Share

HAY! NAMAKU CINDY!

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 15:07:21

HAY! NAMAKU CINDY!

"Dion!!! Kau datang juga," kata wanita itu sambil mencium pipi Dion.

Aruna pun melihat hal itu, begitupun dengan Bima. Mereka melihat pemandangan ciuman di pipi Dion itu dengan jelas di depan matanya. Aruna dan Bima sama- sama terperangah, bagaimana tidak tiba- tiba seorang wanita langsung mencium Dion.

"Ayah Baik!" teriak Bima kaget melihat Ayah baiknya di cium oleh seorang wanita meskipun di pipinya.

"Stttt! Aduhhh, diam Bima," keluh Aruna saat dia melihat wanita mencium Dion.

"Ayah Baik! Mengapa dia menciummu!" teriak Bima.

Dion terdiam sejenak mencoba mencerna semua yang terjadi begitu cepat itu. Refleks dia menengok ke arah perempuan yang mencium nya, dia menghela nafas panjang. Saat menoleh ke arah wanita itu, ternyata Aruna sudah menggandeng Bima untuk pergi ke arah lift. Otomatis Dion langsung mengejar mereka agar tak salah paham, begitupun dengan wanita itu mengejar Dion dengan kebingungan.

"Bima ayo kita pergi saja!" aj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MURKANYA ELIZABETH!

    MURKANYA ELIZABETH!"Kau lebih tampan dari pada di foto, Bima! Ahhh Tante tak bosan melihatmu," puji Cindy."Bagaimana bisa kau melihat fotoku?" tanya Bima sambil memakan sate lilitnya di tangan."Tentu saja Ayah Baikmu ini! Stttt! Kau tahu tidak, Bima. Dia mengirimkan pada Tante," jawab Cindy."Kenapa kau masih di Indonesia? bukankah harusnya hari ini kau sudah kembali dari Jerman dulu?" tanya Dion cukup kaget melihat kakaknya tak jadi pulang."Em, awalnya memang hari ini aku mau pulang. Tapi ternyaata ada beberapa hal yang mesti aku selesaikan dulu di Indonesia, lalu ada beberapa hal lagi yang membutuhkan tanda tanganku. Selain itu Hendi juga bilang kau akan liburan ke Bali sendiri sekaligus perjalanan dinas. Sebagai kakak tunggalmu aku kan khawatir, meski pun kau katanya akan menghadiri konferensi ini, itu sudah cukup membuatku khawatir. Sebabnya aku tinggal lebih lama, bukankah aku kakak perempuan terbaikmu?" tanya Cindy."Selain itu aku sangat bersy

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   JIMBARAN MENDEKATKAN ARUNA DAN CALON KAKAK IPAR?

    JIMBARAN MENDEKATKAN ARUNA DAN CALON KAKAK IPAR?"Istriku kenapa kau kemari?" tanya Elbara pada Elizabeth."Apa ini?" tanya Elizabeth sambil memberikan HP miliknya. Elbara tertegun melihatnya. Dia tak mengira sang istri akan marah dan murka dengan hal sekecil ini. Bahkan sampai dia datang ke kantornya. Antara senang dan takut melihat kemarahan istrinya."Kenapa bisa foto ini tersebar lagi bahkan masuk ke dalam akun gosip lagi?" tanya Elizabeth sambil menatap berang wajah Elbara."Sayang! Istriku, kau cemburu? Kau sendiri kan juga ada di sana, Sayang. Kau lihat sendiri siapa yang ada diantara pertemuan itu. Kau juga tahu aku ateng saja, aku tak pernah macam- macam. Saat itu kan kau juga lihat sendiri, Istriku. Antara aku dengan dia tak ada hubungan apapun. Lagian ini juga foto lama," ucap Elbara memegang tangan Elizabeth. Elizabeth tersenyum sinis memandang wajah Elbara. Dia menghempaskan tangan Elbara lalu membelai pipinya. Elbara nampak senang dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   BIBI CANTIK DAN BAIK

    BIBI CANTIK DAN BAIK"Kak Cindy, terima kasih ya! Terima kasih telah memperlakukan Bima dan aku dengan baik," ucap Aruna."Aruna," panggil Cindy."Justru aku yang berterima kasih untukmu," ujar Cindy."Untukku?" tanya Aruna. Cindy mengangguk dan mengelus bahu Aruna perlahan. Dia tahu pasti Aruna bingung dengan semua yang di katakannya, namun Cindy juga tak ingin mengatakan alasannya semua. Dia ingin mencari tahu bagaimana watak Aruna dengan menggodanya. Aruna hanya terdiam, ingin rasanya dia menanyakan alasan apa yang membuat Cindy mengatakan hal itu, tapi takut di kira lancang."Kau tak penasaran kenapa aku mengatakannya?" tanya Cindy. Aruna menggelengkan lemah kepalanya."Kenapa kau tak ingin tahu?" tanya Cindy yang jusru penasaran."Kalau kakak nyaman pasti Kak Cindy akan memberitahu ku tanpa aku harus bertanya bukan. Aku tak mau lancang, Kak Cindy pasti punya satu dan lain hal sampai tak harus mengatakannya padaku. Aku tak masalah kok, Kak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERGOLAKAN BATIN ARUNA!

