Share

Bab 789

Penulis: Nasi Kunyit
Siska sedikit bingung, “Kamu tidak takut akan meleleh jika kamu tidak memakannya?”

“Tidak, ini dingin. Aku ingin menyimpannya beberapa hari lagi.”

Sudah jam sebelas lewat ketika mereka tiba di Grand Revo.

Siska sudah sangat lelah. Dia melepas sepatunya, mengenakan piyamanya dan pergi ke kamar mandi untuk menghapus riasannya.

Ray berada di ruang tamu, meletakkan bunga ke dalam vas, meletakkan permen gula di vas, dan memandangnya dengan senang.

Setelah beberapa saat, sebelum Siska keluar dari kamar, Ray masuk untuk mencarinya dan melihatnya berdiri di depan cermin kamar mandi, memegang ponsel, tidak tahu sedang menekan apa.

“Apa yang kamu lakukan?” Ray bertanya padanya.

Siska berkata, “Aku sedang membeli micellar water, punyaku sudah hampir habis. Kebetulan aku melihat sedang ada promo, jadi aku membelinya.”

“Apakah itu membuatmu sangat bahagia?” Ray memandangnya.

Siska mengangguk, “Tentu saja. Aku hampir kehabisan dan sedang ada promo, jadi aku langsung membelinya.”

“Apakah wanita harus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 790

    Tangan lainnya meraih tangan Siska dan mengarahkannya ke tubuhnya. Kejahatannya terungkap dalam suaranya, “Istriku, tolong aku...”Telinga Siska merah, dia berkata dengan marah, “Sepertinya kamu tidak takut mati. Dokter mengatakan kamu tidak boleh berhubungan dulu.”“Jika menahannya terlalu lama, juga bisa sakit.” Ray berkata dengan suara serak, “Pelan-pelan tidak masalah.”Ray membimbingnya, tapi Siska menolak dan sedikit meronta, “Tidak.”Ray keras kepala. Semakin Siska menolak, dia merasa semakin menarik. Dengan mata jahat, dia meraih tangannya dan mencium bibirnya.Siska menarik napas. Ray sudah membuka kancing piyamanya dan menariknya ke dalam selimut.Siska tidak bisa melawan, tapi juga takut Ray akan terluka, jadi dia sengaja berbalik ke samping dan tetap dalam pelukannya.Ray merasakan perhatiannya, tersenyum tipis dan memeluknya dari belakang...*Setelah satu jam.Ray bangun dan ingin membawanya mandi.“Jangan gendong aku. Kakimu belum sembuh. Aku bisa pergi sendiri.” Siska

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 791

    Ray terdiam sesaat, tampak sedikit tidak senang, emosi di matanya menjadi lebih gelap.Siska mengabaikannya dan berlari keluar untuk makan sarapan bergizi yang dibuat oleh Bibi Endang.Setelah beberapa saat, Ray keluar dari kamar tidur sambil mengenakan jaket di kursi rodanya, "Hari ini cuaca semakin dingin, pakai jaketmu."Tidak disangka, Ray masih begitu peduli padanya saat marah.Siska sedikit terkejut dan sedikit tidak enak. Dia memasukkan potongan ikan ke dalam mulutnya dan berkata, "Oke, nanti aku pakai."Keduanya keluar bersama dan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu.Siska sedikit terkejut, "Mengapa kita ke rumah sakit?""Bukankah ini hari kedua imlek? Aku membawamu ke sini untuk menemui ayahmu." Ray berkata sambil tersenyum.Siska merasa tersentuh. Ternyata Ray tahu, hari kedua harus bertemu keluarga Siska.Siska tersenyum dan masuk rumah sakit bersamanya.Johan masih terbaring di ICU. Dokter datang membawa rekam medis dan memberi tahu mereka, "Jari-jari Tuan Leman bisa berge

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 792

    Siska berkata, "Jika dia tidak menyukaiku, tidak peduli seberapa keras aku berusaha, itu akan sia-sia. Namun, kita masih bersama sampai pada hari ini. Bahkan, meski kita sudah bercerai dan ayahku pernah menipunya, tapi dia menginginkanku, karena dalam hatinya, dia sebenarnya menyukaiku sejak awal."Wajah Olive menjadi semakin jelek saat dia mendengarkan. Dia berkata dengan dingin, "Kalian berdua tidak bisa bersama."Mata Siska berkedip sedikit, seolah dia memikirkan sesuatu, tapi tidak mengatakan apa-apa.Olive mendekatinya dan berkata dengan lembut, "Aku tahu rahasiamu. Jika kamu memiliki harga diri, tinggalkan dia sesegera mungkin, jika tidak...""Rahasia apa yang kamu ketahui?" Siska memandang dengan tenang dan bertanya padanya.Olive menolak mengatakan apapun. Dia tidak sebodoh itu. Jika dia mengatakannya, dia akan meninggalkan bukti.Tadi dia mengatakannya karena sedang kesal, tapi sekarang dia sudah sadar dan menutup mulutnya, tidak mengatakan apa pun, "Kamu ingin tahu? Aku tidak

