Share

92. Pembukaan (1)

Author: dtyas
last update Last Updated: 2024-12-01 18:34:53

Dua hari ini Selly sedang sibuk, bahkan tidak bisa mampir ke rumah Anya. Hanya menghubungi tadi siang dan menanyakan kabar pada Ira. Tubuhnya lelah dengan aktivitas seharian ini. Hampir jam delapan malam saat dia tiba di rumah kontrakan yang selama ini ditempati.

Brak.

Selly melempar tasnya ke atas meja lalu menguap. Bukan hanya lelah, tapi masih kesal sendiri setelah obrolan dengan Rama beberapa hari yang lalu melalui telepon.

“Mandi gak ya,” gumam Selly ragu-ragu. “Nggak mandi gerah, mandi dingin banget.”

Seharian berada di luar ruangan, berpeluh dan kena debu. Selly memutuskan untuk mandi air hangat. Berbeda dengan tinggal di apartemen, yang tinggal memutar kran untuk mendapatkan air hangat. Di sini ia harus memasak air dalam panci, setelah cukup panas dituang dengan air mandinya di dalam bak atau ember besar.

“Hah, segar,” ucap Selly setelah selesai membersihkan diri dan mengeringkan rambutnya. Terdengar dering ponsel, Selly menatap sekitar mencari keberadaan ponselnya.

“Di mana y
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Semalam Dengan Sepupumu   93. Pembukaan (Sempurna)

    Hampir tengah malam saat Bima tiba di rumah sakit dan Anya masih menikmati kontraksi agar bisa pembukaan sempurna. Baik Selly ataupun Ira sama-sama belum pengalaman masalah persalinan, hanya bisa menyemangati Anya dan menyampaikan pada bidan keluhan Anya yang dianggap sudah mengkhawatirkan.“Sayang, aku di sini,” ujar Bima langsung meraih tangan Anya yang bebas dari jarum infus.Wanita itu tidak merespon dengan ceria karena menahan sakitnya kontraksi.“Maaf sudah buat kamu jadi begini.” Bima mengecup punggung tangan Anya.Hanya Bima yang menemani Anya, Selly dan Ira menunggu di luar. Efek induksi yang diberikan satu jam lalu membuat Anya merasakan kontraksi semakin intens.“Suster!” teriak Bima. “Istri saya kesakitan.” Bima langsung panik saat Anya mencengkram tangannya.Bidan kembali melakukan pemeriksaan dalam dan mengatakan sudah pembukaan sempurna.“Suster, panggilkan dokter. Ini sudah siap lahir, saya siapkan alat dulu.”“Saya nggak tahan sus, seperti ada yang mendorong dari dala

    Last Updated : 2024-12-02
  • Semalam Dengan Sepupumu   94. Dibuat Baper

    Bima berjalan di sisi ranjang Anya yang didorong menuju kamar perawatan. Bayi mereka masih berada di ruang perawatan bayi. Ira sudah lebih dulu karena membawa perlengkapan Anya dan bayinya.Rama dan Selly mengekor agak jauh. Berjalan sambil menunduk mengingat interaksinya dengan Rama sejak pria itu datang. Sebenarnya Selly senang dengan sikap dan perhatian Rama, tapi ada ketakutan kalau Rama melakukan itu bukan karena masih ada perasaan dan cinta diantara mereka.‘Tenang Selly, jangan kepedean,' batin Selly agar tidak terjebak dengan rasanya sendiri.Jujur ia menyesal dengan apa yang sudah terjadi dan rasa pada Rama belum hilang. Apalagi setelah terpisah dan bertemu lagi, perasaan itu semakin kuat. Namun, Selly tidak akan menuntut Rama untuk membalas atau memiliki rasa yang sama. Seiring waktu, ia yakin akan bisa melupakan Rama.Anya mengatakan ia akan bercerai, bukan berarti Rama akan kembali pada Selly. Itulah mengapa ia harus menahan perasaannya.“Selamat ya Mom’s Anya, tapi aku be

