"Katakan padaku! Apakah kamu mengenalnya? Apakah dia jahat?" Xuan Yuan memberondong dengan pertanyaan. Rasa penasaran pria itu terpancing saat melihat wajah panik Xin Qian. Memangnya ada apa dengan pria bernama Lin Chao Feng itu? "A Yuan, aku akan mengatakan padamu nanti!" Xin Qian menolak mengatakannya di depan Xue. Nama pria ini sangat tabu untuk diungkapkan di depan orang lain. Xuan Yuan membuang napas gusar. Pangeran Ketiga sudah sangat mengenal Xin Qian. Jika dia berkata seperti itu, artinya ini adalah pembicaraan yang sangat serius dan rahasia. Tak ingin mengganggu majikannya yang akan membahas masalah penting, Xue mohon diri.Sepeninggal Xue, Xuan Yuan sudah tidak bisa menahan diri. Diraihnya dagu wanitanya dan meninggalkan kecupan ringan di sana."Jangan membuatku mati penasaran! Cepat katakan dengan jelas!" dengkusnya sambil menjentikkan jari di dahi Xin Qian."A Yuan, nama pria itu mirip dengan seseorang yang kukenal!" ungkapnya."Apakah dia seorang penjahat?" "Dia adal
Para petani yang sedang mengolah ladang sudah mulai pulang ke rumah masing-masing karena senja sudah makin menggelap. Seorang pria berperawakan paling berbeda dengan para petani lainnya juga ikut bergegas dari sana.Tak banyak berbincang dengan petani lainnya. Hanya sesekali terlihat ikut bergabung dalam perbincangan dengan petani lain. Selebihnya, pria itu lebih suka menyendiri. Seakan tak berasal dari tempat yang sama dengan yang lainnya.Demikian juga ketika perjalanan pulang dari ladang. Mereka sesekali masih terlibat candaan. Namun pemuda itu hanya menyimak tanpa menimpali teman-temannya.Menyusuri jalanan di kota Chang'an, pria itu mengekori mereka yang berjalan menuju rumah masing-masing. Ketika sebagian besar petani sudah sampai, pria itu masih terus berjalan. Sampai di salah satu sudut paling jauh, dia mengambil arah jalanan setapak yang sepi. Ada sebuah rumah kecil tak jauh dari sana. Tungkai panjang Lin Chao Feng terayun ke rumah tersebut.Tok Tok TokLin Chao Feng mengulur
Hari-hari berlalu secepat angin yang berembus. Jenis tanaman herbal dari Gunung Huashan yang diangkut oleh beberapa kereta kuda gelombang pertama sudah ditanam sesuai arahan Mei Yin. Dia sangat memahami cara paling baik untuk budidaya tanaman herbal.Begitu Guru Mei Yin datang, hal pertama yang disampaikan oleh Xuan Yuan adalah perkara Lin Chao Feng. Pria itu ditandai dengan sangat baik, bahkan Yunxi secara pribadi yang diperintahkan oleh Pangeran Ketiga untuk mencari informasi sampai sedetil mungkin tentang keberadaan Lin Chao Feng dan keluarganya. "Lakukan dengan baik, jangan membuatnya curiga!" titah Xuan Yuan geram."Baik." Yunxi segera berlalu dari sana. Hanya tersisa Xuan Yuan yang masih berdiri termangu dengan wajah tak sedap dipandang."A Yuan, kenapa kamu terlihat begitu kesal?" Xin Qian mengulurkan tangannya, mengelus rahang suaminya yang mengeras. "Kenapa masalah tak ada habis-habisnya datang silih berganti?" keluhnya.Xin Qian tak bisa menjawab. Semua keluhan itu memang
"A Yuan, aku bosan!" Xuan Yuan terlalu over protektif dalam menjaga istrinya yang sedang hamil. Xin Qian tak bisa lagi bebas bergerak dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Selain ada Xuan Yuan, para pelayan siap siaga menyiapkan apapun yang dibutuhkan oleh Xin Qian. "Apa aku terlalu mengekangmu? Di luar sana ada begitu banyak orang yang berniat buruk terhadapmu, aku khawatir," sesal Xuan Yuan. Melihat wajah cemberut Xin Qian, hati pria itu tercubit. Xuan Yuan sangat mencintai wanitanya. Dia bahkan rela mengabdikan seluruh hidupnya untuk Xin Qian, akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tertawa bahagia. Namun, dengan semua kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, dia malah lebih sering membuat wanita ini melalui perjalanan hidup dan mati bersamanya. Semua ini sama sekali bukan situasi yang diinginkan Xuan Yuan."Aku hanya bosan terus berada di dalam istana akhir-akhir ini. Bisakah kita keluar dari sini?" pintanya dengan nada suara manja. Xin Qian tahu bahwa suaminya tidak