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 793

    "Baik!" Ardo mengangguk dan membawa pergi Olive yang terlihat kesal."Tidak terlihat, kamu cukup galak sekarang." Setelah yang lain pergi, Ray berkata sambil tersenyum.Siska menjawab, "Aku tidak akan menahan amarahku lagi jika aku difitnah oleh orang lain. Aku akan marah pada siapa pun yang membuatku marah.""Tidak baik melakukannya dengan tanganmu sendiri." Ray menariknya dan memegang tangannya.Siska berkata dengan masam, "Kenapa? Kamu sedih aku memukul Olive?""Tidak, aku khawatir tanganmu sakit." Ray menggosok tangannya dan berkata, "Aku juga khawatir kamu akan meninggalkan bukti jika memukul orang. Kamu sebaiknya lebih hati-hati dengan hukum."Siska mengerti maksudnya.Maksud Ray jangan langsung memukul seseorang, karena bisa saja ada yang merekam dan nantinya dia akan bermasalah.Dia pernah mengalaminya sekali sebelumnya, Ray tidak ingin hal itu terjadi lagi.Sambil meremas tangannya, Ray berkata, "Ayo pergi ke rumah Heri."Mata Siska berbinar, "Ketemu Bella?""Iya, bukankah kam

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 794

    Ada begitu banyak hal yang terjadi tahun ini, Siska hampir melupakannya. Untungnya, Ray dan Heri mengatur kejutan ini.Dia memberikan gelang yang dibelinya kepada Bella.Bella melihatnya dan sangat menyukainya. Dia memeluknya erat dan berkata, "Siska, aku sangat bosan selama masa pasca melahirkan ini.""Sudah 30 hari, kan?""Hari ini adalah hari ke-31. Heri masih tidak mengizinkanku keluar. Dia mengatakan bahwa aku harus menunggu selama 2 bulan 60 hari baru bisa keluar." Rasanya seperti di penjara, Bella sudah tidak sabar.Heri berkata dengan suara hangat, "Tubuhmu masih lemah.""Aku makan dan tidur setiap hari. Aku bisa jadi gila." Bella mengeluh dengan suara lembut."Masih ada aku." Suara hangat Henry datang dari pintu.Semua orang berbalik, Henry mengenakan mantel berwarna coklat, dia tinggi dan tampan. Jesslyn berdiri di sampingnya dengan ekspresi ceria di wajahnya."Kak Jesslyn juga ada di sini?" Siska terkejut.Bella melirik Jesslyn dan bertanya, "Apakah dia Jesslyn?"Bella mende

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 795

    Untuk membuktikan perkataannya, Bella mengambil lagi dan mengunyahnya di mulutnya.Heri menyipitkan matanya, "Yang benar? Bukankah kamu mengatakan tidak terlalu enak?""Aku hanya bilang kalau ini tidak selezat yang kubeli, tapi sebenarnya bisa kumakan. Lagi pula, menurutku ini cukup enak." Jarang sekali orang sesibuk Heri bisa membuatkan kue untuknya, Bella tidak ingin menyakiti hatinya.Jesslyn menutup matanya dan berkata kepada Siska, "Apakah mereka begitu romantis?"Siska menahan senyumannya, "Biar kuberitahu, setiap kali aku datang ke sini, aku akan mendapat serangan seperti ini. Kedua orang ini selalu menganggap kita tidak ada, sangat jahat."Jesslyn ingin tertawa, "Aku pertama kali melihatnya, aku bisa merasakannya. Sungguh menyakitkan.""Seperti ini terus."Ini benar. Tidak tahu mengapa, Bella dan Heri begitu romantis.Mungkin karena cinta mereka mulus. Tidak ada hambatan atau kesalahpahaman sama sekali.Bahkan Siska pun sedikit iri.Untungnya mantan Bella berselingkuh dan dia b