    Last Updated : 2024-12-03
  • Semalam Dengan Sepupumu   95. Ancaman Denis

    Selly sudah sibuk dengan pekerjaannya. Entah Rama sedang apa di luar. Pria itu bilang akan kembali ke rumah sakit. Saat datang, mereka sempat menjadi perhatian dari security dan beberapa pekerja yang menyaksikan kedatangan.Siapa sebenarnya pria yang datang bersama Selly, bahkan atasan wanita itu atau manager operasional kantor cabang saja langsung menghampiri. Ternyata mengenal Rama. Selly langsung masuk dan menekuni berkas di mejanya.“Selly, itu siapa? Mani ganteng pisan, pacar kamu?” tanya rekan Selly. (Ganteng banget)“Bukan bu,” jawab Selly. “Beliau orang pusat, sepertinya sedang ada kegiatan dekat-dekat sini. Ada beberapa orang gitu,” seru Selly.Hanya menjelaskan singkat kedatangan Rama dan Bima, tidak mungkin jujur kalau Rama datang untuk melihat istrinya yang melahirkan putra dari pria lain dan dirinya adalah mantan istri Rama. Sangat membingungkan.Rama malah berniat mendatangi lokasi proyek bersama dengan atasan Selly, hanya untuk mengecek saja bukan bermaksud ikut campur

    Last Updated : 2024-12-04
  • Semalam Dengan Sepupumu   96. Masih Kupantau

    “Jagoan papa merem terus,” ucap Bima baru saja terjaga langsung menghampiri box bayi dan menatap hangat putranya yang sedang tertidur, sempat mengusap kepalanya seakan tidak ingin melukai atau membuat sang bayi terkejut.“Mas Rama kemana ya? Udah hampir jam lima,” tanya Anya karena tidak melihat pria itu sejak tadi pagi, beralasan akan sarapan bersama Selly.“Biarkan saja, ngapain cari Rama.” Bima langsung ikut duduk di ranjang tepat di samping Anya dan merangkulnya.“Ya bukan gitu, dia kelayapan takutnya ada yang lihat. Feeling aku nggak enak, takutnya Papa Denis sudah tahu keberadaan kita di sini.”“Kamu nggak usah pikirin hal beginian, biar jadi urusan aku. Fokus kamu hanya sehat dan jaga buah hati kita ini. Lainnya biar jadi urusan aku dan Rama.”Anya menghela nafasnya, sudah pasti akan hal yang tidak terduga. Sejak kemarin Bima selalu serius bicara dengan Rama dan beberapa kali melakukan panggilan telepon di luar kamar, seakan tidak ingin didengar apa yang dibicarakan. Namun, Any

    Last Updated : 2024-12-05
  • Semalam Dengan Sepupumu   96. Aku Mau

    Rasanya malas melanjutkan pembicaraan, tidak ingin memiliki rasa semakin besar pada Rama yang sudah move on darinya. Ia pun memilih berbaring dan memejamkan mata, bahkan tidak mengatakan kalau ia ingin tidur.Mengacuhkan Rama yang masih duduk di sofa tunggal. Padahal ia sendiri belum ada rasa kantuk.“Sell, kamu tidur?” tanya Rama dan Selly hanya berdehem menjawab Rama. “Tidurlah, pasti capek dengan aktivitasmu hari ini,” seru Rama lirih.Yang capek bukan fisik, tapi batin, ucap Selly dalam hati.Cukup lama Selly pura-pura tidur dengan memejamkan matanya, entah apa yang dilakukan Rama. Saat ia sudah mulai kantuk dan terbuai mimpi, terasa usapan di kepala dan sesuatu di kening. Hendak merespon, tapi Selly sudah mulai tidak sadar.Rama mengusap kepala Selly, mengecup kening wanita itu.“Tidur yang nyenyak ya, harimu pasti berat,” ujar Rama lirih. Selly tidak merespon, Rama menghela nafasnya lalu menyandarkan kepala pada sandaran sofa. Memikirkan esok yang pasti akan sangat sibuk.Sang p

