Share

Bab 1150

Penulis: Nasi Kunyit
Ray masuk, menggendong putranya dengan tangan yang kuat dan berkata dengan hangat, "Maaf Sam, aku terlambat."

"Kukira kamu tidak akan datang." Sam sedikit kesal, tapi suasana hatinya terlihat berubah, senyuman muncul di wajah kecilnya.

Siska memandangnya dan melihat bahwa Sam bahagia.

Siska melihat ke arah Ray, apakah benar-benar bahagia ada dia di sini?

Ray menjelaskan, "Aku pasti akan melakukan apa yang aku janjikan kepadamu. Aku terkena macet dalam perjalanan ke sini, jadi aku datang terlambat."

Dia menjelaskan dengan sabar kepada Sam.

Sam juga senang, menatap Willona dan berkata, "Willona, ayahku sudah ada di sini."

"Yey!" Willona berkata, "Kalau begitu ayo kita tiup lilinnya bersama-sama."

"Oke."

Maka kedua pria itu, masing-masing menggendong anak mereka sendiri, berdiri di depan kue yang indah. Sam dan Willona meniup lilin dengan sekuat tenaga.

Semua orang di ruang tamu bertepuk tangan.

Nelson bersiul dan bersorak keras.

Terlihat kalau dia adalah orang yang ceria.

Kegiatan selanj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1151

    "Nelson datang merayakan ulang tahun Willona adalah hal baik. Semua orang senang. Mengapa mukamu sangat buruk?" Ray menjawab dengan sinis.Wajah Welly semakin busuk, "Apa hubungannya denganmu?""Lalu apa hubungannya kecemburuanku denganmu?" Ray bertanya balik, wajah tampannya tenang.Kebetulan, saat ini kue dibagikan kepada mereka. Willona menyerahkan sepotong kue kepada Welly, "Ayah, makan kue."Nelson membawakan kue dan menyerahkannya sendiri ke tangan Welly.Ray tersenyum lagi, "Lihat, pekerjaan seorang ayah dikerjakan oleh pria lain."Welly berkata, "Aku yang tidak ingin melakukannya.""Kamu yang tidak ingin melakukannya? Atau kamu tidak mendapat kesempatan melakukannya?" Ray menyindirnya dan tertawa penuh arti.Wajah Welly sangat muram.Ray berkata, "Jangan salahkan aku tidak mengingatkanmu. Sebagai seorang pria, jangan menunggu wanita datang merayumu duluan."Welly mengejek, "Ciuh, kamu bangga menjadi penjilat?""Kamu meremehkan penjilat? Pernahkah kamu mendengar bahwa penjilat p

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1152

    Siska mengerutkan kening, merasa bahwa Ray menyesatkan putranya. Dia memelototinya dan berkata kepada Sam, "Tidak, ibu dan ayah hanya membicarakan sesuatu.""Apa yang kalian bicarakan? Apakah kalian berbicara tentang menikah lagi?""Menikah lagi?" Ray bertanya kepadanya, "Bagaimana kamu tahu? Siapa yang mengajarimu?""Willona memberitahuku. Dia berkata bahwa jika suami dan istri bertengkar, mereka akan bercerai. Jika mereka berdamai, mereka akan menikah lagi."Siska hendak memberitahunya tentang perceraian, tapi Ray menjawab kata-kata Sam terlebih dahulu, "Apakah kamu benar-benar berharap kami menikah lagi?""Tentu saja." Sam berkata dengan serius, "Kalau tidak, ayah akan menikah dengan istri baru dan ibu menikah dengan suami baru, lalu kalian tidak menginginkanku lagi."Begitu kata-kata ini keluar, keduanya tercengang.Baru pada saat itulah Siska mengerti mengapa Sam selalu ingin mereka berdamai. Dia takut orang tuanya tidak menginginkannya lagi jika mereka menikah dengan orang lain.

