Share

Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku
Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku
Penulis: hanaahanaa

Bab 1 Penjual yang Keji

Penulis: hanaahanaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-11 15:55:37

Dinasti Daiyue

Bulan Juli, tahun kedua belas Yongde.

Tahun ketiga kekeringan.

Matahari sangat tinggi di langit bulan Juli yang panas, dan tanah telah retak akibat kekeringan yang parah. Parit-parit yang dalam telah muncul di ladang, dan sungai-sungai telah lama mengering.

Bahkan, tidak ada sedikit pun warna hijau yang terlihat pada pepohonan.

Jangkrik yang terlihat di mana-mana pada tahun-tahun sebelumnya sekarang tidak terlihat lagi.

"Ibu, ibu, kita tidak bisa menjualnya. Jika kita menjualnya, dia tidak akan bisa bertahan hidup!" Teriakan melengking itu terdengar keras dan putus asa.

"Saya telah membesarkannya selama tiga tahun, jadi mengapa saya tidak bisa menjualnya? Bagiku, dia hanyalah penghasil uang!"

Ada keserakahan dalam suara yang tajam dan sarkastik itu.

"Kamu bicara omong kosong, kamu jelas-jelas sudah diberi uang. Kamu mengambil banyak uang pada saat itu, dan kamu berjanji untuk membesarkan adik perempuanku! Adik perempuanku datang ke rumah, dia adalah adik kandungku!" Bocah laki-laki yang jujur itu bergegas menuju wanita tua itu dengan penuh amarah.

"Bah! Dia bukan anak kandung dari orangtua mu, jadi siapa adik kandungmu!" Wanita tua itu meludah dan menendang dada bocah laki laki itu.

Wanita tua itu berdiri dengan meletakkan tangannya di pinggul, alisnya terangkat, bibirnya tipis, tulang pipinya tinggi, dan wajahnya penuh dengan kerutan.

Matanya penuh dengan ejekan.

"Uang? Uang apa? Apa gunanya uang yang sedikit itu? Uang itu bahkan tidak bisa membeli sekarung beras sekarang!" Wanita tua itu menatapnya dengan tatapan tajam, seolah-olah dia sedang melihat sepotong daging hidup.

Wanita yang duduk di tanah itu gemetar. Uang yang ia dapatkan saat itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan keluarganya.

Terlebih lagi, untuk memberi makan seorang bayi.

Uang itu digunakan untuk membangun rumah bagi keluarga Yan dan membantu anak laki-laki dari cabang kedua untuk menikah. Sui Sui bahkan tidak mengeluarkan uang sepeser pun dari uang itu!

Wajah nyonya Lin pucat pasi, uangnya diambil oleh ibu mertuanya, suaminya patah kaki saat berburu, dan sekarang cabang tertua dari keluarga telah ditinggalkan.

Nyonya Lin merangkak maju dengan wajah pucat, air matanya jatuh satu per satu: "Ibu, tolonglah, Sui Sui baru berusia tiga tahun... Dia akan berbakti kepadamu saat besar nanti ibu."

"Jangan jual adikku, jangan jual adikku. Dia memiliki enam anak perempuan di keluarganya dan dia tidak memiliki niat baik ... Adikku tidak bisa dijual!" Anak laki-laki yang ditendang ke tanah itu berusia sekitar dua belas atau tiga belas tahun. Wajahnya kuning dan badannya kurus. Meski begitu, dia tetap menangis dan bergegas maju untuk merebut adiknya.

Anak laki-laki itu menunjuk ke arah anak perempuan dari keluarga Li, yang hampir tinggal kulit dan tulang.

Keluarga Li tidak memperlakukan anak perempuan mereka sebagai manusia, dan sekarang mereka bersedia untuk membeli seorang anak. Melihat hal ini, wanita tua dari keluarga Li diam-diam menelan ludahnya, seolah-olah dia sangat serakah.

Anak laki-laki itu bergidik saat membayangkannya, matanya dipenuhi ketakutan.

Tiga tahun kekeringan, tidak ada makanan di rumah...

Tidak, tidak!

"Nenek, tolong jangan jual adikku . Kamu bisa menjualku saja nenek, aku masih punya banyak daging..." Adik ketiga bergegas sambil menangis. Bocah laki-laki yang berusia tujuh atau delapan tahun itu sangat kurus sehingga dia bahkan bisa tertiup angin.