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 796

    "Sudah tidak membuat pohon itu?" Ray tiba-tiba bertanya pada Heri.Henry tertegun sejenak, lalu melepas rokok dari sudut bibirnya, "Hah? Ray, apakah kamu juga ingin membuat itu?""Tidak." Mata Heri berbinar sambil tersenyum, "Saat ulang tahun Siska nanti, kamu siapkan beberapa hadiah dan gantung di pohon. Lalu Siska bisa secara acak membukanya, dia akan menyukai semua hadiahnya."Ray setuju dan mengangguk.Bulan depan adalah hari ulang tahun Siska, Ray merasa dia juga harus bersiap-siap.Dia berbalik untuk menanyakan detailnya kepada Heri, keduanya mulai mengobrol, meninggalkan Henry di sampingnya dengan sebatang rokok di bibirnya.Di sisi lain.Para wanita sedang makan buah.Jesslyn berkata, "Ada pepatah yang mengatakan bahwa perut wanita terbagi menjadi banyak area. Area yang satu untuk makan yang manis-manis, area yang satunya untuk makan nasi dan yang terakhir untuk makan buah-buahan. Kalimat ini benar sekali.""Benar!" Bella setuju, mengambil buah ceri dan memasukkannya ke dalam m

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 797

    Ray tidak berkata apa-apa, hanya berkata, "Ayo kita masuk.""Oke."Siska keluar dari mobil dan membantu Ardo memindahkan kursi roda. Ray duduk di atasnya dan berkata kepada Ardo, "Ardo, kamu pulang saja, jemput kami besok sore.""Kita tinggal di sini malam ini?" Siska bertanya padanya."Kamu ingin pulang?""Tidak, aku hanya kepikiran aku tidak menyiapkan apa pun..." Dia bahkan tidak membawa pakaian apa pun."Tempatnya sudah dibersihkan oleh pelayan pagi ini. Makanan, pakaian, semuanya ada, jangan khawatir. Akhirnya kita bisa liburan tahun baru imlek." Ray memegang tangannya, "Bukankah kamu suka berendam air panas? Di sini ada juga. Kamu juga bisa melihat pemandangan malam."Ray membawanya ke halaman.Dia membeli tempat ini karena menyukai kolam air panas di sini, bisa berendam di pemandian air panas sambil menyaksikan pemandangan malam pegunungan. Daerah di sini sangat tinggi, bisa melihat pemandangan malam kota dari atas."Kenapa kamu tiba-tiba membawaku ke pemandian air panas?""Buk

Bab terbaru

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1883

    Heri segera mengeluarkan kain dari mulutnya dan memeluk erat tubuhnya yang dingin, "Bella ..."Tubuh Bella sangat dingin. Begitu dia memasuki pelukan Heri, dia merasa seperti dikelilingi oleh kehangatan. Dia menggigil, bersandar padanya dan berkata dengan lemah, "Sella menculikku ..."Setelah mengatakan itu, dia pingsan.Wajah Heri sangat muram. Dia menggendong Bella dan berjalan keluar dengan langkah lebar.Melihat Heri menggendong Bella keluar, ekspresi Sella dapat digambarkan sebagai ketakutan. Dia berdiri di kejauhan, gemetar terus-menerus.Heri menggendong Bella dan berjalan melewati Sella dan berkata dengan tenang, "Panggil polisi untuk mengurus semuanya. Dakwa mereka dengan tuduhan penculikan."Kedua kaki teman Sella menjadi lemas, mereka berlutut di tanah dan berkata, "Kami tidak melakukan apa pun. Kami hanya menemani Sella.""Kalian berdua adalah kaki tangannya." Heri akan menghukum mereka bersama-sama.Kedua orang itu menjadi pucat karena ketakutan dan berbalik untuk menarik

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1882

    Dia berbicara dengan sangat meyakinkan sehingga semua orang memercayainya. Tetapi kedua sahabatnya tetap menundukkan kepala, tampak mencurigakan.Mata Heri tertuju pada mereka. Tepat saat dia hendak mengajukan pertanyaan, seorang pengawal bergegas masuk dan berkata, "Tuan Heri, kami menemukan sepatu dan ponsel Nona Bella di laut ..."Pengawal itu memasang ekspresi serius di wajahnya, seolah berkata bahwa Nona Bella mungkin telah jatuh ke laut.Wajah Heri tiba-tiba berubah muram dan dia hendak berjalan keluar.Dia hendak pergi, Bella yang berada di gua lain menjadi cemas, berteriak dalam hatinya, "Heri, jangan pergi!"Namun Sella telah menutup mulutnya dengan handuk, sekeras apa pun dia berusaha, dia tidak dapat mengeluarkan handuk dari mulutnya, dia tidak dapat berteriak.Tali pada tangan dan kakinya diikat begitu kuat sehingga dia tidak dapat melepaskan diri.Dalam keadaan panik, dia melihat sebotol obat berwarna-warni di kakinya.Itulah yang ingin Sella berikan padanya tadi, tetapi s

