Share

Bab 447

Ray merasa dia tidak lagi meronta dan memalingkan wajah kecilnya. Siska seperti jiwa yang kesepian, wajahnya pucat, mati rasa dan tak bernyawa...

Ray juga ingat Siska memiliki ekspresi yang sama malam itu, kemudian dia memutuskan untuk bercerai.

Hati Ray tenggelam, seolah-olah sepotong batu bara panas telah dimasukkan ke dalam dirinya, wajahnya sedikit berubah kesakitan.

Setelah sekian lama, dia tidak bergerak.

Siska menyadari Ray terdiam. Dia tiba-tiba mendorongnya dan menarik sweternya.

Wajahnya berlinang air mata.

Ray masih duduk diam di sana dan hanya berkata, “Apakah kamu benar-benar membenciku?”

“Ya! Aku benci kamu, aku benci kamu, aku benci kamu. Aku tidak ingin melihatmu lagi!” Siska meneriakkan banyak kata-kata kebencian dalam satu tarikan napas.

Siapa yang menyukai seseorang yang selalu memaksa dan merasa benar sendiri?

Ekspresi Ray berubah, hatinya tenggelam hingga dia tidak bisa bernapas.

Tidak tahu berapa lama, Ray pergi. Sosoknya memancarkan aura permusuhan yang berat, di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rini Angraini
disini lah nampak betapa bodohnya Ray...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status