Home / Romansa / Selir Hati Tuan Muda / Ujian Kehidupan

Share

Ujian Kehidupan

last update Last Updated: 2024-09-21 19:29:05

Gendis tersenyum mengamati foto-foto aneka kuenya serta toko yang diliput oleh seorang food blogger yang datang menemuinya tempo hari. Dan dampaknya tidak sedikit. Tokonya menjadi ramai berkat review sang food blogger di blog dan sosial media miliknya. Gendis harus berterima kasih banyak-banyak pada Reni, nama food blogger itu. Gendis bahkan sudah menyiapkan hampers untuknya.

Dalam sekejap toko Gendis menjadi viral. Selain rasanya yang memang enak, strategi promosi yang tidak disengaja itu begitu berperan menaikkan usahanya.

Otomatis Gendis harus menambah dua orang lagi karyawan toko dan meningkatkan proses produksi lebih banyak dari hari-hari sebelumnya.

Hari ini tepat dua bulan toko kue One Slice setelah viral. Gendis meraih kesuksesan dalam waktu yang singkat. Benar yang Dexter katakan. Yang penting kita harus berusaha dulu. Sisanya biarkan menjadi urusan yang kuasa.

Sementara itu Catherine yang mengetahui kesuksesan toko Gendis menjadi panas sendiri. Terlebih setelah mengetahui
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
Cath nih ga ada capeknya ya ngusik gendis terus...udh gitu Bobby juga jadi kena getah nya...dex hrs bersikap tegas nih...klo ga Bobby & gendis akan jadi pelampiasan Cath terus...
goodnovel comment avatar
Debora Susana
Dexter gal tegas2 juga nich, keket nanti makin parah sama gendis & Bobby
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Selir Hati Tuan Muda   Pertengkaran Yang Akan Mengubah Segalanya

    Semua berjalan begitu cepat. Catherine benar-benar melaporkan toko kue milik Gendis. Pihak-pihak terkait pun memeriksa semua produk yang dijual di toko itu. Dan hasilnya tidak terbukti kalau produk-produk One Slice menggunakan pewarna makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Hanya saja pada kue yang dilaporkan Catherine memang terbukti mengandung zat berbahaya. Gendis tidak bisa membantah bahwa kue tersebut bukanlah buatannya lantaran umur kue tersebut serta bukti pembelian yang dipegang Catherine.Meski tidak terbukti pada produk-produk yang lain namun dampaknya tidak sedikit. Banyak orang-orang terpengaruh oleh berita itu. Lama kelamaan toko kue Gendis menjadi sepi. Padahal Gendis baru beberapa bulan merasakan kesuksesan. Gendis kembali ke titik nol. Dua orang Karyawan tambahan yang direkrut belakangan terpaksa dirumahkannya demi menekan biaya operasional."Sepi, Dex. Nggak ada yang datang dari tadi," ujar Gendis lesu. Saat itu Dexter baru saja tiba.Dexter mengembuskan napas dalam d

    Last Updated : 2024-09-22
  • Selir Hati Tuan Muda   Pesan Untuk Dexter

    Alat-alat medis mengelilingi tubuh Rexa. Keadaan pria itu begitu menyedihkan. Setelah pingsan mendadak, ia dilarikan ke rumah sakit secepatnya. Lalu di sinilah lelaki itu berada sekarang. Di ruang IGD rumah sakit. Satu-satunya yang menandakan bahwa dia masih bernyawa adalah alat pendeteksi jantung yang terletak di sisi kepalanya."Ini semua gara-gara kamu. Kalau sesuatu yang buruk menimpa Papi, Mami nggak akan memaafkan kamu, Dex. Kamu harus tanggung jawab!" kecam Martha tidak mau tahu."Tenang dulu, Mi, kita kan belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kita nggak tahu apa akar masalahnya. Kita tunggu biar Dexter menjelaskannya ya, Mi." Rosa yang juga sudah berada di sana berusaha untuk menenangkan Martha sambil memegang pundak perempuan itu."Apa lagi yang ditunggu?!" sentak Martha. "Dexter selingkuh dengan mantan pembantunya. Pantas saja waktu acara syukuran Bobby dia mengacaukan suasana!"Di sudut yang lain Catherine tampak menangis sesenggukan. Karena sudah terlatih perempuan itu b

