Selama berhari-hari Arshel memikirkan video panas istrinya. Dia benar-benar tidak menyangka Sellia diam-diam sudah berkhianat di belakangnya. Rasa marah dan kecewa bercampur jadi satu. Hal itu bahkan membuat Arshel tidak fokus dengan pekerjaannya.Pada suatu waktu ketika mengadakan pertemuan bisnis untuk membahas lebih lanjut kerja sama dengan Xavery Enterprise, Arshel didapati sedang melamun. Kevin yang datang mewakili perusahaannya sampai menegur Arshel karena sikapnya itu.“Pantas saja Adhiyaksa Group nyaris bangkrut. CEOnya saja tidak profesional dalam bekerja. Bisa-bisanya seorang pimpinan tidak memperhatikan pembicaraan dan malah melamun ketika membahas bisnis,” ujar Kevin menyindir.“Maaf. Saya akan berusaha untuk memperhatikan dengan lebih baik. Silahkan dilanjutkan,” ucap Arshel. Dia tidak marah dan justru meminta maaf.Kevin merasa ada yang aneh dengan Arshel. Padahal biasanya Arshel selalu membalas sindirannya dengan kata-kata pedas. Tapi kali ini Arshel tampak tidak punya
“Sebaiknya kau segera pulang ke Indonesia. Entah benar atau tidak, Arshel mendapatkan isu tentang perselingkuhanmu dengan pria lain dan sekarang dia jadi tidak fokus dengan pekerjaannya karena hal itu. Sementara kondisi perusahaan belum stabil setelah menghadapi masalah besar dan dengan susah kami bisa mendapatkan bantuan. Tolong kondisikan Arshel agar dia tetap tenang. Atau jika pekerjaanmu belum selesai di sana, paling tidak kau bisa menjelaskan semuanya lewat telepon. Bicaralah padanya,” ujar Reno menghubungi Sellia.Reno tidak bisa tinggal diam melihat kondisi Arshel yang sedang kacau. Dia tidak mau masalah pribadi Arshel kembali berpengaruh buruk terhadap perusahaan. Itu sebabnya dia berniat membantu dengan menghubungi Sellia. Tapi di tempat lain, Sellia justru geram karena mendapatkan kabar itu.“Sial! Bagaimana bisa Arshel tahu bahwa selama ini aku diam-diam berselingkuh darinya? Siapa yang sudah memberitahu dia?” ujar Sellia sembari menggebrak meja.Sellia kaget mendengar kaba
“Arshel sialan! Kenapa dia sampai menuntutku untuk hamil anaknya. Aku terpaksa harus pulang mendadak ke Indonesia. Jika aku menjelaskan dan membujuknya secara langsung, mungkin dia bisa luluh dan percaya. Merepotkan saja!” gerutu Sellia. Dia sedang berjalan di bandara dengan membawa kopernya.Setelah pertengkaran dan tuntutan gila Arshel di telepon, Sellia memutuskan untuk sedikit mengalah dan pulang menemui suaminya secara langsung. Dia memesan tiket mendadak, mengemasi barangnya dan langsung ke bandara. Dia pulang sendiri karena teman-temannya yang lain masih ada urusan di sana.Saat sedang menunggu jadwal keberangkatan, pandangan Sellia tak sengaja melihat sosok yang membuat hatinya bergetar hebat. Jantungnya berdetak lebih cepat walau sosok itu hanya dia lihat sekelebat. Pria yang tak sengaja dia lihat seperti orang yang sangat ia kenal dengan baik.“Robin? Apakah itu benar-benar Robinku?” gumamnya lirih.Sellia terus memandang lekat pria yang mengenakan long blazer hitam di salah
“Kapan kamu akan menikahiku secara hukum?”“Jangan terburu-buru, Maura. Kamu baru saja melahirkan buah hati kita. Pulihkan dulu kondisimu.”“Justru karena anak kita sudah lahir, aku ingin menagih janjimu untuk memperjelas statusku.”“Aku akan segera memprosesnya. Tapi semua ini butuh waktu apalagi belakangan aku masih sibuk dengan urusan perusahaan. Bersabarlah!”Percakapan suami istri itu terjadi di salah satu kamar rumah sakit. Maura menagih janji Arshel, suaminya, untuk meresmikan hubungan mereka secara hukum negara. Pasalnya, Maura yang baru saja melahirkan anak pertama mereka masih berstatus sebagai istri sah secara agama saja. Bahkan sejak awal hubungan mereka dimulai secara tidak sengaja.Arshel Dwiangga Pratama adalah pemilik hotel tempat Maura bekerja. Hubungan mereka berawal dari kesalahan satu malam ketika Arshel tak sengaja meniduri karyawannya karena sedang mabuk. Kejadian yang menimpa Maura itu membuat mereka terus terikat apalagi dengan kehamilan Maura.Arshel bertanggun