    Last Updated : 2024-12-06
  • Semalam Dengan Sepupumu   98. Percaya Aku

    Selly melambaikan tangannya saat mobil Rama meninggalkan area parkir, sebelum turun Rama kembali menciumnya dan mengacak rambut Selly. Tentu saja wanita itu senang bukan kepalang, ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan.Rama janji akan datang setelah semua urusan dengan Anya selesai. Ketika masa itu datang, ia akan berusaha untuk mendapatkan restu dari orangtua Rama.“Sel, eta kakang anu kasep tea lain?”“Kakang, kakang siapa?” tanya Selly sambil mengibaskan rambutnya yang digerai lalu terkekeh dan menghindar dari kejaran rekan kerjanya.“Ditanya ku kolot malah kitu.”“Ngomong apa sih Bu, aku nggak ngerti. Yang tadi bukan kakang, tapi calon Mas-nya aku.”“Serius maneh?”“Iya serius, aku nggak bercanda untuk masalah beginian.” Selly sudah berada di mejanya, mengecek berkas dan menghidupkan komputer. Sambil bersenandung mulai mengerjakan apa yang harus dia kerjakan.Terdengar salam dari pintu depan, Selly hafal itu suara siapa. Sena. Ia tersenyum mengingat Rama yang cemburu

    Last Updated : 2024-12-07
  • Semalam Dengan Sepupumu   99. Kedatangan Bagas

    “Kemana saja kamu, baru pulang?” ternyata Denis menunggu kedatangan Rama, padahal sudah hampir jam sepuluh malam.Rama pikir Papanya sudah tidur, nyatanya masih menunggu. Prediksinya sang Papa akan membahas masalah kepergian dirinya beberapa malam kemarin.“Papa belum tidur?”“Jawab pertanyaan Papa,” sentak Denis.“Keluar kota,” jawab Rama santai lalu menghempaskan tubuhnya di sofa. Dia sudah lelah, tapi langsung meninggalkan Denis sangat tidak sopan.“Bertemu Anya ‘kan? Sudah melahirkan dia?”Rama tidak menjawab, hanya menghela nafas. Tidak lama Malika datang dan mengajak Denis ke kamar.“Pah, lebih baik ikut mama ke kamar. Papa harus istirahat, ingat tekanan Papa.”“Kalau kamu sayang Papa, harusnya tidak membela Anya.”“Cukup Pah, aku tidak ingin memanfaatkan Anya. Biar dia bahagia.”“Melepas dia untuk Bima. Anak itu anak Bima, cucu Danar. Ini sama saja kamu bunuh Papa, Rama. Aku tidak bisa biarkan Anya bahagia, dia sudah mengkhianati kamu. Warisan itu tidak akan jatuh pada Danar at

    Last Updated : 2024-12-09
  • Semalam Dengan Sepupumu   100. Mencurigakan

    “Astaga,” gumam Rama saat orangtua Anya meninggalkan ruangannya. Bukan hanya gelengan kepala, tapi pria itu juga mengusap wajahnya.“Bisa-bisanya hanya mengkhawatirkan bisnis keluarga, daripada putrinya. Tidak papaku, tidak ayahnya Anya … sama saja.”Bicara dengan Bima, ia rencanakan besok. Rama membuka ponselnya mencari chat room dengan Selly lalu tersenyum. Mengetikan pesan untuk wanita itu, menanyakan sedang apa. Hal receh yang tidak pernah mereka lakukan saat masih bersama.Tiga menit, pesan yang dikirim masih belum dibaca. Rama kembali fokus dengan pekerjaannya. Hampir satu jam berlalu, ponselnya bergetar. Sempat melirik sekilas, dari jendela pop up ternyata pesan dari Selly. Wajahnya tersenyum dan gegas membuka pesan itu.Selly : Lagi cari makan, aku belum ada yang menafkahi.Masih dengan wajah tersenyum, Rama membalas pesan tersebut.Rama : Tunggu saja, pria itu masih otwTernyata Selly masih online dan sedang mengetik balasan.Selly : Harus pria mapan karena setelah menikah,

