Share

Bab 254

Ray baru merasa puas, dia menyalakan mobil dan pergi ke Restoran Krisda, tempat favorit Siska.

“Apa kita lakukan di sini?” Siska bertanya padanya.

“Makan.” Ray memarkir mobil dan keluar dari mobil.

Siska terpaksa mengikuti, “Bukankah kamu baru saja makan?”

“Bukankah kamu belum makan?” Ray bertanya padanya, “Kalau kita pulang jam segini, Bibi Endang sudah pulang kerja.”

Siska tertegun sejenak, kemudian menyadari bahwa sekarang sudah jam sembilan malam.

Keduanya memasuki ruang VIP tanpa berbicara, Ray mengambil menu dan memesan beberapa hidangan favorit Siska.

Siska menuang teh dan melihat ke arah Ray ketika mendengar Ray memesan bubur seafood favoritnya.

Ray tidak mengatakan apa-apa. Dia mengulurkan tangannya dan menyingkirkan rambut dari wajah Siska. Tadi cahaya di luar redup dan dia tidak bisa melihat luka di wajah Siska dengan jelas. Sekarang dia bisa melihat lebih dekat, lukanya benar-benar serius.

Dia mengerutkan kening, “Memangnya kamu tidak bisa bersembunyi? Kamu membiarkan dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amadeo jomei
kadang kesal juga dgn Siska.. kenapa tidak belajar untuk sedikiitt licik untuk bisa mempertahankan Ray.. masak mau menyerah begitu aja sama Kelly.. hayoo dong mba Siska, anak Kelly juga bukan anak Ray koq..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status