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1153

    Sam tertegun. Dia menoleh ke arahnya sambil duduk di dalam air, "Bu, bukankah tadi ayah mengatakan bahwa kalian tidak akan bercerai?""Aku belum setuju." Siska menjawab dengan serius.Wajah Sam menunduk, "Jadi, kamu masih ingin menikah dengan paman lain, lalu kamu tidak menginginkan Sam lagi?"Siska tertegun sejenak, menyentuh kepalanya dan menjawab, "Mengapa kamu berpikir demikian? Kamu adalah anakku. Aku akan selalu mencintaimu. Bagaimana mungkin aku tidak menginginkanmu?""Kata orang, kalau punya ibu tiri, pasti punya ayah tiri. Begitu juga sebaliknya. Kalau punya ayah tiri, pasti punya ibu tiri. Lebih baik suami istri yang asli."Siska merasa Sam penuh dengan pemikiran yang tidak benar."Jadi bu, lebih baik bersama pasangan asli." Sam mendekatinya dan menambahkan kalimat lain, seolah dia ingin ibunya setuju dengannya.Siska tidak bisa berkata-kata, "Perkataanmu tidak masuk akal. Sudah jangan bicara lagi, cepat mandi!""Bu, bagaimana jika kamu memberi kesempatan ayah lagi?"Sam masi

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1154

    Setelah kemeja hitamnya dilepas, benar saja, ada beberapa tanda merah muncul di punggungnya.Siska sedikit kesal, "Kamu seharusnya tidak menarikku.""Siapa suruh kamu tidak mendengarkanku?""Aku pikir kita sudah selesai membahas masalah ini." Siska menghela nafas.Ray menatapnya dengan mata yang dalam, "Sudah selesai? Kita belum membahas masalah anak."Siska tertegun dan memandang Ray, "Masalah anak? Ada apa? Apakah kamu ingin merebut Sam dariku?"Emosi Siska terpancing lagi.Ray takut emosi Siska hilang kendali, jadi dia memegang tangannya dan berkata, "Aku tidak bermaksud begitu. Maksudku, aku ingin berbicara denganmu tentang Sam.""Apa yang ingin kamu bicarakan?" Siska tidak menatap matanya dan menundukkan kepalanya.Ray berkata, "Apakah kamu mendengar apa yang tadi dikatakan Sam? Dia ingin kita bersama. Sebenarnya dia takut kehilangan orang tua."Siska tahu dan mengangguk."Jadi demi kesehatan mental Sam, menurutku kita jangan berpisah.""Jadi, ini yang ingin kamu katakan?" Siska m

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1155

    Siska menggigit lidahnya?Siska terkejut dan ingin duduk untuk melihat, tetapi Ray menahan bibirnya lagi di mulutnya.Di malam yang gelap, ciumannya terasa panas dan bertahan lama, penuh bau darah.Siska tidak bisa melarikan diri.Udara di dadanya berangsur-angsur terkuras, dia merasa tidak bisa bernapas.Ray tertegun sejenak, napasnya menjadi lebih berat, seolah ingin menelan seluruh tubuh Siska."Ray ..." Siska merasakan sesuatu dan sedikit takut. Dia mengulurkan tangan untuk mendorongnya.Ray menarik napas berat dan berkata dengan suara serak, "Siska, panggil aku suamimu ...""Tidak." Siska menolak dan mencoba melepaskan diri.Tapi semakin dia mencoba, Ray semakin menjadi-jadi. Siska memutar tubuhnya, bagaimana Ray bisa menahannya? Ray mengangkat tangannya dan menyentuh tubuhnya.Siska ketakutan.Saat ini, terdengar suara dari pintu, "Bu ..."Siska sangat ketakutan, matanya bergetar dan dia menatap Ray, "Sam bangun.""Jangan panik." Ray juga mendengar suara Sam. Mendengar langkah ka

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1156

    Sam berkata, "Aku ingin buang air kecil.""Kalau begitu cepat pergi." Siska mendesaknya untuk pergi sehingga dia bisa mengusir Ray pulang.Sam tidak terlalu banyak berpikir dan pergi ke toilet.Siska menoleh ke Ray dan berkata, "Kamu pulang dulu.""Siska."Ray berdiri dan ingin memegang tangannya. Siska menolak dan berkata dengan suara pelan, "Aku tidak ingin berbicara denganmu, pulanglah."Ray mengerucutkan bibir tipisnya dan berkata, "Baiklah, aku akan mencari kalian lagi besok."Siska tertegun sejenak. Apakah dia akan datang lagi besok?Tepat ketika Siska hendak menyuruhnya untuk tidak datang, Ray berbalik dan berjalan keluar. Siska merasa kesal, menghela nafas dan berjalan ke kamar mandi.Sam sudah selesai buang air kecil. Dia menarik celananya dan berkata, "Bu, sekarang sudah sangat malam, mengapa ibu tidak membiarkan ayah tidur di sini?"Siska bisa menebak pikiran Sam. Siska berkata dengan tegas, "Dia sudah pulang.""Hah? Ayah sudah pergi?"Sam tidak percaya, dia berlari ke ruang

