Beranda / Romansa / Secret Service 21+ / 3. Seseorang yang Dikagumi Nichole

Share

3. Seseorang yang Dikagumi Nichole

Penulis: Cherry Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-26 21:30:15

Chapter 3

Seseorang yang dikagumi Nichole

Nichole memiliki dua orang adik laki-laki yang usianya masih remaja. Tetapi, di keluarga Elingthon, Nichole merupakan cucu yang paling disayang oleh kakeknya karena dirinya adalah cucu pertama di keluarga itu. Ayahnya adalah satu-satunya putra di keluarga Elingthon, dan ibunya adalah putri dari mantan senator senior di negara bagian Arizona.

Lahir dengan sendok emas di mulutnya membuat Nichole tidak lantas besar kepala apa lagi manja. Orang tuanya mendidiknya dengan baik sehingga Nichole tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dalam menyikapi kehidupannya. Justru Nichole memanfaatkan segala yang ia miliki dengan sangat baik.

Ia tidak ingin mengecewakan siapa pun dsn selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap hal baik di sekolah maupun di bidang lain seperti olah raga dan seni. Ia selalu mendapatkan nilai tertinggi di setiap mata pelajaran, bahkan ia berhasil mendapatkan gelar Cumlaude saat menyelesaikan program sarjana dan pasca sarjana di Cambridge University.

Kehidupannya sangat damai dan berjalan seperti yang Nichole inginkan, ia bebas ke mana saja, duduk di atas tikar di pinggir danau di musim panas sambil menikmati cahaya matahari sambil bercengkerama bersama teman-temannya, atau berolah raga di taman sambil mendengarkan musik melalui earphone.

Sayangnya sejak kakeknya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, Nichole kehilangan kebebasannya. Saat kakeknya masih menjabat sebagai seorang menteri, dirinya hidup seperti gadis biasa di Cambridge. Ia tidak bisa lagi pergi ke kampus menyetir mobilnya sendiri dan tinggal di sebuah apartemen sederhana, ia juga tidak bisa lagi duduk berlama-lama di perpustakaan atau cafe sembari membaca buku tanpa harus dikawal oleh pengawal yang diutus langsung oleh kepresidenan dan Nichole mau tidak mau harus membiasakan diri dengan adanya pengawal di sekitarnya sejak kakeknya, Grayson J. Elingthon mencalonkan diri sebagai presiden kemudian kemudian terpilih.

Ia juga berangsur kehilangan kebebasannya karena beberapa peraturan tidak tertulis yang mengharuskan dirinya menjaga setiap tindakannya dan keluarganya yang mulai mengkhawatirkan keselamatannya. Bahkan ketika kembali ke New York menggunakan penerbangan dengan fasilitas first class dengan dua agen dari biro pengawalan khusus presiden yang juga menggunakan fasilitas yang sama dengannya dirasa terlalu berlebihan.

Secret Service adalah pasukan pengawal presiden Amerika Serikat, selain mengawal presiden dan wakil presiden anggota Secret Service juga bertugas melindungi keluarga dari presiden dan wakil presiden. Fred merupakan anggota Secret Service pertama yang mengawalnya sejak kakeknya mencalonkan diri, sekarang bertambah dengan Maxim Parker Hilton yang penampilanya sangat mencolok sebagai seorang pengawal membuat aksinya mendekati putra Igor Rumanov mungkin semakin sulit.

Tiba-tiba Nichole teringat teman-teman masa sekolah menengah atas, mungkin dengan bertemu mereka dapat meredakan stresnya sebelum memulai misinya dan seperti kata Max, mungkin ia bisa mendakati Oleg dengan mendekati teman-teman Oleg. Siapa tahu di antara teman sekolah menengah atasnya dulu ada yang kuliah di Columbia University, jika ia beruntung maka mendekati Oleg bukan hal yang sulit.

Maddison Morley adalah salah satu teman akrabnya dan selain Maddy, Nichole juga memiliki beberapa orang teman yang cukup akrab salah satunya adalah Harvey McCarthy, sang ketua kelas saat duduk di kelas tiga dan saat itu Nichole menjadi wakil ketua kelas. Harvey cukup populer di sekolah mereka dan Harvey adalah idola para gadis-gadis di sekolah mereka termasuk Nichole dan itu adalah rahasia terbesar yang hanya dirinya yang tahu jika diam-diam ia juga mengahumi Harvey dan mengharapkan kedekatan spesial dengan temannya itu. Sayangnya itu tidak pernah terjadi hingga saat ini.