Tangisan yang berasal dari rumah keluarga Li memekakkan telinga, dan banyak orang di desa membuka pintu mereka.

Beberapa orang mengerutkan kening dengan wajah jijik, sementara yang lain merasa sedikit mual.

Beberapa orang memandang anak dalam gendongan Nyonya Tua Chen dengan waspada dan menelan ludah secara diam-diam.

Anak perempuan itu terawat dengan sangat baik sehingga kulitnya bersinar putih dan cerah di bawah sinar matahari.

Anak itu juga terlihat lembut dan imut.

Dia sama sekali tidak terlihat seperti anggota dari keluarga Yan.

Sayang sekali dia bodoh.

Ketika Nyonya Chen Tua melihat semua orang membuka pintu, dia merasa sedikit marah dan mengertakkan gigi secara diam-diam.

"Jangan dengarkan omong kosong anak ini. Si bodoh ini sudah berada di rumahku selama tiga tahun. Aku telah membesarkannya menjadi gemuk dan putih. Bagaimana mungkin aku tega menyakitinya? Dia di sini untuk bersenang-senang di rumah Bibi Li."

Semua orang mengerutkan bibir mereka dengan perasaan jijik. Keenam anak perempuan dari keluarga Li sekarang bersembunyi dengan takut-takut di balik pintu, dengan bekas luka yang terlihat di seluruh tubuh mereka.

Datang ke rumahnya untuk bersenang-senang?

Putri mereka sendiri diperlalukan seperti binatang di rumahnya.

Nyonya Tua Chen diam-diam melirik bayi di tangannya dan mencubit lehernya dengan erat.

Hanya tinggal satu tarikan napas lagi untuk bayi itu mati.

Keluarga Li tidak berencana untuk membeli bayi yang masih hidup!

Pada saat ini, tidak ada yang menyadari bahwa bayi yang lemah yang berada dalam gendongan Nyonya Tua Chensedikit mengedipkan bulu matanya yang panjang dan tebal.

Ujung jari yang gemuk itu sedikit bergetar.

"Kamu akan dihukum. Sui Sui adalah seorang manusia, orang yang hidup. Kamu menjualnya pada Nyonya Li, dan kamu akan dihukum!" Wajah Nyonya Lin berlumuran darah. Dia diinjak oleh istri kakak ipar keduanya dan berteriak kesakitan.

Istri kakak ipar laki-laki keduanya adalah Nyonya Chen¹, yang merupakan keponakan dari wanita tua itu

Bayi dalam gendongan Nyonya Tua Chen tiba-tiba membuka matanya.

Sudut bibir bayi itu bergerak sedikit.

Wanita tua Li, yang sedang berdiri di samping Nyonya Tua Chen, tiba-tiba bergidik.

Rasa dingin menjalar dari telapak kaki hingga ke atas kepalanya, dan bulu kuduknya juga berdiri, seolah-olah ada sesuatu yang sedang menatapnya.

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar di langit dan bumi yang luas, dan tidak ada yang sempat bereaksi.

"boom..."

Kilatan petir dengan cepat melesat melintasi langit yang cerah.

Kilat dan guntur seakan membelah langit dan bumi menjadi dua.

Semua orang menyaksikan kilatan petir yang sangat besar melintas di langit biru, seolah-olah itu mencurahkan murka surga dan melenyapkan semua ketidakadilan di dunia!

Guntur itu jatuh tepat di atas rumah keluarga Li dan kedua wanita tua itu!

Suara gemuruh terdengar, bercampur dengan teriakan panik dari kerumunan.

Asap hitam tebal tiba-tiba membumbung dari atap rumah Li, dan api besar menyapu dalam sekejap.

Bayi kecil itu melirik sekilas dan kemudian tertidur pulas.

Bakar saja mereka sampai mati.

"Seseorang cepat datang, rumah keluarga Li terbakar karena disambar petir."

Teriakan orang banyak bergema di seluruh desa.

Penduduk desa merangkak keluar dari rumah mereka, beberapa berlutut di tanah, dan beberapa berlari menuju rumah Li.

"Rumah keluarga Li terbakar, tolong datang dan padamkan api."

"Oh, Nyonya Tua Li dan Nyonya Tua Chen tersambar petir."

Semua orang bergegas datang, berteriak untuk memadamkan api, tapi apa yang bisa mereka lakukan?

