Teman-teman Dave yang melihat Dave kebingungan dengan keberadaan Cia sekarang terlihat gembira, "cie, nyariin Cia ada apa nih" Teman-teman Dave yang mulai kompak untuk membuat wajah Dave nampak memerah. Dave tersipu malu, tapi sebagai seorang pria sejati, dia tidak perlu menunjukkan wajahnya yang tampan dan pemberani itu.
Dave juga tipe orang yang tidak mau terlihat lemah dihadapan orang lain, ketika pulang ia dijemput oleh mama Gaby. "Loh, kok kamu mukanya merah gitu Dave? Kamu habis Ditonjokkin siapa" Tanya mama Gaby pada Dave, "ih, engga kok tan, wajah Dave mana mungkin memerah, lagian Dave ini kan sangat tangguh dan kuat sebagai laki-laki yang hebat dan keren ini.
Mendengar itu mama Gaby tertawa terbahak-bahak atas kelakuan salah tingkah Dave, " Hadeh, eh Dave dengerin nih, tante juga pernah muda keless, jadi ya tante juga pasti tau dong gimana rasanya orang yang sedang dalam proses cinta monyetnyamonyetnya" Sahut mama Ga
Setelah menutup ponselnya itu, Dave nampaknya terlihat sangat kesal karena teman-teman nya yang dia rasa saat ini selalu membully dan mengejek dirinya itu, "Dave kau kenapa" Tanya mama Gaby yang melihat lekukan di wajah Dave. "Gapapa kok tan" Balas Dave menutupi amarah nya itu.Ibu Dave heran, biasanya dari dulu jika Dave sedang diejek dia tak pernah marah sedikit pun, apalagi diejek oleh teman-teman terdekatnya sendiri, tapi kali ini ibu Dave menyadari sepertinya anak kesayangannya ini sedang memikirkan seseorang yang cukup berarti bagi dirinya, tapi siapa orang itu apakah ibu Dave tau?Dave ijin meninggalkan tempat itu saat ibu dan mama Gaby sedang menikmati es podeng mereka, dan tanpa sepengetahuan Dave, ibu dan mama Gaby juga sedang membuat rencana untuk menjadi kejutan bagi Dave yang selama ini terlihat bahagia namun dibalik kebahagiaan yang ada pada dirinya, dia juga sedang memikirkan sesuatu."Ba
Sesudah sampai di tempat penjual nasi goreng, mama Gaby, Dave, ibu Dave, dan juga Cia. Memilih tempat duduk yang mereka inginkan "nah, itu disana ada tempat yang sepertinya kosong. Bagaimana jika kita duduk sambil menunggu makanan datang disana" Ucap Dave sambil menunjukkan tempat yang dia maksud. Kebetulan denah tempat duduk itu terdiri dari empat kursi kosong, dua di bagian depan dan dua dibagian belakang namun keempatnya saling berhadapan."Ayo sini sist" Ucap ibu Dave pada mama Gaby, karena ibu Dave sengaja ingin melihat Dave duduk bersebelahan dengan Cia. "Oke sist, bentar ya aku mau ke kasir dulu" Balas mama Gaby yang sepertinya sudah tau maksud dan tak-tik dari ibunda Dave. "Nak, kamu tolong bersihkan tempat duduk yang akan digunakan Cia ya" Ucap sang ibu pada Dave sambil tersenyum melihat keberadaan Cia, Cia merasa tidak nyaman karena takut Dave merasa terbebani dengan kehadirannya itu."Tidak apa nak Cia, Dave melakukann
"Sudah lah Dave, tidak apa jika kau ingin bertanya atau cerita pada kami, lagipula kami senang jika kamu terbuka pada kami dan tidak takut dalam mengungkapkan hal atau pendapat apalagi pertanyaan yang membuat dirimu bingung dan tidak nyaman seperti ini sekarang ketika kamu melihat kaca mobil, seperti ada yang ingin kamu sampaikan " Ucap mama Gaby pada Dave. Setelah mengucapkan hal itu, tak terasa mereka sudah sampai di rumah Dave dengan selamat juga. Dave yang barusan diberikan nasihat oleh mama Gaby itu langsung berusaha mengganti topiknya dengan mengucapkan salam perpisahan karena dirinya dan juga ibu nya sudah selamat sampai di rumah mereka. "Sampai jumpa lagi tan, terima kasih telah meluangkan waktu dan uang nya untuk kebahagiaan kami semua hari ini" Ucap Dave sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan oleh mama Gaby untuk dirinya dan juga ibundanya. Mama Gaby pun juga membalas dengan kalimat sama-sama
