Share

Bab 146

“Menurutku, pamanmu masih akan membuat masalah denganmu. Ingatlah bahwa mereka menyakitimu dan jangan bersikap lembut kepada mereka lagi.” Ray berkata padanya.

Siska mengangguk dan semakin tersipu, “Oke, aku mengerti.”

“Kenapa wajahmu memerah?” Ray mendekat, bibirnya hampir menyentuh bibir Siska. Suasana tiba-tiba menjadi menjadi ambigu.

Siska bingung dan tidak berani menatap matanya. Matanya tertuju pada bibirnya, “Tidak apa-apa. Cepat lepaskan aku. Aku akan membantumu memakai baju.”

“Kamu menyukaiku?” Ray tiba-tiba tertawa, seolah dia telah membaca isi hati Siska.

Isi hatinya terbaca, Siska gemetar dan berkata, “Tidak.”

“Tapi ekspresimu tidak berkata seperti itu.” Ray mengangkat bibirnya, “Kamu sudah tahu bahwa akulah yang memperlakukanmu dengan baik, apakah kamu tersentuh?”

Siska ditarik dekat dengannya.

Siska merasa sangat tidak nyaman, menoleh dan berkata, “Jangan peluk aku seperti ini, lepaskan.”

“Kamu belum mengucapkan terima kasih padaku.” Ray menatap bibir merah mudanya.

“Buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Catur Wati
ceritanya bagus.. tp nyangkin kesini setiap bab kog dikit banget deh kosakata nya,mn koinnya mahal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status