Robbie menundukkan kepalanya dan mendesah diam-diam.Ayah dan kakaknya adalah orang yang sangat berprinsip. Sepertinya mereka tidak akan mengabaikan prinsip mereka untuk Zetty.Jay menggeram. “Zetty, Ayah sudah memberitahumu berkali-kali sebelumnya. Kau masih muda, jadi jangan fokuskan energimu pada pikiran romantis. Kenapa kau tidak pernah mendengarkan Ayah?”Kalau Jay memukul Zetty atau bahkan memarahinya, mungkin hati Zetty akan merasa jauh lebih baik. Tetapi, Zetty merasa lebih sedih ketika Jay melarangnya bersama Kak Finn.Zetty menegakkan tubuh mungilnya, meletakkan tangannya di punggungnya, dan berkata dengan keras kepala dengan air mata di matanya, “Ayah, kau dan Mommy diizinkan untuk jatuh cinta pada usia dini. Kenapa Kak Finn dan aku tidak bisa merasakan hal yang sama? Apa kau tahu rasa sakit putrimu karena tidak bisa mencintai seseorang?”Jay meraung, "Ini tidak sama!"Jay punya pikiran yang penuh dengan semangat muda dan punya penglihatan yang sangat tajam. Secara bersamaa
Jenson sangat menentang Ayah mengambil alih urusan Keluarga Ares dan Yorks. Itu karena dia merasa sebagai keluarga paling makmur dan berpengaruh di Ibukota Pemerintahan, semua cabang Keluarga Ares lainnya menyimpan korupsi dan kekotoran. Akan sangat merepotkan untuk mengelolanya. Terlebih lagi, para pengembara dari keluarga Yorks dan dendam mereka bahkan lebih licik dan tanpa hambatan.Ayah dan ibu sudah benar-benar lelah karena terlibat dengan Keluarga Ares dan Yorks di paruh pertama kehidupan mereka. Mereka telah mengalami semua jenis kesulitan yang melibatkan perpisahan dan bahkan kematian. Mereka seharusnya bisa menikmati sisa hidup mereka setelah melalui begitu banyak hal.Oleh karena itu, Jenson dipenuhi dengan ketidakpuasan dan berkata pada Jay, "Apa ini cara mereka membalas rasa terima kasih mereka?"Jay memandangi kedua putranya yang gagah dan tampan. Pupil matanya yang gelap meledak dengan sinar kebijaksanaan yang dalam.Dia tahu Jenson dan Robbie perlahan-lahan tumbuh dewasa
Saat itu, ular piton terpancar dengan cahaya redup di tangan Robbie.Pupil mata Jay menyusut tiba-tiba. Sepertinya lambang itu telah menemukan tuannya.Robbie mengangkat lambang batu giok. “Batunya bersinar. Itu benar-benar batu yang bagus.” Kemudian, Robiie menempatkan lambang giok seukuran telur merpati ke dalam sakunya.Jenson dan Robbie mengucapkan selamat tinggal pada Ayah dan berjalan ke bawah.Mereka tidak memperhatikan tubuh Jay yang menegang.Samar-samar Jay bisa merasakan kedua lambang ini akan membawa perubahan besar dalam kehidupan anak-anaknya.Sebagai seorang ayah, Jay tentu ingin anak-anaknya punya kehidupan yang biasa-biasa saja dan relatif lancar.Jay tiba-tiba berteriak, "Anak-anakku."Jenson dan Robbie berbalik untuk melihat ayah mereka. Kemudian, Jay berkata dengan nada yang sangat serius, “Era milik kalian telah tiba. Ayah berharap kalian berdua akan berani menghadapi angin dan ombak dan membuka wilayah kalian sendiri.”Jenson sedikit terkejut…Kata-kata Ayah men
James melihat kakinya yang lumpuh dengan ekspresi sedih di matanya.Dia telah gagal total.Jacob berkata, “Keluarga Ares punya hukum dan peraturan. Kalau seseorang cacat moral atau cacat fisik, maka dia tidak bisa mewarisi lambang itu.”James bahkan lebih sedih dan berkata, “Jens persis sama dengan Jay. Meskipun dia adalah tuan muda yang lahir dengan banyak kemudahan, dia tidak punya kebiasaan buruk. Selain perilaku antisosialnya, dia tidak punya kekurangan moral lainnya.”Mata Jacob memancarkan cahaya jahat. “Kalau begitu, mari kita buat masalah untuknya. Tidak akan berlebihan kalau kita membuat Jens kehilangan jari tangan atau kaki, kan?”James memandang Jack, yang diam sepanjang waktu dan berkata, "Bagaimana menurutmu, Jack?"James berkarakter licik. Sekarang dia cacat dari pinggang ke bawah dan tidak bisa lagi menjadi kepala Keluarga Ares. Jacob dan Jack adalah saudaranya sendiri, jadi dia pasti akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dan manfaat kalau mereka bertanggung jawab at