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Semalam Dengan Sepupumu   145. Season 2 - Happy Ending

    Meski dengan perdebatan panjang, akhirnya diputuskan kalau Selly hanya akan mengakhiri kontrak kerjanya sampai akhir tahun. Setelah itu ia akan fokus menjadi ibu rumah tangga saja.Rama masih tinggal di Bali, dalam beberapa bulan ke depan akan bolak-balik Jakarta Bali masalah pekerjaan. Resepsi pernikahan akan mereka laksanakan di Bali. Bahkan Rama setuju usulan Selly untuk menetap di sana.Mulai tahun depan Bima akan memimpin kantor cabang yang ada di Bali, Umar yang akan menggantikan posisi Rama. Bahkan rumah untuk tempat tinggal, sudah mereka dapatkan.“Aku suka tinggal di sini, banyak tempat indah.”“Tapi biaya hidup di sini mahal.”“Kamu ‘kan yang kerja, aku diminta di rumah saja. Aku tidak boros kok,” jelas Selly dan Rama sudah meyakini itu. Kehidupan Selly berubah dari sebelumnya, jarang menggunakan barang branded kecuali di acara tertentu.Bahkan tidak jarang ia tidur menggunakan daster yang dibeli secara online dua ratus ribu dapat tiga pcs.“Ayo tidur,” ucap Selly menjauhkan

  • Semalam Dengan Sepupumu   144. Season 2 - Aku CInta Kamu

    “Rama, kamu yakin?” Selly menarik tangan Rama yang akan membuka pintu.“Tentu saja aku yakin, memang kamu mau sembunyi di mana. Mama pasti tinggal di sini untuk beberapa hari. Semenjak papa tiada, dia posesif padaku. Hari ini aku akan berikan apa yang dituntut selama ini?”“Apa?” tanya Selly masih berbisik sedangkan ketukan pintu dan suara bel bagai bersahutan.“Calon istri,” jawab Rama lalu membuka pintu.“Lama sekali, kamu ngapain sih. Makanya jangan begadang, mama mulai diabaikan. Pasti … ini siapa? Kenapa kalian berdua ada di … kamu bukannya … Selly.” Malika mencecar setelah melihat Selly dari balik tubuh putranya.Sambil bersedekap, Malika menarik nafasnya memandang Rama dan Selly duduk berdampingan berseberangan dengannya di sofa. Dari penampilan mereka bisa dipastikan aktivitas dewasa. Kemeja Rama berantakan, apalagi rambutnya. Sama halnya dengan Selly dengan rambut berantakan dan dress dilapisi blazer.“Hah, jadi ini yang kamu lakukan di sini?”“Mah, dengar penjelasanku dulu.

  • Semalam Dengan Sepupumu   143. Season 2 - Tanggung jawab

    Seharusnya pagi itu Selly mandi dulu, bukan terlihat berantakan. Meski Rama terlihat tidak masalah, tapi ia sesali. Sarapannya berakhir di warung tenda samping gedung apartemen, tidak mungkin Selly makan di resto bersama penghuni lain.Saat perbaikan unit tempat Rama, Selly memastikan sendiri semua sudah oke. Bahkan ia mencuri pandangan melihat sekeliling kamar dan tidak menemukan barang milik perempuan.“Seharusnya aku tidak boleh begini, tapi penasaran.”Berkali-kali menghubungi unit Rama saat malam dan pagi, nyatanya tidak dijawab. Kontaknya Selly tidak punya, hanya sekedar menyampaikan kalau semua sudah beres. Berharap bisa lanjut komunikasi.“Hah.” Selly tertelungkup di meja resepsionis pojok. Harapannya pupus, menduga Rama kecewa dan ilfil dengannya saat pertemuan terakhir dan itu sudah berlalu seminggu yang lalu.Sudah mendapatkan kontak Rama dari data penyewa, tapi urung menghubungi karena tidak ada alasan untuk sekedar basa basi. Hari ini Selly kembali shift dua dan tidak lam

  • Semalam Dengan Sepupumu   143. Season 2 - Drama Pemanas Air.