    Last Updated : 2024-09-22
  • Selir Hati Tuan Muda   Pergi Selamanya

    Usia manusia memang tidak ada yang tahu meski sehebat apa pun dia dan begitu banyak harta yang dimilikinya. Ajal tidak bisa ditawar. Begitu pun yang terjadi pada Rexa.Suasana pemakaman pria itu diwarnai oleh duka dan air mata. Martha berkali-kali pingsan lantaran terlalu shock. Ia tidak menyangka akan secepat itu ditinggalkan suaminya. Kematian sang kepala keluarga yang begitu mendadak menimbulkan berbagai kesan bagi orang yang ditinggalkan. Jika Martha dan Dexter merasa sedih bukan kepalang, lain halnya dengan Josh dan Rosa. Selain shock Josh juga kesal atas wasiat yang menguntungkan Dexter. Andai saja Rexa bukan orang tuanya ia tidak akan sudi menghadiri acara pemakaman sialan itu.Satu-satunya yang berbahagia atas kematian lelaki itu adalah Catherine. Namun ia terlalu lihai bersandiwara. Perempuan itu menyembunyikan perasaannya di balik air mata palsu.Ketika jenazah Rexa dikuburkan Dexter tidak sanggup menahan air matanya. Bulir-bulir bening menitik di pipinya, menyatu dengan ge

    Last Updated : 2024-09-23
  • Selir Hati Tuan Muda   Memulai Hidup Baru

    Gendis menatap bangunan ruko bertingkat tiga yang selama ini ditempatinya dengan perasaan sedih. Setelah Martha mengusirnya ia memutuskan untuk pergi dari sana. Beruntung masih ada yang berbaik hati padanya. Untuk sementara Maya mengajak Gendis tinggal di rumah kostnya. "Kenapa Mbak Gendis bohong selama ini? Kenapa nggak bilang kalau Pak Dexter adalah suami Mbak?" tuntut Maya setelah tahu kebenarannya. Gendis meneguk ludahnya yang terasa pahit. Ia menggelengkan kepalanya. "Aku hanya istri kedua yang dinikahi secara siri." "Tapi Bobby adalah anakmu, Mbak. Kamu boleh lepasin Pak Dexter tapi kamu berhak atas Bobby." "Aku nggak berhak apa-apa, May. Kayak yang kubilang tadi aku hanya istri siri. Kamu pasti tahu sendiri bahwa istri yang dinikahi secara siri tidak berhak menuntut apa pun. Bahkan perjanjianku dan Dexter semestinya sudah berakhir sejak aku melahirkan Bobby," terang Gendis dengan ekspresi sedih. "Kasihan kamu, Mbak." Maya menatap Gendis prihatin. Gendis tersenyum ham

    Last Updated : 2024-09-24
  • Selir Hati Tuan Muda   Semoga

    Gendis termangu menggenggam ponselnya dengan tangan gemetar. Semua rangkaian kata yang baru saja didengarnya membuat tubuhnya menggigil hebat.Bukan. Ini bukanlah berita buruk yang mengejutkan. Akan tetapi sebaliknya. Kabar yang baru saja diterimanya membuat Gendis luar biasa bahagia. Saking bahagianya Gendis sampai kesulitan untuk memercayai berita itu.Sebelah tangan Gendis menutup mulut, menahan agar tidak berteriak. Sedangkan sebelahnya lagi menahan ponsel dalam genggaman. Gendis baru saja menerima kabar bahwa ia menjadi pemenang utama lomba memasak di samping dua pemenang lainnya. Maka Gendis berhak menerima hadiah kemenangan mengikuti pendidikan gratis selama sembilan bulan di Le Cordon Bleu, Paris, melalui program Grand Diploma. “Astaga … ini semua nggak mungkin. Kenapa aku yang menang?” Gendis menggumam pelan. Bukan ingin meragukan kemampuan dirinya sendiri, tapi hasil kreasi para kompetitor lainnya jauh lebih menarik daripada Gendis.“Menang apa, Mbak?” tanya Maya yang me

