Share

Chapter 24

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-21 10:09:23

“Aku tidak menyangka kau repot-repot menyetir mobil sendiri.” Giselle bersandar pada jendela.

Jordan melirik Giselle sebentar. “Kau senang? Hal ini membuatmu semakin menyukaiku?” tanyanya.

Giselle tertawa. “Aku tidak pernah menyukaimu.” Tertawa lagi. “Kau sungguh percaya diri.”

Giselle terkesiap saat mobil yang awalnya berjalan dengan kencang tiba-tiba berhenti mendadak. Giselle mengusap dadanya yang berdegup dengan kencang saking terkejutnya.

“ADA APA DENGANMU? KAU INGIN MATI?” teriaknya.

Jordan memandang lurus ke depan. “Jika kau tidak menyukaiku kenapa kau memohon padaku? Kenapa kau sampai berlutut dan memintaku untuk menjalani pernikahan ini? Kenapa kau melakukannya? Kau ingin mengusai hartaku?”

Giselle menghela nafas kasar. “Aku ingin hidup lebih tentang. Setidaknya kalau kita memang tidak bisa saling mencintai, kita bisa hidup lebih damai. Tidak seperti ini, kau otoriter, kau yang hanya menganggapku sebagai alat yang harus mematuhi segala perintahmu. Kau tidak bisa sedikit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 25

    “Aku akan melakukannya tapi tidak seperti ini. Aku mohon.” Giselle memandang Jordan dengan penuh putus asa. “KELUAR SEKARANG JUGA JALANG SIALAN!” teriak Jordan. BRAK! BRAK! Suara yang ditimbulkan Jordan karena memukul stir dengan keras beberapa kali. “KELUAR!!” Akhirnya Giselle keluar dari mobil. Menatap mobil yang langsung melaju begitu kencang ketika ia keluar. Bukan seperti ini, Giselle tidak bisa melakukannya hanya karena Jordan menginginkan tubuhnya . Terdengar egois memang, ia akan menyerahkan tubuhnya jika Jordan berupaya untuk memperbaiki hubungan mereka. Hampir tengah malam. Giselle menggigil sendirian di tengah jalanan tol yang kian sepi. Beberapa lampu yang padam dan tidak berfungsi. Ia berupaya tidak takut. Menunduk dan memeluk lututnya sendirian. ~~Di Mansion. Tidak ada satu pengawal yang pergi sebelum mendengar bahwa tugas mereka sudah selesai. Mobil Jordan memasuki halaman Mansion. Noah mengernyit melihat Jordan yang hanya sendirian. Kemudian ia bertanya-tanya di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 26

    Angin yang berhembus kian kuat. Ditambah dengan kilatan petir yang menggelegar. Giselle menatap bangunan yang digunakannya untuk berteduh. Sebuah hotel kecil yang mungkin hanya berisi beberapa kamar saja. ‘Pasti tidak nyaman di sini,’ batin Giselle. ‘Pasti banyak nyamuk, kasurnya tidak empuk, gerah, banyak debu pokoknya pasti tidak akan nyaman!’ Berperang dengan pikirannya sendiri sampai tidak menyadari Noah sudah masuk ke dalam. Giselle buru-buru mengejar Noah. “Noah tunggu!” Berada di lobi hotel yang sepi. Hanya ada satu pegawai di sana. “Menurut perkiraan cuaca, hujan akan berlangsung selama tiga jam. Jika tidak keberatan bisa menginap di sini dan pulang besok.” Giselle mengerucutkan bibirnya sambil menggeleng. “Tidak… aku tidak mau.” “Kenapa? Nona takut?” tanya Noah. Giselle mendekat. “Hotel ini sangat kecil. Pasti tidak akan nyaman.” Giselle bergidik membayangkannya. “Pasti banyak nyamuk juga.” Noah memutar bola matanya malas. Tanpa menunggu Giselle, ia berbicara pada petu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-21
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 27