Saat itu, Jenson berjalan ke arah Zetty. Dia dengan lesu memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Dengan tas sekolah di bahunya, dia sekeren patung es.“Hentikan tindakanmu, Rozette Ares. Ayo, pergi."Zetty, "..."Kemudian, kakak perempuan tertua dari Keluarga Ares memegang tangan Zetty dengan penuh kasih saat itu dan berkata, “Ayo, Zetty.”Zetty sangat sedih dan berjalan ke sekolah bersama para saudari lainnya.Robbie dan Jenson mengikuti mereka dari belakang dengan santai.Robbie berteriak atas nama Zetty, "Jens, bukankah kau terlalu kejam terhadap Zetty?"Jenson berkata, "Aku melakukannya demi Zetty."Memasuki gerbang kampus, Jenson tiba-tiba berhenti dan Robbie menatapnya dengan rasa ingin tahu. "Ada apa?"Jenson memandang Robbie dengan ekspresi agak meremehkan. "Kau pergi duluan."Robbie tercengang!Butuh beberapa waktu bagi Robbie untuk bereaksi dan dia akhirnya berteriak lemah, "Jens... Apa kau membenciku sekarang?"Jenson menjawab, "Apa kau tidak tahu kenapa aku tidak ingin
Jenson mendorong tangan Robbie dan berkata, "Suatu hari, ketika kau menemukan seorang gadis yang benar-benar kau sukai, kau tidak akan lagi bisa mengucapkan kata-kata yang benar-benar memalukan ini."Robbie memandang Jenson dengan muram. “Kita tidak menyukai siapa pun saat ini, jadi apa masalahnya menjadi lebih lembut terhadap gadis lain?”Tiba-tiba, Robbie menyadari sesuatu dan melebarkan matanya sambil berseru, “Ahhh! Mungkin kau sudah punya seseorang yang menempati hatimu? Ceritakan sekarang. Siapa itu?"Jenson memberi Robbie tatapan tajam sebelum berjalan pergi tanpa suara.Robbie mengerutkan bibirnya dan bergumam, “Aku ingin tahu apa kau anak kecil yang menyedihkan di kehidupan masa lalumu? Ada apa dengan otot-otot di wajahmu itu? Apa mereka lumpuh sehingga kau hanya bisa memasang ekspresi datar seperti itu? Kau tidak akan mati kalau kau berbicara sedikit lagi. Jangan lupa tujuan Mommy mengizinkanmu kembali ke sekolah adalah berharap kau akan mendapat lebih banyak teman!”Di dala
Saat itu, Zetty mulai menangis…Terus terang, setelah kemarin ditolak dan ditegur ayahnya, hati Zetty terasa sesak. Dia merasa sangat tertekan dan semakin sulit baginya untuk bernapas.Saudari Kedua menepuk kepala Zetty dan berkata dengan tenang, “Lakukan saja seperti yang kami katakan, Zetty. Kau pasti bisa merebut hati Kak Finn.”Zetty mengangguk.Ketika guru masuk dengan kertas ujian mereka, Zetty mengambilnya dan mulai mencoret-coret dengan sembarangan.Robbie sedang duduk di sebelah Zetty. Melihat adiknya dengan ceroboh mengisi kertas ujian, dia meletakkan kepalanya di atas meja dan tertidur.Itu adalah ujian pertama mereka sejak masuk SMA.Setelah hasil mereka keluar, seperti yang diduga, Zetty mendapat nilai sangat buruk di setiap mata pelajarannya. Skor nya sekitar 20 sampai 30 untuk setiap mata pelajaran.Sementara itu, Robbie mendapat nilai nol besar untuk setiap mata pelajaran.Karena nilai mereka yang rendah, itu telah menurunkan nilai rata-rata seluruh kelas atas dan ini a
Angeline membujuk Jay, “Jaybie, aku tidak akan membiarkanmu mempersulit mereka. Kalau kau terus-menerus menegur dan menghukum Zetty, itu hanya akan memengaruhi hubunganmu dengannya.Angeline menggunakan segala cara untuk menggagalkan Jay, jadi Jay tahu dia tidak akan bisa menghukum Robbie dan Zetty tanpa kendala.Kemudian, Angeline bertindak genit. “Kenapa aku tidak pergi ke sekolah dan berbicara dengan guru, Jaybie? Aku akan mencari tahu apa masalah mereka dan aku akan memberitahumu saran guru untuk mereka sesudahnya, oke?”Angeline khawatir Jay akan menegur anak-anak dengan keras kalau Jay ikut.Bagaimanapun, Jay sebelumnya adalah siswa yang sangat baik di semua bidang sampai dia mencapai usia dewasa. Dia pasti tidak akan mengerti kesulitan menjadi siswa yang berprestasi buruk.Jay menjawab, "Oke."Sore harinya, Angeline datang ke kantor sekolah dan bertemu dengan guru anak-anak."Halo, Nona. Aku Mommy Robert dan Rozette Ares," Angeline memperkenalkan dirinya dengan sopan.Angeline