    “Lantai tujuh?” tanya Rama saat Selly menekan angka lantai yang mereka tuju.“Unitku di lantai tujuh,” jawab Selly.Rama terkekeh lalu menyugar rambutnya, membuat Selly bingung. Ia merasa semesta memang mendukung pertemuannya. Dari sekian banyak apartemen rumah kosan, kantor memilihkan apartemen itu untuk dirinya dan dari banyaknya lantai dan kamar nyatanya mereka malah sangat dekat.“Kenapa?”“Tujuh satu dua,” jawab Rama.“Hah, kamu di … aku tujuh kosong delapan.”Sudah kuduga, perempuan yang aku lihat malam itu memang Selly. Astaga, aku harus bagaimana Tuhan. Kenapa sedekat ini, bagaimana kalau … statusnya. Aku harus cari tahu statusnya, batin Rama.Masih dengan kecanggungan akhirnya hening, Selly mengulum senyum menyadari mereka berada dalam satu lantai. Mungkinkah mereka akan sering bertemu. Pekerjaannya hanya mengecek mana unit yang habis waktu sewa dan sewa baru, tidak berurusan dengan database penyewa atau pemilik. Kecuali sedang ada masalah seperti di unit delapan satu lima.R

  • Semalam Dengan Sepupumu   141. Season 2 - Ke Kamarmu

    Hampir subuh, Rama masih berada di balkon. Setelah menikmati makan malam di pagi buta, tidak mungkin langsung tidur. Berada di balkon kamarnya sambil fokus pada ponsel.Hari ini rencananya ia akan langsung menuju lokasi proyek. Kendaraan dan supir yang akan mengantar selama ia berada di Bali sudah dihubungi dan standy setiap jam setengah delapan pagi.Rama mengusap kasar wajahnya, antara ngantuk dan pusing. Tidur pun tidak mungkin, dia akan kesiangan.“Sepertinya mandi air hangat saja,” gumam Rama lalu menutup pintu balkon dan menuju toilet.Berada di bawah guyuran shower, air hangat mengalir menyiram tubuhnya. Benar saja ia merasa lebih segar. Saat akan membilas busa dari sabun, mendadak air yang mengguyur tubuhnya terasa dingin. Memutar kran pengatur air hangat, nyatanya yang keluar tetap dingin.“Rusak atau ….”Berkali-kali memutar kran pengatur suhu, nyatanya tidak berfungsi. Rama mengakhiri mandinya. Kecewa karena berakhir dengan kedinginan. Baru saja memakai kemeja dan celana pa

  • Semalam Dengan Sepupumu   140. Season 2 - Hanya Kebetulan

    “Selamat sore, mbak. Saya mau ambil kunci kamar, booking atas nama Rama. Rama Hardana.”Resepsionis yang sedang bertugas menatap Rama tanpa berkedip, beberapa saat masih saja diam mematung. Tidak menjawab salam dan permintaan pria di hadapannya.Rama sampai berdeham.“Mbak, saya mau ambil kunci,” ujar Rama lagi.“Eh, iya, maaf mas.” Resepsionis itu terlihat canggung. “Namanya … siapa?”“Rama Hardana,” jawab Rama kembali tersenyum.“Ah. Iya, sebentar.” Mengambil kunci access kamar sekaligus id card dan form yang harus diparaf oleh Rama. “Ini tolong ditanda tangani, boleh dibaca dulu. Kami isi berdasarkan data yang dikirim saat booking ya.”Rama membaca sekilas isian biodatanya tentang perjanjian sewa, tidak ada yang aneh dan semua terlihat aturan biasa yang berlaku untuk sewa menyewa apartemen atau gedung. Ia membubuhkan tanda tangan lalu menyerahkan kembali formulir tersebut.“Ini kartu aksesnya, selamat datang semoga nyaman tinggal di sini. Kalau ada saran atau membutuhkan sesuatu si