    “Katakan padaku siapa kau? Kau musuh Jordan dan kau berniat membunuhnya? Bunuh aku dulu.” Giselle menunjuk dirinya sendiri. “Aku istrinya, kau bisa membunuhku lebih dulu sebelum membunuhnya. Setidaknya aku bisa mati dengan tenang setelah memastikan dia akan dibunuh juga.” Giselle mengambil tangan Noah. “Ayo bunuh aku sialan!” Noah mengepalkan tangannya. Menatap Giselle yang menggila dan tidak berhenti mengumpatinya. Noah menarik tangannya kembali—namun pandangannya masih berpusat pada Giselle yang kini terduduk dengan lemah. “Aku sudah mempercayaimu, kenapa kau melakukan ini padaku…” lirih Giselle. Noah berjongkok. “Aku akan memberitahumu asalkan jangan beritahu Jordan.” “Lalu apa yang akan aku dapatkan dengan terlibat denganmu?” tanya Giselle. “Jordan bisa saja membunuhku jika tahu aku bersekongkol dengan orang lain untuk menjatuhkannya.” “Aku akan menjamin keselamatanmu. Aku janji.” Noah menghela nafas. “Aku janji. Apapun yang terjadi aku tidak akan menyeretmu dalam pertempura

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 28

    “Aku tidak pernah menyangka kau memanggilku ke sini,” ucap seorang wanita yang memasuki sebuah kamar. Sengaja memperlambat langkah kakinya menuju seorang pria yang tengah berdiri di dekat balkon.Pria yang saat ini sibuk merokok dengan lengan kemeja yang gulung sebatas siku. Kemeja putih yang digunakannya berantakan, entah ke mana dasi yang biasanya bertengger di leher. “Jordan,” panggil Naomi pada Jordan. Jordan menoleh dan menatap Naomi sekilas. Ia masih sibuk merokok sebelum Naomi mengambil tindakan yang cukup nekat. Naomi memeluk Jordan dari belakang. “Aku merindukanmu.” Naomi menyandarkan kepalanya di punggung lebar Jordan dengan nyaman. Jordan hanya mengusap tangan Naomi yang melingkar di perutnya. Tanpa menjawab pertanyaan wanita itu, ia berbalik. “Kau senang?” tanyanya. Menjatuhkan rokok yang hampir habis itu ke bawah kemudian menginjaknya. Pandangannya menyusuri tubuh Noami dari atas hingga bawah. Dress yang begitu seksi berwarna marron sangat mencetak jelas tubuh Noami

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 29

    Di dalam komputer inilah ia menyimpan semua data dan rahasia perusahaan yang ia kelola. Bagaimana cara ia memiliki kekayaan yang begitu besar di usia yang muda. Setelah beberapa lama berkutat dengan komputer dan pekerjaannya, sebuah ketukan di pintu terdengar. Naomi masuk dengan tampilan yang cantik dan segar. Wanita itu mendekat dan langsung duduk di pangkuan Jordan. “Aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi,” lirihnya sambil memeluk leher Jordan. “Aku menyesal. Jangan marah lagi,” rengeknya dengan manja. Jordan menghela nafas pelan sebelum tangannya terangkat membalas pelukan Naomi. “Segera pergi dari sini.” Ini pertama kalinya Naomi bisa berada di kediaman Jordan. Selama ini Jordan yang mengunjungi Apartemennya, atau sesekali mereka bertemu di hotel. Kali ini, Jordan memanggilnya untuk datang ke Mansion. Sebenarnya Naomi enggan pulang dan ingin tetap berada di sini. Namun, ia juga tidak ingin menambah kemarahan Jordan. “Aku akan pulang.” Naomi mengangguk. Jordan ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-22
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 30

    Tidak ada yang spesial perkumpulan keluarga Parvis. Selain membahas kekayaan suami, mereka akan membahas anak-anak mereka yang kian tumbuh dewasa. Apalagi Gabriella, Catrine dan Xaviera yang selalu mencari masalah dengan Giselle dan Laura. “Laura sudah kubilang kau harus diet. Aku takut adikku akan berpaling pada wanita yang lebih cantik darimu,” ucap Gabriella menasehati. Bukan menasehati tapi mengolok-olok. Jika memang tulus ingin membantu dan menasehati Laura, yang seharusnya dilakukan Gabriella adalah mencarikan dokter ahli gizi dan pemandu olahraga. “Tunggu satu atau dua tahun lagi kak, sekarang memang lagi fokus mengurus anak-anak. karena itu tidak bisa mengurus tubuh dengan benar.” Laura hanya tersenyum. Setelah itu mengayunkan tongkat stik golfnya pada bola. “Babby sitter bisa merawat anakmu yang terpenting urus tubuhmu.” Kini xaviera bersuara. “Menjaga suami dan menjaga anak itu hal yang tidak boleh di abaikan.”“Benar. Menjaga suami lebih berat dari menjaga anak. Apalagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 31

