Beranda / Romansa / Selingkuh Dengan Klienku / BAB 18 – Menghindar

Share

BAB 18 – Menghindar

Penulis: Ghostriz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Setelah kejadian itu, Anna benar-benar berusaha menghindari Marcus. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan  jika bertemu dengan pria itu. Ada perasaan kecewa dan juga marah dalam hatinya terhadap perbuatan Marcus.

Tidak seharusnya pria itu menggodanya lalu meninggalkannya begitu saja tanpa memberikan penjelasan apapun. Ia merasa menjadi wanita murahan yang merebut tunangan orang lain.

Tapi, Anna berusaha menepis rasa bersalahnya terhadap Lisa. Lagipula jika ia mampu bersikap seolah itu bukan masalah, maka tidak akan ada yang terjadi ke depannya. Mereka bisa menganggap kejadian malam itu hanyalah kecelakaan karena Marcus yang mabuk.

Benar, tidak ada untungnya jika Anna mencoba meminta Marcus untuk bertanggung jawab.

“Kau melamun lagi,” Rosy memasuki ruangan Anna dan menegur temannya itu. Ia meletakkan beberapa file klien baru di meja Anna lalu duduk di kursi depan Anna.

“Sebenarnya apa yang menggangu pikiranmu selama dua hari ini? Kau sel

Ghostriz

Maaf jika bab ini terdapat banyak typo dan tata bahasa yang kurang baik. Mohon dukungannya ya agar aku semangat menulis. terimakasiihh

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 19 – Rosy & Ernest

    Di tempat lain, Ernest sedang duduk di sofa memandangi ponselnya dengan kening berkerut. Lisa yang melihat tingkah aneh ernest pun mendatangi pri aitu dan sedikit mengintip layar ponsel Ernest sambil bertanya, “Apa yang sedang kau lihat? Dari semalam kau selalu memandangi ponselmu. Kau bahkan menolak bermain denganku,” keluhnya sambil duduk di sebelah Ernest dan memeluk lengannya dengan manja. Ernest buru-buru menyimpan ponselnya di saku dan dengan ekspresi datar menjawab, “Bukan apa-apa, aku hanya sedang menunggu kontrak dari agensi.” Ia melirik penampilan Lisa sejenak dan balik bertanya, “Apa kau sudah mau pergi?” tanyanya, lalu melingkarkan lengannya pada pinggang ramping Lisa dan sedikit memberikan kecupan di pipi gadis itu. Lisa tersenyum setelah mendapatkan kecupan mesra dari Ernest, ia pun membalas kecupan di pipi pria itu sebelum beranjak dari sofa dan mengambil tasnya, “Ya, aku harus pergi sekarang.” Ernest pun ikut berdiri dan berjalan mengantar Lis

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 20 – Rosy & Ernest (2)

    Esoknya pada pukul lima sore, sebuah mobil mewah Roll Royce Phantom berwarna hitam berhenti tepat di salah satu parkiran gedung tiga lantai AW Organizer milik Anna. Rosy yang kebetulan sedang berdiri di balkon ruangannya dapat melihat sosok Ernest yang turun dari mobil mewah tersebut. Dahinya berkerut dalam, ekspresinya terlihat tidak senang setelah melihat Ernest benar-benar mendatanginya hari ini. ‘Pria gila yang nekat,’ batinnya. Rosy menghela nafas sejenak berusaha meredakan rasa jengkelnya sebelum kembali memasuki ruangannya dan duduk di kursinya menunggu Ernest memasuki ruangannya. Dalam diam dia memikirkan berbagai kalimat yang akan dia katakan pada Ernest. Saat ini ia benar-benar masih tidak mengerti jalan pikiran pria playboy itu, ia juga sebenarnya tidak ingin benar-benar terlibat dalam hubungan rumit antara Ernest dan Lisa. Ugh, memikirkannya saja sudah membuat Rosy sakit kepala. ‘knock knock’ “Nona Woods, tuan Mars datang meminta pertemuan dengan Anda,” seorang gadis c

