Kedua bersaudara itu terus berkelahi. Semua orang tidak bisa membujuk mereka, akhirnya hanya bisa menonton saja. Dulu Walter berada di posisi puncak, tetapi hari ini Andy sepertinya salah minum obat sehingga dia kuat sekali. Dia sama sekali tidak mau mengalah pada Walter.Tapi Andy gagal melakukan serangan balik. Pada akhirnya, Walter tetap mengalahkannya dan memukulnya sampai dia tidak bisa membalas.Orang-orang dari kediaman datang ke sini dan berkata dengan cemas, "Raja, jangan berkelahi lagi, Permaisuri sedang sakit perut."Dua orang yang berkelahi langsung memisahkan diri. Andy menyeka lumpur dan darah di wajahnya. Ada sebuah bercak darah di sudut mata kiri, dan dia berteriak, "Sudah panggil tabib?"Pelayan buru-buru berkata, "Tolong, Anda pulang dan melihat Permaisuri."Dia buru-buru mencari sepatunya dan memakainya. Dia sempongan karena matanya terluka dan ditambah lagi tangannya gemetaran sehingga tidak bisa memakai sepatunya. Walter melihat situasi ini langsung membungkuk
Annisa memandang Walter dengan tatapan permintaan maaf, "Kak Walter, maaf sudah membuatmu repot-repot datang ke sini."Walter melambaikan tangannya, "Tidak merepotkan, ada waktu luang juga, aku memang ingin datang mengunjungimu. Baguslah kamu baik-baik saja, istirahatlah dengan baik, aku pergi dulu."Dia berjalan keluar dan bahkan tidak berpamitan dengan Andy.Tangan Andy masih berada di wajah Annisa, tangan Annisa menyentuhnya dengan lembut. Dia berhenti sejenak, mencium dahi Annisa, dan berbalik segera berlari keluar."Tunggu sebentar, kapan kamu akan pergi ke Perbatasan Selatan?" tanya Andy yang berhasil menyusul Walter.Walter tidak melihat ke belakang dan berkata dari balik punggungnya, "Apa maumu?""Aku pergi bersamamu." Andy langsung mengatakannya. Dia tahu dalam hatinya bahwa dia sudah membuat keputusan ini.Walter langsung menatapnya, "Kamu akan pergi bersamaku?""Benar, aku berutang pada kalian. Sekarang aku akan menemanimu untuk menyelamatkan kakak ipar ketiga. Jika
Sera bertanya tentang formasi Wanita Suci. Wanita tua itu membeku untuk waktu yang lama dan gemetar, "Dia mendengar panggilan itu? Teknik Tanam Kehidupan sudah tidak ada khasiatnya lagi.”Ternyata benar, Teknik Tanam Kehidupan. Sera mendengar kata ini, menatap wanita tua dengan dua lubang mata dan bertanya, "Kamu membantunya dengan teknik ini?"Bibir wanita tua itu mengerang, "Ya, sepasang mata, satu kaki, sebagai makanan serangga beracun, aku pikir setidaknya bisa ditahan selama 2 atau 30 tahun, tapi itu hanya 10 tahun. Aku baru menyelamatkannya dari sana, kenapa membiarkannya kembali ke sana?"Kata-katanya membuat hati Sera gemetar. Ratusan nyawa orang yang ditukar dengan nyawa Nina. Jika dia jatuh ke tangan Wanita Suci di Perbatasan Utara, bagaimana mungkin orang-orang ini bisa tenang?"Bisakah formasi Wanita Suci dihilangkan?" tanya Deon.Wanita tua itu menggelengkan kepalanya, "Sebenarnya tidak bisa dihilangkan, tapi ada desas-desus di Perbatasan Utara, formasi Wanita Suci da
Terlepas dari betapa enggannya Deon, dia tetap membawa mereka.Dayang Merry awalnya ingin ikut, tetapi tidak ada orang yang bisa mengurus kediaman. Selain itu, kondisi kesehatan Perdana Menteri Chu tidak begitu baik, jadi dia tidak bisa melakukan perjalanan jauh. Perdana Menteri Chu juga tidak setuju, sebelum berangkat dia sudah berpesan untuk tidak boleh membawa Dayang Merry.Dengan usia mereka yang sudah tua memang tidak baik melakukan perjalanan dengan kereta, tubuh Dayang Merry juga tidak kuat.Deon awalnya berpikir bahwa membawa anak-anak pergi akan melelahkan, karena itu mereka beristirahat untuk makan malam dan melakukan perjalanan terlalu panjang. Setelah 2-3 hari, Camilan dan bayi kembar masih tampak penuh semangat, malah Sera yang kelelahan dengan perjalanan ini.Bayi kembar sangat tenang. Keduanya tidak menangis di jalan sama sekali. Ketika beristirahat, ada pandangan tidak sabar, seolah-olah mereka merasa perjalanan ini terlalu lambat.Ini memang bukan kecepatan bayi