Cuacanya sangat kering. Sehingga jangankan untuk memadamkan api, menimba air keluar dari sumur saja hampir tidak bisa

Kepala desa hampir tidak bisa menyelamatkan orang-orang, dan keluarga Li hanya bisa menyaksikan rumah mereka terbakar habis.

Tidak ada yang tersisa.

Keenam anak perempuan dari keluarga Li berdiri di sana dengan kebingungan.

"Pergilah dan tanyakan pada dokter tua yang ada di pintu masuk desa."

"Oh, kebetulan sekali, mereka tersambar petir. Bukankah petir itu hanya menyambar mereka berdua?" Semua orang melihat dan melihat bahwa semua orang baik-baik saja, hanya Nyonya Tua Li dan Nyonya Tua Chen yang tersambar petir.

Rambut mereka gosong semua, tubuhnya hitam pekat, dan pakaiannya gosong, seperti dua batang api.

Lin dan kedua anaknya buru-buru bangkit: "Sui Sui, Putriku...."

Tapi begitu dia menggendong anak itu, dia tertegun.

Ibu mertuanya dan wanita tua Li disambar sampai menjadi seperti batang kayu bakar, tetapi Sui Sui yang ada di tangannya. Bibirnya yang merah merona dan giginya yang putih sama sekali tidak terpengaruh.

Dia tidur nyenyak, sambil memonyongkan bibir merah nya, dan dia sama sekali tidak terlihat seperti baru saja tersambar petir.

Nyonya Lin menggendong anak itu dalam pelukannya dan tidak membiarkan orang luar melihatnya.

"Tuhan punya mata, bahkan mungkin Tuhan sudah tidak tahan lagi."

"Benar, manusia tidak mungkin tanpa hati nurani."

"Ini bukan tidak mempunyai hati nurani, ini tidak berperasaan."

"Semua orang tahu apa yang akan terjadi jika dia dijual ke keluarga Li. Gadis Yan yang malang, untungnya Tuhan telah membuka matanya."

"Anak ini benar-benar beruntung..."

Nyonya Lin mengerucutkan bibirnya dan melihat sekeliling dengan hati-hati.

Nyonya Lin buru-buru bangkit sambil menggendong anak perempuan itu. Kedua putranya melindungi ibu mereka. Mereka menyeka darah di wajah mereka dan berjalan terhuyung-huyung kembali ke rumah.

"San'er², kamu pergilah ke pintu masuk desa dan tunggu ayahmu dulu, dan katakan padanya untuk tidak kembali ke rumah tua itu." Mata Nyonya Lin memerah. Hari ini, Suaminya pergi untuk memeriksa kakinya yang patah, dan Nyonya Tua Chen kebetulan menghindarinya.

Menjual putrinya dan mengusirnya dari rumah sudah direncanakan.

Tahun-tahun bencana itu sulit untuk ditanggung, dan rumah tua itu telah meninggalkan mereka.

Mengemis juga tidak ada gunanya.

Ada sebuah rumah bobrok di ujung desa yang nyaris tidak bisa berlindung dari angin dan hujan, jadi Nyonya Lin pindah ke sana bersama anak-anaknya.

Melihat tembok yang rusak, beberapa orang merasa berat hati.

"Ibu, apakah nenek tidak menginginkan kita lagi?" Anak ketiga menangis sambil mencengkeram erat ujung baju ibunya, ketakutan di matanya.

"Maaf, ini semua karena ketidakmampuan ibu untuk melindungimu."

Saat itu, dia bersikeras untuk mengikuti Yan Hansheng dan telah lama memutuskan hubungan dengan keluarga orang tuanya. Sekarang dia bahkan tidak memiliki tempat untuk meminjam makanan.

Siapa yang tahu jika nyawa yang dipinjamkan adalah nyawa seorang anggota keluarga?

Nyonya Lin memeluk anaknya dan menangis.

Keluarganya tidak memiliki uang dan sudah terjadi kekeringan parah selama tiga tahun. Apakah benar-benar hanya ada satu jalan keluar?