Setelah tiga tahun tidak bertemu, Nichole tidak yakin jika Harvey masih mengingatnya karena kesibukan Harvey sebagai seorang pemain basket yang kini bergabung dengan club paling bergengsi di Amerika.

Dia pasti sangat sibuk, pikir Nichole.

Namun, ia tidak bisa beridam diri. Setidaknya ia harus mengorek informasi dari bebrapa temannya berharap ada salah satu teman sekolahnya kini melanjutkan studinya di Columbia University. Jadi, setelah pesawat mendarat Nichole mengirmkan pesan pada Maddy.

“Kita harus ke Basketball City,” kata Nichole ketika mereka berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan bandara John F. Kennedy bersama Max sementara Fred duduk di samping Nichole.

“Tapi, Nona. Ini tidak ada dalam daftar rencana kita,” kata Max seraya menoleh ke belakang. “Dan di sana terlalu ramai.”

"Max benar," sahut Fred tegas.

“Aku ingin ke sana,” kata Nichole seraya melepaskan AirPods dari telinganya. “Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari sini.”

“Nona, kami bertanggung jawab atas keselamatanmu. Kita tidak bisa ke sana," tegas Max.

“Kinerja kakekku sangat baik dan tidak ada kontroversi sejauh ini, kurasa bukan masalah jika aku tampil di depan publik dan aku ke sana bukan untuk kepentingan pribadiku. Ini menyangkut misiku."

Tahu apa Nichole tentang kontroversi politik, pikir Max. “Tempat itu belum disterilkan, Nona,” ujar Max berusaha meyakinkan Nichole jika pergi ke Basketball City bukan pilihan yang tepat. "Dan mengenai misi itu, kau sebaiknya tidak membuat rencana sendiri dan bertindak di luar sepengetahuanku karena akulah yang bertnggung jawab atas keselamatanmu."

Tentu saja bukan hanya keselamatan Nichole yang menjadi tanggung jawabnya, keberhasilan misi itu juga sangat penting bagi Max karena misi itu yang akan menentukan dirinya kembali ke gedung putih secepatnya.

Nichole mendengus. "Aku berencana menemui temanku di sana. Mungkin dia bisa membantuku memberitahu siapa saja yang kuliah di Columbia University."

"Meskipun begitu, kita tidak bisa ke sana. Ini menyangkut keselamatanmu." Dan tentunya menyangkut kinerja Max, ia tidak mungkin membiarkan cucu presiden berada di tempat umum tanpa protokol pengamanan yang ketat, ini menyalahi aturan dan ia tidak ingin gagal di hari pertama menjalankan misinya.

"Aku harus ke sana.”

“Nona, kita tidak bisa ke sana,” tegas Max lagi, baginya tempat umum seperti itu apalagi datang tanpa rencana adalah tindakan ceroboh.

“Paul,” panggil Nichole kepada sopir seraya menatap lurus mata Max. “Kita ke Basketball City,” katanya dengan tegas.

Meskipun tidak melihat ekspresi Paul, Max bisa menebak jika pria itu kebingungan. Max membalas tatapan mata Nichole, warna mata gadis itu hijau tua seperti danau yang dalam dan sorot matanya begitu angkuh seolah dapat mengintimidasinya. Tetapi, siapa yang bisa mengintimidasi Max? Bahkan pelatih di akademi militer dan pelatih di markas Secret Service saja bisa ia atasi. Apa lagi hanya tatapan mata seorang gadis manja yang semua keinginannya harus dituruti.

“Basketball City,” kata Max kepada Paul dengan rahang terkatup dan ucapannya disambut dengan senyum tipis Nichole yang terkesan mengejek lalu Nichole menyandarkan punggungnya di jok mobil seraya kembali memasang AirPods-nya. Sementara Fred hanya bisa mengedikkan bahunya.

