dilakukan serbuk korosi ini!" Kata Arthur. Seraya kini mengarahkan gumpalan serbuk ungu yang menyelimuti seluruh tubuhnya, pada tumpukan mayat Demonic Beast hasil buruan Gro kecil yang tergeletak disalah satu sudut gua.Serbuk ungu yang saat ini dikendalikan Arthur, berger

  • Sepuluh Dewa Iblis   41 - Demonic Core Bermutasi

    *Booommm…!!!Suara dengungan keras, menjadi pertanda terbukanya pintu ketiga dalam Gerbang Jiwa Arthur. Dengan aura Kegelapan pekat menyelimuti seluruh tubuhnya. Arthur secara perlahan membuka mata."Akhirnya selesai juga!" Gumam Arthur.Ia kemudian melanjutkan dengan menstabilkan aliran Chi dalam tubuhnya yang masih bergejolak untuk beberapa saat, sebelum menghembuskan nafas panjang. Mengakhiri proses Kultivasinya."Cecilia, sudah berapa hari sejak aku memulai kultivasi?" Tanya Arthur kepada Cecilia yang saat ini sedang duduk bersila tak jauh di hadapannya."Tepat satu minggu!" Jawab Cecilia singkat."Hmmm… Lumayan lama juga! Ngomong-ngomong, dimana Gro kecil?" Tanya Arthur lagi, sambil mulai melihat sekeliling. Mencari keberadaan Gro kecil."Makhluk panggilanmu itu, benar-benar tak bisa diam! Setelah makan dan tidur, dia akan kembali berlari keluar, melakukan perb

  • Sepuluh Dewa Iblis   40 - Kultivasi

    "Hmmm… Gua yang cukup dalam!" Gumam Arthur, saat telah sampai di lokasi tempat persembunyian Cecilia, sebuah gua dengan aura aneh yang di selimuti oleh selubung kabut berwarna biru muda."Ini adalah gua yang kumaksud sebelumnya, tempat yang kutemukan secara tak sengaja! Entah kenapa setelah sampai di lokasi ini pertama kali secara tak sengaja beberapa tahun yang lalu, aku seperti mempunyai insting tertentu untuk bisa menemukan tempat ini lagi, meskipun selalu ada selubung kabut aneh yang menutup seluruh area!" Ucap Cecilia."Cukup aneh juga!" Jawab Arthur, setelah mendengar kalimat penjelasan Cecilia."Apa kau cukup yakin tak ada orang lain lagi yang tahu lokasi ini selain dirimu?" Tanya Arthur."Cukup yakin! Selama ini tak akan ada yang pernah bisa menemukanku saat sedang berada di dalam gua ini!" Jawab Cecilia."Baiklah kalau begitu, aku memerlukan waktu lumayan lama untuk memulihkan diri setelah ini, pertempuran di pusat kota sebelumnya, hampir mengu

DMCA.com Protection Status