TL/N:

¹Nyonya Chen sama Nyonya Tua Chen itu orang yang beda ya, Nyonya Chen itu keponakannya Nyonya Tua Chen

²San'er disini adalah Anak ketiga

Bab terkait

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 2 Keberuntungan memasuki rumah

    Sui Sui membuka matanya dan melihat bintang-bintang di langit malam. Rumah ini bahkan tidak punya atap, benar-benar menyedihkan. Pencuri yang mungkin akan menghela nafas jika masuk ke rumah ini. Sangat miskin, sangat miskin ... Xiao Yan Ling, yang lahir dan dibesarkan oleh surga, terkejut dengan kemiskinan keluarganya. Yan Ling dilahirkan dan dibesarkan oleh surga, dan dia telah menjadi kesayangan surga sejak zaman kuno dan dia sangat disukai oleh surga. Dia bahkan memiliki berkah dari surga, dia dapat meramalkan masa depan, dia dapat mengatakan kebenaran, dan dia juga dapat menghindari bencana dan mencari keberuntungan. Berkah yang berasal Roh Firman yang dicintai oleh surga seperti Yan Ling bahkan lebih menakjubkan. Menurut legenda, jika seseorang bisa mendapatkan sedikit bantuan dari Roh Firman yang disayangi surga, ia bisa melawan arus dan mencapai puncak kehidupan. Terlebih lagi, ia telah berubah menjadi manusia. Melihat rumah itu kosong, Sui Sui mengangkat bibir merah mud

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 3 Suisui meramal

    "Kakak, aku akan memberitahumu sebuah rahasia. Hujan akan turun dalam tiga hari." Sui Sui mengatupkan kedua tangannya dan berbisik pelan. Setelah mengatakan ini, wajahnya berubah menjadi pucat. Tapi di bawah sinar bulan, Yan Lang tidak bisa melihat dengan jelas. "Oke, oke, aku akan percaya dengan Sui Sui." Yan Lang berkata dengan asal-asalan, seolah-olah dia hanya mencoba untuk menghibur adik perempuannya. Sui Sui menjadi marah dan mengerucutkan wajahnya dengan cemberut, "Huh, Kakak tidak percaya dengan Sui Sui. Kakak hanya mencoba untuk menyenangkan Sui Sui..." Yan Lang segera menegakkan wajahnya: "Tidak, tidak, kakak tidak berani bersikap asal-asalan pada Sui Sui. Sui Sui mengatakan akan turun hujan, jadi akan turun hujan. Pasti akan turun hujan dalam tiga hari." Saat dia berbicara, sudut mulutnya sedikit melengkung ke atas. Ia menyukai adiknya yang bertingkah manja seperti ini. Kelopak mata Sui Sui terkulai. Dia masih sangat muda, jadi meminta hujan agak sulit baginya dan juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 4 Harimau Putih kecil berlindung

    Keesokan paginya, Setelah selesai makan, Nyonya Lin keluar untuk mengemasi barang-barang milik keluarga yang sudah terpisah, sementara Yanchuan dan ayahnya memperbaiki atap. Saudara kedua pergi ke satu-satunya sumur di desa untuk mengambil air di pagi hari. Semua sumur di desa telah kering, dan sekarang hanya satu sumur yang masih mempunyai air dan bisa di timba. Setiap keluarga memiliki kuota yang tetap setiap hari. Sui Sui berlari ke samping tempat tidur untuk melihat kakak ketiganya. Tadi malam dia diam-diam memberikan obat penurun panas dan air gula untuk mengisi kembali energi saudara ketiganya. Pada saat ini, gadis kecil itu berjingkat-jingkat dan dengan lembut menyentuh dahi kakaknya, dan dahi itu tidak lagi terasa panas seperti kemarin. Kakak ketiga sudah berusia enam tahun tapi dia terlihat lebih muda dari Sui Sui. Dia tidak setinggi Sui Sui, atau segemuk Sui Sui, dan bahkan mungkin lebih ringan dari Sui Sui. Wajahnya sangat bengak akibat tamparan kemarin, dan obat