Max melirik Nichole dan mendapati Nichole sedang menyandarkan kepalanya di jok mobil mengenakan AirPods yang terpasang ditelinganya dan matanya menatap jalanan.

Bersambung....

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Secret Service 21+   4. Bertemu Harvey

    Chapter 4 Bertemu Harvey Di depan pintu masuk Basketball City, Nichole langsung menemukan Maddy yang berdiri tidak jauh dari empatnya berdiri. Wanita berambut cokelat itu mengenakan dres pendek berbahan katun dan dipadukan dengan sneakers putih, berdiri sendirian di samping meja resepsionis. Betapa menyenangkannya memiliki kebebasan, pikir Nichole muram. Nichole melambaikan tangannya kepada Maddy seraya melangkah mendekati temannya itu, sementara Maddy tersenyum lebar dan menyongsong kedatangan Nichole. "Aku merindukanmu," kata Nichole seraya memeluk Maddy. "Aku juga merindukanmu," kata Maddy seraya memeluk Nichole. "Seharusnya kau memberitahu kami kalau kau kembali hari ini beberapa hari sebelumnya agar kami bisa menyambut kedatanganmu. Tidak seperti ini," lanjutnya seraya melepaskan pelukannya. Nichole menggeleng. "Aku suka memberimu kejutan." Maddy mengamati sekitarnya. "Apa tidak masalah kau berkeliaran di sini?" bisik Maddy. Nichole menyeringai sembari mele

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Secret Service 21+   5. Tantangan

    Chapter 5 Tantangan Paginya setelah membersihkan diri Nichole segera pergi ke ruang makan di mana seperti biasanya setiap hari seluruh anggota keluarganya akan berkumpul di sana untuk menikmati sarapan mereka juga makan malam yang hangat. “Selamat pagi, Mom,” sapa Nichole pada ibunya yang berada di sana dan hanya bersama pelayan. Ayah dan kedua adiknya mungkin masih berada di kamar. Margaretha Elingthon, ibu Nichole yang sedang mengawasi pelayan menata peralatan makan tersenyum kepada putrinya semata wayangnya yang masih mengenakan setelan piyamanya. “Apa rencanamu hari ini, Sayang?” tanya wanita yang berprofesi sebagai wakil komisaris di departemen kepolisian New York. Nichole menarik sebuah kursi kemudian duduk dan bibirnya menyunggingkan senyum. “Kurasa hari ini akan cerah, tapi aku ingin bermalas-malasan di kamarku." Setidaknya sampai hari senin ia masih memiliki waktu untuk memutar otaknya, memikirkan cara mendekati Oleg Rumanov, mengakrabinya meskipun terdengar sangat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Secret Service 21+   6. Teman Lama

    Chapter 6 Teman Lama Max memeriksa jam tangannya, sudah sepuluh menit Nichole belum juga menampakkan batang hidungnya. "Apa dia selalu begini?" tanya Max pada Fred. "Tidak juga, dia gadis yang manis dan disiplin." "Benarkah?" "Dia juga sangat gigih dengan cita-citanya." Max menatap Fred dengan serius. "Dia ingin menyelesaikan misi ini dalam waktu satu bulan." "Kurasa dia akan menyelesaikannya," ujar Fred dengan serius. "Kau tidak bosan hanya mengawalnya setiap hari?" tanya Max setelah beberapa detik. "Ini adalah bagian dari pekerjaan, kenapa harus bosan?" Max mengedikkan bahunya karena Nichole keluar dari rumah dan berjalan menuju ke arah mereka berdua. Max mengamati Nichole sekilas, wanita itu mengenakan gaun di atas lutut berlengan panjang dengan tali spageti di bagian dada berwarna putih dengan corak hitam itu terlihat cocok di tubuh Nichole dipadukan dengan sepatu tinggi membuat kaki Nichole terlihat panjang dan ramping. "Apa penampilanku tidak cocok?" tanya Nic

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Secret Service 21+   7. Kehilangan Teman