    PERGOLAKAN BATIN ARUNA!"Nah kalau kau suka dengan jam itu maka harusnya kau memanggilku dengan panggilan Bibi Cantik. Jangan Tante dong, aku lebih suka di panggil Bibi Cantik," sambung Cindy."Ibu, bolehkah aku menerima hadiah dari Bibi Cantik dan Baik?" tanya Bima pada Aruna. Aruna tersenyum dan menganggukkan kepalanya, mengizinkan Bima menerima hadiah itu. Meski terkadang ada ketakutan di hati Aruna melihat perlakuan Dion dan keluarganya yang sangat memanjakan Bima dengan berbagai fasilitas kemewahan, sedangkan saat Bima dengan dirinya harus belajar hidup apa adanya meski kecukupan namun tak berlebih. Jujur saja Aruna takut, Bima akan merasa bingung dengan perbedaan pola asuh antara dia dan ayah baiknya. Aruna sadar bahwa Bima mempunyai hak untuk mendapatkan kasih sayang dari sosok ayahnya. Meski mereka tak pernah melakukan ikatan pernikahan, menurutnya Bima tak perlu tahu itu. Sejauh ini yang Bima tahu, dia sama seperti teman- temannya memiliki orang tua

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   DALANG SEBENARNYA SIAPA?

    DALANG SEBENARNYA SIAPA?"Kenapa memangnya, Aruna? Apakah kau keberatan?" tanya Cindy. Sejujurnya Aruna tak menyangka bahwa Dion bisa seterbuka itu dengan kakaknya. Bukannya berpikir baik justru sekarang Aruna curiga sebenarnya apa yang di inginkan oleh Cindy dan Dion. Aruna takut mereka sekongkol melakukan sesuatu."Aruna, kami memang dekat sekali. Hubungan kami seperti saudara kandung. Saat aku mengalami fase terendah dalam hidupku, Dion juga lah yang selalu bersamaku. Dia mendukung semua keputusanku dan ada di garda terdepan membelaku. Bukankah wajar jika seorang adik bercerita pada kakaknya tanpa aku minta?" ujar Cindy."Dion akan memberitahuku hal ini. Aku bahkan sudah memeriksa keadaan Bima sendiri untuk memastikan dia benar- benar sangat sehat. Bukankah ada sebuah pepatah mengatakan sebuah peribahasa bahwa kadang musuh terdekatmu itu orang di sebelahmu? Dia orang yang selalu memperhatikanmu, bahkan selalu mengamatimu," ujar Cindy dengn tampang polosnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   APAKAH BIMA MAU TINGGAL BERSAMANYA?

    APAKAH BIMA MAU TINGGAL BERSAMANYA?"Ya, memang. Aku harus menjelaskan hal ini saat itu. Kau juga mengapa tiba- tiba mengirim surat gugatan dari luar negeri dan menyuruh Pak Willy membuatnya?" cerca Dion."Karena Hendi yang mengadu dan bilang padaku. Dia bilang kau punya anak tanpa sadar, lalu kalian bertemu tiba- tiba. Sayangnya Ibu anak itu tidak mengizinkan kamu untuk bertemu dengannya. Sebagai kakak yang baik aku tak ingin adik tunggalku dan semat wayang ini bersedih. Aku tak mau kau merasakan kecewa dan trauma yang ku rasakan dulu, Dion. Apapun akan ku lakukan asal kau tak menderita," ujar Cindy dengan nada suara bergetar."Akhirnya aku berinisiatif untuk mengajukan tentang gugatan anak itu," sambung Cindy. Dion mengelus lengan kakak perempuannya. Ya, meskipun mereka saudara tiri namun perlakuan Cindy ke Dion layaknya adik kandung yang mampu membuat Dion sangat menyayanginya juga. Mereka saling mengasihi satu sama lain, karena hanya mereka lah sisa generas

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   APAKAH IBU AKAN MEMBUANGKU?