    Last Updated : 2024-09-24
  • Selir Hati Tuan Muda   Bienvenue en France

    Setelah menempuh penerbangan panjang yang memakan waktu lebih dari enam belas jam, akhirnya pesawat yang membawa Gendis mendarat dengan selamat di Paris Charles de Gaulle Airport.Sudah ada orang yang menjemputnya di sana.Gendis mengikat rambutnya tinggi-tinggi. Udara saat itu merujuk pada suhu 30° Celcius. Saat ini sedang summer di Paris.Gendis tersenyum sekaligus melambaikan tangan pada gadis yang membawa kertas dengan tulisan, 'Waiting for Gendis Tsabina Putri from Indonesia'."Gendis?" tanya gadis itu agar lebih meyakinkan.Gendis mengiyakan dengan anggukan kepala dan balas memberi pertanyaan. "Laura?""Ya, saya Laura. Saya perwakilan dari Modeta. Selama di sini saya yang akan memandu kamu."Gendis merasa lega mendengarnya. Ia sudah bertemu dengan orang yang tepat. Selanjutnya Laura membawa Gendis ke Rue de La Convention. Di salah satu apartemen yang berada di sanalah Gendis akan menetap selama berada di Paris.Pohon-pohon yang tumbuh dengan jarak sekitar seratus meter menyamar

    Last Updated : 2024-09-26
  • Selir Hati Tuan Muda   Pulang Ke Indonesia

    Summer telah lama berlalu. Disusul oleh Autumn dan winter yang super dingin. Lalu saat ini Paris sedang berada di musim semi. Musim yang menyenangkan bagi para penduduknya.Pada musim semi orang-orang semakin banyak berkeliaran di jalan, menikmati suasana kota yang menyenangkan. Tak terkecuali dengan Gendis.Hari itu Gendis sedang duduk di taman berdua dengan Laura. Mereka baru saja pulang makan. France onion soup yang lezat membuat mereka kekenyangan."Apa rencanamu berikutnya, Ndis?" tanya Laura.Tanpa terasa sudah sembilan bulan Gendis di Paris. Minggu depan adalah jadwal kepulangannya ke Indonesia."Yang pasti melanjutkan hidup sih." "Kamu tidak punya rencana untuk membuka toko kue atau usaha kuliner lain?"Gendis menggaruk hidungnya. Uang saku yang diberi pihak Modeta tidak pernah ia pakai. Biaya tempat tinggal dan makan juga sudah ditanggung oleh pihak Modeta. Paling Gendis hanya belanja sedikit-sedikit sehingga uang sakunya masih banyak bersisa. Namun untuk membuka usaha, Gen

    Last Updated : 2024-09-26
  • Selir Hati Tuan Muda   Kecurigaan Rosa

    "Selamat datang kembali di Indonesia, Ndis." Perempuan muda berambut sepunggung itu menggumam pelan ketika kakinya menapak di bumi seturunnya ia dari pesawat. Dengan tekadnya yang bulat Gendis memutuskan kembali ke Indonesia walau Laura menghalangi dengan bujukan menggoda.Selepas dari bandara Gendis menuju sebuah hotel untuk istirahat karena ia tidak punya tempat berteduh.Sambil membaringkan tubuhnya, ingatan masa lalu menyapa benak Gendis. Dulu saat dirinya diusir Catherine ia tidak punya tempat tinggal sama sekali bahkan ia pernah menjadi pemulung yang tidur di antara gunungan sampah.Lihatlah sekarang, Gendis bisa memilih ingin tidur di mana pun yang ia suka. Gendis sangat mensyukuri kehidupannya saat ini yang serba berkecukupan. Uang apresiasi sebagai best student sangat cukup untuk kehidupannya sendiri selama beberapa tahun ke depan.Setelah bangun tidur siang Gendis menghubungi Maya untuk memberi kabar bahwa ia sudah kembali berada di Indonesia.Cukup lama menunggu barulah May