    Chapter 7Kehilangan Teman Nichole berada di kamar Lindsay bersama Maddy dan Lindsay tentu saja. Kamar Lindsay didekorasi seperti kamar remaja menginjak dewasa pada umumnya, tidak banyak memberikan kesan yang menarik untuk Nichole. "Apa kau ingin minum sesuatu?" tanya Lindsay. "Terima kasih, aku sudah minum di bawah," jawab Nichole. Lindsay tersenyum. "Beritahu aku jika kau ingin minum, jangan sungkan. Dan... duduklah di mana pun kau mau." Maddy meletakkan tangannya di bahu Nichole dengan lembut. "Lindsay dan aku sudah berteman sejak lama, seperti kau dan aku. Kuharap kita bertiga bisa berteman." Tentu saja Nichole tidak keberatan berteman dengan Lindsay, tetapi jika Lindsay dan Harvey memiliki hubungan tentu saja Nichole tidak ingin berteman dengan gadis yang memiliki hubungan dengan pria idamannya. Nichole tersenyum. "Tentu saja." "Apa kalian sudah lama berteman?" tanya Lindsay."Sejak sekolah menengah atas," jawab Maddy seraya melepaskan tangannya dari bahu Nichole lalu dud

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Secret Service 21+   8. Berita Bagus

    Chapter 8 Berita BagusNichole menuruni tangga untuk bergabung di ruang makan bersama keluarganya, tetapi ia mendapati Max berdiri di lantai bawah kediaman orang tuanya. "Nona Elingthon, ada kabar bagus pagi ini," kata Max.Nichole menyapukan pandangannya pada sekitar, untuk memastikan jika tidak ada orang lain yang mungkin akan mendengar percakapan mereka di ruangan itu dan ibunya berada tidak jauh dari tempatnya sedang merangkai bunga di vas besar yang berada tidak jauh dari tangga yang berbentuk melengkung setengah lingkaran."Apa kalian menemukan sesuatu?" Margaretha berdehem. "Sayang, sebaiknya kau bawa mereka ke ruang belajar," katanya. Nichole buru-buru menuruni tangga lalu melangkah menuju ruang belajar orang tuanya lalu ia duduk di kursi tempat ayahnya biasa duduk di ruangan itu sementara Max duduk di depannya seperti dua orang bawahan sedang menghadap bosnya. Max mengusap layar iPad lalu menyentuh layarnya dan menyodorkan iPad tersebut kepada Nichole. "Kemarin malam Ole

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Secret Service 21+   Prolog

    Prolog Di sebuah kondominium di jantung kota New York, Oleg Rumanov baru saja kembali dari pusat kebugaran. Ia meletakkan tasnya yang berisi peralatan olah raganya di atas meja kemudian membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebotol minuman dingin lalu menikmati isinya. “Aku akan berangkat ke pusat pangkalan mata-mata malam ini,” kata Igor Rumanov, ayah Oleg Rumanov sambil. Oleg meletakkan botol minuman di tangannya ke atas meja dan menatap ayahnya yang berusia lima puluh lima tahun. Seorang mantan komandan angkatan darat dari Rusia yang baru saja pensiun tetapi bukannya menikmati masa pensiunnya justru bergabung dengan agen mata-mata dari negaranya, hal ini tidak membuat Oleg heran karena ayahnya sudah mengemukakan keinginannya sejak lama. Bahkan saat ayahnya masih aktif di angkatan militer Rusia. Ayahnya menerima upah yang sangat tinggi untuk menjalankan misi ini, tetapi Oleg tahu jika upah tinggi bukan satu-satunya sebab ayahnya mengambil misi berbahaya ini. Kecintaan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Secret Service 21+   1. Misi Penting

    Chapter 1 Misi Penting “Bagaimana perjalananmu?” tanya Grayson J. Elingthon seraya merentangkan tangannya kepada Nichole Georgia Elingthon. Nichole memeluk kakeknya yang memasuki ruangan yang digunakan sebagai ruang keluarga lalu mencium pipi tua pria itu kemudian berkata, “Sejujurnya aku sangat marah padamu.” Nichole baru mendarat dari penerbangannya menggunakan first class selama delapan jam dua puluh lima menit dari London ke Washington D.C dan langsung menemui kakeknya di gedung putih, alih-alih pulang dulu ke tempat tinggal orang tuanya di New York, ia memilih penerbangan ke Washington karena tidak sabar lagi untuk bertemu dengan kakeknya. Wanita berusia dua puluh satu tahun itu baru aja menyelasaikan pendidikannya di Cambridge University dan mendapatkan gelar sarjana, ia bercita-cita menjadi seorang pengacara dan untuk merai cita-citanya itu ia harus mengambil pendidikan satu tahun lagi agar mendapatkan gelar master dan Nichole ingin mendapatkan gelar Juris Doctor di