    APAKAH IBU AKAN MEMBUANGKU?"Bima," panggil Aruna."Kalau suatu saat nanti Ayah Baik mau kau tinggal bersamanya, apakah kau bersedia?" tanya Aruna."Kau akan menolaknya kan?" sambung Aruna."Tidak! Aku akan bersedia tinggal di sana," jawab Bima."Hah? Kenapa kau tega melakukan itu pada Ibu? Jahat sekali," ujar Aruna."Jangan sedih Ibu, memang aku mau tinggal bersam Ayah Baik. Namun aku juga memiliki syarat yang harus di jalankan oleh Ayah Baik!" kata Bima."Syarat apa itu?" sahut Aruna."Syaratnya hanya satu, Ibu harus ikut aku juga. Kita akan tinggal bersama- sama, tak akan ada yang bisa memisahkan Ibu dan aku. Meskipun itu Ayah Baik juga, kalian kan sama- sama orang tuaku," jawab Bima."Kalau Ayah Baik tak mau, bagaimana? Dia mengatakan dan hanya mau mengajak kau saja yang tinggal bersama dia, apakah kau bersedia, Bima?" cerca Aruna masih penasaran."Apakah perlu Ibu tanyakan lagi? Apakah Ibu tak tahu jawabannya?" ujar Bima."Hahaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   APAKAH KAU DATANG UNTUK MEMINTA MAAF?

    APAKAH KAU DATANG UNTUK MEMINTA MAAF?Malam ini Dion berada sendirian di sebuah club malam yang memang merupakan fasilitas hotel. Dia meminum segelas koktail tanpa alkohol untuk sekedar menenangkan dirinya dan menghabiskan waktu sedirian. Terlihat seorang wanita menghampiri Dion."Hay, Kakak tampan. Apakah kau sedang sendiri?" tanya wanita itu sambil memeluk Dion manja.Itu adalah hal biasa terjadi di club malam. Mereka yang menganut paham keebasan biasanya akan menghabisan one night stand. Untuk orang-orang tertentu, cinta satu malam atau one-night stand mungkin bisa sangat berkesan dan memberi pengalaman berbeda. One-night stand adalah pengalaman bercinta hanya satu malam saja, dengan seseorang yang baru dikenal. Biasanya, seseorang melakukannya malam itu secara spontan, tanpa direncanakan dan tanpa disadari. Kebanyakan karena adanya pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang.Tak hanya pria saja, wanita juga banyak melakukan ini apalagi di kota- kota besa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25

Bab terbaru

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   KEPUTUSAN ARUNA

    KEPUTUSAN ARUNA"Ibu, ayok kita temui Eyang," pinta Bima."Ayo Aruna kita harus segera menemui Juragan Waluyo, Ayahmu. Kita harus meyakinkannya bahwa kita bisa bersama dan semua akan baik-baik saja," bujuk Dion.Aruna memandangi wajah Dion dan putranya bergantian. Dia menghela nafas panjang, kedua lelaki ini memiliki sifat yang sama ketika sudah menginginkan sesuatu maka mau tak mau harus terpenuhi saat itu juga. Namun Aruna memiliki pemikiran lain, dia harus mempertimbangkan semua baik buruknya sebelum mengambil keputusan itu."Pak Dion, maaf. Bima maafkan Ibu ya, jika keputusan Ibu kali akan mengecewakanmu. Bima, tidak semua keinginanmu harus dipenuhi kan? Ada beberapa hal yang kau tidak bisa memaksakan kehendakm karena ada kehendak lain yang Ibu inginkan," kata Aruna."Kau tak boleh egois menginginkan semuanya harus sesuai dengan maumu," sambungnya.Dion pun langsung menoleh menatap ke arah Aruna. Dia menggeleng tak percaya jika Aruna akan menolak ajakannya. Dion menatap Aruna de

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU

    MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU "Aku tak ingin kau kenapa-kenapa, kemarin badanmu sangat demam sekali," kata Dion. "Tenanglah Pak Dion, aku Lebih tahu bagaimana dengan badanku. Apalagi semenjak aku menjadi seorang ibu maka aku harus bisa menghindari semuanya serta harus mengerjakan semua hal secara sendiri dalam kondisi apapun. Hebat bukan? Dan lagi, aku tak terbiasa tidur terlalu lama," kata Elena. "Apakah yakin sudah benar-benar baik?" tanya Dion mencoba memastikan karena khawatir bibir Aruna masih sangat pucat pasi. "Tentu," sahut Aruna. "Aruna aku ingin bicara serius dengaanmu," ucap Dion lagi. "Apakah benar kau dari rumah bapakku, PakDion?" tanya Aruna. Dion pun menganggukkan kepalanya. "Ya aku dari sana," jawab Dion memangku Bima dan duduk di lantai menghadap ke arah Aruna. Aruna tersenyum kecut, dia benar-benar tak mengira jika Dion akan berbuat senekat ini. Bukan tak senang dirinya diperjuangkan hanya saja dia takut Dion menghadapi kerasnya sifar Juragan Waluyo

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NEGOSIASI DENGAN BIMA!