  • Semalam Dengan Sepupumu   139. Season 2 - Penghuni Baru

    “Halo.” Selly menjawab telepon sambil menguap dengan suara parau.“Mbak, ada masalah. Bisa turun dulu nggak, please!”“Astaga, kalian nggak bisa kasih saya istirahat tenang. Tengah malam saya baru naik ke kamar, ini jam berapa saya harus turun lagi,” keluh Selly mendengar permintaan dari ujung sana.“Tolong, mbak! Aku tidak ngerti, ini bule marah-marah nggak jelas.”“Tunggu, aku turun sekarang.”Panggilan berakhir, Selly gegas menuju toilet untuk memeriksa penampilannya. Tidak mungkin harus mandi dulu, akan semakin lama. Menyisir rambutnya, beruntung rambut lurusnya tidak sulit diatur. Menggunakan liptint agar tidak pucat dan terlihat belum mandi.“Oke, nggak mungkin pake piyama.” Selly melepaskan dan membiarkan piyamanya teronggok di lantai lalu mengambil dress putih dan blazer hitam. Tidak lupa ponselnya aman di dalam saku.Masih jam empat pagi, suasana apartemen masih lenggang. Tentu saja aktivitas lift bisa cepat digunakan.“Halo.”“Mbak ….”“Ini sudah di lift. Bentar lagi sampe.

  • Semalam Dengan Sepupumu   138. Season 2 - Makan Malam

    Anya merasakan keseruan mengasuh ketiga anaknya, meski masih dibantu oleh Ira dan seorang baby sitter bernama Emi. Rencana memiliki banyak anak, minimal empat atau lima harus ditunda untuk sementara. Paling tidak menunggu si kembar berumur empat tahun.Bima agak trauma saat Anya melahirkan anak kedua mereka karena pecah ketuban di umur kehamilan delapan bulan dan pembukaan yang sangat cepat dan harus rela persalinan darurat dengan jalan operasi.“Mbak, anak-anak sudah tidur?” tanya Anya memastikan hidangan makan malam sudah siap dan tinggal di sajikan.“si kembar sudah bu, tapi Dewa belum. Ini saya mau buat susunya dulu.”Anya hanya mengangguk mendengar laporan dari Emi. Malam ini Bima mengundang makan malam keluarganya, Rama serta Malika juga keluarga Anya.“Anak-anak kemana?” tanya Citra yang baru datang bersama Alya. Bagas tidak hadir karena ada pertemuan mendadak dengan klien bisnisnya.“Di kamar Bun, sudah tidur, tapi Dewa belum.”“Hm, Alya kamu bantu temani anak-anak,” titah Cit

  • Semalam Dengan Sepupumu   137. Season 2 - Semoga Saja

    Saat Anya dan Bima kembali ke rumah, sudah ada Citra dan Alya di sana. Menyambut kedatangan mereka yang membawa kabar gembira. Bukan hanya pasangan itu yang antusias dengan kehamilan Anya, tapi keluarga besar Anya juga para pekerja di rumah.Kebahagiaan seakan berkali lipat manakala hasil pemeriksaan ditemukan ada dua kantung janin, artinya Anya mengandung anak kembar. Usia kehamilan sudah hampir sepuluh minggu. Tidak menyadari cukup lama periodenya terlewat.“Dewa, mama sama papa datang,” seru Citra.Anya langsung menghempaskan tubuhnya di sofa, Bima yang tadi merangkul Anya memaksa wanita itu untuk membersihkan diri sebelum menyentuh Dewa.“Bik, tolong turunkan belanjaan di bagasi,” titah Bima. “Lalu buatkan salad, istriku mau makan salad. Yogurtnya yang di kulkas.”“Nah gitu, mau makan sesuatu lebih baik minta bibik yang buatkan. Jangan beli, apalagi yang di pinggir jalan. Mana tahu ada debu masuk ke makanan,” nasehat Citra.Kalau Citra bahagia karena akan mendapatkan cucu lagi, be

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status