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1157

    Dalam beberapa tahun terakhir, karena keberadaan Sam, Siska menjadi jauh lebih ceria, lebih jarang terjebak dalam emosi buruk ...*Keesokan harinya.Siska bangun pagi-pagi dan menatap putranya di sebelahnya yang masih tertidur.Siska tersenyum, menutupinya dengan selimut dan turun dari kasur.Ketika dia turun, dia mendengar seseorang berbicara dengan Fani."Mengapa kamu datang sepagi ini?" Fani bertanya."Aku sudah berjanji pada Sam akan datang menemuinya hari ini." Ray menjawab dengan sopan.Siska melirik arlojinya. Saat itu baru hampir pukul delapan."Kamu datang terlalu pagi." Fani tersenyum dengan anggun, "Kamu membawa begitu banyak barang ke sini.""Ini adalah sarapan khas Kota Kintani. Aku membawakannya untuk kamu coba." Ray berbicara dengan lembut."Makanan Kota Kintani?" Fani langsung mengerti dan tersenyum, "Siska menyukainya, kan?""Iya." Ray tidak menyembunyikan apa pun, "Koki tiba di Brunei sekitar jam sepuluh kemarin malam.""Kamu membawa kokinya ke sini?" Fani terkejut.

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1158

    Fani mengangguk, "Tetapi bukankah koki seperti itu seharusnya memiliki ambisi yang tinggi? Dia bersedia menjadi koki pribadi tanpa mengejar ketenaran?""Awalnya dia tidak bersedia, tapi aku berjanji mendukungnya dalam mengembangkan masakan baru dan berjanji akan membantunya membuka restoran dan membuatnya lebih terkenal. Jadi dia setuju dan bekerja sebagai koki pribadi kami agar memiliki lebih banyak waktu untuk penelitian dan pengembangan masakan."Ketika Siska mendengar ini, dia baru menyadari bahwa koki di Royal Resident sangat terkenal.Siska tidak pernah bertanya, dia hanya berpikir masakannya enak. Ternyata Ray telah menyetujui begitu banyak persyaratan kepadanya."Kamu sangat perhatian." Fani tersenyum.Ray berkata, "Jika menurutmu hidangan ini enak, aku dapat meminta koki untuk datang dan memasak di sini setiap hari. Jika kamu membutuhkan hal lain, kamu juga dapat memberitahuku. Jika aku bisa, aku pasti akan membantu."Dia berusaha menyenangkan Fani.Fani berkata dengan sopan,

Bab terbaru

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1788

    Tepat pada saat itu, Heron melihatnya di pintu dan alisnya terangkat, "Bella, selamat pagi.""Pagi!" Bella melengkungkan bibirnya."Demam Klan sudah mereda dan dia bisa keluar dari rumah sakit hari ini." Heron berkata kepadanya.Bella mengangguk, "Oke, aku akan pergi dan menyelesaikan prosedur pemulangan.""Aku akan pergi bersamamu." Heron berjalan keluar.Kak Windi menemani Klan di kamar.Heron membawa Bella untuk menjalani prosedur pemulangan. Sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jas putihnya, Heron bertanya, "Apakah kamu merasa lebih baik hari ini?""Jauh lebih baik." Bella tersenyum. Dia teringat sesuatu dan berkata kepadanya, "Oh iya, Dokter Heron, kemarin aku lupa mengucapkan terima kasih atas pakaian yang kamu siapkan untukku. Pakaiannya sangat pas untukku.""Aku menyiapkan pakaian untukmu?" Ekspresi Heron sedikit bingung, dia tidak tahu tentang ini.Bella tercengang, "Bukankah kamu yang menyiapkan pakaian ini untukku kemarin?""Tidak." Heron melirik pakaian yang dike

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1787

    Heron tidak tahu harus berkata apa. Sebagai orang yang berkarakter baik, dia seharusnya tidak mengatakan hal buruk tentang Heri saat ini.Lagipula, tidak seorang pun dapat meramalkan masalah hati.Dia hanya bisa berkata pada Bella, "Bella, jika kamu bersamaku, aku tidak akan mengabaikanmu."Bella mengerutkan kening ketika mendengar pengakuannya yang tiba-tiba, "Kamu menyatakan perasaanmu?"Heron berkata, "Maaf, aku seharusnya tidak mengatakannya saat ini, tetapi aku ingin kamu tahu bahwa masih banyak orang yang mencintaimu."Klan dan dia, keduanya mencintainya.Bella sebenarnya sedikit tersentuh.Mungkin saat itu hatinya sedang amat rapuh.Saat seorang wanita sedang rapuh, sebenarnya saat itulah saat yang paling mudah bagi seorang pria untuk mendekatinya. Bella tersenyum dan berkata, "Dokter Heron, terima kasih telah menghiburku.""Bella, masa lalu biarlah berlalu. Jangan simpan dalam hatimu lagi. Biarkan itu menghilang begitu saja." Heron menyentuh kepalanya, berharap dia bisa melupak