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 21 - Rindu

    Seminggu berlalu tanpa kabar yang berarti dari Marcus. Pria itu benar-benar menjaga kata-katanya untuk tidak mengganggu Anna lagi di perdebatan terakhir mereka. Memang inilah yang terbaik, tapi entah mengapa hal ini justru mengganggu pikiran gadis itu dan membuatnya tidak bisa tenang dalam melakukan pekerjaannya. Tak jarang ada rasa rindu yang menggelitik hatinya terhadap pria itu. Namun, Anna harus sadar dan mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak menjadi wanita yang rendah. Benar, harga dirinya tidak mengizinkannya.Pagi itu Anna tiba di kantornya dengan wajah pucat dan lingkaran hitam di mata. Mengalami insomnia selama beberapa hari membuatnya menghabiskan waktu dengan bekerja terlalu keras hingga tubuh gadis itu mencapai batasnya. Rosy yang juga baru tiba di kantor refleks menahan tubuh Anna yang sedikit terhuyung ketika hendak memasuki lift. “Kau baik-baik saja? Astaga! Badanmu panas sekali, Anna!” Anna sedikit menyipitkan matanya yang terlihat tidak fokus menatap Rosy di seb

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 22 — Penerimaan

    Anna menangis meluapkan seluruh emosinya yang tertahan selama ini seolah hanya dengan menangislah ia dapat menunjukkan perasaannya terhadap Marcus. Di lain sisi, Marcus dengan tenang memeluk gadis itu dalam diam dan memberikan tepukan lembut di punggungnya. Ia yakin Anna tidak membutuhkan kata-kata apapun saat ini selain pelukan lembutnya. Meskipun terkadang pikiran telur orak arik yang ia buat terbengkalai setengah matang di atas kompor membuat pikiran Marcus terganggu, tapi ia menahannya demi memberikan kenyamanan terhadap Anna. “Kau sudah lebih tenang?” tanyanya setelah merasakan Anna melepas pelukannya dengan tubuh yang tidak lagi bergetar karena menangis. Marcus mengambil tisu di atas meja dan mengelap sisa air mata Anna dengan lembut. Ia tertegun sejenak memperhatikan hidung, mata, dan bibir gadis itu yang memerah sehabis menangis. Tapi rona pucat dan lelah tidak mampu tertutupi oleh kecantikannya. “Rosy memberitahuku semuanya, kau benar-benar sudah mengabaikan kesehatanmu

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 23 – Menginap (21+)

    “Jadi, sekarang kamu milikku, benar?” Marcus menatap Anna dengan intens, kedua lengannya melingkari pinggan gadis itu dengan erat seolah takut gadis itu akan menghilang dari dekapannya. Anna terdiam menatap pria itu, ia menjawab dengan nada takut dan ragu, “...ya, tapi, bagaimana jika calon istrimu nanti mengetahuinya?” jawabnya sembari meremas lengan Marcus. “Dia tidak akan tahu selama kita tetap diam dan menyembunyikannya,” jawab Marcus dengan tatapan melembut ia lalu melanjutkan, “...lagipula, kami jarang bersama. Dia akan tetap sibuk dengan pekerjaannya meskipun kami menikah nanti.” Marcus menundukkan kepalanya dan menghirup aroma tubuh wanita di dekapannya dengan intens. Ia sangat menyukai aroma feromon yang dimiliki oleh Anna, ini benar-benar memabukkan dan menggoda. Bibirnya sesekali memberikan kecupan ringan di leher dan bahu terbuka gadis itu. Anna yang menerima sentuhan demi sentuhan menggoda itu seketika merasakan merinding di sekujur tubuhnya, hasratnya terhadap pria it

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 24 – Ketahuan (21+)

    “Kenapa tidak beli baju baru saja? Bukankah itu lebih praktis?” Ernest kembali menggerutu ketika ia sedang di dalam lift menuju lantai apartemen Rosy yang kebetulan tinggal bersama Anna. Malam ini adalah jadwal tidur bersama mereka, dan Rosy menolak untuk langsung pergi ke hotel dengan alasan ingin mengambil baju ganti dahulu di apartemennya. Meskipun alasan sebenarnya gadis itu adalah karena ia khawatir pada sahabatnya Anna dan ingin memeriksa keadaannya dahulu. Tidak mungkin ia bisa pergi bersenang-senang sementara temannya sedang sakit, bukan? Yah, meskipun sebenarnya keadaan Anna tidak seburuk yang Rosy bayangkan. ”Berhenti mengeluh atau kita batalkan agenda malam ini,” jawab Rosy dengan tegas. Ia sedikit jengkel mendengar rengekan Ernest di sepanjang perjalanan tadi yang seperti anak kecil. Entah mengapa pria di sampingnya ini semakin hari semakin menunjukkan sikap kekanakannya. Dan itu benar-benar cukup membuat Rosy terkejut akan perubahan drastis dari Ernest terhadapnya. M

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 25 – Pagi Yang Panas (21+)