    Giselle memang gila. Tanpa aba-aba, ia mengecup bibir Noah untuk seperkian detik. Ia mengepalkan kedua tangannya. “Noah aku—” Giselle terbata-bata. “Aku sudah menahannya Nona. Tapi kau yang melewati batas sendiri.” Noah menatap Giselle dalam. “Aku tidak bisa mengendalikan diriku jika kau sendiri yang melewati batasnya.” Noah menarik tengkuk Giselle dan menyatukan bibir mereka. Noah mengusap leher Giselle pelan sembari memperdalam ciuman mereka. Noah dan Giselle memejamkan mata. Giselle begitu terhanyut, bibir Noah mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Hingga tidak sadar kedua tangannya mengalun pada leher bodyguardnya itu. Giselle tersenyum. Tanpa perlu diminta, ia membuka bibirnya untuk memberikan akses lebih pada pria itu untuk menjelajahi mulutnya. “Ah!” desah Giselle yang terdengar tanpa sadar. Hal itu membuat Noah tersadar dan memutuskan untuk berhenti. Kedua matanya bertatapan dengan mata Giselle. Ada ephoria yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tangannya terangkat,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 32

    Pertama kali menutup pintu kamarnya, Noah amat terkejut saat mendapatkan pelukan dari belakang. Dengan gerakan yang amat cepat ia membalikkan tubuh seseorang yang memeluknya dari belakang. Menyergapnya ke tembok—mengunci leher lawan dengan lengannya. Giselle tidak bisa bergerak dan hampir saja kehabisan nafasnya jika saja Noah tidak cepat menyadarinya. “Maaf,” lirih Noah. “Apa yang anda lakukan di sini.” Noah mundur bebarapa langkah menjauhi Giselle. Memberi ruang untuk Giselle mengambil nafas sebanyak mungkin. Giselle mendongak. “Kau ingin membunuhku?”Noah menghela nafas lelah. Ia mengambil duduk di tepi ranjang sembari menatap Giselle yang masih berada di hadapannya. “Kenapa anda di sini? Anda tidak boleh di sini Nona.” Giselle mendekat. Mengambil jarak yang lebih dekat dengan Noah. “Aku ingin bertemu denganmu.” Noah melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. “Anda bisa berbicara dengan saya besok pagi.” “Aku tidak bisa menunggu lagi, Noah.” Giselle mengikis jarak d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23

Bab terbaru

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 196

    Sial sekali, pagi ini Ana harus terlambat karena ayahnya, Royce kesiangan bangun setelah menonton bola dini hari. Royce dan Helena sama saja, suka menonton sampai larut. Sampai-sampai paginya terlambat bangun. “Maaf ya. Dad kesiangan bangun.” Royce memberhentikan mobilnya di depan sekolah. “Pasti kamu dihukum. Tapi gak papa.” Royce mengecup puncak kepala anaknya. “Semangat ya dihukumnya.” “DAD!” teriak Ana yang sungguh kesal. Ia turun tanpa menyalami tangan orang tuanya itu. kemudian berjalan dengan gontai masuk ke sekolah. Maka benar saja. Ia harus dihukum karena terlambat. Untuk siang hari setelah istirahat, ia harus membersihkan lapangan basket yang luasnya melebihi stadion. Ana berjalan ke arah gudang, di sanalah ia mengambil peralatan kebersihan. Namun sayup-sayup saat ia masuk ke dalam gudang. Telinganya harus ternodai oleh suara menjijikkan. Ana membeku di tempatnya berdiri. ~~ “Untuk yang terakhir kali kelas 12 diijinkan untuk mengikuti perlombaan. Karena setelah in

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 195

    Extra capter Alvaro dewasa International Alexandra school adalah sekolah internasional yang terisi dengan anak-anak orang kaya. Orang tua murid yang berasal dari kaum berjois. Hingga terjadilah sistem kasta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan. “Ana, kak Alvaro itu sangat tampan ya.” Raya menyenggol lengan Ana. Melihat seorang laki-laki yang menggunakan seragam basket itu memasuki koridor sekolah. Laki-laki yang menjadi incaran para perempuan. Alvaro Pradana, putra satu-satunya dan digadang-gadang menjadi penerus dari Devian group. Alvaro Pradana, pemuda yang saat ini menginjak kelas 12. Dengan pesonanya yang mampu meluluhkan seluruh hati perempuan yang ada di sekolah. Mendapat julukan si pemain. Pemain hati perempuan. Namun, ada satu perempuan yang ia hindari. Perempuan yang sedari dulu ia anggap sebagai adiknya. Alvaro bersikap baik dengan Ana. Ana tersenyum. Ia pun menyetujui jika Alvaro memang begitu tampan. “Iya aku setuju—" “Hai adik, minta permennya.” Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 194