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 5 Menyelamatkan si Kembar

    "Kakak, bisakah kita membesarkannya?" Hal yang aneh adalah bahwa anak kucing kecil itu sangat waspada terhadap Yan Lang, tetapi dia sangat menyayangi Sui Sui. Si kecil memeluknya dalam pelukannya. Yan Lang merasa tidak berdaya dan menatap adiknya dengan penuh kasih: "Oke, selama kamu bahagia." Meskipun keluarga nya sedikit miskin, bukanlah masalah besar untuk memelihara seekor kucing. Sui Sui berjalan di belakang mereka berdua dan diam-diam menyuapkan susu ke dalam mulut anak kucing itu. Setelah anak kucing itu kenyang dan puas, ia menjadi lebih sayang kepadanya. "Ada bekas mangsa, Sui Sui, hati-hati." Kakak kedua menggantungkan burung pegar di pinggangnya dan melihat adiknya berbaring di tepi perangkap sambil melihatnya, jadi dia berteriak buru-buru. Sui Sui melirik ke arah jebakan itu. Seharusnya... Apakah itu cukup untuk dimakan? Yan Lang melirik ke bawah dan matanya tiba-tiba membelalak. "Saudaraku, ada rusa roe¹!" Saudara ketiga sangat bersemangat sehingga dia tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 6 Tragedi kematian tragis seluruh keluarga

    Pengasuh itu melihat ginseng itu dengan hati-hati, lalu berkata dengan sungguh-sungguh: "Ginseng ini berusia sekitar lima puluh tahun. Jika berada di ibu kota, mungkin akan dijual seharga seratus tael." Yan Lang mengangguk. Dia telah mendengar tentang hal ini dari dokter tua di desa sebelumnya. Harga ginseng di bawah seratus tahun tidak jauh berbeda, tetapi harga ginseng di atas seratus tahun setidaknya tiga kali lebih tinggi. Ginseng adalah harta karun selama ratusan tahun. Sui Sui menghitung jari-jarinya dengan hati-hati untuk melihat berapa harga seratus tael. Saya telah menekuk semua jari tangan dan kaki saya, tetapi saya masih tidak bisa menghitung semuanya. "Tapi sekarang kita berada di pedesaan, jadi mari kita gunakan harga pedesaan." Harga di Beijing tinggi karena biaya transportasi. Harga di pedesaan secara alami akan lebih rendah. Wanita tua itu memandang anak itu dengan pandangan yang tinggi. Ujung sepatu anak itu terbuka sehingga jari-jari kakinya terlihat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 7 Bencana akan datang

    "Cepat, sembunyikan barang-barang itu." "Apakah ada yang melihat kalian dalam perjalanan pulang?" Nyonya Lin berdiri dengan tergesa-gesa, tetapi Sui Sui menahannya dan menghentikannya untuk bergerak. Yan Lang memindahkan makanan ke dalam rumah, atap dan dinding sudah di perbaiki oleh saudara tertuanya tadi. Semua perak diberikan kepada Nyonya Lin. Nyonya Lin memikirkan sesuatu dan mengeluarkan tiga koin dari dalam kantong perak. Satu tael untuk masing-masing dari ketiga anaknya. Yan Lang dan Yan Ming kemudian memasukkan koin yang di berikan ibu mereka ke dalam saku yang ada di pakaian mereka. Sui Sui mengikuti kakak-kakaknya dan memasukkan uang itu ke dalam sakunya. Setelah Nyonya Lin menyembunyikan uang perak itu, dia mengeluarkan lima tael lagi. Dia diusir dari rumah kemarin, dan beberapa bibi tetangga diam-diam memberinya uang perak. Sekarang saya punya uang untuk memperbaiki atap. "Tidak ada yang melihatnya. Desa ini tampaknya sangat sepi hari ini." Yan Lang mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 8 Kutukan

    "Saudaraku, aku tidak menyangka kamu begitu tidak berbakti dan menentang ibu hanya karena seorang wanita jalang itu." "Dia bahkan menyebabkan ibuku tersambar petir. Gadis itu pasti adalah seorang bintang bencana." "Sui Sui bukanlah bencana. Hidup kami menjadi lebih baik dan lebih baik sejak Sui Sui datang ke rumah kami!" Yan Hansheng segera menjawab. "Saudaraku, jika kamu masih memiliki keluarga kita di dalam hatimu, bawalah gadis itu kemari untuk bersujud pada ibu ... Kita juga tidak bisa mempertahankan istrimu. c Ceraikan saja dia, dan aku akan menikahkan kamu dengan gadis lain yang jauh lebih baik dari istrimu itu besok. Sedangkan untuk gadis itu, Yan Sui Sui, kita akan hidup dengan baik dengan atau tanpa dia di keluarga kita! " Bahkan sebelum saya memasuki pintu, saya mendengar kata-kata kurang ajar ini. "Sudah aku bilang kalau Sui Sui bukanlah bencana! Dan aku tidak akan pernah menceraikan istriku! " Yan Hansheng adalah seorang petani yang jujur dan tidak pandai berbic

