Share

Bab 140

Siska menghela nafas, “Kita sudah bercerai.”

“Jadi kamu tidak punya apa-apa sekarang?” Pamannya bertanya.

Siska mengangguk, “Tidak punya apa-apa.”

"Siska! Bagaimana cara aku menjelaskan kepadamu? Mengapa kamu bermain-main dengan pernikahan? Kamu bercerai tanpa memberitahu keluargamu. Aku benar-benar marah padamu. Lupakan saja, aku akan mencari Tuan Oslan dulu dan berbicara dengannya. Aku akan membicarakan masalah ini, jika masih ada kesempatan, kamu harus kembali bersamaku untuk meminta maaf kepada Tuan Oslan. Bagaimana pun, ayahmu sudah susah payah mengupayakan pernikahan ini, kita tidak boleh menyerah begitu saja!"

Setelah pamannya selesai berbicara, dia menutup telepon.

Siska merasa kesal.

Dia baru pertama kali melihat wajah asli pamannya, dia merasa sedikit lemas.

Ternyata Keluarga Leman juga bukan tempat Siska berteduh.

Siska sibuk beberapa saat, kemudian dia menerima telepon dari Ray.

“Pamanmu datang ke kantor untuk mencariku.” Kalimat pertama Ray langsung menjelaskan maksudnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status