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Secret Service 21+   2. Agen Secret Service

    Chapter 2 Agen Secret Service Menjadi pengawal Nichole Georgia Elingthon bukanlah ide yang menyenangkan bagi seorang anggota Secret Service yang terbiasa menghadapi tingkat stres setara dengan pilot pesawat tempur setiap kali mengawal presiden. Dengan pelatihan tingkat atas yang pernah dijalani dari pada menjadi pengawal seorang nona muda, Maxim Parker Hilton lebih baik diberi misi mematikan sepanjang Minggu atau tidur di hutan yang penuh dengan serigala, harimau, beruang, dan binatang buas dibandingkan harus mengawal seorang gadis. Di lingkungan kerjanya Max terkenal dengan dedikasinya yang tinggi, juga belum pernah Max gagal dalam menjalankan misi dan sukses menjadi agen kesayangan kepala bagian perlindungan, Jhon Praeger dan Jhon merekomendasikan dirinya kepada Tuan Presiden. Tentunya setelah mempelajari sepak terjang dan latar belakang Max, presiden akhirnya memilihnya padahal bagi Max mendapatkan misi mengawal cucu presiden adalah sebuah kesialan pertama seumur hidupnya. M

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26

Bab terbaru

  • Secret Service 21+   8. Berita Bagus

    Chapter 8 Berita BagusNichole menuruni tangga untuk bergabung di ruang makan bersama keluarganya, tetapi ia mendapati Max berdiri di lantai bawah kediaman orang tuanya. "Nona Elingthon, ada kabar bagus pagi ini," kata Max.Nichole menyapukan pandangannya pada sekitar, untuk memastikan jika tidak ada orang lain yang mungkin akan mendengar percakapan mereka di ruangan itu dan ibunya berada tidak jauh dari tempatnya sedang merangkai bunga di vas besar yang berada tidak jauh dari tangga yang berbentuk melengkung setengah lingkaran."Apa kalian menemukan sesuatu?" Margaretha berdehem. "Sayang, sebaiknya kau bawa mereka ke ruang belajar," katanya. Nichole buru-buru menuruni tangga lalu melangkah menuju ruang belajar orang tuanya lalu ia duduk di kursi tempat ayahnya biasa duduk di ruangan itu sementara Max duduk di depannya seperti dua orang bawahan sedang menghadap bosnya. Max mengusap layar iPad lalu menyentuh layarnya dan menyodorkan iPad tersebut kepada Nichole. "Kemarin malam Ole

  • Secret Service 21+   7. Kehilangan Teman

    Chapter 7Kehilangan Teman Nichole berada di kamar Lindsay bersama Maddy dan Lindsay tentu saja. Kamar Lindsay didekorasi seperti kamar remaja menginjak dewasa pada umumnya, tidak banyak memberikan kesan yang menarik untuk Nichole. "Apa kau ingin minum sesuatu?" tanya Lindsay. "Terima kasih, aku sudah minum di bawah," jawab Nichole. Lindsay tersenyum. "Beritahu aku jika kau ingin minum, jangan sungkan. Dan... duduklah di mana pun kau mau." Maddy meletakkan tangannya di bahu Nichole dengan lembut. "Lindsay dan aku sudah berteman sejak lama, seperti kau dan aku. Kuharap kita bertiga bisa berteman." Tentu saja Nichole tidak keberatan berteman dengan Lindsay, tetapi jika Lindsay dan Harvey memiliki hubungan tentu saja Nichole tidak ingin berteman dengan gadis yang memiliki hubungan dengan pria idamannya. Nichole tersenyum. "Tentu saja." "Apa kalian sudah lama berteman?" tanya Lindsay."Sejak sekolah menengah atas," jawab Maddy seraya melepaskan tangannya dari bahu Nichole lalu dud