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1881

    Sella merasa hidupnya tidak ada artinya.Bagaimanapun, dia tidak punya ibu, ayah, suami ataupun anak, dan menjalani kehidupan yang menyedihkan setiap hari. Akan lebih baik jika dia bisa membawa Bella bersamanya, sehingga dia bisa melampiaskan amarahnya!"Bella, meskipun Mario tidak menyukaimu, pasti ada orang lain yang menyukaimu. Jangan melakukan hal bodoh!" Bella mencoba membujuknya.Namun, Sella tidak dapat mendengarkannya lagi. Dia mengambil pisau kecil dari tas, menggoyangkan gagangnya dan berjalan ke arah Bella, "Bella, tahukah kamu? Yang paling kubenci dalam hidupku adalah wajahmu. Setiap kali melihat wajahmu, aku ingin mencakarnya dengan pisau. Hari ini, akhirnya aku punya kesempatan ..."Tawa melengking keluar dari tenggorokannya.Pupil mata Bella bergetar dan dia terus bergerak mundur.Namun saat kepalanya hampir membentur dinding, Sella mencengkeram rambutnya dan berkata, "Jangan bergerak."Tangan dan kaki Bella diikat dan dia tidak bisa bergerak.Pisau yang memancarkan caha

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1880

    "Kemudian, akhirnya aku menemukan Mario, tetapi kamu ingin membawanya pergi. Bella, aku awalnya berencana untuk tidak membenci siapa pun dan menjalani kehidupan dengan baik, tetapi kamu selalu menghalangi kebahagiaanku!" Sella menuduhnya.Bella menatap Sella dan berbicara perlahan karena dia tidak punya tenaga, "Sella, kamu salah. Meskipun kamu menyedihkan, ini semua adalah akibat dari perbuatanmu.""Alasan mengapa ayahku tidak menemuimu adalah karena dia tidak punya perasaan terhadap ibumu. Hubungan mereka hanya sementara. Ibumu hanya bekerja sampingan. Ayahku hanya menghadiri pesta di kapal pesiar dan berhubungan seks dengannya selama satu malam. Bagaimana mungkin dia tulus? Ibumu tahu identitas ayahku dan sengaja hamil. Setelah melahirkanmu, dia membawamu ke keluargaku untuk meminta tunjangan anak.""Mereka tidak punya perasaan satu sama lain sejak awal. Ibumu datang hanya untuk membiayai anaknya.""Ayahku tidak mengunjungimu karena dia tidak punya perasaan apa pun padamu. Tapi dia

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1879

    Tidak tahu apa yang dikatakan di telepon itu. Heri menutup telepon dan pergi.Pemegang saham hendak menyerahkan kontrak suksesi grup kepadanya, tetapi ketika Heri tiba-tiba melarikan diri, dia sedikit bingung dan berteriak, "Heri, mengapa kamu pergi? Prosesi pelantikan baru saja dimulai, kamu belum menandatangani kontrak!""Maaf, aku ada urusan." Heri mendorong pintu ruang konferensi dan keluar.Merasa dasi di kerahnya agak mengganggu, dia melepasnya lalu melepaskan tuksedo yang tidak terlalu pas."Mengapa Heri pergi?" Henry yang duduk di antara penonton sedikit bingung ketika melihat Heri tiba-tiba pergi.Ray baru saja menerima telepon dari Siska. Ray berkata, "Jangan khawatir, telepon polisi dulu. Kami akan segera ke sana.""Apa yang terjadi?" Henry bertanya.Ray menutup telepon dan berdiri, "Bella hilang, ayo cepat ke sana.""Hah?" Henry tertegun, lalu mengikuti langkah Ray keluar, "Apa yang terjadi?""Saat aku berbicara dengan Siska di telepon tadi, Bella menghilang. Sekarang telep