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1786

    Ya, mereka akan melakukan perjalanan bisnis ke Brunei malam ini.Awalnya dia berencana untuk mengantar Bella kembali ke rumah sakit dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan melakukan perjalanan bisnis.Namun pada akhirnya, dia tidak punya waktu untuk mengatakannya ...Namun, dia tidak bisa lagi bersedih. Dia menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri, "Aku akan pergi sekarang."Tahun ini, ayahnya telah memutuskan untuk menggabungkan Grup Yudi dan Grup Nitto.Heri akan segera dapat merampas kekuasaan ayahnya.Setelah itu, dia akan memastikan bahwa wanita bermarga Janitra itu tidak akan mendapat apa pun.Jadi dia tidak boleh berhenti.Itulah sebabnya dia tidak boleh menyinggung keluarga Melisa akhir-akhir ini. Dia tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun di saat penting ...*Ketika Bella tiba di rumah sakit, dia basah kuyup karena hujan.Dia naik lift ke lantai kamar Klan.Heron baru saja selesai menemui Klan dan keluar dari kamar sambil membawa papan rekam medis.Bella keluar d

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1785

    Jadi selama ini, di mata Bella, Heri tidak membawa apa pun kecuali kemalangan?Heri tersenyum dengan sedikit kesedihan di matanya.Sejak kecil, ayahnya telah menjalani kehidupan bejat di luar dan tidak pernah kembali menemani ibunya.Ibunya selalu duduk di sofa sambil menangis. Begitu melihatnya pulang, ibunya langsung memintanya untuk menelepon ayahnya.Heri tidak tahu harus berkata apa, jadi ibunya mengajarinya, "Heri, cepat telepon ayahmu. Kamu merindukannya. Minta dia untuk kembali makan malam denganmu."Kalau tidak, ibunya menyuruhnya berkata, "Heri, telepon ayahmu, katakan padanya bahwa ujianmu bagus dan minta dia kembali untuk memberimu hadiah."Ibunya mencari cara berbeda setiap hari untuk membuat Heri menghubungi ayahnya.Namun ayahnya seolah dapat menebak apa yang dipikiran ibunya dan selalu berkata bahwa dia masih ada acara dan meminta Heri untuk giat belajar.Tetapi Heri dengan jelas mendengar ada suara wanita di telepon.Marga wanita ini Janitra. Dia dulunya adalah sekreta

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1784

    Dengan mata merah, Bella menatapnya dan berkata, "Heri, aku menceraikanmu saat itu hanya untuk memberi tahu semua orang bahwa aku tidak menginginkan uangmu dan aku tidak ingin menjadi istrimu. Sekarang, aku masih punya pemikiran yang sama, jadi mulai sekarang kamu adalah kamu dan aku adalah aku. Jangan ikut campur dalam hidupku lagi dan jangan bawa kesialan padaku ..."Setelah berkata demikian, Bella mundur dua langkah dan berlari keluar dari tempat parkir.Kemudian, dia berkeliaran di jalan.Hujan mulai turun.Bella mendongak dengan linglung dan mendapati dirinya basah karena hujan. Dia mengangkat tangannya untuk menampung sebagian air hujan.Ternyata setelah bertahun-tahun, luka di hatinya belum sembuh.Dia tidak bercerai karena Windy.Dia bercerai karena ketidakpedulian Heri.Tahun itu, Heri menolak menjelaskan apa pun dan bahkan menolak untuk pulang. Dia meninggalkannya dan pergi ke luar negeri untuk memperjuangkan gugatan hukum Windy.Anaknya sakit dan Bella merawatnya sendirian d