    Masih pukul enam pagi ketika ponsel Ernest di atas nakas berdering menampilkan nama ‘Lisa’ sebagai pemanggilnya. Dengan setengah mengantuk, Ernest mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang enghubunginya terlebih dahulu. “Halo?” tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur. “Ernest? Kenapa kau tidak pulang? Aku sudah menunggu di apartemenmu sejak pagi!” Suara cempreng Lisa yang sedikit keras membuat Ernest menjauhkan ponselnya dan mengerutkan kening memeriksa nama di layar ponselnya. Dengan jengkel Ernest menjawab, “Kenapa kau begitu heboh? Aku sedang ada pemotretan di luar kota saat ini,” jawabnya berbohong. Tatapan Ernest beralih pada sosok gadis cantik yang masih terlelap di sebelahnya saat ini. Sudut bibirnya seketika terangkat karena senang, perlahan ia mengulurkan tangan merapikan anakan rambut gadis itu yang menutupi wajahnya dengan lembut. “Apa? Pemotretan? Kenapa kau tidak memberitahuku dulu semalam?! Sial, menyebalkan sekali! Aku bahkan sudah berbohong pada Marcu

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 26 – Cemburu

    Sebulan sudah Marcus dan Anna menjalani hubungan terlarang tanpa diketahui oleh Lisa. Lisa yang selalu sibuk dengan karirnya semakin jarang menemui Marcus jika bukan di saat-saat tertentu, seperti pertemuan keluarga dan pembicaraan mengenai pernikahan mereka. Berkat hal itu, Marcus semakin memiliki banyak waktu untuk bersama Anna.Siang itu, sehari menjelang pernikahannya dengan Lisa, Marcus mengunjungi hotel Star Wash untuk bertemu dengan Anna sekaligus memeriksa persiapan dekorasi pernikahannya.Ia sengaja datang sendiri tanpa mengajak Lisa karena menduga gadis itu tetap akan menolaknya seperti biasa. Tentu saja hal ini sangat disyukuri oleh Marcus karena waktu berdua dengan Anna akan semakin bertambah, dan dia sangat menantikannya.‘Aku harap dia belum makan siang,’ batin Marcus ketika turun dari mobil. Ia sedikit merapikan baju dan rambutnya sebelum melangkah memasuki gedung hotel untuk menemui Anna yang sedang bekerja bersama para pegawainya di Sky Hall lantai paling atas yang ad

Bab terbaru

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 77 – Rosy dan Morning Sicks-nya

    Anna menatap kondisi temannya itu dengan prihatin. Dalam hati ia bersyukur tidak mengalami morning sicks separah Rosy yang membuatnya mampu tetap bekerja dan melakukan apapun yang membuatnya terhibur. “Apa ini sudah bulan ke tiga?” tanya Anna sembari memijat telapak tangan Rosy. Ia memutuskan untuk duduk di pinggiran sofa dan mengurus Rosy sebelum pergi ke ruangannya. “Ini bulan ke empat. Kata dokter kemungkinan ini akan berlangsung hingga usia kandungannya memasuki bulan ke enam.”Anna meringis, lalu mengambil tisu dan mengelap keringat di wajah Rosy. “Apa kau sudah sarapan?” tanya Anna lagi. “Sudah, tadi pagi Ernest membuatkanku roti panggang dengan selai apel dan juga memotongkan beberapa apel.” Setelah mengatakan itu, Rosy kembali memejamkan matanya karena setiap ia membuka mata, seluruh ruangan terlihat berputar-putar membuatnya merasa semakin pusing.‘Tok tok tok’“Masuk.” Anna menjawab kepada Sunny y

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 76 – Kembali Ke Rutinitas Lama

    Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Satu tahun terlewatkan begitu saja tanpa masalah yang berarti. Hanya saja rencana resepsi pernikahan Marcus dan Anna harus tertunda selama beberapa bulan karena kondisi Anna yang tidak memungkinkan untuk berada di tempat keramaian. Apalagi usia Kennard yang masih begitu kecil dan rentan membuat Anna khawatir bahwa bayi kecil itu akan kelelahan dan rewel selama mereka mengadakan acara resepsi. Jadi, karena itulah acara resepsi ditunda setelah berdiskusi dengan keluarga Marcus.“Kau akan ke kantor?” tanya Marcus ketika melihat istrinya sedang duduk di depan meja rias untuk berdandan dalam balutan baju kerjanya. Anna menatap Marcus melalui cermin di depannya dan mengangguk. “Ya, ada beberapa design baru yang harus kulihat. Apalagi Rosy sedang mengalami morning sicks jadi dia tidak bisa selalu hadir di kantor untuk terus menggantikanku.”“Kau akan membawa Ken, juga?” tanyanya lagi.“Ya, bersama bibi Jessy.”“Baiklah, kalau begitu aku akan menga