    Last Updated : 2024-09-27

Latest chapter

  • Selir Hati Tuan Muda   Happily Ever After

    "Mama, nun, Ma ..." Tangan kecil yang menggapai-gapai serta suara cadel yang memanggilnya memaksa Gendis membuka kedua matanya. Perempuan itu terjaga dari tidurnya dan mendapati putra kecil kesayanganya sedang berada di tengah-tengah di antara dirinya dan Dexter. Menyadari dirinya terbangun bersamaa Dexter di sisinya membuat seulas senyum tipis terukir manis di bibir Gendis.Sudah sejak dua belas bulan yang lalu situasi ini terjadi. Lebih tepatnya sejak dirinya menikah dengan Dexter."Pagi, Sayang, anak Mama udah bangun?""Dah, Ma.""Sini cium Mama dulu."Bobby menghambur menciumi pipi Gendis dengan penuh semangat yang membuat Gendis tertawa. Biasanya Gendis akan meletakkan Bobby di atas perutnya. Hanya saja hal itu tidak bisa lagi dilakukannya karena perutnya yang tinggi menyamai dada. Saat ini Gendis sedang mengandung. Tidak butuh waktu lama bagi Dexter membuatnya berbadan dua. Beberapa bulan pasca menikah Gendis dinyatakan positif hamil. Dan hal itu membuat seluruh keluarga berbaha

  • Selir Hati Tuan Muda   Kembali Padamu

    Gendis menegakkan duduknya. Seluruh indera perempuan itu terjaga waspada menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.Perlahan kelopak mata Dexter terbuka. Pertama-tama yang dirasakannya adalah penglihatannya yang terasa kabur. Namun lama kelamaan semua yang berada di ruang pandangnya mulai terlihat dengan jelas, termasuk presensi Gendis dan juga Bobby."Ndis ...," panggil lelaki itu lirih dengan keadaannya yang masih lemah."Dex, ini aku. Kamu sudah sadar?"Dexter tak seketika menjawab. Pria itu berupaya mengumpulkan serpihan ingatan. Namun semakin kuat ia mengingat, kepalanya terasa bertambah sakit. Bukan. Dexter tidak mengalami amnesia. Buktinya ia ingat siapa Gendis dan siapa Bobby. "Apa yang terjadi, Ndis?" tanyanya masih selesu tadi."Bu Catherine menusuk kamu dengan pisau. Lukamu sangat dalam dan harus dioperasi. Sejak pertama kejadian itu kamu nggak sadarkan diri. Ini adalah hari ketiga kamu di rumah sakit."Dexter termangu mendengar cerita Gendis. Lamat-lamat ingatannya akan

  • Selir Hati Tuan Muda   Bertiga Bersama

    Gendis keluar dari ruang rawat Dexter. Ia bermaksud pergi dari rumah sakit itu. Ia tidak mau terlibat dengan apa pun yang berhubungan dengan Dexter lagi. Hubungannya dengan Dexter sudah lama berakhir. Bagi Gendis lebih baik mereka menjalani hidup sendiri-sendiri seperti saat ini."Gendis!" Suara Martha menahan langkahnya, membuat Gendis menoleh ke belakang. Ia langsung menemukan Martha yang berjalan mendekat ke arahnya."Kamu mau ke mana?" tanya perempuan itu."Saya mau pulang, Bu.""Pulang?" Martha mengerutkan dahi. "Kamu nggak mau menunggu sampai Dexter sadar?""Maaf, Bu, saya nggak bisa," jawab Gendis memberi penolakan."Tapi Dexter butuh kamu. Kehadiran kamu sangat berarti buat dia."Gendis menahan senyum getir agar tidak terlihat. Jadi ceritanya sekarang dirinya sudah dianggap?"Oh iya, Rosa sudah cerita semua sama saya. Saya salut dan kagum sama kamu, Gendis. Kamu perempuan hebat dan luar biasa.""Terima kasih, Bu," jawab Gendis sekenanya. "Maaf, saya harus pulang. Ada hal lain