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 9 Permusuhan dengan protagonis pria

    "Di mana makanannya?" Kepala desa sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman. Namun, melihat penduduk desa menjadi semakin terburu nafsu dari hari ke hari, dia tahu bahwa dia tidak bisa lagi mengendalikan mereka. "Makanannya ada di dalam kereta. Saya akan menyuruh seseorang untuk menurunkannya nanti. Jika tidak cukup, Anda bisa menebusnya dengan perak." Wanita tua itu cukup sombong. Dia tahu bahwa hanya karena mereka adalah sekelompok petani, mereka akan enggan menyerahkan makanan mereka. "Biar kuperjelas dulu, kami tidak akan memberikan makanan nya padamu. Huh..." Wanita tua itu menunjuk ke arah Sui Sui. Dia tidak menyukai anak ini. Setelah menyinggung perasaan orang yang mulia, dia harus menunjukkan sikap tegasnya kepada gadis ini". "Tuanku, tolong turun dari mobil dan beristirahatlah dulu. Kami akan tinggal di sana setelah desa ini dibersihkan..." Wanita tua itu berbalik dan ekspresinya berubah. Dia terlihat ramah dan lembut, dengan tatapan penuh kebajikan. Anak laki-laki it

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 62 Mendidik leluhur kecil yang buta huruf

    Pagi harinya mereka sarapan bubur tulang dan daging.Semua orang meminum dua mangkuk besar bubur tulang besar yang kental dan harum. Nyonya Lin menyentuh perutnya dan mendesah gembira."Aku tidak pernah berpikir kalau aku akan bisa menjalani kehidupan yang begitu damai.""Nenek menyukainya, jadi dia tinggal di sana. Sekarang orang-orang dari luar ingin masuk, tetapi mereka tidak bisa. Kelompok orang yang kami ambil kemarin hanya bisa tinggal di pinggiran, dan mereka harus diawasi lebih dari itu setengah tahun sebelum mereka bisa memasuki desa.""Kami tidak punya tanah di desa. Besok aku akan pergi ke kepala desa untuk mencari tahu apakah ada pekerjaan yang cocok untukku di sini." Lin Qingyun tersenyum tipis."Ketika aku masih muda, wanita beracun itu ingin membesarkan Qingyun menjadi seorang anak laki-laki yang tidak berguna, jadi tanpa malu-malu mereka membawa anak itu kepadaku dan menyuruhku membesarkannya. Karena itu, Qingyun bisa belajar selama beberapa tahun, tetapi aku tidak ber

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 61 Raja Harimau siap membantu

    "Harimau?" Nyonya Lin tidak mempercayainya untuk pertama kalinya."Dua masih berada di punggung Suisui setiap hari, menginjak punggungnya.""Suisui membujuknya dengan ceker ayam agar mau makan, dia bahkan berpura-pura pincang dan terluka untuk mengelabui dia agar makan dan minum.""Mengeong sepanjang hari, jika kamu tidak percaya, tanyakan saja pada miaomiao." Nyonya Lin memegang semangkuk bubur daging di tangannya, dan seluruh halaman dipenuhi dengan bau daging.Nyonya Lin mencubit segenggam daun bawang di halaman, memotongnya menjadi potongan-potongan halus dan menaburkannya. Aromanya tiba-tiba menjadi lebih kuat."Ia masih mengeong di luar jendela di pagi hari, setiap hari..." Yan Ming mengangguk dengan serius, dan ia juga suka bermain bola dan menggulungnya menjadi bola.Lebih mirip kucing daripada kucing, bagaimana mungkin dia bukan kucing!Lin Qingyun mengerutkan bibirnya, tampak sedikit terdiam.Dengan hati-hati mencubit pipinya, memperlihatkan giginya yang tajam: "Kucing, apak

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 60 Dia memelihara seekor harimau