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 75 – I’m Sorry

    “Apa menurut Bibi aku harus menikah sendirian tanpa Ayah dan keluargaku?” tanya Anna lirih. Ekspresinya seolah ingin menangis memikirkan nasib dirinya sendiri yang dicampakkan oleh keluarga kandungnya. Jessy memandangi wanita itu dengan ekspresi sedih. Bayangan Anna kecil entah mengapa tiba-tiba terlintas di kepalanya. Sosok gadis kecil yang selalu memangis di malam hari itu kini sudah tumbuh dewasa menjadi seorang istri dan ibu yang baik hati. “Bibi tidak mengatakan bahwa Nyonya harus menikah tanpa keluarga Nyonya, tapi apakah Tuan Besar dan para Tuan Muda pernah menganggap Nyonya sebagai keluarga mereka?” Anna terdiam. Ia ingin membantah bibi Jessy namun ia sadar bahwa apa yang wanita paruh baya itu katakan memang benar. Ayah dan para kakak laki-lakinya tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Hanya para pelayan dan kepala pelayan yang bekerja di kediaman Mansion Walkins yang menyayanginya.Meskipun Anna dibenci oleh Ayah dan Kakak laki-lakinya, mereka tet

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 74 – Rencana Pernikahan

    "Aku sudah memikirkannya beberapa hari ini,” ujar Marcus tiba-tiba saat ia dan Anna tengah menikmati waktu makan siang bersama. Anna menghentikan gerakannya dan menatap Marcus dengan bingung, “apa itu?” tanyanya penasaran. “Aku ingin mengadakan acara resepsi pernikahan kita di hari ulang tahunmu.” Hening beberapa saat. Anna menatap Marcus terkejut seolah tidak memahami apa yang baru saja ia dengar dari suaminya. Resepsi pernikahan... Itu bukanlah acara biasa yang bisa Anna putuskan begitu saja. Banyak hal yang harus mereka pikirkan dan persiapkan untuk hal itu. Termasuk restu dari ayahnya. Setidaknya, ia butuh pria itu untuk mendampinginya berjalan di altar sebagai seorang ayah. Marcus yang menyadari perubahan di wajah istrinya merasakan ada yang tidak benar. Apa Anna tidak menyukai idenya? Pikirnya dengan kebingungan. “Kau tidak suka?” tanyanya. Wanita itu menatap Marcus sekali lagi lalu tersenyum dan menggeleng pelan, “aku menyukainya. Bukankah mengadakan resepsi pernikahan a

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 73 – Menahan Diri

    Hari semakin gelap ketika mereka mencoba satu per satu wahana yang ada di taman itu. Dari semua wahana, Rosy sengaja menyisakan wahana bianglala untuk mereka naiki paling akhir ketika matahari akan tenggelam. Rosy ingin melihat sunset ketika mereka berada di atas bianglala, dan Ernest dengan sabar menuruti semua keinginan istrinya itu.“Selamat sore, Tuan Mars, Nyonya Mars.” Seorang pria berambut hitam mengenakan jas biru muda sedikit membungkuk menyambut Ernest dan Rosy ketika mereka tiba di depan pintu masuk bianglala.Sebelumnya asisten Ernest memang telah menghubungi manajerial taman hiburan jika Ernest dan Rosy akan datang mengunjungi taman itu untuk berkencan. Dan berkat itulah Ernest dan Rosy dapat menaiki semua wahana dengan nyaman tanpa harus mengantri panjang mengikuti pengunjung lainnya.Rosy yang pertama kalinya mendapatkan perlakuan seistimewa itu merasa takjub akan kuasa suaminya. Menjadi kaya dan berkuasa memang sangat menyenangkan!“Halo, George. Kau menjaga taman ini