  • Secret Service 21+   6. Teman Lama

    Chapter 6 Teman Lama Max memeriksa jam tangannya, sudah sepuluh menit Nichole belum juga menampakkan batang hidungnya. "Apa dia selalu begini?" tanya Max pada Fred. "Tidak juga, dia gadis yang manis dan disiplin." "Benarkah?" "Dia juga sangat gigih dengan cita-citanya." Max menatap Fred dengan serius. "Dia ingin menyelesaikan misi ini dalam waktu satu bulan." "Kurasa dia akan menyelesaikannya," ujar Fred dengan serius. "Kau tidak bosan hanya mengawalnya setiap hari?" tanya Max setelah beberapa detik. "Ini adalah bagian dari pekerjaan, kenapa harus bosan?" Max mengedikkan bahunya karena Nichole keluar dari rumah dan berjalan menuju ke arah mereka berdua. Max mengamati Nichole sekilas, wanita itu mengenakan gaun di atas lutut berlengan panjang dengan tali spageti di bagian dada berwarna putih dengan corak hitam itu terlihat cocok di tubuh Nichole dipadukan dengan sepatu tinggi membuat kaki Nichole terlihat panjang dan ramping. "Apa penampilanku tidak cocok?" tanya Nic

  • Secret Service 21+   5. Tantangan

    Chapter 5 Tantangan Paginya setelah membersihkan diri Nichole segera pergi ke ruang makan di mana seperti biasanya setiap hari seluruh anggota keluarganya akan berkumpul di sana untuk menikmati sarapan mereka juga makan malam yang hangat. “Selamat pagi, Mom,” sapa Nichole pada ibunya yang berada di sana dan hanya bersama pelayan. Ayah dan kedua adiknya mungkin masih berada di kamar. Margaretha Elingthon, ibu Nichole yang sedang mengawasi pelayan menata peralatan makan tersenyum kepada putrinya semata wayangnya yang masih mengenakan setelan piyamanya. “Apa rencanamu hari ini, Sayang?” tanya wanita yang berprofesi sebagai wakil komisaris di departemen kepolisian New York. Nichole menarik sebuah kursi kemudian duduk dan bibirnya menyunggingkan senyum. “Kurasa hari ini akan cerah, tapi aku ingin bermalas-malasan di kamarku." Setidaknya sampai hari senin ia masih memiliki waktu untuk memutar otaknya, memikirkan cara mendekati Oleg Rumanov, mengakrabinya meskipun terdengar sangat

  • Secret Service 21+   4. Bertemu Harvey

    Chapter 4 Bertemu Harvey Di depan pintu masuk Basketball City, Nichole langsung menemukan Maddy yang berdiri tidak jauh dari empatnya berdiri. Wanita berambut cokelat itu mengenakan dres pendek berbahan katun dan dipadukan dengan sneakers putih, berdiri sendirian di samping meja resepsionis. Betapa menyenangkannya memiliki kebebasan, pikir Nichole muram. Nichole melambaikan tangannya kepada Maddy seraya melangkah mendekati temannya itu, sementara Maddy tersenyum lebar dan menyongsong kedatangan Nichole. "Aku merindukanmu," kata Nichole seraya memeluk Maddy. "Aku juga merindukanmu," kata Maddy seraya memeluk Nichole. "Seharusnya kau memberitahu kami kalau kau kembali hari ini beberapa hari sebelumnya agar kami bisa menyambut kedatanganmu. Tidak seperti ini," lanjutnya seraya melepaskan pelukannya. Nichole menggeleng. "Aku suka memberimu kejutan." Maddy mengamati sekitarnya. "Apa tidak masalah kau berkeliaran di sini?" bisik Maddy. Nichole menyeringai sembari mele