    "Awalnya aku mengira keluarga Lin akan dihentikan pada generasi ini dan akan mati di masa depan. Aku merasa sangat malu dengan nenek moyang keluarga Lin.""Tetapi aku tidak menyangka bahwa aku dapat diberkati oleh cucu perempuanku dan memberi keluargaku tempat tinggal." Nyonya Tua Lin, dengan rambut abu-abu di pelipisnya, sedang duduk di tempat tidur yang bersih dengan air mata panas mengalir di matanya."Wanita itu melahirkan seorang putri untuk ayahmu. Ayahmu berhati lembut dan pantas berakhir seperti ini. Nenek sama sekali tidak merasa kasihan padanya.""Aku hanya kasihan padamu karena kamu melarikan diri dari pernikahan di usia muda. Untungnya, kamu bertemu dengan pria yang baik.""Aku juga merasa kasihan pada Qingyun. Dia terlahir lemah dan dibebani rasa bersalah karena membunuh ibunya selama bertahun-tahun. Dia juga menanggung rasa bersalah karena tidak mampu melindungi saudara perempuannya. Awalnya, keluarga Lin punya cukup makanan dan pakaian, tapi sekarang kita berada dalam s

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 59 Penempatan

    Nyonya Tua Lin berdiri dengan hati-hati di depan pintu rumah Yan.Ekspresinya tenang dan langkahnya berhenti di depan pintu.Melihat tembok tinggi dan rumah baru, saya tercengang.Samar-samar terlihat ayam dan bebek dipelihara di halaman, serta deretan sayuran tumbuh hijau dan kuat di sampingnya."Guan Niang, aku tidak akan masuk. Aku...Aku bisa membawa adikmu dan mereka untuk tinggal di luar desa. Kamu dapat menjaga Huzi. Kesehatan Huzi buruk sejak dia masih kecil... Huzi adalah putra sulung kakakmu." Wanita tua itu merasa kasihan pada cucunya, dan matanya yang berlumpur berkaca-kaca."Jika nenek bisa bertemu denganmu lagi, aku akan rela mati.""Nenek tidak bisa menyakitimu. Nenek datang ke sini untuk menghindari kelaparan. Keluarganya tinggal di rumahmu. Ibu mertuaku tidak menyukainya. Tidak apa-apa jika nenek tinggal di luar desa." melihat Nyonya Lin, sudah terlambat untuk merasa tertekan. Bagaimana dia berani memberinya masalah?Sejak dia melihat Nyonya Lin, matanya tidak pernah l

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 58 Menaklukkan bos pertama

    Mulut Li Shenzhi yang penuh darah membuat anak-anak ketakutan."Leluhur Kecil, kenapa kita tidak pergi? Sepertinya dia tidak akan hidup lama..." Hu Xiaoshan bergidik. Wajah orang ini agak hijau, dan dia tampak sangat gugup.Suisui meliriknya."Tolong... Nona, tunggu." Li Shenzhi berdiri dengan terhuyung-huyung meskipun hatinya sangat sakit.Dia sekarang hanya memiliki seorang adik laki-laki yang tersisa di keluarganya yang akan segera meninggal, dan dia sudah memiliki beberapa spekulasi di benaknya.Terjadi ledakan.Pria jangkung itu sebenarnya berlutut di depan Yan Suisui."Tolong bantu aku, Nak." Dia tidak beruntung selama ini, dan dia tidak pernah ragu bahwa dia sedang tidak beruntung.Ia bahkan hanya menganggap hidupnya lebih rendah dari orang lain.Hanya saja, dia menunjukkan bahwa dia tidak tahu apa yang mampu dilakukan pihak lain.Lalu bagaimana dengan usia empat tahun?Yang di Ibukota juga baru berumur empat tahun! !Ada banyak pejabat di tangannya yang memohon berkah padanya.

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 57 Kehidupan yang ditumbangkan

    "Apa itu?" Hu Xiaoshan sedikit gugup dan menjaga Yan Suisui dengan ketat."Monster apa itu? Suisui kami hanyalah koi kecil. Monster, monster, dan hantu akan segera datang!" Sekelompok remaja setengah dewasa menjadi pucat dan menatap ke kejauhan.Sepasang kaki digantung di pohon yang rimbun dan bengkok, dan saat itu mereka sedang menendang-nendang di udara."Tidak pernah… tidak pernah mendengar bahwa gunung itu berhantu. Kalau tidak, ayo kita kembali."Wajah kecil Suisui berkerut.Ya Tuhan, ini pria yang sangat tidak beruntung.Berapa banyak kesalahan yang dia buat di kehidupan sebelumnya? Kehidupan ini penuh dengan nasib buruk, dan langit dipenuhi dengan udara hitam pekat.Sekelompok anak menjadi pucat karena ketakutan.Sebelum dia selesai berbicara, dia mendengar bunyi klik.Pohon tua itu telah tumbuh selama 20 hingga 30 tahun, selamat dari kekeringan parah selama tiga tahun, dan selamat dari wabah belalang. Itu sebenarnya dipotong lurus di bagian pinggang..."Ah!" Lalu ranting-ranti