    NEGOSIASI DENGAN BIMA!Dia ingin segera memberikan kabar gembira itu pada Aruna dan tak mau menunda lagi. Takut jika kedua orang tua Aruna berubah pemikiran. Dia harus sesegera mungkin mengajak Aruna ke sana lagi.Dion pun segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen milik Aruna. Dia segera menuju ke kamar milik Aruna yang memang sedang tertidur karena badannya belum sembuh benar. Untung saja Aruna sudah memberikan kode akses masuk ke dalam rumahnya. 'Ting' pintu pun terbuka, dia melihat sekelilingnya mencari anaknya."Bima! Bima!" teriak Dion memanggil Sang putra."Ya Ayah Baik," sahut Bima dari dalam kamarnya. Dion pun segera masuk ke dalam kamar. Da melihat putranya sedang asyik bermain Lego sendiri.Dia tak melihat Aruna di sana."Dimana ibumu, Sayang?" tanya Dion. Bima menole dan tersenyum ke arah Ayah Baiknya."Em, Ibu ya? Dia sedang tidur Ayah Baik. Katanya badannya masih tidak enak, tapi aku sudah menjaganya dengan baik. Aku sudah memastikan ibu untuk meminum obatnya sama

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MERESTUI DENGAN SYARAT?

    MERESTUI DENGAN SYARAT?"Semua saya lakukan demi Aruna dan demi Bima semuanya. Seperti yang Bapak tahu sendiri, sampai saat ini pun Aruna juga belum memiliki sosok lelaki lain. Apakah Bapak berpikir jika Aruna tidak lak? Tentu dengan tegas dan jawabannya bisa kita ketahui semua tidak itu alasannya. Aruna sangat cantik dengan segala potensi yang dia miliki. Bukankah masih menjadi tanda tanya mengapa dia tak pernah menikah atau menjalankan hubungan baru dengan lelaki lain kan, Pak? Mengapa Aruna melakukan ini semua dan sebagai seorang laki-laki tentu Bapak tahu apa jawabannya kan?" jelas Dion.Juragan Waluyo terdiam mendnegar semua penjelasan Dion panjang lebar itu. Pun dengan Nyi Waluyo, ya mereka semua tidak bisa memunafikkan semua yang dikatakan oleh Dion benar. Selama ini Aruna bukannya tak laku tetapi dia memang menutup diri dan dia tahu alasan anaknya itu apa, yaitu Aruna susah sekali jatuh cinta dan mungkin cintanya telah habis bersama Dion. Apalagi sekarang dia memili

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1

    PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1 "Sudahlah Pak apalagi yang mau ditutupi? Toh ini kenyataan semalam aku yakin juga Aruna juga sakit. Tapi pertanyaannya apakah ada yang merawat atau tidak. Apakah kau merawatnya, Nak?" tanya Nyi Waluyo. Dion menganggukkan kepalanya. "Ya, Bu. Saya merawatnya dengan baik dan memang benar semalam Aruna sakit. Tenang saja, saya sudah memberinya pereda panas dan membuat bubur," jelas Dion. "Syukurlah kalau kau memang memiliki sedikit perhatian kepada Aruna. Sebenarnya bapaknya dari semalam juga sangat khawatir padanya, namun kau paham kan kadang seorang lelaki tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya. Tapi dia tak mau menunjukkan kekhawatirannya itu pada Aruna," ucap Nyi Waluyo. "Kau tahu sendirilah kadang lelaki itu memang memiliki titik egois dan rasa cemburu kepada anak perempuannya yang sedikit berlebihan" ujarnya. Baru setelah mendengar pernyataan dari Nyi Waluyo itu sekarang dia mengerti ke mana arah

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA

    MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA"Berani juga kau ke sini!" kata juragan Waluyo dari arah samping. Dion pun menoleh, dia melihat juragan Waluyo datang dengan menggunakan tongkatnya dan memakai pakaian hitam-hitam nampak sangat elegan dan wibawanya sangat keluar. Beda dengan tadi malam yang mungkin karena diliputi amarah yang besar sehingga tak menampakkan wibawa juragan Waluyo. Seketika jantung Dion berdetak kers, dia segera menyalami Juragan Waluyo meskipun merasa sedikit ngeri juga dengan penampilan juragan Waluya yang terkesan seperti dukun bagi Dion. Juragan Waluyo hanya menanggapi sekilas lalu duduk."Duduklah!" perintah juragan Waluyo. Dion pun duduk di berhadapan dengan juragan Waluyo."Ti! Narti! Buatkan minuman untuk tamu, Ti!" perintah Juragan Waluyo lagi."Nggeh Juragan!" sahut suara seorang wanita dari belakang."Sialan sepertinya memang Aruna bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ini mungkin yang disebut dengan orang kaya tetapi hidup di desa, sungg

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MENDATANGI JURAGAN WALUYO!

