Share

SPM - Part 97. Menyusul

Tiga ekor kuda melaju cepat menuju perbatasan. Seorang pria mengenakan jubah putih lengkap dengan topeng peraknya, sedangkan dua yang lainnya mengiringi di kanan dan kirinya.

Pada akhirnya, Huantian tidak bisa menahan diri untuk tetap berdiam diri tanpa melakukan apapun di Ibukota Hangzhou. Hatinya begitu resah dan gelisah. Xin Qian berada di tempat yang sangat bahaya. Dia tidak rela membiarkannya berada di dalam bahaya.

Tidak mendapatkan restu dari Kaisar untuk meninggalkan Istana, Huantian pergi diam-diam. Tanpa membawa pasukan pengawal yang memadai, Putra Mahkota Da Liang itu meninggalkan Hangzhou dengan identitas Ye Tian.

"Hiiyaaa! Hiiyaaa! Ayo pacu kuda kalian lebih cepat! Kita tidak boleh ketinggalan terlalu lama!" titah Huantian pada Hongli dan Changyi.

Dua pengawal pribadi Huantian itu mengikuti dengan patuh. Tak ada pilihan lain, berulang kali, Hongli dan Changyi sudah memberi nasihat. Namun, semua nasihat tak ada yang sampai merasuk ke dalam hati.

Menempuh perjalanan puluha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
benar2 kasihan ya jadi bawahan , merekaakan melakukan pekerjaan walau hati nurani mereka menaknya
goodnovel comment avatar
alfira ananda
di tunggu bab selanjutnya
goodnovel comment avatar
Kiya 2008
cinta memang membuat buta segalanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status