Maura merasa gelisah. Sudah sejak kemarin dia diperbolehkan pulang ke rumah. Dia menunggu Arshel cukup lama namun pria itu tak kunjung datang untuk menjemputnya. Maura akhirnya pulang sendiri dari rumah sakit.Dia benar-benar tidak bisa tenang dan merasa ada yang aneh. Sejak dia pulang dari rumah sakit, Arshel tidak sekalipun datang untuk mengunjunginya. Bahkan pria itu juga tidak bisa dihubungi baik lewat chat maupun telepon. Kegelisahan Maura juga dipicu karena bayinya dibawa oleh sang suami yang tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi.Maura yang sudah kehilangan kesabaran akhirnya memutuskan untuk nekat mendatangi kantor Arshel. Sebenarnya dia belum boleh banyak aktivitas pasca operasi cesar. Tapi ibu mana yang bisa tenang saat anaknya tidak bersamanya. Maura ingin menemui suaminya secara langsung dan bertanya keberadaan anak mereka. Namun setibanya di sana, resepsionis melarang Maura untuk masuk dan menemui Arshel.“Tolonglah, Kiyara. Aku ingin menemui Pak Arshel. Ada hal pentin
“Apa? Jadi selama ini kalian sengaja mempermainkanku?” ujar Maura tak percaya. Tatapannya mengarah pada Arshel. Dia sangat kecewa. Tapi Arshel seolah ikut tersenyum mengejek kebodohan Maura.“Lebih tepatnya, kau terlalu bodoh, Maura. Apa yang kau pikirkan? Sadar diri! Apa kau pikir kau bisa menggantikan posisiku? Itu tidak akan pernah terjadi!” ejek Sellia.Maura tak lagi peduli pada omong kosong perempuan itu. Fokusnya tertuju pada Arshel. Dia masih mencoba untuk mencari kebenaran dari suaminya. Dia tidak menyangka bahwa pria yang selama ini bersikap manis dan penuh cinta ternyata menyimpan sebuah badai besar untuk menghancurkan hidupnya.“Arshel, jawab aku. Apa benar selama ini kau menikahiku hanya untuk memanfaatkanku saja? Apa selama ini sikap baik dan kasih sayangmu hanya pura-pura? Apa benar cintamu untukku itu palsu? Kau berjanji kita akan menikah setelah bayi kita lahir. Katakan bahwa semua ini tidak benar, Arshel!” cecar Maura dengan setengah berteriak.“Aku seorang pebisnis,
Setelah berhasil menyingkirkan Maura dari kehidupan mereka, Arshel dan Sellia membuat acara perayaan kelahiran anak mereka. Mereka mengundang banyak kolega bisnis baik dari perusahaan Arshel maupun dari perusahaan orang tua Sellia. Pada kesempatan itu mereka juga mengumumkan nama anak mereka.Nama Raynold Ardito Adhiyaksa mereka pilih tanpa melibatkan Maura sebagai ibu kandung si bayi. Seolah mereka benar-benar telah membuang Maura dari kehidupan mereka. Bahkan mereka membuat kebohongan publik dengan mengakui Raynold sebagai anak kandung mereka melalui surrogate mother. Mereka merahasiakan pernikahan Arshel dengan Maura bahkan dari pihak keluarga.“Saya tahu bapak/ibu hadirin merasa surprise karena kami tiba-tiba membuat acara peringatan kelahiran anak kami sementara selama ini istri saya tidak diketahui sedang mengandung. Saya akan menjelaskan semuanya di sini karena dari pihak keluarga kami juga belum semuanya mengetahui. Jadi sebenarnya, putra kami ini lahir melalui bantuan surrogat
Arshel langsung bergegas datang ke kantor setelah mendapat berita buruk dari Reno. Dia ingin memastikan sendiri kekacauan seperti apa yang sudah terjadi. Setibanya di kantor, dia langsung meminta kejelasan dari asistennya itu.“Sekarang katakan bagaimana semua masalah ini bisa terjadi,” pinta Arshel. Dia berbicara berdua dengan Reno di ruang kerjanya.“Aku juga tidak tahu bagaimana sistem kita bisa diretas. Tapi sekarang hacker itu sudah mendapatkan data-data perusahaan kita. Data pribadi karyawan, data pribadi rekan bisnis, semuanya sudah dia dapatkan. Bahkan masalahnya sudah sampai pada pembobolan rekening. Sekarang banyak karyawan dan rekan bisnis yang menuntut ganti rugi pada kita atas kehilangan dana yang disebabkan kasus peretasan informasi dari perusahaan kita,” jelas Reno.“Carilah ahli teknologi untuk mengamankan sistem informasi kita dari hacker itu,” kata Arshel.“Mungkin hal itu bisa kita lakukan untuk langkah perbaikan. Tapi sekarang data-data kita sudah terlanjur dicuri d