Jerome memandang Deon. Ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya, dia tahu bahwa Deon adalah orang yang punya kemampuan, tak disangka kemampuannya membuat anak pun juga hebat sekali.Jerome memandang Sera dan berkata sambil tersenyum, "Putri Kota juga merindukan Putri Mahkota, tetapi mungkin malu bertemu Putri Mahkota sekarang."Sera tertegun, "Mengapa malu bertemu denganku?"Jerome tertawa, "Putri Mahkota akan segera tahu itu."Sera sangat bingung, Putri Kota temperamennya hangat dan tindakannya jujur. Mengapa dia malu bertemu dengannya?Rombongan melanjutkan perjalanan, Deon tidak duduk di kereta, tetapi naik kuda di depan bersama Jerome.Jerome memberi tahu Deon, "Kemarin, Harry tiba di ibu kota."Deon sangat terkejut, "Dia juga ada di sini? Tidak, ketika aku meninggalkan ibu kota, bocah ini masih ada di Dinasti Tang Utara.""Dia bepergian sendiri, sedangkan kamu membawa keluargamu, dia pasti lebih cepat darimu. Apakah orang ini membuat masalah di Dinasti Tang Utara?" kata
Jerome tersenyum, "Awalnya aku tidak terlalu percaya, tapi Bupati Qais sangat mementingkan hal itu, dan telah berulang kali memberi tahu agar Pedang Jiwa jangan sampai hilang, jadi aku harus menjaganya sesuai dengan perintah."Deon merasa ini sangat disayangkan, "Kau adalah seorang jenderal yang tak terkalahkan, tetapi hanya untuk menjaga pedang, apakah tidak terlalu berlebihan?""Sayang sekali, tetapi tidak apalah, kedepannya kamu akan tahu." Temperamen Jerome santai, apalagi sekarang kerajaannya damai dan rakyatnya aman, bahkan jika dia diminta untuk bertani, dia juga sanggup menjalankan.Ketika tiba di ibu kota, matahari sudah terbenam di barat. Para pangeran dan menteri Kementerian Ritus memimpin semua orang untuk menyambut di gerbang kota. Di kedua sisi jalan resmi, masih banyak orang berbaris, bersorak dan merayakan pertukaran persahabatan antara kedua kerajaan.Dazhou menyiapkan kediaman lain kerajaan untuk Putra Mahkota dan rombongannya, tetapi Jenderal Jerome berkata, "Tidak p
Putri Jessica sangat malu, mengangkatnya dengan satu tangan dan melemparkannya ke dalam, dan berkata kepada Sera, "Anak ini mulutnya tidak bisa ditutup, jangan tersinggung, dan jangan dimasukkan ke dalam hati, dia sembarangan bicaranya."Sera tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, ini sangat lucu. Perkataan anak kecil tidak usah dipedulikan. Sayang sekali aku tidak punya anak perempuan, kalau punya, aku akan menikahkan putriku dengannya."Para Dimsum mendengar ada seorang anak laki-laki yang ingin menikahi adik perempuannya, mereka membawa serigala salju masuk untuk menyelesaikan dengan anak laki-laki itu. Adik perempuan mereka masih belum ada tapi sudah dirindukan dengan orang lain, tidak apa-apa, kan?Dengan begini, para pria mengobrol dan bergabung, wanita pun membentuk obrolan tersendiri, dan anak-anak juga berkumpul bersama-sama. Masing-masing terpisah.Putri menyapa Sera dan Shinta di paviliun yang hangat, dan menyiapkan minuman. Para Dimsum sangat terkenal di Dazhou. Anak-anak
Perjalanan ke Dazhou kali ini benar-benar ada baiknya.Setelah minum susu, si kembar dibawa masuk. Putri Jessica memeluk satu di masing-masing tangan, keinginan memiliki tiba-tiba muncul, "Jika aku punya lima anak perempuan, aku bisa merebut semua anak laki-laki dari keluargamu."Memikirkan kata-kata berani Kepala Besar barusan, Sera tidak bisa menahan tawa, "Jika aku melahirkan seorang putri, aku juga akan mencuri Kepala Besar-mu."Putri Jessica tertawa terbahak-bahak, "Tampaknya kamu dan aku juga ditakdirkan untuk menjadi ibu mertua. Sekarang Kepala Besar-ku sudah memikirkan masa depannya, ketika menikah, dan menjadi menantu, mau bagaimana bersikap kejam terhadap ibu mertua yang kejam dan membalaskan dendam masa kecilnya."Sera juga mencondongkan tubuh ke depan dan ke belakang sambil tersenyum, dan berkata, "Benarkah? Izinkan aku memberitahumu. Bakpao-ku juga memikirkan bagaimana bersikap kejam kepada ayahnya di masa depan, bocah-bocah yang tidak berperasaan ini!"Keduanya berbicara