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 56 Ramalan Suisui

    Di malam hari, keluarga itu duduk di meja dengan lampu menyala.Di atas meja ada sup ayam kentang kukus. Sup ayamnya memiliki rasa yang sedikit diawetkan, tapi Nyonya Lin merendamnya dalam air panas dan supnya berwarna putih susu.Sui Sui secara tidak sengaja menggali kentang dari gunung, dan Nyonya Lin juga memasukkan beberapa biji.Tapi masih banyak air di dalam suapnya.Kentangnya lembut dan empuk, dan rasa kuah ayamnya cukup membuat alis Anda terangkat saat menggigitnya.Suisui sedang memegang mangkuk porselen kecil dengan kaki ayam dan semangkuk sup dengan taburan daun bawang di permukaan sup.Yan Chuan memberi Ah Yue sayap ayam, dan alis melengkung Ah Yue menerangi seluruh ruangan.Terlepas dari segalanya, orang-orang di keluarga Yan sangat tampan.Yan Hansheng menyesap supnya lalu mendecakkan lidahnya."Saat ini, aku tidak akan menukarnya dengan emas. aku bahkan tidak berani memikirkannya dalam mimpiku." Yan Hansheng menggelengkan kepalanya. yang paling bisa dia dapatkan hanyal

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 55 Kerabat datang ke rumahmu

    "Suisui, apakah kali ini benar-benar akan terjadi badai salju?" Kepala desa tidak yakin. Ini adalah jaket berlapis kapas yang dia beli dengan menukar 8.000 kati gabah.Itu memenuhi beberapa kereta, dan bertumpuk tinggi.Suisui berbaring telentang dan menguap: "Pada hari kesepuluh bulan Oktober, badai salju akan datang."Dalam buku aslinya, pada hari inilah salju lebat mulai menutup pegunungan.Hujan turun selama tiga hari tiga malam penuh, dan banyak pengungsi di luar yang mati kedinginan.Suisui benar-benar masuk ke dalam buku dan menjadi orang dalam permainan, hanya untuk menyadari bahwa masing-masing dari mereka adalah kehidupan yang hidup.Bibir kepala desa bergerak, dan dia ingin bertanya pada Suisui bagaimana kamu bisa mengetahuinya.Namun pada akhirnya, dia hanya menghela nafas tak berdaya, dan seluruh bahunya merosot, seolah dia tiba-tiba kehilangan banyak energi."Suisui, sungguh suatu berkah bagi desa kami bahwa kamu bisa datang ke desa kami. Tumbuhlah dengan baik, dan semua

  • Semua Orang Berkuasa di Dinasti adalah Pendukungku   Bab 54 Pangeran mahkota ditugaskan ke Prefektur Wangshan

    Setelah wabah belalang, makanan menjadi lebih mahal daripada uang.Saat ini, sangat sedikit orang yang masih bisa menjual gabah.Pihak lain juga menawarkan harga yang sangat realistis.Yan Chuan mengerucutkan bibirnya, selalu teringat perkataan Suisui tentang hujan salju lebat tahun ini."Bagaimana jika kita menukar sesuatu dengan sesuatu? Di desa kita, kita ingin menukarnya dengan beberapa barang musim dingin. Aku ingin tahu apakah ada tempat untuk menukarnya di luar?" dari jaket berlapis kapas.Pria itu mengangkat alisnya. Pemuda ini bertanya pada orang yang tepat.Para pedagang di luar berlarian dan sekarat, tapi mereka tidak bisa ditemukan."Tidak ada apa pun di luar, tetapi Perusahaan Dagang Fu kami secara alami memilikinya. Saat ini, terjadi kekeringan dan harga makanan mahal, jadi barang-barang untuk musim dingin masih dengan harga biasa." Manajer Fu masih memiliki keyakinan ini di ketentaraan ada jaket berlapis kapas tua yang sudah tidak digunakan lagi.Pasukan Militer membutu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status