"Nenek Bai, berapa orang yang tinggal di rumahmu ini?" Beberapa orang petugas sedang mendata jumlah penduduk di Kota Chang'an, sudah tiba di rumah milik Nenek Bai.Sebenarnya, ini juga salah satu rencana Yunxi untuk makin mengenal seluk beluk Kota Chang'an. Jumlah penduduk, pekerjaan mereka, penghasilan harian yang didapatkan, dan lain sebagainya. Data ini akan menjadi acuan Pangeran Ketiga untuk membuat kebijakan di masa depan, sebagai kepentingan jangka panjang.Kepentingan jangka pendeknya adalah untuk mengetahui latar belakang Lin Chao Feng dengan jelas.Begitu tiba di rumah Nenek Bai, mereka bertanya dengan deteil apa saja yang perlu dikorek dari wanita tua tersebut."Aku tinggal bersama cucuku." "Bukankah kamu tidak mempunyai anak? Kenapa mempunyai cucu?" tanya petugas itu menyelidik.Selama bertahun-tahun, Nenek Bai dikenal orang sebagai seorang janda yang hidup sendiri karena tidak mempunyai keturunan. Namun, sejak beberapa minggu terakhir, dia tinggal dengan seorang pria mu
"Bersujud!"Jun Hui memimpin lima puluh prajurit dari Negara Zhou bersujud pada Xin Qian di halaman begitu Permaisuri Xin turun dari kereta kuda.Xuan Yuan dan Xin Qian saling bertukar pandang melihatnya. Ada apa ini? Kenapa mereka semua tiba-tiba bersujud di hadapannya."Jun Hui bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!""Kami semua bersumpah akan menjadi pelayan setia Permaisuri Xin sampai mati!"Suara lantang dari lima puluh pria berbadan tegap di halaman terdengar bergemuruh. Angin seketika berhenti bergerak, daun pohon willow ikut tertegun mendengarkan sumpah mereka."Apa maksudnya ini?" Xin Qian akhirnya bersuara. Tak ingin rasa penasaran itu menggerogoti hati setengah mati.Jun Hui maju ke depan. "Kami bisa hidup sampai hari ini karena belas kasih Anda. Jika bukan karena Anda yang dulu merawat, kami pasti tidak hidup hari ini. Kami telah meninggalkan atribut Negara Zhou. Mulai hari ini, kami adalah pelayan Anda." Jun Hui berkata dengan sangat lancar. Pa
Xin Qian tertegun melihat barang-barang yang ada di dalam kotak kayu tersebut ketika terbuka. Sementara Xuan Yuan hanya melipat tangan ke belakang dengan dahi berkerut, tak paham.Ada beberapa benda asing di mata Xuan Yuan yang tergeletak di dalam kotak kayu tersebut."QianQian, benda apa ini?" tanyanya penasaran.Tak jauh dengan benda yang dibawa oleh Xin Qian ketika datang ke tempat ini, benda-benda aneh yang tidak dimengerti fungsinya oleh Xuan Yuan.Namun bedanya, Lin Chao Feng datang ke sini dengan sengaja. Tentu saja dia telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan.Beberapa makanan kering berbentuk biskuit. Ada juga kapsul yang obat-obatan. "Botol ini berisi racun, Yun. Yang ini juga, entah apa yang akan dilakukannya dengan racun-racun ini." Yunxi menerima botol plastik dan memegangnya merasa aneh, karena belum ada botol seperti ini di zaman kuno. Pengawal itu memberi tulisan 'racun' di luar botol tersebut. "Yang ini kapsul makanan sehat." Yunxi dan Xue yang baru saja dat
Lin Chao Feng berusaha melarikan diri ketika Xue datang. Raut panik pria penjelajah waktu dari zaman modern itu begitu kentara, tak bisa disembunyikan. Semua alat-alat yang dibawanya dari zaman modern sudah diamankan oleh pasukan Pangeran Ketiga."Lin Chao Feng, sebaiknya kamu menyerah saja!" Xue berkata datar dan dingin. Pengawal Xuan Yuan yang mempunyai karakter nyaris sama dengan majikannya adalah Xue. "Sialan, aku sudah ketahuan!" Sekuat tenaga, Lin Chao Feng berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, ketahuan juga. "Pangeran Ketiga ingin kamu memberi penjelasan. Sebaiknya kamu tidak melawan, atau kamu tidak akan dilepaskan dari penjara surgawi." "Tidak akan semudah itu menangkapku!" Lin Chao Feng tidak terbiasa diancam oleh orang lain. Tak suka mendengar Xue menekannya sedemikian rupa."Mari kita coba!" Xue mulai menyerang. Lin Chao Feng mencoba untuk menghadapi.Jika di zaman modern, kemampuan bela diri Lin Chao Feng bisa dibilang tangguh. Namun, sayang sekali dia salah mendapat