    MENDATANGI JURAGAN WALUYO!Pagi harinya Aruna terbangun saat sinar matahari datang, masuk ke kamarnya melalui kelambu. Aruna langsung mengerjapkan matanya. Dia melihat ke arah bawah, ternyata Dion sedang memegangi tangannya tidur di kursi sofa yang di dekatkan pada tubuhnya. Sedangkan Bima berada di pelukannya. Aruna pun mulai beranjak untuk membuat sarapan untuk mereka, untung saja semalam Dion dengan gesit merawatnya. Kepalanya sudah tak pusing lagi."Aruna kau sudah bangun? Masih pusing? Bagaimana keadaanmu?" tanya Aruna."Aku sudah lumayan Baik, Pak Dion. Kau tak papa tidur dibawah begitu? Apa kau tak masuk angin nanti? Kau tidur di ruangan AC tanpa selimut. Kau baik-baik saja? Aku buatkan susu jahe ya," kata Aruna mulai khawatir. "Tenanglah, Aruna. Ini semua tidak sebanding dengan apa yang kau dan Bima sudah rasakan dulu. Aku tak masalah, jadi kau jangan khawatir," jawab Dion."Terima kasih ya, Pak Dion. Terima kasih kau sudah merawatku, berkat dirimu aku merasa jauh lebih ba

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   ARUNA SAKIT!

    Aruna Sakit!"Ibu, Ibu dan Ayah baik tak apa-apa kan? Kalian akan bersama kan?" tanya Bima."Tidur yuk!" ajak Aruna pada Bima.Dion menoleh, dia melihat Aruna memperjuangkannya seperti ini, tiba-tiba perasaan bersalah dan menyesal bergelanyut di benaknya. Dulu dia meninggalkan Aruna dan salah paham kepadanya sampai bertahun-tahun akhirnya Aruna harus menyimpan semua kesakitan ini sendiri. Kerasnya hidup mengasuh Bima, hambatan yang dilakukan dan dirasakan hanya bisa dirasakan dengan juragan Waluyo. Orang yang seharusnya tak ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Itulah yang membuat dia menutupi kebodohannya sendiri yang sangat egois. "Apakah Eyang tak suka dengan Ayah Baik? Apakah Eyang akan melarang Ayah Baik ke sini?" tanya Bima."Tidak kok. Eyang tak marah," kata Aruna."Lalu kenapa tadi Eyang langsung pulang dan marah?" tanya Bima."Mungkin Eyang lelah. Maaf ya jika kau harus terbangun. Sekarang tidur ya, Nak," perintah Aruna sambil menggendongnya."Ayah Baik, ayok! Temani Bi

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NYI WALUYO TURUN TANGAN!

    NYI WALUYO TURUN TANGAN!"Eyang, Apakah Eyang Kakung tahu jika Bima dan Ayah baik memiliki persamaan? Kami memiliki penyakit yang istimewa dan hanya diderita oleh orang-orang tertentu saja. Bukankah selama ini Eyang dan Ibu selalu panik pada perasaan yang dirasakan Bima dan kesakitan ini? Tetapi sekarang rasanya Ibu dan Eyang tidak perlu khawatir lagi, karena ada Ayah Baik yang akan menemani Bima. Kami seringkali meminum obat bersama, karena memang kami harus minum vitamin untuk menjaga dunia. Benar kan Ayah Baik?" tanya Bima sambil mengusap air mata Dion yang juga turut jatuh.Juragan Waluyo langsung terdiam mendengar pernyataan cucunya itu. Ya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika yang mengatakan hal seperti itu adalah Bima. Karena memang selama ini dia sangat mencintai Bima dan tidak ingin terjadi hal-hal mengerikan pada Bima."Eyang, kenapa Eyang harus marah-marah kepada Ayah Baik? Percayalah sungguh Ayah Baik ini adalah orang yang sangat baik sekali kepada Bima, juga pada Ibu

DMCA.com Protection Status