    “Ana sangat lucu, Mom.” Alvaro memandang seorang balita yang sedang merangkak. Balita perempuan yang menggemaskan. “Nanti kamu pacaran sama Ana saja ya.” Helena mengusap puncak kepala Alvaro. “Heh!” Irene menyenggol bahu Helena. “Mana ada, masih anak kecil tidak usah berpikir pacar-pacaran.” Alvaro memandang kedua orang yang sedang bertengkar itu sebentar. kemudian mendekati Ana yang sedang bermain dengan sebuah boneka. Alvaro menunduk—mengusap pipi Ana pelan. “Kamu suka bermain boneka?” Alvaro tersenyum. “Lihat-lihat saja.” Helena memandang dua anak yang sedang bermain. Tepatnya, Alvaro yang menjaga Ana. “Alvaro memang menantu idaman.” “Aduh..” Irene menggeleng. “Masih kecil disebut menantu. Helena memang gila.” Irene berdecak pelan. Setelah bermain seharian di rumah Helena, akhirnya Irene pulang juga. Alvaro berada di samping Irene. Sepertinya bocah itu sudah mengantuk tapi ternyata masih berusaha membuka mata. “Tidur saja, Al. Mom akan membangunkan kamu nanti.” Al

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 193

    Ia membawa barang-barang itu namun dari belakang ada beruang yang terus menempel di tubuhh kecilnya. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar, Devain tidak melepaskan pelukannya pada istrinya. “Bagaimana dengan hot wife?” tanya Devian membalikkan tubuh Irene. “Aku tidak suka tubuh kamu dilihat orang lain.” “Tidak ada yang melihat.” Irene mendongak. “Lagipula malam-malam tidak akan ada yang melihat.” Devian berdecak. “Dress seperti ini hanya boleh digunakan di hadapanku. Tidak boleh digunakan di luar.” Mengangkat dagu Irene. Menatap kedua bola mata istrinya itu dengan bola matanya yang tajam. “Baiklah.” Irene mengangguk. “Besok aku akan ke rumah Helena, kamu..” Devian mengusap pinggang Irene. “Saat libur aku ikut. Lusa kan libur. Aku janji tidak akan mengurusi pekerjaan lagi.” “Tapi jika kamu masih mengurusi pekerjaan. Apa yang harus aku lakukan?” “Goda aku. Goda aku dengan tubuhmu yang seksi ini sayangku..” tangan Devian yang nakal sudah bergilya di belakang Dress Irene. “Be

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 192

    “Bisa.” Devian mengambil satu balon dan melepasnya ke udara. “Waah..” kagum Alvaro melihat balon yang berwarna kuning menyala itu di udara. “Tapi—” Devian menunjuk beberapa anak-anak yang bermain di sekitar mereka. “Apa kamu tidak ingin memberikan balon-balon ini pada mereka? Mungkin saja mereka juga ingin.” Alvaro menatap gerombolan anak-anak yang sedang bermain tidak jauh dari tempatnya berdiri. Alvari memandang anak-anak itu lebih lama, karena menurutnya sedikit berbeda dengannya. “Kenapa?” tanya Devian. “Kamu tidak ingin memberikan balon ini pada mereka?” Alvaro menggeleng pelan. “Tapi, kenapa beberapa dari mereka membawa makanan? Mereka berjualan? Ada yang membawa karung besar juga.” Devian mengangguk. “Mereka sedang bekerja. Sebagian dari mereka membantu orang tua mereka mencari uang dengan berjualan. Kamu ingin membantu mereka?” “Bagaimana caranya Dad?” Devian mengeluarkan dompetnya. “Sebentar.” Mengambil uangnya yang berwarna merah sebanyak 20 puluhan. “Setiap