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 72 – Boneka Lumba-lumba

    Tidak banyak hal yang berubah dari hubungan Ernest dan Rosy setelah mereka menikah. Yang berubah hanya sikap Ernest yang semakin posesif setiap harinya terhadap Rosy. Meskipun wanita itu tidak membencinya, namun terkadang sikap Ernest yang terlalu berlebihan membuat Rosy merasa lelah.Seperti saat ini, ketika mereka akan pergi kencan di luar, pria itu terus-terusan mengomentari baju yang Rosy kenakan.“Ganti, itu terlalu pendek.”“Terlalu terbuka, kau bisa kena flu.”“Pria mana yang akan kau goda dengan penampilan itu?”Dan banyak lagi komentar yang pria itu lemparkan padanya hingga akhirnya Rosy hanya mengenakan summer long dress lengan panjang dengan belahan dada yang sedikit rendah.“Please, hentikan itu, Ernest. Kau terlalu berlebihan,” keluh Rosy pada suaminya yang memasang ekspresi curiga dengan kedua alis hampir bersatu.“Kenapa? Apa mungkin memang itu tujuanmu? Memakai baju terbuka untuk menggoda pria lain?” tuduh Ernest dengan ekspresi gelap.Rosy memutar bola mata malas dan

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 71 – Bahagiaku Itu Kamu

    Pagi itu Marcus bangun dengan memandangi sosok indah di depannya. Wajah terlelap istrinya yang tenang, hembusan nafas yang lembut, serta bibir pink merona yang terlihat penuh dan menggoda membuat Marcus ingin memakannya. Tangannya terulur merapikan anakan rambut Anna yang menutupi sebagian wajahnya dan menyisipkannya di belakang telinga wanita itu membuat Anna sedikit mengerutkan kening dan semakin merapatkan tubuhnya pada Marcus. Lagi-lagi pria itu menarik senyum lebih lebar merasakan tubuh Anna yang semakin memeluknya. Ia membalas pelukan itu dan memberi kecupan lembut di kening wanita itu. Rasa takut akan kehilangan wanita itu yang menghantuinya beberapa bulan ini kembali mengusik hati Marcus, membuatnya merasa sesak. ‘Apa yang harus kulakukan agar membuatmu tetap aman?’ batinnya dengan tatapan kosong. “Marcus?” suara Anna yang serak membuat Marcus menunduk, sedikit melonggarkan pelukan untuk melihat wajah wanita itu yang mulai membuka matanya setengah sadar. “Apa aku membangu

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 70 – Tidak Ingin Berpisah (21+)

    Anna terbangun ketika igauan Marcus terdengar di sebelahnya. Ia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul dua pagi, dan ini seperti sebuah rutinitas bahwa Marcus selalu bermimpi buruk dan mengigau di tengah malam.“Marcus! Marcus!” suara Anna terdengar mendesak, menarik Marcus dari kedalaman mimpi buruknya, kedalaman rasa putus asanya. “Aku di sini. Aku di sini,” bisik Anna kembali dengan suara yang lembut. Ia memeluk pria di sebelahnya dan mengusap-usap kepalanya.Marcus bangun dan wanita itu membungkuk mendekat padanya, dia menggenggam bahunya, mengguncangnya, wajahnya menggoreskan kepedihan yang mendalam, mata birunya terbuka lebar dan penuh dengan airmata.“Anna,” suaranya merupakan bisikan yang terengah-engah. Rasa takut menodai mulutnya. “Kau di sini,” katanya dengan suara lega ketika netranya menemukan istrinya berada di sisinya.“Tentu saja aku di sini.” Anna terus memberikan usapan lembut di bahu suaminya itu berusaha meyakinkan Marcus bahwa ia ada di sini bersamanya.“Ak

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 69 – Penyesuaian

    Selama tiga bulan kemudian, tidak ada kabar apapun mengenai keberadaan Lisa maupun Arthur. Dari yang Marcus ketahui adalah Arthur dipecat dari jabatannya di perusahaan milik keluarga Walkins. Ada kemungkinan Tuan Walkins mengurungnya di rumah agar tidak menyebabkan keributan lain, mengingat Marcus telah memberikan peringatan yang keras.Namun, di sisi lain, Ernest menduga bahwa Arthur mengalami patah kaki dan tangan yang parah akibat siksaan Marcus hingga membuat pria itu lumpuh dan tidak dapat bergerak seperti dulu lagi. Hal ini berdasarkan fakta bahwa terlihat beberapa dokter ternama di kota itu beberapa kali mengunjungi kediaman Walkins.Yang manapun itu, Marcus merasa sedikit lega memikirkan pelaku yang telah mencelakai istri dan anaknya mendapatkan balasan yang setimpal, dan ancaman terhadap anak dan istrinya untuk saat ini akan berkurang.“Apa yang sedang kau pikirkan?” suara Anna di depannya menyadarkan Marcus dari lamunan.Wanita itu telah pulih sepenuhnya. Begitupun dengan pu

DMCA.com Protection Status