  • Selir Hati Tuan Muda   Membesuk Dexter

    Acara Junior Chef dengan cepat melejit dan terkenal di kalangan pemirsa Citra Televisi. Bukan hanya karena pesertanya anak-anak yang lucu dengan segala tingkah mereka yang beragam, namun juga karena adanya Gendis, juri yang cantik, masih muda dan energik. Otomatis Gendis menjadi idola baru bagi pemirsa Citra Televisi. Perlahan tapi pasti nama Gendis merambat naik dan mulai dikenal orang-orang. Beberapa orang yang mengenalnya ada yang meminta tanda tangan atau foto bersama saat bertemu dengan Gendis di luar, membuat Gendis merasa takjub pada pencapaiannya saat ini.Gendis baru saja keluar dari bangunan Citra Televisi ketika lagi-lagi ia bertemu dengan Rosa."Bu Rosa ..."Tiada senyum di bibir Rosa ketika Gendis menyapanya. Perempuan itu terlihat tegang yang membuat Gendis ikut kaku."Gendis, ikut dengan saya sekarang," kata Rosa tanpa basa-basi atau salam pembuka."Ke mana, Bu?""Ke rumah sakit.""Ke rumah sakit?" Gendi

  • Selir Hati Tuan Muda   Salah Sasaran

    "Ma-mami ... Sejak kapan Mami di sini?" tanya Rosa gelagapan."Memangnya kenapa? Kalian takut Mami mendengar semuanya?""Mami jangan salah paham dulu!" ujar Catherine ketakutan sambil berusaha memegang tangan mertuanya itu namun dengan cepat Martha menepisnya."Tadi Mami dengar katanya kamu mau membunuh Rosa. Itu betul?""Itu nggak benar, Mi. Itu hanya bercanda," sangkal Catherine dengan raut ketakutan. Semua image baik yang dibangunnya selama bertahun-tahun runtuh dalam sekejap."Ngeri sekali bercandamu, Cat. Bercandanya saja main bunuh-bunuhan, gimana aslinya?" Martha menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir pada kelakuan menantunya."Itulah salahnya Mami. Selalu saja suka menguping pembicaraan orang. Apa salahnya Mami tanya aku baik-baik?" Martha menatap Catherine lebih lekat mendengar perkataan Catherine yang terkesan sedang melawannya."Jadi kamu melawan Mami? Berani kamu sekarang?""Dari dulu aku memang berani, Mi. Aku nggak pernah takut pada siapa pun. Bahkan kalau aku ma

  • Selir Hati Tuan Muda   Terbongkarnya Rahasia Catherine

    "Bagaimana cara agar perut terlihat besar seperti orang hamil?"Rosa mengetikkan sepotong kalimat tersebut di search engine ponsel pintarnya.Di detik selanjutnya mulut perempuan itu ternganga ketika melihat jawaban yang keluar."Perut bisa terlihat besar dengan memakai perut silikon palsu."Tidak hanya itu saja, di mesin pencari tersebut juga tersedia link yang menghubungkan ke berbagai market place yang menjual perut palsu tersebut.Rosa menelusurinya sati demi satu. Terbukti jika perut-perut silikon tersebut sering digunakan orang-orang untuk berpura-pura hamil dan lebih seringnya digunakan dalam film atau sinetron-sinetron.'Apa mungkin Catherine menggunakan perut seperti ini untuk mengelabui orang-orang?' Rosa tidak henti bertanya di dalam hatinya. Rosa bertekad untuk membuka kebusukan Catherine. Namun bagaimana cara membuktikannya? Apalagi perempuan itu begitu licik.Belum putus asa, Rosa kembali mengunjungi toko-toko yang menjual perut palsu tersebut. Ia membaca satu demi satu