Jam istirahat akan berbunyi sebentar lagi, para murid yang berada di kelas semakin serius di detik-detik terakhir mengerjakan tugas-tugas mereka masing-masing, bukan tanpa alasan mereka seperti itu walaupun ujian akhir memang belum dimulai. Tapi setidaknya mereka berusaha terlebih dahulu sebelum itu, tujuan mereka memang berbeda tapi tidak ada salahnya berusaha keras dan tekun mencobanya.Melihat Dave yang sedang serius mengerjakan soal latihan itu sepertinya membuat para wanita di kelasnya menjadi lebih tertarik melihat kegigihan Dave, sebenarnya Dave memang mempunyai daya tarik sendiri mungkin sampai saat ini memang dirinya belum menyadari akan hal itu. Tunggu sebentar, bagaimana dengan kehidupan yang dijalani oleh Juan kekasih Gaby?Dari beberapa hari yang lalu sosok Juan memang belum terlihat walaupun hanya batang hidungnya saja, Dave selaku teman dan begitu pun juga dengan Cia tidak terlalu memikirkan keadaan Juan. Tapi sebe
"Hai Dave, ternyata kamu sudah sampai untuk menjemput aku ya? Kita mau kemana nih kira-kira? Jangan-jangan kamu akan membawaku ke tempat yang asik dan menyenangkan ya" Ucap Cia pada Dave, karena Dave sudah sampai tepat di depan Cia. Namun walaupun Dave tadi terhenti sejenak akan keputusan dirinya membeli bunga untuk Cia, ternyata Dave benar-benar tidak membelikan bunga itu untuk diberikan kepada Cia yang sudah menunggu dirinya dari tadi. Dave melihat wajah dan penampilan Cia yang sangat rapih dan anggun, hari itu Cia menggunakan pakaian yang terlihat sangat feminim. Padahal Cia di mata Dave adalah sosok perempuan yang cantik dan lincah namun seperti laki-laki, tapi kenapa hari itu dia terlihat sangat cantik? Apa dia berpenampilan seperti ini demi Dave? Kurasa tidak. Cara Dave memperhatikan Cia terlihat sangat kaku dan kurang ramah seperti biasa perilaku dirinya pada Cia. "Karena dirimu sudah tau aku datang, mengapa tidak cepa
Dave melihat kebelakang karena mendengar suara Cia yang ingin berjalan bersama sama dengan dirinya. "Cepatlah, kau terlalu lama dari tadi" ucap Dave sambil melihat ke arah Cia, Cia langsung bergegas lari untuk bisa berjalan bersama-sama dengan Dave. "Terima kasih karena mau menunggu aku ya" balas Cia dengan nada yang benar-benar lembut kepada Dave yang ketus. Mereka akhirnya berdua berjalan bersama beriringan, sambil melihat lihat lokasi atau denah mana yang akan dituju. Cia yang mengenang masa lalunya itu sangat gembira, di raut wajah Cia seperti menggambarkan sebuah kenangan indah yang kini hidup kembali. Bagi Cia sendiri, Gaby adalah orang yang selalu menerima kondisi dirinya baik dalam keadaan apapun entah itu baik atau buruk. Maka dari itu, Cia sangat sayang pada Gaby sampai dirinya terpuruk waktu mendengar Gaby sudah benar-benar tidak akan ada lagi ke dunia ini untuk menemani dirinya. Dave yang dari tadi masi
Selesai mendengar apa yang Dave katakan. Cia akhirnya tau kini mengapa mama Gaby dan juga Dave bisa sangat dekat, dirinya sepertinya bersyukur karena mungkin mama Gaby tidak merasa kesepian lagi bila ada Dave dan ibunda Dave sekarang yang selalu membuat dirinya tertawa."Terima kasih telah membawaku kesini dan menceritakan segalanya padaku. Akhirnya sekarang aku tau mengapa semua ini bisa terjadi, ditambah aku jujur sangat bahagia mendengar cerita yang keluar dari mulutmu Dave" balasan dari Cia yang berupa ucapan terima kasih kepada Dave karena telah berjanji menceritakan semuanya dan kini akhirnya semua cerita itu memang sudah benar-benar terdengar ke kuping Cia.Dave sepertinya juga lega telah menceritakan semua hal yang terjadi pada Cia. Tapi sepertinya Dave mempunyai banyak pertanyaan untuk Cia jawab, apa mungkin Dave akan bertanya sekarang? Aku tidak yakin suasana akan mendukung untuk Dave."C-cia, bolehkah giliran
"satu...dua...tiga... cheese" suara Cia yang begitu lantang dan sangat bersemangat karena mereka bertiga foto bersama sama. Cia membuka hasil foto dari mereka bertiga, saat slide pertama dan selanjutnya tiba-tiba Cia terkejut melihat apa yang tertangkap oleh gambar.Bisa-bisanya Dave dirangkul sedemikian rupa layaknya seorang pasangan yang baru saja menjalin asmara atau cinta monyetnya itu membuat Cia nampak kesal dengan amarahnya. Namun tentu saja Cia dapat menahan amarah itu di dalam dirinya, walaupun sepertinya dia sangat kesal dan berfikir akan mencekik orang yang berani merangkul Dave secara tiba-tiba itu.Dave yang memang dari tadi sudah menyadari bahwa memang dirinya baru saja dirangkul langsung melirik ke arah Cia. "Apa benar raut wajah Ciam menunjukkan bahwa dirinya kesal ketika melihat hasil foto barusan? Apa mungkin dia cemburu. Arg sudahlah itu tidak akan pernah terjadi padaku."Dave ayo pulang sekarang, aku