Share

Sambil Berdiri

"Dex, jangan. Nanti bisa ketahuan Maya dan Nala," ujar Gendis ketakutan ketika Dexter menyeretnya ke kamar. Kedua gadis itu hanya tahu bahwa Dexter adalah keluarga Gendis, bukan suami.

"Nggak apa-apa, Ndis, kamu nggak usah takut." Dexter menenangkan.

"Tapi nanti kalau mereka curiga, gimana?"

"Mereka sedang sibuk melayani pembeli di bawah jadi nggak ada alasan untuk mengurusi kita." Sekali lagi Dexter menenangkan.

Gendis akhirnya hanya bisa pasrah ketika Dexter menginginkannya.

'Aku bisa berdosa kalau menolak permintaan suami,' batin Gendis yang polos.

Maka Gendis menyerahkan semua yang dimilikinya dengan senang hati pada Dexter, yaitu hati dan tubuhnya.

"Dex, bentar, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi."

Gendis baru maju selangkah ketika Dexter menahannya dengan melingkarkan tangan di tubuhnya.

Dexter mengecup pundak Gendis yang mengenakan baju krah sabrina tanpa suara. Sedangkan tangan kirinya perlahan masuk menyelinap ke balik blouse perempuan itu.

”Dex, kamu mau apa?” Gendis sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status