  • Selir Hati Tuan Muda   Memecahkan Teka-Teki

    Sudah sejak lama Rosa menaruh curiga pada Catherine. Gerak-gerik perempuan itu terlihat begitu mencurigakan. Terlepas dari persaingan mereka untuk menjadi pewaris harta sang mertua, secara pribadi Rosa tidak menyukai Catherine. Kecurigaan Rosa semakin menjadi ketika tahu wajah Bobby tidak mirip dengan Dexter apalagi Catherine. Malah dari hari ke hari anak itu semakin menunjukkan kesamaan fisik dengan Gendis. Hanya saja Rosa tidak punya bukti yang kuat selain perselingkuhan Dexter dan Gendis."Mami, lihat! Kakak itu jago banget masaknya. Kuenya bagus, Mi. Pasti enak," seru Kelly yang sejak tadi menikmati tayangan di televisi.Renungan Rosa terhenti. Dialihkannya tatapan ke arah televisi. Di sana sedang ditayangkan acara Junior Chef. Ajang kompetisi memasak anak-anak berumur sepuluh sampai tiga belas tahun."Kelly mau ikut acara itu juga, Mi.""Tapi Kelly masih kecil, Sayang. Umur kamu belum cukup. Nanti ya kalau udah sebesar kakak itu.""Masih lama ya, Mi?" Kelly tampak kecewa."Dua at

  • Selir Hati Tuan Muda   Kecurigaan Rosa

    "Selamat datang kembali di Indonesia, Ndis." Perempuan muda berambut sepunggung itu menggumam pelan ketika kakinya menapak di bumi seturunnya ia dari pesawat. Dengan tekadnya yang bulat Gendis memutuskan kembali ke Indonesia walau Laura menghalangi dengan bujukan menggoda.Selepas dari bandara Gendis menuju sebuah hotel untuk istirahat karena ia tidak punya tempat berteduh.Sambil membaringkan tubuhnya, ingatan masa lalu menyapa benak Gendis. Dulu saat dirinya diusir Catherine ia tidak punya tempat tinggal sama sekali bahkan ia pernah menjadi pemulung yang tidur di antara gunungan sampah.Lihatlah sekarang, Gendis bisa memilih ingin tidur di mana pun yang ia suka. Gendis sangat mensyukuri kehidupannya saat ini yang serba berkecukupan. Uang apresiasi sebagai best student sangat cukup untuk kehidupannya sendiri selama beberapa tahun ke depan.Setelah bangun tidur siang Gendis menghubungi Maya untuk memberi kabar bahwa ia sudah kembali berada di Indonesia.Cukup lama menunggu barulah May

  • Selir Hati Tuan Muda   Pulang Ke Indonesia

    Summer telah lama berlalu. Disusul oleh Autumn dan winter yang super dingin. Lalu saat ini Paris sedang berada di musim semi. Musim yang menyenangkan bagi para penduduknya.Pada musim semi orang-orang semakin banyak berkeliaran di jalan, menikmati suasana kota yang menyenangkan. Tak terkecuali dengan Gendis.Hari itu Gendis sedang duduk di taman berdua dengan Laura. Mereka baru saja pulang makan. France onion soup yang lezat membuat mereka kekenyangan."Apa rencanamu berikutnya, Ndis?" tanya Laura.Tanpa terasa sudah sembilan bulan Gendis di Paris. Minggu depan adalah jadwal kepulangannya ke Indonesia."Yang pasti melanjutkan hidup sih." "Kamu tidak punya rencana untuk membuka toko kue atau usaha kuliner lain?"Gendis menggaruk hidungnya. Uang saku yang diberi pihak Modeta tidak pernah ia pakai. Biaya tempat tinggal dan makan juga sudah ditanggung oleh pihak Modeta. Paling Gendis hanya belanja sedikit-sedikit sehingga uang sakunya masih banyak bersisa. Namun untuk membuka usaha, Gen

DMCA.com Protection Status