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1878

    Sekitar pukul tiga dini hari, ayah Heri tiba-tiba menderita penyakit kardiovaskular dan dirawat di unit perawatan intensif.Sebelum operasi, dia memanggil seorang pengacara ke rumah sakit dan mengumumkan bahwa Heri akan secara resmi mengambil alih Grup Yudi.Oleh karena itu, Heri harus mengingkari janji Klan dan menghadiri prosesi pelantikan di sore hari.Ray dan Henry, sebagai teman baiknya, keduanya pergi ke acara untuk mendukungnya dan mencegah ibu tirinya melakukan apa pun."Kalian semua pergi?" Siska bertanya."Iya, kondisi ayah Heri memburuk kemarin malam, dia memanggil pengacara semalam. Tidak tahu apakah ada yang sengaja membuatnya semakin parah, jadi dia sangat ingin membiarkan Heri mengambil alih."Ada hal seperti itu ternyata.Siska sedikit terkejut, "Apakah ibu tiri Heri yang sengaja melakukannya?""Itu mungkin saja. Bagaimanapun, dia tidak ingin Heri mewarisi Grup Yudi. Dia menyerang ayah Heri karena dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi.""Jadi bagaimana situasinya seka

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1877

    Bella kebingungan sepanjang hari. Pertama, Heri mengucapkan kata-kata itu dan kemudian kata-kata peramal itu membuat hatinya yang awalnya dingin perlahan menunjukkan tanda-tanda mencair."Ibu! Mercusuar! Indah sekali!" Klan tiba-tiba menjabat tangan Bella.Bella menoleh.Laut biru jernih menghubungkan langit dan bumi, sebuah mercusuar putih besar berdiri di dermaga, sangat spektakuler dan indah."Coba saja ayah bisa ikut!" Klan berkata.Mendengar ini, Bella menatap Klan. Klan menatap mercusuar, seolah-olah sedang memikirkan ayahnya. Ada kerinduan dan harapan di matanya.Hati Bella tiba-tiba terasa sakit. Dia berjongkok, memeluk Klan dan bertanya, "Klan, apakah kamu ingin ayah menemani kita melihat mercusuar?""Tentu saja aku berharap begitu. Dia sudah berjanji untuk menemaniku hari ini." Suara Klan terdengar sedikit kesepian."Ayahmu pasti ada urusan sehingga tidak bisa datang. Tapi lain kali kalau dia ada waktu, dia pasti akan mengajak kita." Bella menghiburnya.Mata Klan berbinar, "K

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1876

    Keduanya mengobrol santai dan akhirnya tiba di suatu pulau.Mereka bersama para wisatawan ke pulau yang indah dan romantis ini. Ada banyak bangunan retro dan jalan penuh makanan ringan, serta banyak wisatawan.Bella mengajak anak-anak untuk mengunjungi patung Poseidon dan kuil. Kuil yang menjulang tinggi itu memancarkan kesucian yang sakral, banyak orang berlutut sambil melipat tangan.Bella meniru orang-orang itu, melipat tangannya dan memejamkan matanya."Bella, kemarilah." Siska memanggil Bella.Bella berjalan dengan memegang tangan Klan dan melihat Siska menggendong Sam sedang meramal nasib. Peramal itu berkata kepadanya, "Nyonya, Anda akan menikmati hidup yang bahagia. Anda dilahirkan dalam keluarga yang bahagia dan memiliki suami yang sangat mencintai Anda ..."Siska menarik tangan Bella dan berkata, "Bella, menurutku ramalannya cukup akurat. Bagaimana kalau kamu juga mencoba meramal nasib pernikahanmu?"Sebelum Bella sempat berkata apa-apa, Siska meraih tangannya dan meletakkann

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1875

    Jadi Heri mengalami kecelakaan mobil?Bulu mata Bella bergetar, "Mengapa kamu tidak memberitahuku tentang ini?""Aku tidak ingin kamu mengkhawatirkanku." Heri menatapnya, "Aku mengatakan ini padamu karena aku berharap tidak akan ada lagi kesalahpahaman di antara kita. Jika kamu tidak percaya padaku, kamu bisa bertanya pada Henry, tanya padanya apakah aku terbaring di rumah sakit untuk mendapat perawatan tahun itu."Napas Bella tiba-tiba tercekat, "Kamu tidak memberitahuku, aku tidak tahu apa yang terjadi padamu."Bella di Brunei sangat membenci ketidakberperasaan Heri.Sedangkan Heri, demi mencegah Bella dan anaknya terluka, dia memilih bercerai dan menjadi laki-laki yang tidak berperasaan, agar dirinya tidak memiliki kelemahan dan bisa melawan ibu tirinya tanpa gangguan ...Bella tiba-tiba merasa tidak nyata.Dia selalu berpikir bahwa Heri tidak mencintainya, karena Heri berperilaku begitu dingin saat itu.Tetapi sekarang Heri berkata bahwa dia telah mencintainya selama sepuluh tahun,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status