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 191

    Beberapa bulan kemudian. “Akhh!!” Teriakan Irene yang terakhir kali. Disusul dengan tangisan seorang bayi. “Selamat bayinya berjenis kelamin laki-laki.” Dokter itu menggendong seorang bayi kecil yang baru saja keluar dari perut Irene. Devian menitikkan air mata. “Hai boy.” Menggendong bayinya dengan hati-hati. “Nama kamu Alvaro Pradana.” Devian tersenyum saling memandang dengan Irene. Tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap puncak kepala istrinya. “Terima kasih sudah berjuang.” Alvaro Pradana, putra sulung dari pasangan Devian dan Irene. Seorang pengusaha yang sukses. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar negeri. Devian mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. 5 tahun berlalu, Alvaro tumbuh menjadi anak yang begitu cerdas. Setiap harinya selalu haus bertanya. Diusianya yang menginjak 4 tahun, bocah itu sudah memasuki sekolah. Berbaur dengan anak-anak lain tanpa kesulitan. Hal tersebut membuat Irene tidak berhentinya bangga. “MOM!” teriak Alvaro

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 190

    “Seorang wanita mencoba melakukan pembunuhan di rumah sakit. Hal itu didasari oleh cinta. Cinta pada seorang pria yang sudah beristri. Cintanya ditolak dan berusaha membunuh istri si pria.” Di layar televisi itu. ditayangkan sebuah kos-kosan kecil. “Wanita itu mengalami stress berat bertahun-tahun. Bisa dilihat dari rumahnya yang begitu kotor dan berserakan sampah. Saat ini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini. namun, sudah dipastikan wanita itu mendapat hukuman penjara.” Klik! Layar dimatikan. Devian masih setia berada di samping istrinya. “Aku gagal lagi. Aku terlambat. Jika aku datang lebih cepat, dia tidak akan menyakiti kamu.” Devian menatap leher Irene yang sudah di olesi salep. Beberapa kali Devian mencium punggung tangan Irene. “Bagaimana Irene?” tanya Helena yang baru saja datang. “Maaf, maaf aku tidak bisa datang lebih cepat.” Devian menghela nafas. “Jalang itu memiliki cara untuk menyakiti Irene.” Helena mengusap punggung tangan Irene. Kedua matanya

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 189

    “Bye Mom Dad!” Irene menyalami Giselle. Membiarkan mertuanya itu pergi. Setelah kepergian mertuanya, Irene menjadi sendirian dan merasa kesepian. Ia mengambil bungkusan yang berada di atas nakas. katanya sebuah kue buatan Giselle. tapi Irene tidak langsung memakannya. Ia masih takut dan trauma dengan apa yang terjadi. Ia menghela nafas dan berjalan ke arah jendela. menatap pemandangan sebuah taman kecil yang terisi oleh anak kecil. Irene tersenyum. tangannya mengusap perutnya sendiri. “Nanti bermain di taman juga, bersama Mom dan Dad. Sehat-sehat di perut Mom ya.” Irene senang berbicara dengan anaknya. “Permisi, ibu Irene..” panggil seorang suster. Irene menoleh ke belakang. Ia langsung memutar badannya dan mendekat ke arah ranjang. namun ia sudah disuntik beberapa menit yang lalu. Ia mendongak. “Siapa kau?!” Suster itu tersenyum dan membuka maskernya. “Aku akan membunuhmu.” Tangannya mencengkram tangan Irene. Suntik yang hendak disuntikkan itu entah berisi apa. Irene me

  • Selingkuhan Nyonya Muda Bukan Bodyguard Biasa   Chapter 188

    “Sayang aku bekerja dulu. Oh ya Mom dan Dad akan ke sini. Aku juga sudah meminta Helena untuk ke sini menemani kamu saat Mom dan Dad pulang.” Devian mengecup dahi Irene pelan. “Oh ya untuk malam hari nanti, aku akan menyuruh beberapa bodyguard berjaga di luar ruangan.” “Tapi—” ucapan Irene terpotong karena Devian yang mengecup bibirnya. “Sudah tidak ada tapi-tapi. Ini demi keselamatan kamu, keselamatan bayi kita.” Devian menunduk. mengecup perut Irene. “Daddy berangkat dulu. Jaga Mommy ya.” Irene memandang kepergian Devian. Ia mengambil ponsel. Menghubungi temannya yang katanya akan menjenguknya [Sebentar ya Irene, aku akan ke sana siang saja. Aku masih bersama Royce. Nanti aku akan ke sana.] Irene melotot. [Pagi-pagi masih bersama Royce. Kalian sedang membuat bayi kan?] [Hehehe Iya!] Helena di kamarnya membalas pesan dari Irene. Ia tertawa pelan dengan pertanyaan Irene. Tapi tebakan temannya itu memang benar. Ia smpai tertawa sendiri. “Siap babe.” Royce memeluk Helena dar

DMCA.com Protection Status