Share

Bab 50

"Masuklah, Zia!" Mbak Soraya membukakan pintu mobil untukku.

Aku mengangguk, menuruti permintaannya. Papa duduk bersama Pak Arsyad di depan, sementara aku dan Mbak Soraya berada di kursi belakang, sedang, Mas Rangga, ia kembali ke villa. Mengambil laptopnya dan tas yang berisi buku-buku kuliahku, yang masih tertinggal di sana. Lalu menyusul kami pulang ke Jakarta.

****

Hari sudah menjelang senja dan matahari sudah mulai terbenam, begitu kami tiba di rumah, untuk beberapa saat aku menatap kearah pagar rumah, berharap mobil Mas Rangga juga tiba dirumah. Namun, hingga beberapa detik aku terpaku, mobil Mas Rangga belum juga terlihat.

Aku berjalan perlahan memasuki rumah ini, lalu melangkah ke kamarku. Tadinya papa memaksa untuk langsung memeriksa kondisiku ke rumah sakit, namun aku menolaknya halus. Kupikir aku bisa beristirahat lebih baik di rumah dibandingkan dengan kamar rumah sakit.

Bi Ijah terlihat sangat cemas takkala melihatku yang masih memegangi kepala, yang memang masih te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status