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1783

    Bella meletakkan tangannya di pintu mobil dan menatapnya dalam diam, "Heri, apakah yang baru saja dikatakan Melisa benar? Kamu tahu dia akan melakukannya, tetapi kamu sengaja menunggu?"Heri sedang mengklik navigasi. Ketika mendengar kata-katanya, dia berhenti, berbalik dan menatapnya dengan pandangan kosong, "Bella, apakah aku orang yang begitu jahat di matamu?""Tetapi dia mengatakan bahwa kamu telah mengikutinya begitu lama dan kamu mengetahui setiap gerakannya." Bella menatapnya tanpa ekspresi.Heri tidak mengatakan apa-apa.Bella kemudian bertanya, "Katakan saja padaku, apakah kamu melakukan itu?"Tidak ada emosi di mata cokelat Heri, "Aku menunggu dia melakukan kesalahan, tetapi itu tidak ditujukan padamu. Aku tidak tahu dia akan melakukan itu padamu. Kebetulan saja terjadi bersamaan.""Jadi, kamu memanfaatkannya?" Bella menyela, "Terlihat seperti kamu menyelesaikan masalahku, tetapi sebenarnya, kamu menyelesaikan masalahmu sendiri."Heri menyipitkan matanya, nadanya terdengar pe

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1782

    Para pengawal pergi untuk menangkap Pengacara Beni.Pengacara Beni sangat ketakutan hingga berteriak kepada Melisa, "Melisa, tolong selamatkan aku! Kamu yang memintaku melakukan ini, tolong jangan biarkan mereka membawaku pergi!"Melisa juga sedikit bingung dan mengulurkan tangan untuk menghentikan mereka, "Heri, suruh mereka berhenti, apa yang kamu inginkan?"Heri meminum tehnya dengan tenang tanpa mengangkat kelopak matanya, "Selesaikan masalah tentang kamu yang ingin menikah denganku. Katakan kepada orang luar bahwa kamu jatuh cinta pada Pengacara Beni dan tidak ingin bersamaku lagi."Keluarga Melisa selalu menghargai Heri dan ingin Heri menikahinya.Kedua grup adalah mitra dan memiliki hubungan yang erat. Heri tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri, jadi dia membiarkan Melisa menyelesaikannya.Melisa bergidik, "Apakah kamu begitu tidak ingin menikah denganku?""Aku tidak pernah mau." Heri berkata dengan dingin.Mata Melisa memerah, dia berkata dengan ragu-ragu, "Heri, aku sudah

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1781

    "Jangan cemas." Suara Heri melembut dan dia menepuk tangannya lagi.Kemudian, seorang pria dan wanita yang berpakaian acak-acakan diseret oleh pengawal dan dilemparkan ke depan Bella.Ternyata Melisa dan Pengacara Beni!"Ambil beberapa foto pasangan ini." Heri memberi instruksi pada pengawal itu dengan tenang.Jadi seorang pengawal mengangkat kamera menghadap mereka.Lampu sorot terus menyala, memotret dua orang memalukan itu.Bella menutup mulutnya tanpa sadar.Dia tahu mereka berdua berselingkuh ...Jadi masalahnya adalah kedua orang ini berselingkuh di hotel dan Heri masuk?Bukankah Heri melakukan kejahatan pelanggaran privasi dengan melakukan hal ini?Benar saja, Melisa bukan orang yang mudah ditipu. Dia menatap Heri dengan wajah cemberut, "Heri, apa yang kamu lakukan itu melanggar hukum! Suruh orang-orang itu berhenti."Heri menarik napas pelan, nadanya jijik dan sarkastis, "Jika bukan karena kamu kurang kerjaan menyakiti Bella, apakah aku akan datang mencarimu?"Melisa tidak meny

  • Sekali Gadis itu Memberontak, Paman Menjadi Patuh   Bab 1780

    Itu adalah kamar bergaya Jepang.Begitu masuk, aroma wangi langsung tercium dan ruangan terasa sunyi.Heri duduk di kursi rendah di tengah, minum teh dengan tenang sambil menunduk. Sekilas, dia tampak seperti pria tampan."Heri, mengapa kamu memintaku datang ke sini? Di mana Melisa?" Bella bertanya langsung ke intinya.Heri mengangkat matanya untuk menatapnya. Bella tampak berdebu dan rambutnya sedikit berantakan. Jelas sekali Bella bergegas ke sini setelah pulang kerja. Heri berkata, "Duduk dulu.""Di mana dia?" Bella menyilangkan tangannya, hanya ingin tahu apa yang sedang direncanakannya."Duduk dulu, nanti aku ceritakan." Heri tampak tenang dan bahkan membuat secangkir teh dan meletakkannya di depannya.Bella berpikir dalam hatinya, dirinya sudah sangat lapar, bagaimana mungkin masih ingin minum teh?Tetapi jika dia tidak duduk, Heri tidak akan mengatakan apa pun.Dia terpaksa duduk terlebih dahulu. Ada sepiring kue kering di sebelahnya. Bella merasa lapar, jadi dia mengulurkan tan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status