  • Secret Service 21+   3. Seseorang yang Dikagumi Nichole

    Chapter 3 Seseorang yang dikagumi Nichole Nichole memiliki dua orang adik laki-laki yang usianya masih remaja. Tetapi, di keluarga Elingthon, Nichole merupakan cucu yang paling disayang oleh kakeknya karena dirinya adalah cucu pertama di keluarga itu. Ayahnya adalah satu-satunya putra di keluarga Elingthon, dan ibunya adalah putri dari mantan senator senior di negara bagian Arizona. Lahir dengan sendok emas di mulutnya membuat Nichole tidak lantas besar kepala apa lagi manja. Orang tuanya mendidiknya dengan baik sehingga Nichole tumbuh menjadi pribadi yang bijaksana dalam menyikapi kehidupannya. Justru Nichole memanfaatkan segala yang ia miliki dengan sangat baik. Ia tidak ingin mengecewakan siapa pun dsn selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap hal baik di sekolah maupun di bidang lain seperti olah raga dan seni. Ia selalu mendapatkan nilai tertinggi di setiap mata pelajaran, bahkan ia berhasil mendapatkan gelar Cumlaude saat menyelesaikan program sarjana dan pasca

  • Secret Service 21+   2. Agen Secret Service

    Chapter 2 Agen Secret Service Menjadi pengawal Nichole Georgia Elingthon bukanlah ide yang menyenangkan bagi seorang anggota Secret Service yang terbiasa menghadapi tingkat stres setara dengan pilot pesawat tempur setiap kali mengawal presiden. Dengan pelatihan tingkat atas yang pernah dijalani dari pada menjadi pengawal seorang nona muda, Maxim Parker Hilton lebih baik diberi misi mematikan sepanjang Minggu atau tidur di hutan yang penuh dengan serigala, harimau, beruang, dan binatang buas dibandingkan harus mengawal seorang gadis. Di lingkungan kerjanya Max terkenal dengan dedikasinya yang tinggi, juga belum pernah Max gagal dalam menjalankan misi dan sukses menjadi agen kesayangan kepala bagian perlindungan, Jhon Praeger dan Jhon merekomendasikan dirinya kepada Tuan Presiden. Tentunya setelah mempelajari sepak terjang dan latar belakang Max, presiden akhirnya memilihnya padahal bagi Max mendapatkan misi mengawal cucu presiden adalah sebuah kesialan pertama seumur hidupnya. M

  • Secret Service 21+   1. Misi Penting

    Chapter 1 Misi Penting “Bagaimana perjalananmu?” tanya Grayson J. Elingthon seraya merentangkan tangannya kepada Nichole Georgia Elingthon. Nichole memeluk kakeknya yang memasuki ruangan yang digunakan sebagai ruang keluarga lalu mencium pipi tua pria itu kemudian berkata, “Sejujurnya aku sangat marah padamu.” Nichole baru mendarat dari penerbangannya menggunakan first class selama delapan jam dua puluh lima menit dari London ke Washington D.C dan langsung menemui kakeknya di gedung putih, alih-alih pulang dulu ke tempat tinggal orang tuanya di New York, ia memilih penerbangan ke Washington karena tidak sabar lagi untuk bertemu dengan kakeknya. Wanita berusia dua puluh satu tahun itu baru aja menyelasaikan pendidikannya di Cambridge University dan mendapatkan gelar sarjana, ia bercita-cita menjadi seorang pengacara dan untuk merai cita-citanya itu ia harus mengambil pendidikan satu tahun lagi agar mendapatkan gelar master dan Nichole ingin mendapatkan gelar Juris Doctor di

  • Secret Service 21+   Prolog

    Prolog Di sebuah kondominium di jantung kota New York, Oleg Rumanov baru saja kembali dari pusat kebugaran. Ia meletakkan tasnya yang berisi peralatan olah raganya di atas meja kemudian membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebotol minuman dingin lalu menikmati isinya. “Aku akan berangkat ke pusat pangkalan mata-mata malam ini,” kata Igor Rumanov, ayah Oleg Rumanov sambil. Oleg meletakkan botol minuman di tangannya ke atas meja dan menatap ayahnya yang berusia lima puluh lima tahun. Seorang mantan komandan angkatan darat dari Rusia yang baru saja pensiun tetapi bukannya menikmati masa pensiunnya justru bergabung dengan agen mata-mata dari negaranya, hal ini tidak membuat Oleg heran karena ayahnya sudah mengemukakan keinginannya sejak lama. Bahkan saat ayahnya masih aktif di angkatan militer Rusia. Ayahnya menerima upah yang sangat tinggi untuk menjalankan misi ini, tetapi Oleg tahu jika upah tinggi bukan satu-satunya sebab ayahnya mengambil misi berbahaya ini. Kecintaan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status